BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki peranan besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia karena UKM dapat menyerap sebesar 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai hampir 95% tenaga kerja dan UKM memiliki kontribusi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 4.303 triliun per tahun (Kirana, 2014). Berdasarkan perkembangan data usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) tahun 2012-2013 dari Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah unit usaha mengalami peningkatan sebesar 3,94% untuk usaha kecil dan 6,35% untuk usaha menengah. Adapun Kriteria usaha kecil yang diatur dalam UU RI nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 1
Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Meningkatnya sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia memberikan peluang besar bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia jika dikelola dengan baik. Pemerintah Indonesia membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Di Kabupaten Klaten, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) telah meluncurkan Kartu Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) yang diharapkan dapat memudahkan pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usaha. Di samping itu, permasalahan UKM tidak hanya berkisar mengenai proses administrasi melainkan permasalahan yang muncul dalam suatu UKM adalah mengenai laporan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam suatu periode. Untuk memperoleh informasi biaya produksi tersebut dibutuhkan pengolahan data sesuai dengan teori serta prinsip akuntansi, sehingga dapat juga digunakan dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) yang tepat (Ilham, 2013:1). 2
Perusahaan manufaktur (manufacturing Firm) merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Bagi perusahaan manufaktur, harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting karena digunakan sebagai pertimbangan penentuan harga jual yang tepat sehingga dapat diperoleh laba yang optimal. Selain itu manfaat informasi Harga Pokok Produksi dapat memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba atau rugi periodik, menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Permasalahan mengenai harga pokok produksi umumnya berakar dari kurang baiknya atau bahkan tidak adanya proses pencatatan akuntansi yang baik oleh para pelaku UKM (Ilham, 2013:2). Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing. Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2012). Hansen dan Mowen (2001) dalam (Yowansyah, 2014) mendefinisikan harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh 3
suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah dengan mark-up yang artinya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar (Mulyadi, 2001 dalam Yowansyah, 2014) UKM Purnama Bakery adalah usaha kategori kecil berlokasi di Mangunan, Krajan, Kalikotes, Klaten yang bergerak di bidang manufaktur produksi roti. Purnama Bakery memproduksi dua jenis roti (Roti Donat dan Roti Belah Meses) dengan jumlah produksi per hari 1.800 buah Roti Donat dan 1.600 buah Roti Belah Meses dari jumlah input bahan baku yang sama yaitu 1 karung tepung terigu. Proses produksi dilaksanakan 6 hari kerja dalam satu minggu dengan jumlah karyawan 6 orang. Pemasaran produk dengan sistem konsinyasi pada pasar tradisional, toko-toko kecil atau kelontong dalam lingkup lokal. Di dalam prosesnya, Purnama Bakery tidak melakukan pencatatan akuntansi baik transaksi keluar maupun transaksi masuk, semua transaksi hanya tercatat pada ingatan pemilik saja karena menurut pemilik semua transaksi jumlahnya selalu sama jadi mudah diingat. Purnama Bakery belum mengklasifikasikan biaya produksinya dengan tepat dan belum ada mekanisme perhitungan harga pokok produksi produk berdasarkan akuntansi, sehingga berdampak pada penetapan harga jual untuk 2 jenis roti (Roti Donat dan Roti Belah Meses) yang sama. Atas dasar latar belakang dan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul: Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode 4
Full Costing dalam Proses Penentuan Harga Jual pada UKM Purnama Bakery. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi Roti Donat dan Roti Belah Meses dengan menggunakan metode full costing yang tepat pada UKM Purnama Bakery? 2. Bagaimana penentuan harga jual pada UKM Purnama Bakery yang tepat setelah perhitungan harga pokok produksi? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perhitungan harga pokok produksi Roti Donat dan Roti Belah Meses dengan menggunakan metode full costing yang tepat pada UKM Purnama Bakery. 2. Mengetahui besarnya harga jual yang ditentukan UKM Purnama Bakery dengan tepat setelah perhitungan harga pokok produksi. 1.4. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini antara lain: 1. Bagi Purnama Bakery, sebagai bahan pertimbangan dalam menghitung harga pokok produksi Roti Donat dan Roti Belah Meses 5
yang benar sehingga diketahui klasifikasi biaya produksi yang tepat pada periode selanjutnya. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan berkaitan dengan harga jual produk yang berdampak pada laba usahanya. 2. Bagi UKM maupun usaha yang bergerak dibidang manufaktur dapat digunakan sebagai referensi dan dasar pertimbangan untuk menghitung harga pokok produksi dan harga jual. 3. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan mengenai perhitungan harga pokok produksi dan harga jual sesuai dengan prinsip akuntansi pada UKM Purnama Bakery khususnya dan usaha di lapangan secara umum. 4. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan atau referensi bagi penulis lainnya yang akan melanjutkan penulisan sesuai dengan topik penulisan ini. 6
1.5. Kerangka Penulisan Alur penulisan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual pada UKM Purnama Bakery Mangunan, Krajan, Kalikotes, Klaten adalah sebagai berikut: UKM Purnama Bakery Belum Melakukan Pencatatan Akuntansi Perhitungan Harga Pokok Produksi Belum Tepat Identifikasi Biaya Produksi: Roti Donat & Roti Belah Meses Perhitungan Harga Pokok Produksi Penentuan Harga Jual Roti Donat dan Roti Belah Meses Rekomendasi Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Bagan 1. Kerangka Penulisan 7
1.6. Sistematika Penulisan Penulisan ini secara garis besar dibagi menjadi empat bab yang terdiri dari sub-sub bab dengan urutan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah yang mendasari pengambilan topik penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan. BAB II: GAMBARAN UMUM Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai kondisi umum dari topik penulisan, tinjauan pustaka yang terdiri dari landasan teori dan tinjauan penulisan terdahulu terkait dengan judul penulisan ini, metodologi yang terdiri dari jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB III: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang analisis data termasuk di dalamnya tabel-tabel perhitungan biaya-biaya penyusun harga pokok produksi dan perhitungan harga jual. Pembahasan mengenai data yang telah dianalisis secara sistematik. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mencoba untuk memberikan kesimpulan dan saran atas hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing dan penentuan harga jual pada UKM Purnama Bakery 8