BAB I PENDAHULUAN. keterampilan komunikasi dan manajemen untuk membobilisasi manusia, uang,dan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi tingginya tingkat pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah

(UKM) APAAN TU????

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian nasional salah satunya dipicu oleh. kemunculan para pengusaha kecil menengah dan usaha mikro dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harapan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di lingkup Indonesia, akan tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. jatuhnya perekonomian nasional. Sehingga banyak usaha-usaha berskala besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEWIRAUSAHAAN & KEPEMILIKAN BISNIS. Muniya Alteza

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB II LANDASAN TEORI. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUATAN SEKTOR UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MELALUI CASH MANAGEMENT

IKM Dalam Bidang Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

Perekonomian Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu menumbuhkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan.

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan,

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah

Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah)

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini kita ketahui bahwa kemajuan di bidang industri sangat pesat, baik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Muhammad Rizki, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 McGraw-Hill, Microeconomics, PT. Gelora Aksara Persada, 1992, hal. 4 2 Ibid, hal. 2

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UMKM dan Usaha Besar Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan

SKRIPSI. Oleh : NOVANDRI PRAM ADITYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian

EVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

Statistik KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk membobilisasi manusia, uang,dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik. 1 Dinas perindustrian perdagangan dan koperasi merupakan salah satu unsur pelaksanaan pemerintah daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal. Dinas perindustrian mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang perindustrian, perdagangan dan koperasi.penyusunan rencana dan program kebijaksanaan teknis dibidang, koperasi dan penanaman modal, pelaksanaan pembinaan organisasi dibidang, perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal. Kewirausahaan dalam perkembangnya mengalami evolusi yang pesat. Pada mulanya kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan di berbagai bidang lain seperti industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan institusi-institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, Empat, 2012), 41 1 Leonardus Saiman, Kewirausahaan, Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus, (Jakarta: Salemba 1

2 dan lembaga swadaya lainnya. Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek tetapi juga sebagai kiat kehidupan scara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan peluang. Di bidang-bisnis misalnya, perusahaan sukses dan memperoleh peluang besar karena memiliki kreatif dan inovasi. Melalui proses kreatif dan inovatif, wirausaha menciptakan nilai tambah barang dan jasa. 2 Program Dinas PERINDAGKOP adalah pengembangan usaha agar bisnis dan peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah industrian perdganagan dan koperasi dan guna peningkatan kontribusi PDRB dan PAD, peningkatan promosi pemasaran dan kerjasama lembaga usaha perdagangan, menciptakan iklim yang kondusif untuk peningkatan investasi. Peranan Perindustrian Perdangan dan Koperasi terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah sangatlah di perlukan dan sangant menjadi acuan terhadap usaha kecil menengah karena dengan peranan pemerintah mereka akan bertanggungjawab dan berperilaku yang fokus terhadap kepuasan pelanggan, dan memberikan harga tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, dengan adanya peranan PERINDAGKOP terhadap harga yang sudah di tetapkan oleh pemerintah usaha mikro kecil menengahpun tidak akan melakukan kecurangan-kecurangan untuk kepentingan pribadi, seperti ingin memperoleh keuntungan yang besar, adapun peranan perindagkop sendiri harus sesuai supaya tidak ada yang merugikan satu sama lain. 2 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta : Salemba Empat, 2003), 8

3 Dinas PERINDAGKOP sebagai badan usaha yang mengawasi terhadap UMKM, mengawasi. Harga yang ada di Kec. Serang sehingga tidak ada kecurangankecurangan yang dilakukan oleh UMKM, Dengan tugas atau program kerja dinas PERINDAGKOP tersebut maka peneliti tertarik untuk mengkaji atau meneliti tentang "Peranan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (PERINDAGKOP) Terhadap Tingkat Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Serang. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah penelitian yakni berdasarkan fenomena yang terjadi diduga bahwa tingkat Dinas PERINDAGKOP terhadap Usaha mikro Kecil Menengah tidak sesuai dengan pengahasilan yang di peroleh. Dari latar belakang masalah tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Kurangnya pengawasan terhadap UMKM 2. Masyarakat kurang mengenal adanya Dinas PERINDAGKOP C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Dinas PERINDAGKOP terhadap tingkat pendapatan usaha mikro kecil menengah kota Serang.

4 2. Seberapa besar peranan Dinas PERINDAGKOP terhadap tingkat pendapatan usaha mikro kecil menengah kota Serang. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Dinas PERINDAGKOP terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro kecil menengah kota Serang. 2. Untuk mengetahui seberapa besar peranan Dinas PERINDAGKOP terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro kecil menengah kota Serang. E. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut : 1) Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta wacana baru bagi perusahaan sebagai masukan dan referensi bagi pihak-pihak agar tidak terjadi kegagalan menjalankan usaha. 2) Bagi lembaga IAIN SMH Banten Hasil penelitian ini dijadikan sebuahkajian ilmu pengetahuan guna pembangunan pada dunia pendidikan.

5 3) Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan baik dalam kondisi nyata maupun teori. F. Kerangka Pemikiran Menurut Theodurus M.Tuanakotta dalam buku Teori Akuntansi (2000;152) Pendapatan secara umum didefinisikan sebagai hasil dari suatu perusahaan. Pendapatan merupakan darah kehidupan dari perusahaan. Begitu pentingnya sangat sulit untuk mendefinisikan sebuah pendapatan sebagai unsur akuntansu pada diri senndiri. Pada dasarnya pendapatan merupakan kenaikan laba, seperti laba pendapatan ialah sebuah proses arus penciptaan barang dan/atau jasa oleh perusahaan selama kurun waktu tertentu. Pada umumnya, pendapatan dinyatakan dalam satuan uang (moneter). 3 Usaha adalah penciptaan kegiatan, dan atau berbagai aktifitas. Dengan kata lain berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktifitas bisnis atas dasar kemauan sendiri dan atau mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan atau kemampuan sendiri. 4 Sering kali seseorang berhasrat untuk mendirikan usaha baru karna didorong oleh adanya peluang yang membentang dihadapantempat tinggalnya dan juga memiliki impian dan optimisme yang berlebihan.untuk meredam adanya 3 http://www.gurupendidikan.com/pengertian-pendapatan-menurut-para-ahli-beserta-jenisnya/. Di Akses Pada Hari Rabu, 03 Mei 2017 Pukul 15:00 4 Leonardus Saiman, Kewirausahaan, 43

6 impian dan optimisme yang berlebihan tersebut, sebaiknya sebelum mengambil keputusan untuk menangkap peluang usaha baru, tidak salah jika seorang usahawan perlu melakukan evaluasi secara cermat atas peluang peluang yang ada. 5 Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks. 300 juta rupiah. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: 50 juta - 500 juta, kriteria Omzet: 300 juta - 2,5 Miliar rupiah. Sedangkan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan 5 Leonardus Saiman, Kewirausahaan, 74

7 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: 500 juta - 10 Miliar, kriteria Omzet: >2,5 Miliar - 50 Miliar rupiah. Dalam perspektif perkembangannya, UMKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu : 1. Livelihood Activities, merupakan UMKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima 2. Micro Enterprise, merupakan UMKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan 3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor 4. Fast Moving Enterprise, merupakam UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB). Kriteria dan definisi diatas, yang dilakukan dan berlaku di Indonesia, juga dilakukan oleh negara asing dan lembaga international, hanya saja sedikit berbeda. Semisal: Pengertian usaha kecil menengah dapat dilihat dari beberapa aspek. Dalam perekonomian Indonesia, sektor usaha kecil dan menengah memegang peranan penting, terutama bila dikaitkan dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh usaha kecil dan menengah tersebut. Selain memiliki arti strategis bagi pembangunan, usaha kecil menengah juga berfungsi sebagai sarana untuk memeratakan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.

8 Adapun yang menjadi bagian dari usaha kecil dan menengah adalah: sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor perdagangan, sektor perdagangan, sektor pertambangan, pengolahan, sektor jasa, dan lainnya. Ada beberapa pengertian usaha kecil menengah dari berbagai pendapat (Tulus Tambunan,1999), antara lain: 1. Pengertian usaha kecil berdasarkan surat edaran Bank Indonesia No.26/I/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total asset Rp60 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah atau rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang asset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp600 juta. 2. Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan, pengusaha kecil dan menengah adalah kelompok industri modern, industri tradisional, dan industri kerajinan, yang mempunyai investasi, modal untuk mesin-mesin dan peralatan sebesar Rp 70 juta ke bawah dengan resiko investasi modal/tenaga kerja Rp 625.000 ke bawah dan usahanya dimiliki warga Negara Indonesia. 3. Menurut Badan Pusat Statistik, usaha menengah dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu: (i) Usaha Rumag tangga mempunyai: 1-5 tenaga kerja, (ii) Usaha kecil menengah: 6-19 tenaga kerja, (iii) Usaha menengah: 20-29 tenaga kerja, (iv) Usaha besar: lebih dari 100 tenaga kerja.

9 4. Sedangkan dalam konsep Inpres UKM, yang dimaksud dengan UKM adalah kegiatan ekonomi dengan kriteria: (i) Asset Rp 50 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, (ii) Omset Rp 250 milyar Sedangkan berdasarkan UU No.10/1995 tentang usaha kecil, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Yang dimaksud disini meliputi juga usaha kecil informal yaitu berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, dan usaha kecil tradisional yaitu usaha yang telah digunakan secara turun temurun, dan atau berkaitan dengan seni budaya. Universitas Sumatera Utara Adapun cirri-ciri yang dimaksud dengan usaha menengah adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai criteria: 1. Asset Rp10 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau 2. Omset tahunan Rp50 milyar. 6 Allah telah memerintahkan agar mencari rizki guna memenuhi kebutuhan yang telah tertulis dalam surat Al-Qashash ayat:77 6 http://iklanbaris-umkm.blogspot.co.id/p/walaupun-saya-bukan-seorang-pakar-dalam.html Di Akses Pada Hari Rabu, 03 Mei 2017 Pukul 15.18 WIB

10 Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(q.s. Al-Qashash :77) 7 Pandangan berwirausaha, sekarang tampaknya lebih maju dan memasuki sector pemerintahaan, pemerintahan mulai menginginkan pengelolaan assetnegara secara wirausaha, memperhatikan aspek- aspek ekonomis, untung/ rugi dalam mejalankan, mengelola asset negara.pemerintahdengan seluruh jajarannya harus meubah orientasinya terhadap rakyat.pemerintah harus mengarahkan ketimbang mengayuh, harus menyuntikan persaingan kedalam pemberi layanan, pemerintah harus membiayai hasil bukan masukan, harus berorientasi pelanggan, bukan birokrasi.rakyat harus memeperoleh kepuasan dari segala sector pelayanan pemerintah.jika rakyat puas maka rakyat tidak segan membayar pajak, retrribusi, kontribusi dan sebagainya untuk kepentingan pemerintahannya. 8 28 7 Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Bogor: Syaamil Qur an, 2007) 8 Buchari ALMA, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, 2011),

11 Dinas perindustrian perdagangan koperasi dan UMKM merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang usaha kecil menengah. Dalam sasarannya terwujudnya peningkatan dan kontribusi terhadap PDRB dan kontribusi terhadap PAD dan sektor industri, terwujudnya pemanfaatan teknologi tepat guna, terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan UMKM. Kebijakan mengoptimalkan pemberdayaan potensi industri, perdagangan koperasi dan penanaman modal yang berwawasanlingkungan, peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah peningkatan pemanfaatan teknologi produksi, promosi dan informasi, meningkatkan sinergi dan peran serta masyarakat dalam pembangunan Koperasi, Usaha, Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM). Adapun pengertian koperasi adalah suatu perkumpulan dari orangorang yang atas dasar persamaan derajat sebagai menusia, dengantidak memandang haulan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat ke bendaan atas tanggungan bersama. Suatu cabang ilmu tertentu akan dapat diakui keberadaannya sebagai ilmu baru yang berdiri sendiri adalah bilamana ilmu tersebut dapat melakukan

12 pengembangan terhadap ilmu induknya dan mempunyai perkotaan pada dasarnya adalah cabang dari Ilmu Ekonomi mikro maupun makro. 9 G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab kesatu :Dalam bab ini akan menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, Identifikasi masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. Bab kedua : Dalam bab ini akan menjelaskan tentang kajian teoritis mengenai perindustrian, perdangan dan koperasi serta mengenai teori pendapatan, penelitian terdahulu dan hipotesis. Bab ketiga : Dalam bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang terdiri dari waktu penelitian, sampel populasi, jenis metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab keempat : Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, analisis data dan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 15.0. Bab kelima : Dalam bab ini berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran 9 Sjafrizal, Ekonomi Wilayah dan Perkotaan,(Jakarta : Rajawali, 2014), 1

13