BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

LAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang

Grey Area (1,1 s/d 2,6). Hal ini menunjukkan bahwa industri ini secara keseluruhan berada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

BAB V PENUTUP. kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang. lebih banyak perusahaan yang memiliki nilai Tobin s Q > 1.

DAFTAR PUSTAKA. Anoraga, Pandji Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga sebagai. dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Daftar Sampel Perusahaan Tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP RETURN ON ASSET. (Survey Pada Sektor Consumer Goods Industry yang Tercatat di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Konvergensi Rasio Keuangan terhadap Rata-rata Industri Perusahaan Consumer Good yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

BAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1,

Lampiran 1 : Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Consumer Goods

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Ali, S dan J. Hartono Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi terhadap

Tingkat PBV (Price Book Value) Sampel Perusahaan Consumer Goods. Periode Nama Emiten

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Omzet Penjualan Sektor Food And Beverage Tahun (dalam Triliun Rupiah) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. terjadi demi memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Salah satu

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

DAFTAR ISI. Halaman. viii

Kemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang perekonomian negara, hal ini senada dengan

: Yoga Wicaksana NPM :

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

Lampiran 1. Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ESTIMASI PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ANFIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI PERIODE

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Daftar Populasi Penelitian

I. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini. konsumen terhadap produk.namun, industri manufaktur di Indonesia belum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

Tabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang semakin pesat. Dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era sekarang ini investasi dan pasar modal sudah tidak asing lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Halimatus sa diyah Ekonomi Akuntansi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Dalam hal ini menyebabkan. dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. untuk mengetahui adanya hubungan antara pengungkapan CSR yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam berinvestasi. Contoh investasi yang diminati oleh berbagai kalangan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Pertumbuhan industri makanan dan minuman akan tetap baik bahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan tempat/hal kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh klasifikasi industri, ditetapkan oleh NEJ yang disebut JASICA (Jakarta Stock Exchange Industry Classification). Sektor industri barang konsumsi (consumer goods) termasuk kedalam sektor kedua (industri pengelolaan dan manufaktur). Sektor industri barang konsumsi terbagi menjadi lima sub sektor, yaitu: a. Sektor Industri Barang Konsumsi 1. Sub sektor Makanan & Minuman 2. Sub sektor Rokok 3. Sub sektor Farmasi 4. Sub sektor Peralatan Rumah Tangga 5. Sub sektor Kosmetik & Barang Keperluan Rumah Tangga Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor fundamental dan teknikal yang mempengaruhi harga saham di perusahan yang terdapat di sektor Industri barang konsumsi (consumer goods). Studi dilakukan terhadap saham-saham emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor Industri barang konsumsi (consumer goods) tahun 2007 sampai dengan 2011. 1

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi 2007 2011 No. Kode Nama Emiten Sub Sektor 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 4 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 5 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 6 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 7 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 8 MYOR PT Mayora Indah Tbk 9 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk 10 SKLT PT Sekar Laut Tbk 11 STTP PT Siantar Top Tbk 12 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 13 GGRM PT Gudang Garam Tbk 14 HMSP PT HM Sampoerna Tbk 15 RMBA PT Bentoel International Investama Tbk 16 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 17 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 18 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 19 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 20 MERK PT Merck Tbk 21 PYFA PT Pyridam Farma Tbk 22 SCPI PT Schering-Plough Indonesia Tbk 23 SQBI PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 24 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk Makanan & Minuman Rokok Farmasi 2 (Bersambung)

(Sambungan) No. Kode Nama Emiten Sub Sektor 25 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk 26 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk 27 LMPI PT Langgeng Makmur Industry Tbk Peralatan Rumah Tangga 28 MRAT PT Mustika Ratu Tbk Kosmetik & 29 TCID PT Mandom Indonesia Tbk 30 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk Barang Keperluan Rumah Tangga (Sumber : www.idx.co.id) 1.2 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Perekonomian bangsa Indonesia dalam beberapa tahun ini telah memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan dan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang mendaftarkan dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indonesia merupakan salah satu target investasi dunia yang diperlihatkan semakin besarnya aliran dana asing yang masuk, bahkan sampai penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 30 November 2012 mencatat rekor terbaru menembus level psikologis hingga 4.276,14 (Sumber: www.finance.yahoo.com diakses pada tanggal 30 November 2012). Salah satu kegiatan investasi di suatu perusahaan adalah dengan menerbitkan saham dan memperdagangkannya di pasar modal, sehingga saham tersebut mempunyai harga. Dimana harga dari suatu produk didasarkan pada definisi klasik yaitu gambaran titik temu antara sisi penawaran dan sisi permintaan sebab untuk beberapa produk tertentu ada yang sama sekali tidak terkait langsung dengan permintaan atau penawaran. Oleh karenanya, banyak hal yang mampu dan capable untuk mempengaruhi titik temu kedua sisi 3

tersebut. Harga saham misalnya, tidak cukup hanya sisi permintaan dan penawaran (atau bahkan sama sekali tidak) yang merepresentasikan terbentuknya harga produk tersebut (Pasaribu, 2008:3). Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis fundamental dan teknikal dari laporan keuangan perusahaan maupun informasi trend perubahan harga agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menjual dan membeli saham (Kodrat & Indonanjaya, 2010:1). Seorang investor harus mengetahui segala informasi baik yang umum maupun yang sudah terfokus pada suatu objek terkait pasar. Hal pertama yang harus diketahui seorang investor adalah tempat untuk melakukan investasi pada perusahaan yang berupa surat-surat berharga yang dapat memberikan keuntungan bagi investor yaitu pasar modal. Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan (Tandelilin, 2007:13). Sektor industri barang konsumsi (consumer goods) mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya mensejahterakan kehidupan masyarakat, dimana produknya sangat diperlukan untuk kebutuhan seharihari. Selama ini pertumbuhan sektor konsumsi merupakan sektor pendukung pertumbuhan ekonomi, karena sektor ini berkembang cukup pesat bahkan ketika krisis moneter terjadi, sektor ini merupakan salah satu penyelamat ekonomi nasional. Keunggulan industri barang konsumsi adalah tingkat permintaan yang inelastik dengan kata lain barang konsumsi kebutuhan pokok tetap dibutuhkan masyarakat walaupun harganya naik. Menurut Pengamat Pasar Modal Wahyu (2011) menilai di tengah isu perlambatan ekonomi global, sektor yang paling bisa bertahan dan berkontribusi kepada pengangkatan IHSG adalah sektor consumer goods dan 4

ritel (Sumber: www.investasi.kontan.co.id diakses tanggal 22 November 2012). Dalam kondisi perekonomian global yang volatil, consumer goods atau sektor-sektor yang memberikan pemenuhan kebutuhan domestik masih bisa stabil. Belajar dari pengalaman pada krisis keuangan 2008 di AS, sektor yang masih bisa memperoleh keuntungan adalah sektor konsumsi dan ritel. karena merupakan kebutuhan pokok yang akan selalu dikonsumsi oleh masyarakat. Sektor industri barang konsumsi akan tetap eksis dan bertahan, karena hampir tidak terpengaruh oleh fluktuatif perekonomian. Produk yang dihasilkan perusahaan industri barang konsumsi akan tetap stabil, walaupun ada suatu penurunan tidak berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba yang optimal. Menurut Direktur PT Reliance Securities, Susanto (2008) Industri barang konsumsi sebagai penopang perekonomian negara, konsumsi masyarakat menyokong 80 persen dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Konsumsi pasti akan terpukul krisis. Meski demikian, sektor ini masih akan bertumbuh, karena jumlah penduduk juga meningkat. (Sumber: www.vivanews.co.id diakses tanggal 22 November 2012). Berikut ini grafik pergerakan Produk Domestik Bruto Perkapita (PDB), Pendapatan Nasional Perkapita (PNP), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Penjualan industri barang konsumsi. 5

Gambar 1.1 Pergerakan Produk Domestik Bruto Perkapita dan Pendapatan Nasional Perkapita tahun 2007-2011 12000000 10000000 8000000 PDB 6000000 PNP 4000000 2000000 0 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Hasil olah data Gambar 1.1 memperlihatkan bahwa perekonomian Indonesia yang diwakilkan dengan data PDB Perkapita dan PNP Perkapita selalu meningkat setiap tahunnya. Apabila dikaitkan dengan pendapat para ahli pasar modal, perekonomian meningkat disokong oleh sektor industri barang konsumsi, karena kegiatan konsumsi akan selalu dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Gambar 1.2 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dan Penjualan industri Konsumsi 2007-2011 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : (Data yang diolah) 6 200000 180000 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 IHSG Penjualan (bill)

Gambar 1.2 menggambarkan bahwa krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 menganjlokan IHSG dan saham-saham yang terdaftar di bursa, tanpa terkecuali sektor industri barang konsumsi. Namun kondisi tersebut bertolak belakang dengan nilai penjualan perusahaan sektor barang konsumsi yang justru terus meningkat dari tahun ke tahun meski dalam kondisi krisis. hal ini menandakan bahwa krisis ekonomi 2008 tidak menghalangi perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam menghasilkan laba yang optimal yang dapat mempengaruhi rasio keuangan perusahaan. Sektor barang konsumsi menghasilkan produk yang biasa dikenal masyarakat luas karena produk hasil dari industri ini berkaitan langsung dengan barang kebutuhan hidup sehari-hari. Industri yang tergolong di sektor ini antara lain makanan dan minuman, industri rokok, kosmetik, farmasi, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Maka secara langsung dapat dilihat bagaimana kondisi harga maupun penjualan produk tersebut di pasar. Perdagangan saham di sektor ini masih belum menunjukkan nilai yang besar. Terbukti sektor barang konsumsi menempati posisi dua terbawah di atas sektor aneka industri untuk volume dan frekuensi perdagangan di bursa efek selama tahun 2009. Total volume perdagangan sektor industri barang konsumsi sebanyak 32.977 juta saham dengan frekuensi perdagangan 964.081 kali perdagangan selama tahun 2009. Sangat jauh dibandingkan sektor pertambangan yang merupakan sektor teraktif dengan total volume perdagangan sebanyak 335.378 juta saham dengan frekuensi perdagangan 6.247.227 kali perdagangan dengan periode yang sama (IDX Statistic 2009). Pada tahun 2013 perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tercatat sebanyak 35 perusahaan. Berdasarkan fenomena tersebut terjadi ketidaksesuaian antara teori dengan apa yang terjadi di pasar, seharusnya apabila laba yang dihasilkan perusahaan baik dan permintaan akan produk tinggi dapat meningkatkan 7

harga saham, karena mencerminakan kinerja keuangan yang baik. Namun pada tahun 2008 harga saham mengalami penurunan dan jika permintaan pasar tinggi berbanding lurus dengan perdagangan saham di lantai bursa, untuk itu investor membutuhkan analisis fundamental dan teknikal dalam investasi saham agar dapat meramalkan harga saham di masa depan. Faktor fundamental yang sering digunakan untuk memprediksi harga saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang berfungsi untuk memprediksi harga saham antara lain: Debt to Asset (DTA), Operating Profit Margin (OPM). Rasio pasar yang sering dikaitkan dengan harga saham adalah Price Book Value (PBV). Faktor teknikal dengan mengamati kejadian yang ada di pasar diukur dengan beberapa indikator antara perubahan harga di waktu yang lalu (IHSI), dan volume perdagangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2007) mengenai pengaruh faktor fundamental dan teknikal terhadap harga saham. Dalam penelitian ini menggunakan 14 rasio keuangan, namun yang memiliki pengaruh signifikan secara parsial hanya debt to asset, operating profit margin, price to book value, volume perdagangan dan indeks harga saham individu. Volume perdagangan dan indeks harga saham individu mewakili faktor teknikal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dalam penelitian ini sektor yang diteliti adalah sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Fenomena-fenomena yang terjadi mendorong untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang hubungan dan pengaruh faktor-faktor fundamental dan teknikal terhadap harga saham. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengaruh variabel fundamental dan teknikal terhadap harga saham. Faktor fundamental menggunakan rasio keuangan dan faktor teknikal yang menekankan trend perubahan harga saham. variabel yang akan digunakan adalah Debt to Asset, Operating Profit Margin, Price to 8

Book Value, Volume Perdagangan dan Indeks Harga Saham Individu sebagai variabel yang akan diteliti terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Untuk itu penulis mengambil penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Debt to Asset, Operating Profit Margin, Price to Book Value, Volume Perdagangan dan Indeks Harga Saham Individu Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: a. Bagaimana rata-rata perkembangan debt to asset, operating profit margin, price to book value, volume perdagangan, indeks harga saham individu dan harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? b. Bagaimana pengaruh debt to asset terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? c. Bagaimana pengaruh operating profit margin terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? d. Bagaimana pengaruh price to book value terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? e. Bagaimana pengaruh volume perdagangan terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? 9

f. Bagaimana pengaruh indeks harga saham individu terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? g. Bagaimana pengaruh debt to asset, operating profit margin, price to book value, volume perdagangan dan indeks harga saham individu secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui rata-rata perkembangan debt to asset, operating profit margin, price to book value, volume perdagangan, indeks harga saham individu dan harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? b. Untuk mengetahui pengaruh debt to asset terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? c. Untuk mengetahui pengaruh operating profit margin terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? d. Untuk mengetahui pengaruh price to book value terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? e. Untuk mengetahui pengaruh volume perdagangan terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? 10

f. Untuk mengetahui pengaruh indeks harga saham individu terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? g. Untuk mengetahui pengaruh debt to asset, operating profit margin, price to book value, volume perdagangan dan indeks harga saham individu secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011? 1.5 Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian ini antara lain : a. Aspek Teoritis 1. Bagi penulis Dengan melakukan penelitian ini, penulis memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan baru mengenai analisis fundamental dan teknikal terhadap harga saham perusahan-perusahaan yang terdapat di sektor industri barang konsumsi (consumer goods). 2. Bagi Para Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai evaluasi harga saham perusahan-perusahaan yang terdapat di sektor industri barang konsumsi (consumer goods). b. Aspek Praktis 1. Bagi Investor Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi investor yang hendak melakukan investasi dengan melakukan pertimbangan terhadap faktor yang mempengaruhi harga saham 11

perusahan-perusahaan yang terdapat di sektor industri barang konsumsi (consumer goods). 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai analisis fundamental dan teknikal terhadap harga saham perusahan-perusahaan yang terdapat di sektor industri barang konsumsi (consumer goods). 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian serta Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi Tinjauan Pustaka Penelitian yang mendeskripsikan mengenai analisis fundamental dan teknikal. Pada bab ini juga dituangkan Kerangka Pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang variabel penelitian, waktu dan periode penelitian, pengumpulan data serta teknik analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan dari penelitian yang berupa analisis pengolahan data yang telah dilakukan, dikaitkan dengan teori yang mendasarinya. 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan dan kemungkinan saran perbaikan ataupun pendapat yang dikemukanan terkait dengan hasil pengolahan data yang dikaitkan dengan teori-teori yang mendasarinya. 13