PEDOMAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)

ANALISIS PROFIL DAN PETA MUTU PENDIDIKAN

PEMBELAJARAN BERBASIS RISET SEBAGAI PONDASI MENUJU RESEARCH UNIVERSITY

Pembelajaran Berbasis Riset: Strategi Mengaitkan Pengajaran dan Riset Secara Sukses*)

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DI PERGURUAN TINGGI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Manual Mutu Akademik

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

PERAN UMKM DALAM PENGEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KURIKULUM IAIN PURWOKERTO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

Visi, Misi dan Tujuan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DI PERGURUAN TINGGI

Pendalaman Kriteria Akreditasi IABEE

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PENYUSUN: TIM BPMI UNP UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM KERJA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (P4)

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

STANDAR III.1 PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

ANALISIS PROFIL DAN MUTU PENDIDIKAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PUPBR) UNIVERSITAS GADJAH MADA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

MANUAL MUTU UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Manual Mutu Pengabdian

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

Standar Mutu Universitas dan Fakultas/Program

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang kompleks yang

MANUAL MUTU AKADEMIK

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB III STANDAR PROSES

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

1.2 Visi Menjadi Pendidikan Psikologi yang terkemuka dan memiliki kopetensi dalam psikologi kesehatan dan kesehatan mental.

Dokumen Kurikulum Program Studi : Aeronotika dan Astronotika

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

PANDUAN MONEV PENGEMBANGAN KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mubarak Ahmad, 2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

Transkripsi:

PEDOMAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2017

Kerjasama antara Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Relevansi Pendidikan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNISMA Penyusun: Dr. Dyah Werdiningsih, M.Pd Prof. Dr. Agus Sugianto, M.P. Dr. Sri Wahyuni, M.Pd Dr. Nour Athiroh A.S., M.Si Jeni Susyanti, S.E., M.M., BKP

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, Panduan Pembelajaran Berbasis Riset telah berhasil disusun sebagai acuan bagi dosen di seluruh Prodi di Universitas Islam Malang dalam melaksanakan pembelajaran berbasis riset. Panduan ini ditujukan untuk mengarahkan dosen-dosen di Universitas Islam Malang untuk mengintegrasikan hasil risetnya ke dalam perkuliahan yang diampunya. Hal ini dimaksudkan agar ilmu dan teknologi yang diajarkan dan di kembangkan di Universitas Islam Malang senantiasa mengikuti kebaruan dan kemutakhiran. Akhir kata, penyusun berharap Panduan Pembelajaran Berbasis Riset ini dapat berguna bagi kemajuan Program Studi khususnya dan Universitas Islam Malang pada umumnya. Malang, 15 Oktober 2017 Penyusun

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN II. BENTUK PEMBELAJARAN BERBASIS RISET III. TUJUAN, MANFAAT, SIFAT, SYARAT, DAN EVALUASI PBR IV. KEBIJAKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DI UNISMA V. DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang STAR merupakan aktivitas akademik yang bermuatan character building bagi para peserta didik. Character yang dicita-citakan adalah kepribadian kesarjanaan yang dicirikan oleh (a) penguasaan disiplin yang kuat, (b) penalaran dan argumen yang memadai, (c) mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulis dengan bahasa yang baik dan benar, (d) santun, dan (e) arif yang ditandai oleh sikap terpelajar (learned), cerdas (smart), nalar (common sense), tilikan (insight), hati-hati (prudent), etis (ethical), dan mampu mencerna informasi (ability to digest). 1 Strategi STAR atau SCL Plus memiliki berbagai macam metode pembelajaran; salah satu di antaranya adalah research-based learning (RBL) atau pembelajaran berbasis riset (PBR). Ditinjau dari aspek interaksi sosial di dalam proses pembelajaran maka ciri-ciri STAR sangat sesuai dengan ciri utama PBR, yaitu berpikir tentang sesuatu yang sedang dikerjakan, mengerjakan sesuatu yang sedang dipikirkan.2 Sementara itu, ditinjau dari aspek inspiratif, maka STAR merupakan ruh pembelajaran berbasis riset (PBR). I.2 Filosofi Pembelajaran Berbasis Riset Pembelajaran berbasis riset didasari filosofi konstruktivisme yang mencakup 4 (empat) aspek yaitu: pembelajaran yang membangun pemahaman mahasiswa, pembelajaran dengan mengembangkan prior knowledge, pembelajaran yang merupakan proses interaksi sosial dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata. Riset merupakan sarana penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Komponen riset terdiri dari: latar belakang, prosedur, pelaksanaan, hasil riset dan pembahasan serta publikasi hasil riset. Kesemuanya itu memberikan makna penting yang dapat dilihat dari beberapa sudut pandang: formulasi permasalahan, penyelesaian permasalahan, dan mengkomunikasikan manfaat hasil penelitian. Hal tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu pembelajaran. PBR merupakan metode pembelajaran yang menggunakan authentic learning, problem-solving, cooperative learning, contextual (hands on & minds on, dan inquiry discovery approach yang dipandu oleh filosofi konstruktivisme. 3 II. BENTUK PEMBELAJARAN BERBASIS RISET Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan salah satu metode student-centered learning (SCL) yang mengintegrasikan riset di dalam proses pembelajaran. PBR bersifat multifaset yang mengacu kepada berbagai macam metode pembelajaran. PBR memberi peluang / kesempatan kepada mahasiswa untuk mencari informasi, menyusun

hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atas data yang sudah tersusun; dalam aktivitas ini berlaku pembelajaran dengan pendekatan learning by doing. Oleh karena itu, PBR membuka peluang bagi pengembangan metode pembelajaran, antara lain: 4 1. pembaharuan pembelajaran (pengayaan kurikulum) dengan mengintegrasikan hasil riset, 2. partisipasi aktif mahasiswa di dalam pelaksanaan riset, 3. pembelajaran dengan menggunakan instrumen riset, dan 4. pengembangan konteks riset secara inklusif (mahasiswa mempelajari prosedur dan hasil riset untuk memahami seluk-beluk sintesis). II.1 Beberapa Model Pembelajaran Berbasis Riset Beberapa model RBL dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik kajian ilmu serta kondisi fasilitas yang tersedia di satuan pendidikan yang bersangkutan. Strategi penerapan PBR sebaiknya benarbenar dipertimbangkan agar pelaksanaan PBR efektif dan tujuan PBR tercapai. Berikut beberapa strategi dalam memadukan pembelajaran dan riset yang secara empirik dikembangkan di Griffith University: 5 1. Memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen Pada proses pembelajaran ini hasil penelitian dosen digunakan untuk memperkaya bahan ajar. Dosen dapat memaparkan hasil penelitiannya sebagai contoh nyata dalam perkuliahan, yang diharapkan dapat berfungsi membantu peserta didik dalam memahami ide, konsep, dan teori penelitian. Dalam kegiatan ini nilai, etika, dan praktik penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu yang diajarkan dapat disampaikan untuk memberikan inspirasi kepada peserta didik. Bagi peserta didik pascasarjana dapat diterapkan diskusi yang komprehensif tentang penelitian yang sedang dikerjakan oleh dosen. 2. Menggunakan temuan-temuan penelitian mutakhir dan melacak sejarah ditemukannya perkembangan mutakhir tersebut Pada proses pembelajaran ini, temuan-temuan penelitian mutakhir yang diperoleh dari pustaka didiskusikan untuk mendukung materi pokok bahasan yang sesuai. Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan disampaikan di dalam perkuliahan sebagai rangkaian sejarah perkembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian peserta didik dapat memiliki pemahaman bahwa kebijakan dan praktik yang ada pada saat ini, dapat dilakukan dan dikembangkan saat ini, karena adanya kebijakan dan praktik yang telah dikembangkan sebelumnya. Hal ini semua merupakan suatu kesatuan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Memperkaya kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer Pada proses pembelajaran ini dapat dimulai dengan meminta peserta didik menyampaikan isu-isu penelitian yang ada pada saat ini, yang sesuai dengan pokok bahasan. Selanjutnya peserta didik diminta mendiskusikan penerapan isu penelitian tersebut untuk penyelesaian problem nyata dalam kehidupan. Strategi ini dapat diperkaya dengan berbagai cara misalnya: a. Dengan membandingkan laporan hasil penelitian dan laporan pemberitaan yang terjadi di masyarakat. b. Melakukan analisis tentang metodologi penelitian serta argumentasi yang berkaitan dengan temuan penelitian tersebut yang dikemukakan dalam jurnal penelitian. c. Melakukan studi literatur tentang perkembangan pengetahuan terkini yang sesuai dengan pokok bahasan. 4. Mengajarkan materi metodologi penelitian di dalam proses pembelajaran Strategi ini dapat diterapkan dengan melakukan tahapan berikut: a. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang metodologi penelitian. b. Merancang materi ajar dengan menyertakan metodologi penelitian pada pokok bahasan tersebut, sehingga peserta didik dapat menerapkannya untuk menyelesaikan problem penelitian yang nyata. c. Merancang materi ajar dengan berbagai metodologi penelitian yang berkaitan dengan beberapa isu penelitian mutakhir, sehingga peserta didik dapat belajar melakukan evaluasi terhadap isu penelitian tersebut. 5. Memperkaya proses pembelajaran dengan kegiatan penelitian dalam skala kecil Pada proses pembelajaran ini, kelompok peserta didik diberi tugas melakukan penelitian bersama. Dengan demikian peserta didik dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dari kegiatan tersebut. Dengan kegiatan ini budaya penelitian dapat lebih terbangun dibandingkan dengan bila penelitian tersebut diselenggarakan secara individual. Selanjutnya dapat dikembangkan kegiatan berikut misalnya: a. Peserta didik diminta untuk melakukan analisis data dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. b. Dosen memberikan beberapa pertanyaan sehingga peserta didik perlu melakukan studi literatur, menentukan metodologi penelitian, mengumpulkan data, menuliskan hasil analisa, dan mengemukakan kesimpulan dari dari suatu kegiatan penelitian.

Agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik, maka sebelum kegiatan tersebut dosen perlu melakukan paparan singkat tentang pemanfaatan ketrampilan penelitian dan pengetahuan yang telah dipelajari pada semester pokok bahasan sebelumnya. 6. Memperkaya proses pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian institusi Pada kegiatan ini PBR dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: a. Peserta didik diberi tugas penelitian yang merupakan bagian dari penelitian besar yang dilakukan oleh institusi. b. Mengorganisasikan peserta didik sebagai asisten penelitian bagi peserta didik pada jenjang yang lebih tinggi atau dosen. c. Melakukan kunjungan ke pusat-pusat penelitian. 7. Memperkaya proses pembelajaran dengan mendorong peserta didik agar merasa menjadi bagian dari budaya penelitian di fakultas/jurusan Pada strategi ini diusahakan agar peserta didik merasa sebagai bagian dari budaya penelitian di bagian atau fakultas yang bersangkutan. Dalam rangka itu maka beberapa hal dapat dilakukan: a. Memberikan informasi pada peserta didik tentang kegiatan penelitian dan keunggulan penelitian dosen di jurusan atau fakultas yang bersangkutan. b. Mengadakan kuliah umum oleh pakar atau staf dari institusi lain, untuk menyampaikan capaian penelitiannya sebagai referensi langsung bagi peserta didik. c. Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi pada kegiatan seminar penelitian baik sebagai peserta, penyaji makalah, ataupun sebagai penyelengara seminar tersebut. 8. Memperkaya proses pembelajaran dengan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti seharusnya perlu dipahami oleh peserta didik. Nilai-nilai tersebut antara lain: objektivitas, penghargaan akan temuan penelitian, respek pada pandangan lain, toleransi terhadap ketidakpastian, dan kemampuan analisis. Penyampaian nilai-nilai tersebut dapat dilakukan dengan: a. Mencerminkan nilai-nilai seorang peneliti dalam interaksi kelas. b. Menyampaikan proses perjalanan seorang peneliti sebelum pekerjaannya dipublikasi termasuk beberapa kali revisi yang dilakukan. c. Memberikan pemaparan terstruktur yang menginspirasi peserta didik tentang beberapa nilai misalnya: menyampaikan artikel penelitian yang mengandung argumentasi yang berbeda pada topik yang sama kemudian menanyakan peserta didik tentang validitasnya serta menyampaikan kesimpulan.

Model-model strategi implementasi PBR tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan disiplin ilmu dan perkembangan budaya penelitian yang telah berkembang di institusi yang bersangkutan. Satu hal yang sebaiknya diingat ialah bahwa PBR tidak hanya bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai peneliti handal namun juga sebagai peneliti yang memiliki karakter serta nilai-nilai yang sifatnya universal. III. TUJUAN, MANFAAT, SIFAT, SYARAT, DAN EVALUASI PBR III.1 Tujuan Pembelajaran Berbasis Riset Pembelajaran Berbasis Riset bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang mengarah pada aktifitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan kemampuan peserta didik dan dosen dalam hal asimilasi dan aplikasi pengetahuan. Tujuan tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kebermaknaan mata kuliah agar lebih bersifat kontekstual melalui pemaparan hasil-hasil penelitian 2. Memperkuat kemampuan berpikir peserta didik sebagai peneliti 3. Melengkapi pembelajaran melalui internalisasi nilai penelitian, praktik, dan etika penelitian dengan cara melibatkan penelitian 4. Meningkatkan mutu penelitian di UNISMA dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian 5. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang perkembangan suatu ilmu melalui penelitian yang berkelanjutan 6. Meningkatkan pemahaman tentang peran penelitian dalam inovasi sehingga mendorong mahasiswa untuk selalu berpikir kreatif di masa datang 7. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum III.2 Manfaat Pembelajaran Berbasis Riset Manfaat PBR dikenal sejak beberapa dasawarsa yang lalu, beberapa literatur menyetarakan dengan project-based learning karena hampir tidak ada proyek yang tidak melibatkan penelitian (yaitu evaluasi). Namun demikian research in classroom belum banyak diadopsi sebagai metode pembelajaran. Dengan PBR maka peserta didik dapat memperoleh berbagai manfaat dalam konteks pengembangan metakognisi dan pencapaian kompetensi yang dapat dipetik selama menjalani proses pembelajaran. Manfaat yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Peserta didik mengalami pengembangan dan peningkatan kapabilitas dan kompetensi yang lebih tinggi, termasuk:

a. Kompetensi umum, misalnya berpikir secara kritis dan analitik, mengevaluasi informasi, dan pemecahan masalah b. Kompetensi dalam hal melaksanakan dan mengevaluasi penelitian yang sangat bermanfaat dan membantu dalam pengembangan profesional yang mengedepankan inovasi dan keunggulan. 2. Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi dan memiliki peluang untuk aktif di dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan dunia praktik kelak di kemudian hari. 3. Peserta didik terlatih dengan nilai-nilai disiplin, mendapatkan pengalaman praktik dan etika. 4. Peserta didik lebih memahami tentang betapa pentingnya nilai-nilai disiplin bagi masyarakat. Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan metode pembelajaran yang menggunakan authentic learning (harus ada contoh nyata), problem-solving (menjawab kasus dan konstektual), cooperative learning (bersama), contextual (hands on & minds on), dan inquiry discovery approach (menemukan sesuatu) yang didasarkan pada filosofi konstruktivisme (yaitu pengembangan diri siswa yang berkesinambungan dan berkelanjutan). III.3. Sifat Pembelajaran Berbasis Riset Sifat yang melekat pada pembelajaran berbasis riset adalah sebagai berikut. 1. Mendorong dosen untuk melakukan penelitian atau mengupdate keilmuannya dengan membaca dan memanfaatkan hasil penelitian orang lain sebagai bahan pembelajaran. 2. Mendorong peran peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran, bahkan menjadi mitra aktif dosen. 3. Peserta didik menjadi lebih kompeten dalam keilmuan dan penelitian serta trampil mengidentifikasi persoalan serta memecahkannya dengan baik 4. Peserta didik memiliki kemandirian, kritis, dan kreatif sehingga memberikan peluang munculnya ide dan inovasi baru. 5. Peserta didik dilatih memiliki etika, khususnya etika profesi misalnya menjauhkan diri dari perilaku buruk misalnya plagiarisme.

III.4. Syarat Pembelajaran Berbasis Riset Syarat penerapan PBR adalah sebagai berikut. 1. Kebijakan akademik dan riset universitas dan fakultas 2. Ketersediaan Learning resources (kurikulum, sarana dan prasarana) 3. Pengembangan staf untuk pelaksanaan PBR a. Dosen menguasai metode penelitian. b. Dosen berpengalaman melakukan kegiatan penelitian c. Dosen berpengalaman melakukan praktek nyata/kerja di lapangan 4. Materi pembelajaran berbasis evidence atau bukti ilmiah 5. Mahasiswa memiliki motivasi untuk mengembangkan pola pikir ilmiah 6. Menghubungkan antara penelitian dan proses belajar. 7. Pembelajaran bersifat aktif, yaitu aktivitas pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam mengerjakan berbagai hal dan berpikir tentang apa yang sedang mereka kerjakan. Pembelajaran aktif dapat berlangsung ketika mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih berinteraksi dengan teman sesama mahasiswa maupun dengan dosen perihal pokok yang sedang dihadapinya, mengembangkan pengetahuan dan bukan sekedar menerima informasi dari dosen. Dosen berperan sebagai fasilitator 2. III.5. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Riset Metode evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik melalui metode pembelajaran PBR sangat tergantung pada model PBR yang digunakan. Meskipun demikian pada prinsipnya perlu adanya standar penilaian formatif dan sumatif yang sahih dan reliable. Nilai untuk hasil pembelajaran peserta didik ditentukan setelah mengevaluasi beberapa kegiatan, antara lain melalui: 1) Tes 2) Kuis 3) Ujian tulis 4) Kerja kelompok 5) Portfolio pembelajaran 6) Kontrak belajar 7) Logbook yang dibuat oleh peserta didik Nilai akhir ditentukan oleh persentase ketercapaian kontrak belajar, kesesuaian hasil pembelajaran dengan portfolio, dan hasil kegiatan pembelajaran seperti tercantum dalam logbook. Nilai bisa ditentukan

terhadap ketercapaian kompetensi yang direncanakan pada awal proses pembelajaran. IV. KEBIJAKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DI UNISMA Karya Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia dikerangkai dalam paradigma Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sivitas akademika wajib melaksanakan Tridharma tersebut secara komprehensif dan utuh, dharma yang satu dengan yang lain harus seimbang dan saling mendukung, bersinergi dan memperkuat. UNISMA yang memiliki visi menuju universitas riset kelas dunia atau World Class Research University (WCRU), dharma penelitian harus menjadi dasar penggerak dalam pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu implementasi sinergi Tridharma PT di UNISMA adalah dalam bentuk kegiatan PBR. Kebijakan PBR di Universitas Islam Malang dituangkan secara eksplisit dalam Rencana Strategis Universitas Islam Malang Tahun 2015 SK Rektor nomor 76/L.16/U.VIII/AK/2015 tentang Pembelajaran Berbasis Riset (Research Based Learning). IV.1. Tujuan dan Sasaran Penerapan Pembelajaran Berbasis Riset di UNISMA a. Tujuan Tujuan penerapan PBR untuk meningkatkan mutu pembelajaran di seluruh jenjang dan program studi di lingkungan UNISMA selaras dengan Visi UNISMA menjadi WCRU yang beridentitas kerakyatan dan berakar pada sosio-budaya Indonesia. b. Sasaran Sasaran penerapan PBR di UNISMA adalah terwujudnya pembelajaran berbasis riset di seluruh jenjang dan program studi di lingkungan UNISMA. Dalam jangka panjang diharapkan akan tercipta learning community and learning society. Mengacu RENSTRA UNISMA 2008, sasaran penerapan PBR dirinci menjadi dua bagian yaitu pertama, terwujudnya universitas riset dan kedua, terwujudnya pembelajaran berbasis riset.

IV.2. Terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset Merupakan Salah Satu Sasaran Dari Strategi UNISMA Untuk Menjadi Universitas Riset Kelas Dunia Sasaran ini dirinci menjadi dua bagian yaitu (a) terwujudnya universitas riset dan (b) terwujudnya pembelajaran berbasis riset. Strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya universitas riset adalah melalui: a. Program penyempurnaan sistem tatakelola riset universitas dengan kebijakan memprioritaskan terwujudnya keikutsertaan seluruh kelompok penelitian yang ada. b. Program percepatan pertumbuhan riset multidisiplin dalam klaster dan peningkatan perlindungan HAKI dengan kebijakan pentahapan (pertama meningkatkan pemahaman konsep klaster riset UNISMA, kedua meningkatkan keterlibatan jumlah peneliti dalam klaster, dan ketiga meningkatkan mutu penelitian). c. Program peningkatan kegiatan penghiliran (downstreaming) hasilhasil riset yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat, dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah bangsa dengan kebijakan pentahapan (dimulai dengan pengembangan kelembagaan pusat inkubasi hasil penelitian dan diikuti dengan implementasi program-program eksplorasi hasil penelitian berpotensi, screening, strengthtening, promosi dan pemasaran), dalam program penghiliran yang menyelesaikan masalah bangsa, peran pendidikan berbasis ketrampilan atau vokasi menjadi sangat strategis. d. Program peningkatan prosentase jumlah mahasiswa program studi pascasarjana, dengan kebijakan penataan prioritas (mencakup peningkatan jumlah dan kualitas mahasiswa pascasarjana melalui perekrutan mahasiswa bermutu secara proaktif dan peningkatan mutu serta relevansi program studi pascasarjana). e. Program pemberian dukungan fasilitas riset untuk tesis (S2) dan disertasi (S3), dengan kebijakan pemberian dukungan finansial dan non-finansial (diupayakan dari berbagai sumber). Adapun strategi untuk mencapai sasaran terwujudnya pembelajaran berbasis riset adalah melalui: a. Melanjutkan program peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran berbasis riset pada seluruh program studi pada semua jenjang pendidikan dengan kebijakan Kantor Pusat dan Fakultas bersinergi dalam sosialisasi, pengembangan, dukungan fasilitas, monitoring pelaksanaan dan kemajuan sistem pembelajaran berbasis riset. b. Kantor Pusat fokus pada sosialisasi konsep dan pedoman serta menjadi katalisator berkembangnya pembelajaran berbasis riset yang paling sesuai pada tiap program studi.

IV.3. Indikator Terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset Indikator terwujudnya Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) dalam pencapaian sasaran menjadi Universitas Riset Kelas Dunia, adalah sebagai berikut: 1) Jumlah penelitian (dasar dan terapan) yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran 2) Jumlah penerapan metode riset dalam sistem pembelajaran 3) Jumlah pemanfaatan hasil riset dosen dalam proses pembelajaran IV.4. Tanggung Jawab dan Wewenang Organisasi Tanggung jawab dan pemegang wewenang implementasi PBR di UNISMA adalah sebagai berikut: a. Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (WRS P3M) WRS P3M bertanggung jawab dalam implementasi pedoman umum pembelajaran berbasis riset (PUPBR) di lingkungan UNISMA Dalam melaksanakan implementasi PUPBR WRS P3M dibantu oleh Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) Ketua P3 bertanggung jawab dalam sosialisasi PUPBR ke semua satuan pendidikan di lingkungan UNISMA P3 memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan implementasi PUPBR kepada semua satuan pendidikan maupun dosen di lingkungan UNISMA Pelayanan bantuan teknis diselenggarakan atas dasar permintaan resmi dari satuan pendidikan maupun dosen atau kelompok dosen di lingkungan UNISMA Segala pembiayaan berkaitan dengan kegiatan di atas dibebankan pada UNISMA/fakultas/jurusan pada anggaran yang sesuai. b. Wakil Dekan Bidang Akademik Wakil dekan bidang akademik di lingkungan UNISMA bertanggung jawab pada implementasi PUPBR di lingkungan fakultas Wakil dekan bidang akademik bertanggung jawab dalam sosialisasi PUPBR ke semua satuan pendidikan di lingkungan fakultas Wakil dekan bidang akademik bertanggung jawab dalam memonitor pelaksanaan PUPBR di fakultas serta mengidentifikasi segala kendala berkaitan dengan implementasi PUPBR

Wakil dekan bidang akademik berwenang mencari solusi dari kendala implementasi PUPBR di fakultas Wakil Dekan bidang akademik dapat meminta P3 untuk memberikan bantuan teknis berkaitan implementasi PUPBR di fakultas yang bersangkutan c. Ketua Bagian / Jurusan / Program studi (Prodi) Ketua bagian/jurusan/prodi bertanggung jawab pada implementasi PUPBR di lingkungan bagian/jurusan/prodi masing masing Ketua bagian/jurusan/prodi bertanggung jawab dalam sosialisasi PUPBR ke semua dosen di lingkungan bagian/jurusan/prodinya Ketua bagian/jurusan/prodi bertanggung jawab dalam mengidentifikasii segala kendala berkaitan dengan implementasi PUPBR Ketua bagian/jurusan/prodi berkewajiban melaporkan pelaksanaan PUPBR di bagian/jurusan/prodinya kepada wakil dekan bidang akademik. d. Dosen Memahami filosofi yang mendasari terciptanya PUPBR Dosen menyusun RPKPS yang sesuai dengan PUPBR Melaksanakan perkuliahan sesuai dengan PUPBR Menciptakan suasana kondusif yang mendukung terwujudnya PBR Mengembangkan lebih lanjut pelaksanaan PBR Memberi informasi tentang rencana PBR yang dikelolanya kepada mahasiswa secara terbuka. e. Mahasiswa Memahami model PBR Mencari informasi tentang PBR di program studi masing-masing Berpartisipasi aktif dalam program PBR sejak semester awal

V. DAFTAR PUSTAKA 1) Harsono, 2005, Pengantar Problem- Based Learning. Medika, Yogyakarta, Indonesia. 2) Roach M., Blackmore P., Dempster J., 2000, Supporting High-Level Learning Through Research-Based Methods: Interim Guideline For Course Design, TELRI Project-University of Wrwick. 3) Clark BR., 1997, The Modern Integration of Research Activities with Teaching and Learning, J. Higher Educ., 1997; 68:241-255. 4) Griffith Institute for Higher Education, 2008, Research-Based Learning: Strategies For Successfully Linking Teaching And Research. University of Griffith.