BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan. Nama Pos Indonesia (Persero)

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH TRAINING (PELATIHAN) TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. segi kehidupan masyarakat, yakni manfaat ekonomi, manfaat sosial, manfaat politis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus bisa mengikuti berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. 2.1 Dasar-Dasar Pengendalian Intern Perusahaan Pengertian dan Manfaat Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian internal yang baik agar semua komponen dalam perusahaan berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, tidak terkecuali BUMN. Para pelaku bisnispun dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

SISTEM PENGENDALIAN PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia ekonomi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas zaman sekarang ini telah menuntut perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan barang dan jasa tetapi juga instansi pemerintah /BUMN/ sangat penting dalam pendukung kegiatan operasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelewengan yang dapat terjadi di dalam suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2. Latar Belakang Penelitian

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan perekonomian Indonesia yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kompleksitas kegiatan

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan banyak perusahan yang berdiri dan semakin besar perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi persaingan tersebut,

Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB I PENDAHULUAN. terutama pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan. Sehingga apabila terjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini menyebabkan fluktuasi terhadap kondisi ekonomi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicari kejelasan data sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan. Ketersediaan dana, menjadi salah satu factor yang

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan. Nama Pos Indonesia (Persero) secara resmi digunakan pada tahun 1995, setelah sebelumnya menggunakan nama dinas PTT (Posts Telegraaf end Telefoon Diensts) pada Tahun 1906; kemudian berubah menjadi Djawatan PTT (Pos Telegraph and Telephone) pada tahun 1945; kemudian berubah status menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) di tahun 1961; dan menjadi PN Pos & Giro di tahun 1965, serta kemudian menjadi Perum Pos dan Giro di tahun 1978. (id.wikipedia.org, 2016) Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1995 menyatakan ; Kantor Pos merupakan sebuah badan milik (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas. Kantor Pos in tempat yang dibuat pemerintah Indonesia untuk memudahkan masyarakat Indonesia sebagai sarana komunikasi seperti mengirimkan surat dan mengirim paket pada jarak jauh maupun dekat. PT. Pos Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban misi layanan jasa pos Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang berat. Berbagai perangkat komunikasi yang semakin canggih membuat masyarakat mulai meninggalkan layanan pengiriman surat dan perkembangan teknologi yang terjadi seperti adanya mesin fax, telepon, handphone, dan internet membuat penyampaian pesan begitu mudah dan praktis, sehingga mempengaruhi kegiatan usaha yang 1

2 dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dalam pelayanan pos kepada masyarakat. Selain itu, kemunculan perusahaan-perusahaan yang menawarkan layanan pengiriman barang dan uang yang sejenis membuat persaingan semakin tinggi. Hal ini menuntut perusahaan agar dapat meningkatkan keunggulan produk dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan. Tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan yang telah ditentukan, tergantung kepada pegawai atau sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Sonny Sumarsono (2003:4) mengemukakan bahwa: Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Sumber daya manusia yang ada pada semua organisasi memiliki beban dan tanggungjawab masing-masing sebagai bentuk pekerjaan yang harus dilaksanakan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaannya itu adalah tercapainya kinerja yang baik, sesuai dengan standar kinerja yang diterapkan dan yang diinginkan organisasi, dan sesuai dengan visi dan misi organisasi (Ryan Meinanda, 2010). Sumber daya manusia atau karyawan yang berkualitas merupakan modal dasar bagi perusahaan, karena mereka mempunyai bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan (Mariani, 2012). Tercapaianya visi

3 misi dan tujuan perusahaan merupakan hasil kinerja dari sumber daya manusia yang ada didalamnya, yang bekerja secara sungguh-sungguh dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan. Suyadi Prawirosentono (2008: 2) menyatakan : Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika Pernyataan tersebut menunjukan bahwa kinerja karyawan itu merupakan pretasi kerja yang dicapai pada periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai tanggungjawab yang diberikan dalam mencapai tujuan organisasi. Kinerja erat kaitannya dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan standar kerja. Penilaian kinerja yang digunakan oleh PT. POS Indonesia (Persero) Bandung berbentuk Key Performance Indicator (KPI) yaitu penilaian kinerja individu yang tingkat pencapaian kinerjanya dalam bentuk presentase ketercapaian kinerja Berikut ini adalah grafik pencapaian kinerja karyawan pada PT. POS Indonesia (Persero), yang merupakan presentase akumulasi dari komponen- komponen Key Performance Indicator : Gambar 1.1

4 Penilaian Kinerja Karyawan PT. Pos Indonesia 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2012 2013 2014 2015 2016 TW I TW II TW III TW IV Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 TW I 78% 66% 71% 86% 89% TW II 71% 73% 72% 88% 85% TW III 68% 60% 65% 80% TW IV 80% 89% 73% 90% Sumber : Bagian SDM PT.POS Indonesia (Persero) Bandung Gambar 1.1 menunjukan hasil fluktuasi pencapaian kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. Di tahun 2012 pada triwulan 1 pencapaian kinerja karyawan sebesar 78% lalu mengalami penurunan pada triwulan 2 dan 3 yaitu 71% dan 68%. Pencapaian kinerja meningkat kembali ditriwulan ke 4 menjadi 80%. Ditahun 2013 pada triwulan 1 pencapaian kinerja sebesar 66% kemudian naik ditriwulan 2 menjadi 73% kembali turun ditriwulan 3 menjadi 60% dan naik kembali ditriwulan ke 4 menjadi 89%. Ditahun 2015 pada triwulan 1 pencapaian kinerja karyawan sebesar 86% lalu mengalami kenaikan pada triwulan 2 menjadi 88%. Penurunan persentase terjadi pada triwulan 3 menjadi 80% lalu kembali meningkat pada triwulan 4 menjadi 90%.

5 Fluktuasi persentase penilaian kinerja karyawan tersebut terjadi hingga triwulan II pada tahun 2016. Informasi yang diberikan oleh manajer di bagian SDM menyatakan bahwa realisasi pencapaian kinerja karyawan dapat disimpulkan belum optimal karena belum memenuhi target dan harapan yang ditetapkan PT. Pos. Indonesia. Kinerja karyawan yang masih rendah juga dapat dilihat dari keluhan masyarakat yang dilansir lapor.go.id (2014) mengenai jasa pengiriman barang yang tidak jelas status pengirimannya. Keluhan lain dilansir oleh m.kompasiana.com (2015) mengenai paket kilat khusus yang belum sampai dan sudah melebihi estimasi waktu yang ditetapkan. Data dan keluhan tersebut menunjukan adanya fluktuasi dan penurunan kinerja karyawan di PT. Pos Indonesia yang menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Penurunan kinerja tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian internal yang lemah, dimana pengendalian internal merupakan alat bantu untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dan kelemahan dalam pencapaian tujuan perusahaan (Rina Tresnawati, 2012). Menurut Committee of Sponsoring Organization of the Tread way Commission (COSO) dalam Sawyer (2012) mendefiniskan pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan personel lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian sasaran dalam kategori efektivitas dan efisiensi operasi, tingkat keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan dari diterapkannya pengendalian internal adalah keandalan, kepatuhan

6 terhadap hukum, peraturan berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi. Hal tersebut menunjukan jika pengendalian internal diterapkan dengan baik dan benar, maka karyawan akan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Bastian (2009:54) mengungkapkan : Tujuan sistem pengendalian intern adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi, sistem pengendalian intern dilakukan untuk melindungi harta/aktiva organsisai dan pencatatan pembukuannya, sistem pengendalian intern digunakan untuk mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usahan dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mochamad Iqbal Aditya (2015) menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, walaupun nilainya masih tergolong kecil karena ada faktor lain yng mempengaruhi kinerja pegawai yang tidak diteliti dalam penelitian tersebut. Selain itu, Sarita Permata Dewi (2012) hasil penelitiannya menemukan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, artinya tinggi rendahnya kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh faktor pengendalian internal. Sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendri Yanto (2013) hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa persentase pengendalian internal pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya ketidakkonsistenan, sehingga diperlukan pendekatan kontijensi. Pendekatan ini memberikan suatu gagasan bahwa hubungan antara pengendalian internal dan kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor

7 atau variabel yang bersifat kondisional atau yang dikenal sebagai variabel moderating (Wibowo, 2015). Selain pengendalian internal, dorongan atau motivasi juga menjadi hal yang penting, karena penurunan kinerja karyawan terjadi disebabkan adanya motivasi kerja di dalam diri mereka menurun dan adanya peluang untuk melakukan kecurangan (Sari Permata Dewi,2012). Reksohadiprodjo (2001 : 252) mengemukakan : Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Penulis menggunakan motivasi sebagai variabel moderating, karena motivasi mempunyai hubungan positif dengan pencapaian kinerja (Mangkunegara,2006). Terdapat beberapa penelitian yang membahas mengenai pengaruh motivasi sebagai variabel moderating terhadap kinerja karyawan, salah satu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Arnoldus Yanssen (2014) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa motivasi dapat memoderasi hubungan antara kesejahteraan karyawan terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian menggunakan kondisi organisasi yaitu Pengendalian Internal yang dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai varibael moderating. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan kantor pos pusat PT. Pos Indonesia Bandung, yang saat ini sedang menghadapi persaingan yang besar dengan munculnya perusahaan lain yang sejenis.

8 Berdasarkan fenomena dan gambaran teori yang telah dijelaskan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Kasus pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia Kota Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini, dapat diidentifikasi yaitu rendahnya kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan masalah tersebut maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Pengendalian Internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 2. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 3. Apakah Motivasi dapat memoderasi Pengendalian Internal terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertayaan penelitian yang terlah dirumuskan, maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Pos

9 Indonesia. 3. Untuk mengetahui bahwa motivasi dapat memoderasi hubungan antara pengendalian internal terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. 1.3 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi: 1. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berfikir, menambah kemampuan intelektual, pembanding wacana, pengalaman dan sarana ilmu pengetahuan yang telah didapat selama kuliah. 2. Pembaca Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk pembaca bisa menjadi referensi dan sumber informasi bagi penelitian yang sejenis. 3. Peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan masukan bagi para peneliti berikutnya yang tertarik membahas mengenai judul yang sejenis atau bahkan bisa di kembangkan ke arah yang lebih luas. 1.4 Lokasi dan Tempat penelitian Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis akan melakukan penelitian pada PT. Pos Indonesia Kota Bandung Jalan Cilaki No. 73, Kota Bandung, Jawa Barat.

10