PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perdagangan antar negara berlangsung tanpa batas. Sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang telah dilakukan Sitepu (2006) yang berjudul Analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Investasi dalam Piutang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada fenomena di mana

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aktiva,

BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, pada tahun 2012 yang lalu berdasarkan riset yang dilaoprkan oleh.

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

Bab 7 Manajemen Piutang

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Penjualan Kredit ( Piutang ) :

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum istilah piutang timbul karena adanya kebijakan penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi kepada negara berupa pemasukan pajak dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal kerja di KPRI Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. (tidak langsung lunas) dan akan menimbulkan piutang usaha (account receivable).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitiaan. Setiap perusahaan yang didirikan dalam menjalankan kegiatan usahanya

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memanfaatkan sumber dana yang ada pada pengendaliannya. Untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

Transkripsi:

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang dagang, jasa maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan perusahaan di masa akan datang. Di era globalisasi saat ini, semakin menambah permasalahan bagi manajemen suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Secara umum, keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya seringkali didasarkan pada tingkat laba yang diperoleh. Akan tetapi, laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efesien. Tingkat efesiensi baru diketahui dengan cara membandingkan laba yang didapat dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut (profitabilitas). Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan modal kerja perusahaan yang efektif dan efisien. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena modal kerja yang berlebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak negatif bagi perusahaan. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dimana kas yang tersedia diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Riyanto dalam Rahmasari, Hesti (2011:3) menyebutkan komponen modal kerja tersebut adalah kas dan bank, piutang dan persediaan. Salah satu masalah yang dihadapi adalah persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berdaya upaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Penerapan sistem penjualan secara kredit yang dilakukan perusahaan merupakan salah satu usaha perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualan. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan apa yang disebut dengan piutang. Piutang timbul ketika perusahaan menjual barang dan jasa secara kredit. Piutang meliputi semua tagihan dalam bentuk utang kepada perorangan badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Menurut Mujati Suaidah (2008:6), menyatakan semakin besar piutang semakin besar pula kebutuhan dana yang ditanamkan pada piutang. Dan semakin besar piutang semakin besar pula resiko yang timbul, disamping akan memperbesar profitabilitas.

Selain besarnya jumlah piutang yang dimiliki, kecepatan kembalinya piutang menjadi kas juga sangat menentukan besarnya profitabilitas perusahaan. Kecepatan pelunasan piutang menjadi kas kembali ini disebut dengan perputaran piutang. Perputaran piutang tidak hanya digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang secara efisien tetapi juga dapat digunakan sebagai media meningkatkan profitabilitas perusahaan. Melihat pentingnya perputaran piutang dalam mempengaruhi profitabilitas perusahaan, penulis tertarik mempelajari lebih dalam mengenai fenomena tersebut dengan membuat karya tulis dengan judul PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah karya tulis ini adalah sebagai berikut : Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya karya tulis ini yaitu : Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan. 1.4 Manfaat Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa, untuk menambah dan mengembangkan wawasan khususnya mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Bagi dosen, untuk menambah kajian pustaka mengenai materi pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Piutang Dalam penyelenggaraan pasar bagi perekonomian dewasa ini banyak perusahan melakukan penjualan produk atau jasa secara kredit. Hal ini berarti bahwa pada saat terjadi transaksi atau menjual tersebut, perusahaan tidak menerima uang kas (tunai) tetapi pembayaran produk atau jasa itu ditunda pelaksanaannya untuk jangka waktu tertentu yamg telah ditentukan oleh perusahaan berdasarkan syarat- syarat tertentu. Senada dengan hal tersebut, Bambang Riyanto dalam, Mujati Suaidah (2008:6) mengemukakan bahwa penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang langganan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penjualan yang ditimbulkan secara kredit menimbulkan lahirnya piutang. Selanjutnya untuk menjelaskan pengertian piutang penulis mengutip definisi yang diajukan oleh Martono dan Agus Harjito (2008:95) adalah sebagai berikut

piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. Indriyo Gitosudarmo dalam Parlindungan Dongoran (2009:61), piutang adalah aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul dari adanya praktek penjualan kredit. Dari pengertian diatas maka piutang adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang timbul dari adanya penjualan kredit. 2.1.2 Peranan dan Arti Penting Piutang a. Peranan Piutang Piutang (receivables) merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja, yaitu : Kas Barang Piutang Kas 4 Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa elemen piutang mempunyai tingkat likuiditas yang tidak selikuid elemen kas, karena untuk menjadikan piutang dalam bentuk uang tunai memerlukan waktu yang tergantung dari syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dan kelancaran pengembaliannya. Oleh karena itu semakin besar nilai elemen piutang semakin besar pula resiko yang timbul. Disamping itu, dana yang tertanam di dalamnya semakin besar sehingga kebutuhan dana dalam perputaran modal kerja menjadi besar pula. b. Arti Penting Piutang Pada umumnya perusahaan melakukan penjulan secara kredit untuk dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada sekarang dan untuk menarik pelanggan baru. Dari penjualan kredit akan menimbulkan penagihan atau piutang kepada pelanggan yang sangat erat hubungannya dengan persyaratan-persyaratan kredit yang diberikan. Karena piutang merupakan salah satu investasi dari aktiva lancar, maka piutang dianggap memiliki waktu perputaran yang cepat dari satu tahun sehingga aktiva ini mudah dicairkan menjadi uang kas. Pos piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar sehingga memerlukan perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat diatur dengan cara yang seefisien mungkin. 2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang. Menurut Bambang Riyanto dalam Rahmasari (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang adalah : a. Volume Penjualan Kredit Semakin besar volume penjualan kredit dari keseluruhan penjualan semakin besar piutang yang timbul dan semakin besar pula kebutuhan dana yang ditanamkan dalam piutang. Semakin besar jumlah piutang berarti semakin besar pula resiko yang mungkin timbul, disamping akan memperbesar profitabilitas. b. Syarat Pembayaran Kredit Syarat pembayaran kredit dapat bersifat ketat atau bersifat lunak, misalnya 2/10 net 30 yang artinya bahwa pembayaran piutang dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah waktu penyerahan barang, maka pembeli akan dapat potongan tunai sebesar 2%

dari harga penjualan kredit dan pembayaran selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari sesudah waktu penyerahan. c. Ketentuan tentang Pembatasan Kredit Dalam penjualan kredit, perusahaan dapat menetapkan batas minimal atau maksimal atau plafond yang dtetapkan masing-masing langganan. Demikian pula ketentuan mengenai siapa yang dapat diberi kredit. d. Kebijaksanaan dalam Pengumpulan Piutang Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara aktif akan menambah pengeluaran untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut lebih besardibandingkan dengan perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara pasif. e. Kebiasaan membayar dari para langganan Kebiasaan membayar dari para langganan ada yang sebagian menyukai cara menggunakan kesempatan untuk mendapatkan potongan tunai, dan sebagian yang lain ada yang tidak menggunakan kesempatan tersebut. Perbedaan cara pembayaran tersebut tergantung pada jarak penilaian mereka terhadap alternatif mana yang lebih menguntungkan. Misalnya, apabila perusahaan telah menetapkan syarat pembayaran 2/10/net.30, maka para langganan dihadapkan pada dua alternatif, apakah mereka membayar pada hari kesepuluh atau hari yang ketiga puluh sesudah hari diterima. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang adalah semakin besar volume penjualan kredit dari keseluruhan penjualan semakin besar piutang yang timbul dan semakin besar pula kebutuhan dana yang ditanamkan dalam piutang adapun syarat pembayaran kredit dapat bersifat ketat atau bersifat lunak. 2.1.4 Resiko Yang Mungkin Timbul Dalam Piutang Dengan penjualan kredit, diharapkan volume penjualan akan lebih besar jika dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan secara lebih besar jika dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan secara tunai saja. Akan tetapi penjualan kredit sedikit banyak akan menimbulkan resiko tidak dibayarkannya piutang oleh sebagian dari langganan perusahaan. Menurut Mujati Suaidah (2008:8), adapun risiko tersebut diantaranya adalah: a. Resiko Tidak Dibayarkannya Seluruh Jumlah Piutang. Resiko ini adalah resiko yang paling berat yang harus ditanggung oleh perusahaan yang menjual secara kredit, karena tidak dibayarkannya seluruh jumlah piutang, sehingga perusahaan akan menanggung kerugian sebesar jumlah piutang tersebut. Resiko tersebut bisa terjadi bila seorang langganan sengaja menipu, melarikan diri, atau bangkrut usahanya yang menyebabkan piutang tersebut tidak terbayar seluruhnya. b. Resiko Tidak Dibayarkannya Sebagian Piutang. Walaupun piutang telah dibayar sebagian, tetapi hal ini juga menimbulkan kerugian bagi perusahaan, karena kemungkinan sebagian dari piutang tersebut tidak dibayar. c. Resiko Keterlambatan Didalam Melunasi Piutang.

Resiko keterlambatan dalam melunasi piutang lebih ringan bila dibandingkan kedua resiko diatas, karena pada akhirnya piutang yang telah diberikan oleh perusahaan akan dibayar oleh pihak debitur. d. Resiko Tertanamnya Modal Dalam Piutang. Apabila perusahaan memberikan piutang maka dengan sendirinya terdapat modal yang tertanam dalam piutang tersebut. Apabila investasi dalam piutang terlalu besar jumlahnya akan mengakibatkan kontinuitas perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para langganan, perlu diadakan evaluasi kredit terlebih dahulu. Menurut Wiksuana, Bagus (2001:131) dalam melaksanakan penilaian kredit dapat memperhatikan 5 C, yaitu : a. Character (kepribadian), yaitu aspek ini menggambarkan keinginan atau kemauan para pembeli untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh penjual. b. Capacity (kemampuan), yaitu mengambarkan kemampuan seseorang langganan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya. c. Capital (modal), yaitu menunjukkan kepada kekuatan finansial calon langganan terutama dengan melihat modal sendiri yang dimilikinya. d. Colateral (dominan), yaitu menggambarkan jumlah aktiva yang dijadikan sebagai barang jaminan oleh calon langganan. Hal ini bukanlah merupakan pertimbangan yang sangat penting karena tujuan perusahaan dalam memberikan kredit bukanlah untuk menyita dan kemudian menjual aktiva langganan. e. Condition (kondisi), yaitu menunjukkan kepada keadaan ekonomi secara umum dan pengaruhnya atas kemampuan perusahaan calon langganan dalam memenuhi kewajibankewajibannya. Dari definisi yang dijelaskan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan kredit harus memenuhi kriteria yaitu character, capacity, capital, colateral, condition. Dari kelima hal tersebut akan menggambarkan keinginan atau kemauan para pembeli untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh penjual adalah yang terpenting. 2.1.5 Perputaran Piutang Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Perputaran piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Perputaran piutang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali kedalam kas perusahaan. Menurut Bambang riyanto dalam Bramasto, Ari (2008:215), perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Putaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dapat dihitung dengan menggunakan rasio perputaran piutang. Perputaran Piutang =

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang terdiri dari dua variable yaitu total penjualan kredit dan rata-rata piutang. 2.1.6 Profitabilitas Tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antarperusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi akan membuka lini atau cabang yang baru serta memperbesar investasi atau membuka investasi baru terkait dengan perusahaan induknya. Tingkat keuntungan yang tinggi menandakan pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang.profitabilitas dinilai sangat penting, karena untuk melangsungkan hidupnya suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan atau profitable. Tanpa keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Beberapa pengertian tentangprofitabilitas yakni: Menurut Munawir dalam Santoso (2008) Profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut Agus Sartono dalam Santoso (2008). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwaprofitabilitas adalah ukuran efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. 2.2 Pembahasan 2.2.1 Hubungan antara perputaran piutang dengan profitabilitas Piutang merupakan salah satu komponen dari aktiva lancar perusahaan. Piutang merupakan aktiva lancar yang paling likuid setelah kas dibandingkan aktiva lancar yang lainnya untuk mengubah piutang menjadi kas memerlukan waktu yang lebih pendek. Semakain lambat dalam melakukan penagihan piutang maka dapat mempengaruhi perputaran piutang yang akan dapat memperkecil cash ratio perusahaan dan akan dapat memperlambat perusahaan dalam memenuhi jangka pendeknya. Selain hal tersebut, pos piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar dan oleh karena itu perusahaan perlu memberikan perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat diatur dengan cara yang seefisien mungkin, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Senada dengan hal tersebut, Sartono dalam Santoso, Agus (2008:44) mengatakan bahwa kecepatan penerimaan hasil piutang dalam satu periode (perputaran piutang) akan dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan karena pertukaran piutang lebih cepat dari yang diharapkan dan seberapa jauh piutang perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi jangka pendeknya. Sehingga ketika likuiditas perusahaan terbentuk maka keadaan kondisi aktiva perusahaan akan semakin baik. Membaiknya kondisi aktiva perusahaan yang dalam kesempatan ini berfokus pada aktiva lancar yang disebabkan dari adanya piutang, tentu akan memberikan andil yang sangat besar pada seluruh atau sebagian aktivitas perusahaan. Dengan terakomodirnya aktivitas perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan meningkat.

PENUTUP 3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada BAB sebelumnya maka kesimpulan dalam pembuatan karya tulis ini adalah: Perputaran piutang memiliki pengaruh yang penting terhadap profitabilitas, hal itu disebabkan kecepatan penerimaan hasil piutang dalam satu periode (perputaran piutang) akan dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan karena pertukaran piutang lebih cepat dari yang diharapkan dan seberapa jauh piutang perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi jangka pendeknya. Sehingga ketika likuiditas perusahaan terbentuk maka keadaan kondisi aktiva perusahaan akan semakin baik. Membaiknya kondisi aktiva perusahaan yang dalam kesempatan ini berfokus pada aktiva lancar yang disebabkan dari adanya piutang, tentu akan memberikan andil yang sangat besar pada seluruh atau sebagian aktivitas perusahaan. Dengan terakomodirnya aktivitas perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. 3.2 Rekomendasi Sebagaimana kesimpulan yang telah dikaji di atas disini penulis ingin memberikan beberapa rekomendasi yang dituangkan dalam karya tulis ini, yaitu: 1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang materi manajemen piutang dalam perkuliahan seminar manajemen keuangan diharapkan pembaca dapat memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan global. 2. Pembuatan karya tulis penulis masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu, penulis berharap bagi pembaca memberikan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaanya karya tulis ini. DAFTAR PUSTAKA Bramasto, Ari. 2008. Analisis Perputaran Aktiva Tetap Dan Perputaran Piutang Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Bandung (Tidak Diterbitkan). Majalah Ilmiah Unikom Vol.9, No. 2 Dongoran, Parlindungan. 2009. Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang TerhadaptINGKAT Likuiditas pada Perusahaan Tekstil yang Terdapat di Bursa Efek Jakarta (Tidak Diterbitkan) Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia Mujati Suaidah, Yuniep. 2008. Analisis Pengaruh Utang Jangka Pendek Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada PT Kalbe Farma,Tbk Tahun 2002-2008) (Tidak Diterbitkan). Jakarta

Rahmasari, Hesti. 2011. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan Terhadap Laba Usaha Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Tidak Diterbitkan). Jawa Timur Santoso, Agus, dkk. 2008. Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang terhadap likuiditas pada CV. Bumi Sarana Jaya di Gresik (Tidak Diterbitkan). Jawa Timur Wiksuana, Bagus, dkk. 2001. Manajemen Keuangan. Denpasar :UPT Penerbit Universitas Udayana