EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT PLUTELLA XYLOSTELLA PADA TANAMAN SAWI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI

Pengendalian Hama pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.)

FEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah produk alam hayati (Sastrodiharjo et al.,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman

RENDAMAN DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) PADA TANAMAN CABAI

BAB I PENDAHULUAN. masih tergantung pada penggunaan pestisida sintetis yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. oleh para petani sayuran dan umum dikonsumsi oleh masyarakat luas di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Dosis Pestisida Nabati Tapak Liman terhadap Mortalitas Larva Ulat Tritip Instar III pada Tanaman Sawi

LAPORAN TUGAS AKHIR PESTISIDA ORGANIK DAUN PAITAN YANG RAMAH LINGKUNGAN DENGAN FERMENTASI EM4 DAN Bacillus thuringiensis

69 ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 1, Pebruari 2017 Halaman e - ISSN

Mayestic Silverly Chintami Mawuntu 1) ABSTRAK

Insektisida sintetik dianggap sebagai cara yang paling praktis untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jarak cina (Jatropha multifida Linn) sebagai pestisida nabati pengendali hama

PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN (Plutella xylostella) PADA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

UJI EKSTRAK DAUN PEPAYA

BAB III METODE. kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi,

ABSTRAK UJI EKSTRAK BUAH CABAI RAWIT SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA ULAT TITIK TUMBUH PADA TANAMAN SAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi penduduk Indonesia yang diperlukan setiap hari. Salah satunya

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BATANG JARAK CINA

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

BAB I PENDAHULUAN. hama. Pertanian jenis sayuran kol, kubis, sawi dan sebagainya, salah satu

BAHAN DAN METODE. tempat ± 30 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Awal Juli sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pestisida nabati perasan daun kayu kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap

UJI EFEKTIFITAS LARUTAN PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA ULAT KROP (Crocidolomia pavonana L.) PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleraceae)

PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura

UJI BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK BIJI PINANG

PENGARUH EKSTRAK DAUN MIMBA (Azedirachta indica) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN (Plutella xylostella) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L)

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan

Pestisida Nabati dan Aplikasinya. Oleh: YULFINA HAYATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kalorinya dari beras. Ketersediaan beras selalu menjadi prioritas pemerintah. karena menyangkut sumber pangan bagi semua lapisan

Mahasiswa Biologi UNY. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor pembatas proses produksi pertanian adalah hama. Hama timbul dan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kecepatan Kematian. nyata terhadap kecepatan kematian (lampiran 2a). Kecepatan kematian Larva

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia seiring dengan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP TAHAPAN PERKEMBANGAN Spodoptera litura Fabricius

BAB I PENDAHULUAN. satu hama daun yang penting karena hama ini bersifat polifag atau mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu resiko yang harus dihadapi. Kehilangan hasil akibat

PENGENDALIAN HAMA Plutella xylostella TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) MENGGUNAKAN PERASAN DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.) PADA TANAMAN SAWI (Brassica sinensis L.). Deden *

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) SEBAGAI PESTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN HAMA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan Kembang Bulan (Tithonia diversifolia A. Gray)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

(The effect of application Legundi leaves extract (Vitex trifolia) as Pest Controller Plutella xylostella on Mustrad Plant (Brassica juncea))

BAB I PENDAHULUAN. kedelai dan industri pakan ternak. Rata rata kebutuhan kedelai setiap tahun sekitar ± 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. nyawa makhluk hidup karena mempunyai beberapa kelebihan seperti hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi pada lahan basah dan lahan kering. Hasil produksi tomat di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tersebut padi atau beras mengalami proses penurunan kualitas dan kuantitas.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang produk biji-bijian salah satunya adalah ulat biji Tenebrio molitor.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

PENGGUNAAN BEAUVERIA BASSIANA DAN BACILLUS THURINGIENSIS UNTUK MENGGENDALIKAN Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) DI LABORATORIUM

TOKSISITAS FRAKSI EKSTRAK METANOL BIJI Barringtonia asiatica L. (KURZ.) (LECYTHIDACEAE) TERHADAP LARVA Spodoptera litura F. (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE)

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

Kata kunci: Ekstrak batang kayu kuning, sawi caisim, mortalitas, hama Plutella xylostella.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT

AgrouPY Volume V. No. 2.Maret20l4 ISSN:

EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TUBA TERHADAP HAMA ULAT KROP CROCIDOLOMIA. PAVONANA PADA TANAMAN KUBIS DI KOTA TOMOHON

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Jurnal ILMU DASAR Vol. 16 No. 2, Juli 2015 : Helmi *), Didik Sulistyanto, Purwatiningsih ABSTRACT

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menghasilkan tingkat penolakan yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. khususnya di area persawahan hingga saat ini semakin meningkat, dan dapat

PEMANFAATAN KULIT UBI KAYU DAN DAUN TOMAT SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI DALAM MENGENDALIKAN ULAT GRAYAK

UJI EFEKTIVITAS INSEKTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUMBANG DAUN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP PENYEBAB PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.Sacaracharata)

BAB 1 PENDAHULUAN. petani dan dikonsumsi masyarakat karena sayuran tersebut dikenal sebagai

JENIS DAN PADAT POPULASI HAMA PADA TANAMAN PERANGKAP Collard DI SAYURAN KUBIS

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan salah satu komoditas pangan yang harus

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

PEMBUATAN PESTISIDA DARI DAUN KERINYU DENGAN MENGUNAKAN SABUN COLEK DAN MINYAK TANAH SEBAGAI BAHAN PENCAMPUR (ACTIVE INGREDIENTS)

KAJIAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana F.)

BAHAN DAN METODE. Kabupaten Karo, Desa Kuta Gadung dengan ketinggian tempat m diatas

Pengaruh Kehadiran Gulma terhadap Jumlah Populasi Hama Utama Kubis pada Pertanaman Kubis

Transkripsi:

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT PLUTELLA XYLOSTELLA PADA TANAMAN SAWI

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA ULAT Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI THE EFFECTIVENESS EXTRACT OF DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) PEST CONTROL ON THE WORM Plutella xylostella ON PLANT MUSTARD 1 Petrus dan 2,3Ismaya NR Parawansa 1 BP4K Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat 2 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 3 E-mail: ismaya_p@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, dari Maret sampai Mei 2014. Data hasil pengamatan diuji dengan uji Standar eror dengan membandingkan persentase serangan dan jumlah hama Plutella xylostella pada tanaman sawi tanpa penggunaan pestisida nabati ekstrak daun kembang bulan (P0) dan dengan penyemprotan pestisida nabati daun kembang bulan (P1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan. Kata kunci: Ekstrak daun kembang bulan (Tithonia diversifolia), hama ulat Plutella xylostella, tanaman sawi ABSTRACT The research aimed to determine the effectiveness of flower leaf extract months Plutella xylostella caterpillars control pests on cabbage plants. The experiment was conducted in the Pattapang Village District of Tinggimoncong Gowa Regency, from until March to May 2014. The data were tested using standard error by comparing the percentage of attacks and the number of pests Plutella xylostella on mustard plants without the use of pesticides daun kembang bulan extract (P0) and by spraying pesticide daun kembang bulan (P1). The results showed that the leaf extract of flower moon on 31 HST observations significantly Plutella xylostella control pests on cabbage plants. P0 increases at each observation while in P1 indicates the number of caterpillar pests Plutella xylostella decreased significantly. Keywords: Daun kembang bulan extract (Tithonia diversifolia), Plutella xylostella worm pests, mustard 162 PENDAHULUAN Perlindungan tanaman merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya menekan kehilangan hasil pertanian yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen pengendalian OPT sebaiknya diterapkan secara bijaksana. Hal ini berkaitan dengan dampak negatif akibat penggunaan pestisida sintetis yang tidak bijaksana berupa resurgensi, resistensi, matinya populasi musuh alami dan pencemaran lingkungan melalui residu yang ditinggalkan serta terjadinya keracunan pada manusia (Oka, 1995). Upaya mengantisipasi permasalahan tersebut, sudah saatnya dikembangkan penggunaan pestisida nabati yang merupakan alternatif sebagai sarana pengendalian OPT yang selalu tersedia di alam, dapat dibuat sendiri serta relatif cukup aman bagi lingkungan. Pestisida nabati merupakan produk alam yang berasal dari tumbuhan yang mengandung bioaktif seperti alkaloid senyawa sekunder yang jika diaplikasikan ke sasaran (hama) dapat mempengaruhi sistem syaraf, terganggunya sistem

reproduksi, keseimbangan hormon, perilaku berupa penarik/pemikat, penolak, mengurangi nafsu makan dan terganggunya sistem pernafasan (Hidayat, 2001). Bagian tumbuhan bahan pestisida nabati bisa digunakan dalam bentuk utuh, bubuk/tepung maupun ekstrak. Serangan berat organisme pengganggu pada tanaman menyebabkan daun rusak atau habis termakan sehingga dapat menurunkan produksi sampai mematikan tanaman. Hama ulat pemakan daun Plutella xylostella merupakan salah satu hama paling banyak menyerang tanaman sayur-sayuran dan menyebabkan kerusakan sekitar 12,5% (Sriniastuti, 2005). Pengendalian ulat pemakan daun oleh petani masih tergantung pada penggunaan pestisida sintetik yang diyakini praktis dalam aplikasi dan hasil pengendalian jelas terlihat. Namun, petani cenderung menggunakan pestisida dengan takaran yang berlebihan, sehingga penggunaan pestisida perlu dikelola dan dikendalikan secara efektif dan aman bagi lingkungan (Julaily et al, 2013). Sebenarnya, alam telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit pada tanaman. Salah satu cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Jenis pestisida nabati yang berasal dari tumbuhan telah dikembangkan untuk mengendalikan hama ulat pemakan daun. Tanaman kembang bulan merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung beberapa senyawa bioaktif yang efektif dalam mengendalikan hama pada tanaman sawi. Alasan memilih tanaman kembang bulan dalam penelitian ini karena cukup tersedia dan mudah ditemukan di lokasi serta kandungan senyawanya yang diduga dapat mengendalikan hama ulat daun Plutella xylostella pada tanaman sawi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kembang bulan mengendalikan hama ulat Plutella xylostella pada tanaman sawi. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dari Maret sampai Mei 2014. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah: ember plastik, sprayer, jerigen, dan saringan (kain kasa). Sedangkan bahan yang 163 digunakan adalah daun tumbuhan kembang bulan, air dan sabun colek. C. Pelaksanaan kembang bulan pada hama ulat (Plutella xylostella). Penyemprotan pestisida nabati daun ekstrak kembang bulan dilakukan 3 kali dimulai pada saat tanaman berumur 10, 17 dan 24 HST. 1. Persiapan Lahan Penelitian dilaksanakan di lahan kelompoktani dengan membuat 2 bedengan berukuran 1 x 4 m sebagai persiapan media tanam sawi. 2. Penanaman Bibit Sawi Bibit sawi yang berumur 2-3 minggu dan berdaun 3-5 helai diambil untuk ditanam. Sawi ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm, pada setiap petakan berukuran 1 m x 4 m. Tanaman setiap bedengan berjumlah 100 tanaman sehingga populasi tanaman keseluruhan adalah 100 x 2 = 200 tanaman. 3. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan gulma. Panen dapat dilakukan pada umur 30-35 hari setelah tanam (HST). 2. Parameter Pengamatan Parameter yang akan diamati adalah: jumlah populasi hama Plutella xylostella pada setiap tanaman sampel yang telah ditentukan. Waktu pengamatan dilakukan setiap 7 hari setelah penyemprotan ekstrak daun kembang bulan yaitu 17, 24 dan 31 HST. 3. Analisis Data a. Penentuan Sampel Tanaman Sampel tanaman dipilih secara acak, yaitu masing-masing 15 tanaman

dari bedengan perlakuan P0 dan 15 tanaman dari bedengan perlakuan P1 sehingga diperoleh sampel tanaman keseluruhan sebanyak 30 tanaman sampel. b. Metode Analisis Data yang diperoleh ditabulasi dianalisis dengan menggunakan standar error (Kerlinger, 2004). dan Uji 4. Pembuatan Pestisida Nabati Daun kembang bulan dengan berat segar 2 kg dipotong kecil-kecil kemudian dihaluskan dan direndam dalam 2 L air selama 24 jam. Ditambahkan sabun krim 50 g. Hasil perendaman disaring dengan kain untuk memperoleh ekstrak daun kembang bulan 100%. Selanjutnya ekstrak diencerkan dengan air (konsentrasi 1:10). Keterangan: SE= standar error, Sd = standar deviasi, N= ulangan Sedangkan untuk standar menggunakan persamaan: deviasi D. Metode Penelitian 1. Perlakuan Bedengan pertama, P0 = tanpa perlakuan (tanpa penyemprotan pestisida nabati) sedangkan pada bedengan kedua, P1= penyemprotan pestisida nabati yang dihasilkan dari fermentasi ekstrak daun 164 Keterangan: Sd = nilai standar deviasi S2 = total nilai simpangan kuadrat N = jumlah sampel HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tingkat populasi hama Plutella xylostella diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap 15 tanaman pada bedengan perlakuan kontrol (P0) dan 15 tanaman pada bedengan perlakuan menggunakan pestisida ekstrak daun kembang bulan (P1). Selama 3 kali pengamatan 17, 24, 31 HST ditemukan hama Plutella xylostella berjumlah 261 ekor pada tanaman sampel P0 dan 189 ekor pada bedengan P1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Perlakuan P0 memiliki nilai rata-rata jumlah hama Plutella xylostella lebih tinggi yaitu 4,93 dibandingkan dengan perlakuan P1 dengan jumlah hama Plutella xylostella 4,40. Hasil analisis standar error digambarkan pada Gambar 2, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata. Gambar 1. Jumlah hama Plutella xylostella 17, 24 dan 31 HST tanaman Sawi. 165 Gambar 2. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 17 HST tanaman sawi Berdasarkan hasil pengamatan 24 HST yang disajikan pada Gambar 3, diketahui bahwa populasi hama Plutella xylostella pada perlakuan P0 mengalami kenaikan dibandingkan populasi hama

Plutella xylostella pada pengamatan pertama, yaitu 5,80 begitu pula pada perlakuan P1 yaitu 4,47 juga cenderung meningkat walaupun tidak signifikan. Hasil analisis uji standar error yang digambarkan dalm bentuk histogram pada Gambar 3, diketahui bahwa perlakuan P0 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata. 166 Berdasarkan pengamatan 31 HST diketahui bahwa Perlakuan P0 mengalami peningkatan dari 5,80 menjadi 6,67, sebaliknya populasi hama Plutella xylostella pada perlakuan P1 mengalami penurunan dari 4,47 menjadi 3,60. Hasil analisis standar error yang digambarkan dalam bentuk histogram pada Gambar 4, menunjukkan bahwa perlakuan P0 dan P1 berbeda nyata. Artinya pestisida nabati daun kembang bulan berpengaruh terhadap berkurangnya populasi hama Plutella xylostella. Gambar 3. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 24 HST tanaman sawi Gambar 4. Histogram jumlah hama Plutella xylostella pengamatan 31 HST tanaman sawi B. Pembahasan Penggunaan pestisida daun kembang bulan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah hama Plutella xylostella pada pengamatan 17 dan 24 HST (Gambar 2 dan 3), disebabkan karena konsentrasi ekstrak daun kembang bulan masih rendah mengakibatkan residu senyawa aktif yang tertinggal pada tanaman sawi masih sedikit, sehingga belum dapat mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. Ekstrak daun 167 kembang bulan belum mempengaruhi metamorfosis dan perilaku hama Plutella xylostella. Pengamatan 31 HST terhadap aplikasi ekstrak daun kembang bulan memberikan pengaruh nyata pada berkurangnya populasi hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa aktif daun kembang bulan yang terdiri atas: triterpen/steroida, glikosida, saponin dan flavonoida (senyawa flavon dengan gugus 4-hidroksi dan gugus 4/7 dihidroksi) (Widari, 2005). Hasil yang diperoleh menunjukkan, bahwa pemberian pestisida nabati daun kembang bulan memberikan pengaruh positif untuk mengurangi serangan hama Plutella xylostella. Menurut Jamal dan Andria (1999), analisis Gas Spektrometri Massa (GSM) daun kembang bulan ini mengandung kurang lebih 38 komponen dengan 8 komponen utama. Delapan komponen utama yang ada pada ekstrak daun kembang bulan adalah; (1) asam palmitat; (2) 9-pentadikadien-1-ol; (3) benzil benzoat (4); α metilamina; (5) 1, 2, 3, 4, 5- sikloheksanterol; (6) sesquiterpen lakton; serta (7) 2 senyawa lain yang belum teridentifikasi. Berbagai senyawa aktif tersebut dapat memberi efek mortalitas terhadap serangga, sehingga dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Sastrodihardjo (1992) senyawasenyawa seperti flavonoid dan terpenoid dapat mempengaruhi beberapa sistem fisiologis yang mengatur perkembangan hama. Senyawa saponin dapat menurunkan aktivitas enzim proteaze dalam saluran pencernaan serangga, sehingga mempengaruhi proses penyerapan makanan. Selain itu saponin juga dapat menghemolisis sel darah merah, sehingga permeabilitas sel terganggu dan akan rusak. Hal ini yang menghambat pertumbuhan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi.

168 Tanaman kembang bulan mempunyai metabolit sekunder berupa senyawa terpenoid yang dinamakan sesquiterpen lakton (Sharma et al, 1992). Jika senyawa tersebut masuk ke dalam tubuh serangga akan menjadi racun kontak dan racun perut (Carino dan Rejesus, 1982). Racun kontak masuk ke dalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami dari tubuhnya. Setelah masuk racun akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang sistem syaraf sehingga dapat mengganggu aktivitas serangga (Trizelia, 2001). Tumbuhan kembang bulan juga berperan sebagai penolak hama karena rasanya yang sangat pahit (Arneti dan Santoni, 2006). Tumbuhan yang jarang atau tidak pernah diserang oleh hama dapat digunakan oleh petani sebagai ekstrak pestisida nabati dalam pertanian organik (Hasyim et al, 2010). KESIMPULAN 1. Ekstrak daun kembang bulan pada pengamatan 31 HST berpengaruh nyata mengendalikan hama Plutella xylostella pada tanaman sawi. 2. P0 meningkat pada setiap pengamatan sedangkan pada P1 menunjukkan jumlah hama ulat Plutella xylostella mengalami penurunan yang signifikan. DAFTAR PUSTAKA Arneti dan Santoni, A., 2006. Isolasi Senyawa Bioaktif Ekstrak Daun dan Bunga Paitan (Tithonia diversifolia A Gray) (Asteraceae) dari Lokasi Tempat Tumbuh yang Berbeda dan Pengaruhnya Terhadap Hama Plutella xylostella Linn. dan Parasitoid Diadegma semiclausum Hellen. [Diakses 29 Februari 2014 pada situs htpp://respository.unand. ac.id/2003/1/]. Cariño, F. A. and B. M Rejesus, 1982. Isolation and characterization of the insecticidal fraction from Tithonia diversifolia (A. Gray) leaves. Ann. Trop. Agric. Hasyim A, W. Setiawati, R. Murtiningsih dan E. Sofiari, 2010. Efikasi dan Persistensi Minyak Serai Sebagai Biopestisida terhadap Helicoverpa armigera Hubn. Hortikultura, 20(4):377-386. Hidayat A, 2001. Metode Pengendalian Hama. Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta. Jamal, Y dan Andria A, 1999. Komponen kimia dan uji daya antibakteri ekstrak daun kirinyu (Tithonia diversifolia). Majalah Farmasi Indonesia Vol 10. No. 2. Julaily, N., Mukarlina, Setyawati TR, 2013. Pengendalian Hama pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L) menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L). Protobiat 2013 vol 2(3);171-175. Kerlinger, F.N., 2004. Azas-Azas Penelitian Behavioral. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Oka, 1995. Perencanaan Program Penyuluhan. Teori dan Praktek. Universitas Atmajaya, Yogyakarta. Sastrodihardjo, S., Adianto, Yusuf M., 1992. The Impact of Several Insecticides on Ground and Water Communities. Proceedings South East Asian Workshop on Pestiside Management Vol 7 hal 117-125. Sharma, H.C., Taneja, S.L., Leuschner, K. and Nwanze, K.F. 1992. Techniques to screen sorghums for resistance to insect pests. Information Bulletin no. 32. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics, Patancheru Andhra Pradesh, India. Sriniastuti, 2005, Efektifitas Penggunaan Bacillus thuringiensis terhadap Serangan Ulat Daun (Plutella xylostella) pada Tanaman Sawi (Brassica juncea) di Sungai Selamat. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak. Trizelia, 2001. Pemanfaatan Bacillus thuringiensis untuk pengendalian Crocidolomia binotalis Zell (Lepidotera:Pyralidae). Jurnal Argrikutura vol 19 No 3 hal 184190. Widari, 2005. Isolasi senyawa flavonoid dari daun kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray). Skripsi Departemen Farmasi FMIPA USU, Medan.

169