BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. yang berpendapat bahwa dalam proses pembelajaran Fiqih guru telah

BAB I PENDAHULUAN. Kencana, 2014), 184. Wida Rachmiati, Konsep Bilangan Untuk Calon Guru SD/MI, (Depok: Madani Publishing, 2015), 2-8.

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. Kriteria utama untuk mengajar dengan efektif ialah apakah mengajar itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten

BAB II KAJIAN TEORI A. TINJAUAN TENTANG METODE QUICK ON THE DRAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang di tentukan. 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw pada Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 6 Banjarmasin Tahun Pelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Metode Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

seperti adanya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah seperti bangunan sekolah yang baik, juga tersedia alat atau media pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan, maka tidak salah jika pemerintah senantiasa selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

kehidupan. Di Indonesia semua orang tanpa terkecuali berhak untuk yang menegaskan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

Arif Yasthophi*, Herdini, Abdullah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw. tambahan diluar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reiza Kusumowardhany, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB II KAJIAN TEORI. Rosdakarya, 2009) Nana Sudjana, penilaian hasil proses belajar mengajar. (Bandung: PT Remaja

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN METODE DRILL. Mundasah SD Negeri 02 Wiradesa Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB IV METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KHUSUSNYA PADA MAPEL FIKIH

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Proses ini akan berjalan efektif apabila individu-individu yang terlibat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan yang telah dijelaskan dalam kajian pustaka bahwa cara untuk

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produktivitas siswa dan memperoleh prestasi yang lebih baik bila

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana cara agar semua siswa dapat menaruh perhatian terhadap apa yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. ialah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

Transkripsi:

1 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Metode Quick On The Draw Dari hasil penelitian implementasi atau penerapan metode quick on the draw di SDN Alun-Alun Contong 1-87 Surabaya menunjukkan adanya pengaruh, hal ini dapat dilihat pada peningkatan prestasi siswa, penerapan metode ini sangat baik dan telah sesuai dengan teori yang ada. Adapun langkah-langkah penerapan metode quick on the draw dalam proses belajar mengajar di kelas eksperimen yakni kelas VA pada mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut : a. Guru menyiapkan satu set pertanyaan mengenai topik yang sedang dibahas. Tiap pertanyaan harus di kartu terpisah. Tiap set pertanyaan sebaiknya ditulis dikartu dengan warna berbeda. Guru meletakkan set pertanyaan tersebut diatas mejanya dan angka nomer 1 paling atas. b. Bagi kelas ke dalam 4 kelompok. Beri warna untuk tiap kelompok sehingga mereka dapat mengenali set pertanyaan mereka di meja guru. c. Guru memberi tiap kelompok materi sumber yang terdiri dari jawaban untuk pertayaan. Ini bisa berupa halaman tertentu dari buku teks biasanya. Jawaban yang terdapat dalam materi sumber sebaiknya tidak terlalu jelas dengan maksud agar siswa harus mencari dalam teks.

2 d. Pada kata mulai satu orang dari tiap kelompok lari ke meja guru, mengambil pertnayaan pertama menurut warna mereka dan kembali ke kelompoknya. e. Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan menulis jawaban di lembar terpisah. f. Jawaban dibawa ke gurunya oleh orang kedua. Guru memeriksa jawaban. Jika jawaban akurat dan lengkap, pertanyaan kedua dari tumpukan warna mereka diambil dan seterusnya. Jika jawaban yang tidak akurat dan tidak lengkap, guru menyuruh sang pelari kembali ke kelompok dan mencoba lagi. g. Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan dianggap menang. h. Guru kemudian membahas semua pertanyaan. Dari beberapa langkah-lagkah metode quick on the draw yang dilaksanakan di SDN Alun-Alun Contong 1-87 Surabaya itu terbukti bahwa benar-benar ada pengaruh. Hal ini terbukti dari hasil pre test dan post test yang diberikan kepada siswa. Pre test diberikan kepada siswa sebelum peneliti menggunakan metode quick on the draw dan post test diberikan kepada siswa setelah menggunakan metode quick on the draw. Dari hasil pre test dan post test itulah diketahui bahwa terdapat peningkatan nilai siswa selama pembelajaran PAI. Metode quick on the draw menjadikan siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran,

3 sehingga metode ini menuntut siswa untuk lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Tidak hanya itu saja, metode quick on the draw sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan kecepatan dalam berfikir, maka hal ini sangat membantu pada proses pembelajaran. Dalam pembelajaran agama islam metode quick on the draw sebenarnya sesuai digunakan untuk semua bidang studi. Akan tetapi pada penelitian ini peneliti menggunakan metode quick on the draw pada mata pelajaran PAI, karena diharapkan siswa dapat dengan cepat memahami materi PAI sehingga dapat membantu untuk meningkatkan percepatan dalam pembelajaran tentunya dengan tidak meluoakan tujuan dari pembelajaran PAI itu sendiri yaitu agar siswa paham materi dan dapat dilaksanakan dalam kehidupannya sehari-hari. Maka metode quick on the draw efektif digunakan pada mata pelajaran PAI. Dari hasil test yang peneliti lakukan pada awal pertemuan, masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menjawab soal-soal yang penulis sajikan pada siswa. Sehingga ada sebagian nilai yang masih dibawah rata-rata. Hal ini bisa jadi disebabkan karena ketidak efisienan mengajar, yang disebabkan oleh beberapa faktor, Antara lain sebagai berikut : a. Bahan ajar diberikan dengan cara yang kaku (tidak fleksibel). b. Pengajar memberikan bahan ajar dengan membaca saja. c. Tidak ada variasi dalam mengajar

4 d. Pembicaraan sering menyimpang dari silabus yang ditetapkan. e. Tidak adanya rasa ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan. f. Siswa sangat pasif karena tidak menyenangi atau tidak tertarik pada bahan ajar yang diajarkan. 1 Dan tentunya masih banyak faktor-faktor yang lainnya. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal seperti di atas, maka dalam kegiatan mengelola pembelajaran, guru harus lebih profesional dalam mengatasinya. Karena jika hal-hal tersebut dibiarkan maka proses belajar mengajar dikatakan tidak berhasil, dengan demikian untuk mencapai keberhasilan tersebut guru harus memiliki kemampuan dasar untuk melaksanakan tugasnya. Apabila seorang guru mempunyai kemampuan dalam mengajar maka guru tersebut dapat dikatakan guru yang baik dan efektif, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan karena dapat mengajar dengan sukses. Mengajar dapat dikatakan sukses apabila materi yang telah disampaikan dapat bermakna bagi kehidupan anak dalam membentuk pribadi siswa. 2. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SDN Alun-Alun Contong 1-87 Surabaya pada mata pelajaran PAI cukup, hal tersebut terbukti dari hasil pre test dan post test yang telah peneliti lakukan. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa dari 1 Soekartawi, Meningkatkan Efektivitas Mengajar, (Jakarta : Pustakan Jaya, 1995) hal. 60-62

5 25 soal yang peneliti ajukan masih banyak yang tidak mampu menjawab soal-soal tersebut dengan betul. Sehingga dibutuhkan evaluasi, strategi dan metode yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Quick on the draw merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dan dalam penelitian ini peneliti berusaha menerapkan strategi tersebut semaksimal mungkin dengan tetap mengacu pada langkah-langkah metode quick on the draw yang telah peneliti jelaskan pada bab kajian pustaka dan telah peneliti jabarkan dalam bentuk RPP, dan proses eksperimen peneliti lakukan dengan 2x tatap muka. Pada pertemuan selanjutnya peneliti mengadakan post test dengan mengajukan pertanyaan yang sama dengan pre test, dan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar dengan perbandingan rata-rata sebagai berikut : - Pre test : 76,53 - Post tes : 80,13 Dari hasil tersebut jelas bahwa prestasi belajar siswa kelas V di SDN Alun-Alun Contong I-87 Surabaya cukup baik dan mengalami peningkatan prestasi belajar. 3. Pengaruh Metode Quick On The Draw Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Selain memamahami makna belajar agar tugas guru dalam proses belajar mengajar berjalan dengan sukses maka guru harus memiliki

6 kemampuan-kemampuan seperti : menguasai materi pelajaran, kemampuan menerapkan prinsip psikologi, kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar dan kemampuan menyelenggarakan diri dengan situasi baru. Seorang guru juga harus peka dengan perubahan dan pembaharuan, apalagi dalam zaman modern ini teknologi semakin canggih dan banyak temuan-temuan baru, salah satunya adalah tentang keajaiban otak. Pada akhir dekade ini banyak para pakar-pakar membahas tentang Otak yang ternyata banyak keajaiban-keajaiban yang sangat besar yang dapat meningkatkan kecerdasan. Maka hal ini mengejutkan para pakar pendidikan sehingga mereka banyak melakukan metode-metode untuk meningkatkan kecerdasan otak agar proses pembelajaran pun dapat mudah tercapai. Metode quick on the draw adalah metode pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan kecepatan berfikir, sehingga dapat membangkitkan sikap dan kesanggupan yang kontruktif sehingga dapat berpikir secara kritis dan kreatif dan dapat memecahkan masalah-masalah karena metode ini mengusahakan agar isi mata pelajaran dengan cepat diserap oleh siswa. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa metode ini lebih mengarahkan guru bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan dan bagaimana materi diberikan kepada siswa agar mereka mendapat hasil yang maksimal dan menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan harapan semua pihak.

7 Tidak dapat dipungkiri bahwa sebaik apapun metode yang digunakan ketika guru tidak memiliki kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh guru maka tidak akan tercapai hasil yang maksimal. Walaupum metode quick on the draw menuntut guru untuk memiliki berbagai pengetahuan yang bisa mendukung proses pembelajaran serta memiliki kesiapan dalam melaksanakan proses pembelajaran tapi metode ini mengarahkan guru agar dalam setiap tahapan melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi subjek utama pembelajaran dan mereka terlibat langsung, tidak hanya mendengarkanpenjelasan guru. Dengan cara demikian guru sudah dapat melihat sejauh mana siswa memahami matei yang telah dipelajari. Tahapan tersebut dimulai dari guru menciptakan suasana yang kondusif, menghubungkan materi, memberikan gambaran besar, menetapkan tujuan, pemasukan informasi, mendemonstrasikan dan melakukan pengulangan serta membat kesimpulan. Metode quick on the draw cukup efektif karena berdasarkan uraian diatas bahwa metode quick on the draw adalah sebuah metode yang didalamnya melakukan sebuah aktifasi riset dengan intensif bawaan untuk bekerja dengan tim dan kecepatan. 2 Aktivitas ini mendorong kerja kelompok semakin efisien, semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar bahwa pembagian tugas lebih produktif daripada menduplikasi tugas. Metode ini memberi pengalaman mengenai tentang macam-macam ketrampilan membaca, yang didorong oleh kecepatan aktivitas ditambah 2 Paul Ginnis, Trik & Tak Tik Mengajar, (Jakarta: PT Indeks, 2008) hal 164.

8 belajar mandiri dan kecakapan yang lain dalam membaca pertanyaanpertanyaan dengan hati-hati, menjawab pertanyaan dengan tepat, membedakan materi yang penting dan yang tidak. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa metode quick on the draw benar-benar berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa SDN Alun-Alun Contong I-87 Surabaya. Hal tersebut ditandai dengan adanya hasil dari pre test dan post test yang telah dilakukan dan mendapatkan hasil sebagai berikut : Pre test : 76,53 Post test : 80,13 Dari hasil rata-rata kelas ekperimen di atas dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan rata-rata antara pre test dan post test dengan perbandingan 76,53 : 80,13 Sehingga bisa disimpulkan bahwa penerapan metode quick on the draw benar-benar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN Alun-Alun Contong 1-87 Surabaya. B. Diskusi Hasil Penelitian Kriteria utama untuk mengajar dengan efektif ialah apakah itu berhasil atau tidak. Sukses tidaknya mengajar ditentukan oleh hasilnya mengajar itu. Biasanya hasil mengajar merupakan kata-kata yang dihafal segera hilang. Hasil belajar yang serupa itu tidak meresap daam pribadi

9 anak, tidak membentuk perkembangan mental anak. Guru yang memberikan hasil-hasil yang demikian tidak mengajar dengan efektif, dari masalah ini biasanya dikarenakan metode yang diterapkan oleh guru tidak sesuai, guru biasanya juga kurang peka terhadap perubahan dan pembaharuan padahal kebutuhan siswa selalu berubah sesuai dengan zaman. Berdasarkan hal di atas dan melihat fenomena saat ini, maka pendidikan juga tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sehingga dibutuhkan inovasi dan metode baru yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman dan juga siswa. Mengajar yang sukses apabila bisa membuat isi mata pelajaran bermakna bagi kehidupan anak untuk membentuk kepribadiannya dan juga siswa dengan bebas serta penuh kepercayaan dalam berbagai situasi dalam hidupnya. Siswa diberi kebebasan untuk berfikir dan dituntut untuk lebih aktif, sehingga mereka merasa nyaman dan senang melakukan proses pembelajaran. Diantara keunggulan-keunggulan metode quick on the draw adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan otak. 2. Membantu meningkatkan pembelajaran. 3. Memperbaiki dan membangun pondasi pemahaman. 4. Menciptakan pembelajaran lebih bermakna. 5. Melatih siswa untuk berfikir cepat.

10 Selain mengembangkan kemampuan belajar seseorang metode quick on the draw bermanfaat untuk : 3 1. Memberikan pengalaman mengenai tentang macam-macam keterampilan membaca, yang didorong dengan kecepatan aktivitas lainnya. 2. Mendorong anak didik untuk melakukan kerja kelompok, dan semakin cepat kerja kelompok semakin cepat pula kemajuannya. 3. Membantu siswa untuk membiasakan diri mendasarkan belajar pada sumber, bukan guru. 4. Sesuai bagi siswa dengan karakter kinestetiknya yang tidak dapat duduk diam dalam waktu yang relative lama. Sesuai dengan hasil penelitian metode quick on the draw telah mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN Alun-Alun contong I-87 Surabaya. Prestasi belajar adalah kemajuan atau keberhasilan yang bersifat positif yang dicapai setelah adanya proses, pengalaman, motivasi, adaptasi, perhatian dan latihan. Kemajuan bisa berbentuk pengetahuan, ketrampilan, nilai, cara berfikir yang lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa berhasil dan tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. 3 Ibid., hal 164-165