BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha merupakan penggerak nomor satu ekonomi negara. Di Indonesia, berpengaruh baik dalam penggerak perekonomian negara.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi hal yang wajar antar para pengusaha. Untuk dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Usaha kecil dan mengah (UKM) di berbagai Negara termasuk di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. ikut serta bersaing dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Keberadaan

BAB II UKM DAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Endra M. Sagoro. Pendidikan Akuntansi FE UNY

BAB I PENDAHULUAN. UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) merupakan salah satu. rumahan. Peranan UMKM sejak krisis moneter tahun 1998 dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Pengertian dan karakteristik usaha mikro, kecil, dan menengah menurut

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan untuk pengusaha guna mempertahankan kontinuitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

BAB I PENDAHULUAN. Asean Economic Community (AEC) diberlakukan akhir 2015, Asean akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. harapan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di lingkup Indonesia, akan tetapi tidak

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENENTUAN HARGA JUAL PADA USAHA DAGANG KANTIN SD 02 DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap perusahaan dalam menjalankan dan mengoperasikan usahanya

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu (2011), UKM

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk pertumbuhan perusahaan. Menurut Krismiaji (2002), kesalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Biaya adalah aliran sejumlah anggaran dalam mata uang yang harus

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :

Nama : Anita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rully Movizar SE, MMSI.

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu keberhasilan suatu pemerintah bisa dilihat dari bidang ekonomi.

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dalam dunia usaha dewasa ini semakin ketat, disertai dengan sistem

untuk mendorong perkembangan UKM (Tambunan : 2009). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tahun 2015 jumlah pengangguran di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu pilar ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini akan menjadi suatu. tantangan bagi perekonomian Indonesia karena pada kenyataannya Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur,

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses. produksi atau pemberian jasa. (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. lapangan kerja yang berimbas pada meningkatnya income per kapita dan ikut

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, kebiasaan untuk mencatat setiap kegiatan usaha yang terjadi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK ROTI PADA UKM ROTI SAUDARA DI BANYUMANIK

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang berasal dari daerah tersebut. berdasarkan data dari

BAB I PENDAHULUAN. diri sebagai katup pengaman, dinamisator, stabilisator perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perusahaan tidak hanya harus mampu bersaing dengan perusahaan lokal

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN NICE BAKERY DANIA PURBAWATI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

LAPORAN TRIWULAN I T.A KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan dalam bidang. bisnisnya guna meningkatkan keuntungan. Pihak manajemen sangat

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) 1. Pengertian Usaha Kecil Menengah dan Mikro

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan. produksi yang akan berpengaruh pada harga jual.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen, baik

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki peranan besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia karena UKM dapat menyerap sebesar 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai hampir 95% tenaga kerja dan UKM memiliki kontribusi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 4.303 triliun per tahun (Kirana, 2014). Berdasarkan perkembangan data usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) tahun 2012-2013 dari Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah unit usaha mengalami peningkatan sebesar 3,94% untuk usaha kecil dan 6,35% untuk usaha menengah. Adapun Kriteria usaha kecil yang diatur dalam UU RI nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 1

Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Meningkatnya sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia memberikan peluang besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia jika dikelola dengan baik. Pemerintah Indonesia membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Di Kabupaten Klaten, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) telah meluncurkan Kartu Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) yang diharapkan dapat memudahkan pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usaha. Di samping itu, permasalahan UKM tidak hanya berkisar mengenai proses administrasi melainkan permasalahan yang muncul dalam suatu UKM adalah mengenai laporan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam suatu periode. Untuk memperoleh informasi biaya produksi tersebut dibutuhkan pengolahan data sesuai dengan teori serta prinsip akuntansi, sehingga dapat juga digunakan dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) yang tepat (Ilham, 2013:1). 2

Perusahaan manufaktur (manufacturing Firm) merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Bagi perusahaan manufaktur, harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting karena digunakan sebagai pertimbangan penentuan harga jual yang tepat sehingga dapat diperoleh laba yang optimal. Selain itu manfaat informasi Harga Pokok Produksi dapat memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba atau rugi periodik, menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Permasalahan mengenai harga pokok produksi umumnya berakar dari kurang baiknya atau bahkan tidak adanya proses pencatatan akuntansi yang baik oleh para pelaku UKM (Ilham, 2013:2). Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing. Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2012). Hansen dan Mowen (2001) dalam (Yowansyah, 2014) mendefinisikan harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh 3

suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah dengan mark-up yang artinya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar (Mulyadi, 2001 dalam Yowansyah, 2014) UKM Purnama Bakery adalah usaha kategori kecil berlokasi di Mangunan, Krajan, Kalikotes, Klaten yang bergerak di bidang manufaktur produksi roti. Purnama Bakery memproduksi dua jenis roti (Roti Donat dan Roti Belah Meses) dengan jumlah produksi per hari 1.800 buah Roti Donat dan 1.600 buah Roti Belah Meses dari jumlah input bahan baku yang sama yaitu 1 karung tepung terigu. Proses produksi dilaksanakan 6 hari kerja dalam satu minggu dengan jumlah karyawan 6 orang. Pemasaran produk dengan sistem konsinyasi pada pasar tradisional, toko-toko kecil atau kelontong dalam lingkup lokal. Di dalam prosesnya, Purnama Bakery tidak melakukan pencatatan akuntansi baik transaksi keluar maupun transaksi masuk, semua transaksi hanya tercatat pada ingatan pemilik saja karena menurut pemilik semua transaksi jumlahnya selalu sama jadi mudah diingat. Purnama Bakery belum mengklasifikasikan biaya produksinya dengan tepat dan belum ada mekanisme perhitungan harga pokok produksi produk berdasarkan akuntansi, sehingga berdampak pada penetapan harga jual untuk 2 jenis roti (Roti Donat dan Roti Belah Meses) yang sama. Atas dasar latar belakang dan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul: Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode 4

Full Costing dalam Proses Penentuan Harga Jual pada UKM Purnama Bakery. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi Roti Donat dan Roti Belah Meses dengan menggunakan metode full costing yang tepat pada UKM Purnama Bakery? 2. Bagaimana penentuan harga jual pada UKM Purnama Bakery yang tepat setelah perhitungan harga pokok produksi? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perhitungan harga pokok produksi Roti Donat dan Roti Belah Meses dengan menggunakan metode full costing yang tepat pada UKM Purnama Bakery. 2. Mengetahui besarnya harga jual yang ditentukan UKM Purnama Bakery dengan tepat setelah perhitungan harga pokok produksi. 1.4. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini antara lain: 1. Bagi Purnama Bakery, sebagai bahan pertimbangan dalam menghitung harga pokok produksi Roti Donat dan Roti Belah Meses 5

yang benar sehingga diketahui klasifikasi biaya produksi yang tepat pada periode selanjutnya. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan berkaitan dengan harga jual produk yang berdampak pada laba usahanya. 2. Bagi UKM maupun usaha yang bergerak dibidang manufaktur dapat digunakan sebagai referensi dan dasar pertimbangan untuk menghitung harga pokok produksi dan harga jual. 3. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan mengenai perhitungan harga pokok produksi dan harga jual sesuai dengan prinsip akuntansi pada UKM Purnama Bakery khususnya dan usaha di lapangan secara umum. 4. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan atau referensi bagi penulis lainnya yang akan melanjutkan penulisan sesuai dengan topik penulisan ini. 6

1.5. Kerangka Penulisan Alur penulisan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual pada UKM Purnama Bakery Mangunan, Krajan, Kalikotes, Klaten adalah sebagai berikut: UKM Purnama Bakery Belum Melakukan Pencatatan Akuntansi Perhitungan Harga Pokok Produksi Belum Tepat Identifikasi Biaya Produksi: Roti Donat & Roti Belah Meses Perhitungan Harga Pokok Produksi Penentuan Harga Jual Roti Donat dan Roti Belah Meses Rekomendasi Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Bagan 1. Kerangka Penulisan 7

1.6. Sistematika Penulisan Penulisan ini secara garis besar dibagi menjadi empat bab yang terdiri dari sub-sub bab dengan urutan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah yang mendasari pengambilan topik penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan. BAB II: GAMBARAN UMUM Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai kondisi umum dari topik penulisan, tinjauan pustaka yang terdiri dari landasan teori dan tinjauan penulisan terdahulu terkait dengan judul penulisan ini, metodologi yang terdiri dari jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB III: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang analisis data termasuk di dalamnya tabel-tabel perhitungan biaya-biaya penyusun harga pokok produksi dan perhitungan harga jual. Pembahasan mengenai data yang telah dianalisis secara sistematik. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mencoba untuk memberikan kesimpulan dan saran atas hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing dan penentuan harga jual pada UKM Purnama Bakery 8