BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

NO. KODE PERUSAHAAN. 1 AALI PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL ADES 2

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia situs

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada Januari Data

DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN No Kode Nama Perusahaan. 1. AKPI Argha Karya Prima Industry

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Daftar Sampel Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pada periode Perusahaan yang menjadi objek juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 5 tahun mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) melalui situs dan di pojok bursa Universitas

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB 3 METODE PENELITIAN. Kuncoro (2007:14) metode penelitian kuantitatif ini merupakan pendekatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. pojok bursa universitas mercubuana, akan dianalisis yaitu dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan metode purposive sampling maka diperoleh 143 perusahaan yang. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. hubungan antara dua variabel atau lebih. 36

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELETIAN. Indonesia Periode Data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:38)

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 yaitu dengan mengambil data laporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan food and beverages yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan melalui website

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Populasi awal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. tersebut diperoleh dari situs serta publikasi lainnya. Dari hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh debt to equity ratio,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Menurut Suryana (2010), berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan perusahaan manufaktur dan secara berturut-turut terdaftar di BEI pada periode 2012 sampai 2014 atau dapat dilihat pada situs resminya yaitu www.idx.co.id. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi menurut Sugiyono (1997:57) dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 sampai 2014. 43

3.2.2 Sampel Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sampel penelitian ini diambil setelah memenuhi beberapa kriteria yang berlaku bagi penerapan definisi operasional variabel. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang secara berturut-turut terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan tahunan dari tahun 2012 sampai tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat di dalam Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang menjadi Sampel Penelitian Periode 2012-2014 No Kode Nama Perusahaan 1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk 4 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 5 ASII PT. Astra International Tbk 6 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 7 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk 8 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 44

10 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna 11 INAI PT. A Indal Alumunium Industry Tbk 12 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk 13 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 14 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15 IGAR PT. Kageo Igar Jaya Tbk 16 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk 17 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 18 KBLI PT. KMI Wire and Cable Tbk 19 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 20 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 21 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 22 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk 23 NIPS PT. Nipress Tbk 24 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 25 ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 26 SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 27 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk 28 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 29 TOTO PT. Surya TOTO Indonesia Tbk 30 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber: www.idx.co.id 45

3.3 Variabel dan Definisi Variabel Penelitian ini melibatkan variabel yang terdiri dari variabel bebas (independen), variabel terikat (dependen) dan variabel intervening. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi mekanisme corporate governance yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit. Variabel dependennya adalah kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang diukur dengan ROE. Dan variabel intervening dalam penelitian ini adalah agency cost. 3.3.1 Variabel Dependen Variabel Dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan perusahaan manufaktur. Penelitian ini mencoba untuk meneliti hubungan langsung antara mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE. ROE dalam suatu perusahaan dapat dihitung dari laba setelah pajak dibagi dengan total ekuitas. 3.3.2. Variabel Independen 1. Kepemilikan Institusional Ada beberapa pengertian mengenai kepemilikan institusional yang diuraikan beberapa peneliti, yaitu menurut Siregar dan Utama (2005) dalam Bambang (2013) mengatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking. Kepemilikan Institusional merupakan kepemilikan yang besar (lebih dari 5%) mengindentifikasikan kemampuan untuk memonitor manajemen lebih besar. 46

Kepemilikan institusional diukur dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan. 2. Kepemilikan Manajerial Menurut Jensen (1993), kepemilikan saham manajerial dapat membantu penyatuan kepentingan antara pemegang saham dengan manajer, semakin meningkat proporsi kepemilikan saham manajerial akan semakin baik kinerja perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengurangi agency cost adalah dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen. Kepemilikan Manajerial dapat diukur dengan menggunakan skala rasio melalui presentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar. 3. Ukuran Dewan Komisaris Dewan komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan good corporate governance. Ukuran dewan komisaris diukur berdasarkan seluruh jumlah anggota dewan komisaris, yang terdiri dari komisaris dan komisaris independen. 4. Ukuran Dewan Direksi Dewan direksi dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan melalui aktivitas evaluasi dan keputusan strategic serta pengurangan inefisiensi dan kinerja yang rendah (Faisal, 2005; dalam Lindawati, 2010). Ukuran Dewan Direksi merupakan jumlah seluruh anggota dewan direksi dalam perusahaan, dimana diukur dari jumlah anggota dewan direksi yang ada di perusahaan. 47

5. Komisaris Independen Menurut Ehikioya (2009) dalam Ika dan Wahyu (2013) menyatakan bahwa partisipasi komisaris independen dirancang untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk melindungi diri dari ancaman dari lingkungan sekaligus menyelaraskan sumber daya perusahaan guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Komisaris Independen diukur dengan menggunakan skala rasio melalui presentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan (Isnanta, 2008 dalam Sari, 2010). 6. Komite Audit Komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian (Bambang, 2013). Komite Audit diukur menggunakan skala rasio melalui presentase anggota komite audit yang berasal dari luar komite audit terhadap seluruh anggota komite audit (Isnanta, 2008, dalam Sari, 2010). 3.3.3 Variabel Intervening Variabel Intervening dalam penelitian ini yaitu agency cost. Agency cost merupakan biaya yang timbul karena adanya upaya yang dilakukan para pemegang saham untuk mengawasi manajemen agar para manajer tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan aset perusahaan demi kepentingan pribadi mereka. Agency cost diukur dengan rata-rata asset turnover dari tahun 2012 sampai tahun 2014 dikurangi masingmasing asset turnover pada setiap tahunnya. Asset turnover dapat dihitung dengan cara penjualan dibagi total aset. 48

3.4 Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis jalur, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji t dan uji f dengan bantuan SPSS for Windows. 3.4.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. 3.4.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini uji normalitas diuji menggunakan grafik histogram dan juga dilihat dari penyebaran data (titik) pada normal P-plot of Regression Standarized Residual. 3.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedositas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Bambang, 2013). Ghozali (2006) menyatakan bahwa model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas dan tidak heteroskedastisitas. Jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Uji 49

Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.4.1.3 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi ini adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas. Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2006) sebagai berikut : a. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3.4.1.4 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006). Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin Watson Statistic. Untuk mengetahui terjadi atau tidak autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi 50

dengan statistik tabel Durbin Watsonpada tabel. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound(du) dan (4 du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 3.4.2 Analisis Regresi Berganda Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Persamaan regresi berganda yang terbentuk ialah sebagai berikut: ROE = a+ b1 BOC + b2 BOD + b3 ID + b4 IO + b5 MO + b6 AC +e AGC = a+ b1 BOC + b2 BOD + b3 ID + b4 IO + b5 MO + b6 AC +e ROE = a+ b1 AGC Keterangan : ROE = Return On Equity AGC = Agency Cost MO IO = Kepemilikan Manajerial (Managerial Ownership) = Kepemilikan Institusional (Institutional Ownership) BOD = Ukuran Dewan Direksi (Board of directors) BOC = Ukuran Dewan Komisaris (Board of Commissioner) ID AC = Komisaris Independen (Board of Independent) = Komite Audit (Audit Committee) 51

B1, b2, b3, b4, b5, b6 = parameter/ koefisisen regresi parsial e1, e2 = variabel pengganggu atau tingkat kesalahan 3.4.2.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi dalam hal ini mengukur total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen dalam garis regresi (Widarjono, 2010). 3.4.2.2 Uji F Uji F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen (Widarjono, 2010). Uji F menguji secara signifikan pengaruh variabel independen (ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi, komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit) terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan. Jika signifikansi F < 0,05 atau F hitung > F tabel maka hipotesis diterima, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen. 3.4.2.3 Uji T Uji T digunakan untuk membuktikan apakah variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen (Widarjono, 2010). Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t table dengan ketentuan sebagai berikut: Jika T hitung > T tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima (α =5%) Jika T hitung < T tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak (α =5%) 52