ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN ARUS KAS PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETKOTA SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN PAD PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SITARO

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN RETRIBUSI KEBERSIHAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD, BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN SERTA PENYAMPAIANNYA

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN OPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU SKPD SERTA PENYAMPAIANNYA

BAB IV SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DINAS PEMAKAMAN DAN PERTAMANAN KOTA BANDUNG

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 04 Tahun 2015

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu

Rone L. Karamoy, Evaluasi Pelaksanaan Sistem. EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS DI DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN

Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu

Pendapatan Daerah Melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SIKLUS PENDAPATAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KE REKENING KAS UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2007 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH KOTA TOMOHON

Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar. tedi last 02/17

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG BARAT

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS ( STUDI PADA DPPKAD KABUPATEN GRESIK )

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MANADO

BAB V SISTEM AKUNTANSI PENDAPATAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

Evaluasi Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer Pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara

PROSEDUR PELAPORAN BPHTB

EVALUASI SISTEM PENATAUSAHAAN PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) KOTA KENDARI

Fretty S. Tuerah, Evaluasi Pelaksanaan Sistem.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 DENG AN R AHM AT TUHAN Y ANG M AH A ES A, MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB II PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH. Menurut Mardiasmo (2003), paradigma pengelolaan keuangan daerah

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II Ruang Lingkup

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung

BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN PEMBANTU

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 32 TAHUN 2014

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PSRATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

Novelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.

IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERMAAN KAS (STUDI KASUS KOTA MANADO DAN KOTA TOMOHON)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas. : Anggaran Seksi Verifikasi Pelaksanaan APBD. : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Kabupaten

B U P A T I K U N I N G A N

Olivia Novita Lahay, Analisis Pelaksanaan Sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Informasi Akuntansi ; Sistem adalah kumpulan/group dari sub. harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM SULAWESI UTARA

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI PENDAPATAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

TENTANG SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

EVALUASI PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN SIKLUS PENERIMAAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENYETORAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pengelolaan Keuangan Daerah & APBD

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS DENGAN MENGGUNAKAN UANG PERSEDIAAN (UP) PADA DINAS SOSIAL KOTA MANADO

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

Analisis Penerapan Akuntansi Pajak Daerah pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Kota Tomohon

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

Pengelolaan Keuangan Daerah

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENCATATANNYA PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

Pengeluaran Daerah Melalui Bendahara PPKD

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

ANALISA PELAKSANAAN SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN ARUS KAS PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASETKOTA SIDOARJO Dwi Yulia Erismawati, Syafi i, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya derismawati@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Kota Sidoarjo. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan cara membandingkan sistem dan prosedur dengan konsep teori dan peraturan pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas dengan ketentuan PERMENDAGRI Nomor 55 Tahun 2008. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa DPPKA Kota Sidoarjo belum menerapkan sistem dan prosedur sesuai ketentuan pada peraturan tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan dalam aktivitas selanjutnya perlu melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan penerimaan kas. Kata Kunci: analisa, sistem dan prosedur, penerimaan kas ABSTRACT The purpose of this research to determine the implementation of cash receipts systems and procedures at the Office of Revenue Asset Management Financial Sidoarjo. The analytical method used is descriptive analysis method by comparing the systems and procedures with theoretical concepts and regulations implementing systems and procedures for cash receipts with the provisions PERMENDAGRI No. 55 Year 2008. Based on this study showed that DPPKA Sidoarjo yet to implement systems and procedures in accordance with the Regulations. Therefore, implementation in subsequent activities need to make improvements to the implementation of cash receipts. Keywords: analysis, system and procedures, cash receipts 174

PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo ditemukan beberapa hal ketidaksesuian pada sistem dan prosedur penerimaan arus kas yakni dengan Permendagri No. 55 Tahun 2008. Untuk memahami dan mengetahui pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan arus kas pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo Akuntansi Pemerintah Suwanda (2016: 16), menyatakan bahwa akuntansi pemerintahan merupakan bidang khusus akuntansi yang dipergunakan oleh lembaga lembaga pemerintah. Bidang ini berguna sebagai alat untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur tentang penerimaan dana. Pengertian Sistem dan Prosedur Definisi sistem dan prosedur menurut Mulyadi (2016: 4), menyatakan sebagai berikut, sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang-ulang. Dari definisi diatas dapat disimpulkan sistem merupakan kumpulan dari prosedur atau unsur yang berkaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, tiap-tiap prosedur dalam suatu sistem biasanya mempunyai suatu hubungan yang sangat erat tidak dapat terpisahkan dan saling mempengaruhi. Pengertian Kas Suwardjono (2013: 255) yang dikutip oleh Janis, dkk (2015) menjelaskan kas merupakan sumber ekonomi yang memiliki manfaat atau potensi jasa karena apa yang dapat dia beli atau karena daya tukarnya yang diperlukan kesatuan usaha atau organisasi untuk melaksanakan kegiatan ekonominya. Oleh sebab itu diperlukan pengawasan dalam perolehan maupun penggunaannya. Adanya pengawasan yang cukup memadahi dapat mengurangi resiko penyalahgunaan atau penyelewangan kas. Penerimaan Kas Daerah Penerimaan kas daerah merupakan semua aliran kas yang masuk ke bendahara umum daerah (www.bpk.go.id). Penerimaan kas daerah/pendapatan daerah menurut 175

Halim (2013: 101) yang dikutip oleh Janis, dkk (2015) dikelompokkan menjadi tiga kelompok yakni: 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu semua pendapatan yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Yang terdiri dari penerimaan Pajak daerah, Retribusi daerah, bagian laba usaha daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan, lain-lain PAD yang bukan berasal dari (pajak, retribusi, dan laba usaha daerah). 2. Pendapatan Transfer yaitu pendapatan daerah yang diperoleh dari otoritas pemerintah di atasnya. Yang terdiri dari transfer pemerintah pusat-dana perimbangan, meliputi dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus. 3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah yaitu pendapatan yang bukan berasal dari pendapatan asli daerah maupun dana perimbangan. Seperti dana kontinjensi dan dana darurat. Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas Prosedur akuntansi penerimaan kas menurut Halim (2008: 78) yang dikutip oleh Karamoy (2013) meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi atau kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. 1. Dasar Hukum Dasar hukum yang digunakan untuk menjelaskan tata cara pelaksanaan penerimaan daerah diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 (sekarang menjadi Permendagri No. 59 Tahun 2007) dan Permendagri No. 55 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penata usahaan Bendahara. 2. Pihak-pihak terkait a. PPKD b. Pengguna Anggaran c. PPK-SKPD d. Bendahara Penerimaan e. PPKD selaku BUD 176

METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk penyusunan hasil penelitian, peneliti mencoba menjelaskan masalah yang diangkat dengan pendekatan bersifat deskriptif, karena yang menjabarkan suatu bentuk permasalahan atas suatu objek tertentu. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data yang dimaksud adalah : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung, dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penelitian lapangan dengan mengadakan observasi dan wawancara langsung dengan sumber. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari riset kepustakaan yang berasal dari teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diangkat, berikut ini adalah beberapa teknik yang ditempuh oleh peneliti yakni Studi Pustaka, Observasi,Wawancara, Dokumentasi. Teknik Analisis Data Langkah-langkah teknis analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Memfokuskan pada hal-hal yang penting, dengan cara mengumpulkan data yang berkaitan dengan rumusan masalah dengan mengurai data-data dari hasil objek penelitian. b. Mengkategorikan data berarti upaya memilah-milah setiap satuan dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan, dengan cara melakukan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan masalah yang diteliti. c. Mencari kaitan data antara satu kategori dengan kategori lainnya, dengan cara melakukan analisa terhadap sistem penerimaan kas atas pendapatan yang di laksanakan dalam Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo. 179

d. Menarik kesimpulan dan menyarankan perbaikan dalam prosedur penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas Sistem dan prosedur penerimaan kas yang sedang berjalan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Untuk itu akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut. a. Secara Tunai 1. Pencatatan dilakukan dimulai dari saat bendahara penerimaan menerima pembayaran tunai, apabila pembayaran menggunakan cek, maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan buka pada saat cek diterima. 2. Bendahara penerimaan melakukaan identifikasi terhadap jenis dan kode rekening pendapatan sebelum mengisi kode rekening dan nilai transaksi berdasarkan Bukti Penerimaan. 3. Pada saat penyetoran bendahara penerimaan membuat tanda bukti penyetoran pendapatan ke rekening kas umum daerah. b. Penerimaan Kas melalui Rekening bendahara penerimaan 1. Wajib pajak/retribusi dapat melakukan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan. Pencatatan dilakukan saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank mengenai adanya penerimaan pendapatan. 2. Bendahara penerimaan sebelum melakukan pencatatan penerimaan melakukan verifikasi terhadap bukti slip setoran. 3. Bendahara penerimaan pada saat melakukan penyetoran membuat tanda bukti penyetoran pendapatan ke rekening kas umum daerah. c. Penerimaan melalui Kas Umum Daerah 1. Wajib pajak/retribusi dapat melakukan pembayaran secara langsung melalui rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan saat bendahara penerimaan 180

menerima informasi BUD mengenai adanya penerimaan pendapatan pada rekening kas umum daerah. 2. Bendahara penerimaan melakukan pencatatan atas pendapatan berdasarkan dari bukti slip setoran/bukti lain yang sah. d. Pertanggungjawaban Administratif 1. Bendahara penerimaan wajib mempertanggungjawabkan pengelolaan uang secara administratif kepada Pengguna Anggara melalui PPK SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 2. Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang hanya dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. 3. Bendahara penerimaan melakukan verikasi, evaluasi dan analisis kebenaran pertanggungjawaban sebelum memberikan Laporan Pertanggungjawaban kepada Pengguna anggaran melalui PPK SKPD. e. Pertanggungjawaban Fungsional 1. Bendahara Penerimaan juga menyampaikan pertanggungjawaban secara fungsional kepada PPKD paling lambat tanggl 10 bulan berikutnya sama dengan administratif. 2. Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi, analisis kebenaran pertanggungjawaban dan apabila terdapat masukan dari PPK SKPD ketika melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban administratif. TEMUAN-TEMUAN Evaluasi Solusi atas permasalahan yang timbul dari Sistem Penerimaan Kas Menurut teori Tanjung (2015: 105-107) yang mengacu pada Permendagri No. 55 Tahun 2008 penerimaan kas pada setiap SKPD baik penerimaan kas secara tunai, penerimaan kas melalui rekening bendahara penerimaan, dan penerimaan kas pada rekening kas umum daerah bendahara penerimaan membuat beberapa pencatatan selain buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan, bendahara penerimaan membuat pencatatan berupa Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan. 181

Dari permasalahan yang ditemukan, maka evaluasi perbaikan Sistem Penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagai berikut: a. Tidak terdapat Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan pada sistem penerimaan kas secara tunai, penerimaan kas melalui bendahara penerimaan dan penerimaan rekening kas umum daerah, sehingga bendahara penerimaan tidak mengetahui informasi secara rinci pendapatan yang diterima per hari. b. Arsip tidak tersusun rapi dan diurutkan, sehingga apabila unit Bendahara Umum Daerah membutuhkan arsip tersebut sangat sulit dan kemungkinan terselip sangat besar. Analisis Usulan Peneliti sistem penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo. Berdasarkan teori Tanjung (2015: 105-107) yang mengacu pada Permendagri No. 55 Tahun 2008 penerimaan kas pada setiap SKPD baik penerimaan kas secara tunai, penerimaan kas melalui rekening bendahara penerimaan, dan penerimaan kas pada rekening kas umum daerah bendahara penerimaan membuat beberapa pencatatan selain buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan, bendahara penerimaan membuat pencatatan berupa Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan. Menurut Janis (2015) dalam menjalankan sistem penerimaan kas pada DPPKAD melalui Bendahara penerimaan, Bank, Bidang Pembukuan. Wajib Retribusi/pajak menyetor uang. Setelah melakukan verifikasi, Bendahara penerimaan mengeluarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran. Kemudian Bendahara penerimaan menyiapkan Surat Tanda Setor. Setelah itu Bendahara penerimaan menyetor uang ke bank yang ditunjuk beserta STS. Bendahara penerimaan membuat catatan pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan. Janis (2015) juga menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas belum memadai pada bidang pembukuan karena hanya memiliki satu catatan dokumen. 182

Namun penelitian di lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo pada tanggal 19 April 2017 pada pukul 10.10 10.40 WIB didapati hasil wawancara oleh peneliti dengan narasumber sebagai berikut: Peneliti : Bagaimana alir sistem dalam prosedur penerimaan kas atas pendapatan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo? Pak Muntholip : Terbit SKR, TBP, STS dari rekening bendahara disetor ke rekenig kas umum daerah (RKUD) dan mencatat pada buku penerimaan bendahara. Berdasarkan hasil wawancara dan data penerimaan arus kas ditemukan beberapa ketidaksesuaian dengan peraturan yang telah ditetapkan khususnya Permendagri No. 55 Tahun 2008 yakni pada penerimaan kas, baik penerimaan kas secara tunai, penerimaan kas melalui rekening bendahara penerimaan, penerimaan kas pada rekening kas umum daerah bendahara tidak membuat pencatatan berupa Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek. Berdasarkan teori, peraturan yang telah ditetapkan Permendagri No. 55 Tahun 2008 dan temuan penelitian pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo, peneliti menyarankan agar Bendahara Penerimaan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo melakukan penyesuaian terhadap peraturan yang telah ditetapkan khususnya Permendagri No. 55 Tahun 2008 yakni dengan membuat pencatatan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan. Berikut merupakan alur flowchart usulan dari penulis atas pelaksanaan sistem dan produksi penerimaan arus kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo. 183

Pencatatan Penerimaan Tunai Bendahara Penerimaan Pencatatan atas Penyetoran Penerimaan Tunai Bendahara Penerimaan Proses Penerimaan Tunai Proses Penyetoran penerimaan tunai ke atas umum daerah Surat Tanda Bukti Pembayaran Surat Tanda Setoran Melakukan Pengisian buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Melakukan Pengisian register STS Register STS BRPH BPPROP Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Sumber: Peneliti (2017) Gambar 1 Bagan Alir penerimaan kas secara tunai Usulan Peneliti 184

Penerimaan Melalui Rekening Bank Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Pencatatan atas Penyetoran Rekening Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Proses Penerimaan di Bank Bendahara Penerimaan Proses Penyetoran Penerimaan ke kas umum daerah Surat Tanda Bukti pembayaran Surat Tanda Setoran Nota Kredit Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Buku Penerimaan dan Penyetoran Melakukan Pengisian Register STS BRPH BPPROP Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan Register STS Sumber: Peneliti (2017) Gambar 2 Bagan Alir penerimaan kas melalui Bendahara Penerimaan Usulan Peneliti 185

Penerimaan Kas Daerah Bendahara Penerimaan Proses Penerimaan di kas umum daerah Slip Setoran Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Buku Penerimaan dan Penyampaian BRPH BPPROP Sumber: Peneliti (2017) Gambar 3 Bagan Alir Penerimaan Kas melalui Rekening Kas Umum Daerah 186

SIMPULAN 1. Pelaksanan sistem dan prosedur penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengolaaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo tidak sesuai dengan Permendagri No. 55 Tahun 2008 yang telah di tetapkan. Hal ini dibuktikan dengan tidak terdapat Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan pada sistem penerimaan kas secara tunai, penerimaan kas melalui bendahara penerimaan, maupun penerimaan langsung pada rekening kas umum daerah. 2. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban yang dilakukan bendahara penerimaan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo telah sesuai dengan Permendagri No. 55 Tahun 2008. Hal ini dibuktikan dengan Laporan Pertanggungjawaban secara administratif yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu dan diserahkan kepada bendahara penerimaan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya, dan bendahara penerimaan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan tanggal 10 pada bulan berikutnya kepada Pengguna anggaran. Laporan Pertanggungjawaban secara fungsional yang dibuat oleh bendahara penerimaan pembantu dan diserahkan kepada bendahara penerimaan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya, dan bendahara penerimaan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan tanggal 10 pada bulan berikutnya kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. SARAN Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti mengenai pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan kas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Sidoarjo sebagai berikut: 1. Pada prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh bendahara penerimaan masih memiliki kekurangan dokumen catatan berupa Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian dan Buku Pembantu Per Rincian Objek Penerimaan, berdasarkan kekurangan tersebut pihak dinas seharusnya dapat melengkapi 187

dokumen sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, yakni Permendagri No. 55 Tahun 2008. 2. Pada prosedur penyampaian laporan pertanggungjawaban telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yakni Permendagri No. 55 Tahun 2008, peneliti menyarankan untuk mempertahankan tahap penyampaian pelaporan yang telah sesuai tersebut. DAFTAR PUSTAKA Janis, Raisa S. 2015. Analisis Sistem Dan Prosedur Penerimaan Pad Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Sitaro. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA. Vol. 3 No.1. (2015) http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/issue/view/950/showtoc Diakses pada 10 Oktober 2016, Hal.717-840. Karamoy, Rone L 2013, Evaluasi Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas Di Dinas Pendapatan Kota Manado, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jurnal EMBA, Vol 1 No. 3. (2013) http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1936/1533 Diakses pada 10 Oktober 2016. Mulyadi 2016, Sistem Akuntansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 49 Tahun 2015 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Rosmery, Suwanda dan Muchidin 2016, Dasar-Dasar Akuntansi Akrual Pemerintah Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor. Tamboto, Jeasika A 2015, Evaluasi Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Kas Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Daerah Kota Tomohon. Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jurnal EMBA, Vol 3 No. 4 (2015) http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11157 Diakses pada 28 Oktober 2016, Hal. 671-679. 188

Tanjung, Abdul Hafiz 2015, Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Untuk SKPD, Alfabeta, Bandung. www.bpk.co.id, JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) Glosarium Pengelolaan Keuangan dan Istilah Pemerintahan. 189