BAB I PENDAHULUAN. dengan tempat/hal kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Perusahaan
|
|
- Yuliani Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan berbeda dengan badan usaha. Badan usaha berkaitan dengan organisasi yang kegiatannya bertujuan mencari laba, sedangkan perusahaan berkaitan dengan tempat/hal kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah suatu bahan menjadi produk tertentu (produksi) untuk dijual. Jadi industri barang konsumsi adalah industri yang terdiri dari perusahaan yang menghasilkan produk/output berupa barang yang akan dihabiskan/dikonsumsi oleh konsumennya. Sedangkan Industri dasar dan kimia adalah industri yang terdiri dari perusahaan yang menghasilkan bahan-bahan dasar yang nantinya akan diolah lagi menjadi barang jadi (Nafarin, 2004:51). Industri barang konsumsi dipilih karena memiliki konsumen yang tinggi yang akan mendorong perkembangan industri ini. Dengan konsumen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga sahamnya. Investor menyukai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi, karena perusahaan seperti ini akan menghasilkan return yang tinggi. Bahkan saat krisis sekalipun industri ini mendapat peluang untuk terus berkembang, karena mampu memenuhi selera konsumen yang semakin beragam dan memiliki pasar yang begitu luas. Industri barang konsumsi (makanan dan minuman) juga erat kaitannya dengan kebutuhan pokok manusia. Sementara industri dasar dan kimia juga memiliki keterkaitan dengan industri barang konsumsi dan memiliki karakteristik konsumen yang cukup tinggi, terutama Pulp dan Kertas,Kayu dan Pengolahannya, juga Plastik dan Kemasan ( Di dalam kedua industri ini terdapat market value, 1
2 2 profit margin, dan metode arus biaya persediaan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Market value adalah nilai yang mencerminkan kondisi perusahaan dilihat dari kondisi ekuitas perusahaan di pasar yang tercermin dalam harga saham biasa dan jumlah lembar saham yang dikeluarkan perusahaan. Market value suatu perusahaan menyajikan suatu nilai yang melekat pada perusahaan,dan mencerminkan nilai pasarnya. Jika pertimbangan harga di pasar bursa (market price) merupakan suatu kesepakatan marginal, maka harga saham berhak dikatakan dapat mewakili market value (Lubis, 2008:125). Market value adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar. Market value ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Market value merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Market value yang tinggi di satu sisi akan mencerminkan kenaikan laba bagi perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan dipakai untuk keputusan investasi dan operasi. Untuk keputusan investasi, investor lebih menyukai perusahaan yang melaporkan laba yang lebih besar (dengan asumsi besaran perusahaan sama dan berada dalam satu industri). Ini bermakna bahwa perbedaan dalam laba mencerminkan perbedaan kinerja perusahaan yang sesungguhnya dan bukan sematamata karena perbedaan artifisial sebagai akibat pemilihan teknik-teknik akuntansi. Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap profit margin perusahaan yang akan direspon oleh investor. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan menekan profit margin perusahaan. Besar kecilnya profit margin juga akan mempengaruhi
3 3 perhitungan laba bersih perusahaan yang tercantum dalam laporan laba rugi. Respon investor biasanya berupa keinginan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham perusahaan. Kenaikan harga saham perusahaan mencerminkan market value perusahaan, sehingga profit margin berpengaruh terhadap market value perusahaan. Profit margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih antara penjulan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu dan juga menilai kemampuan manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan yaitu pengeluaran untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik Margin laba kotor (gross profit margin) merupakan ukuran yang paling tepat untuk melihat profitabilitas. Perubahan kecil dalam rasio ini akan mengindikasikan pergerakan yang cukup besar dalam profitabilitas. Dengan demikian profit margin yang tinggi sangat diinginkan karena mengindikasikan laba yang dihasilkan melebihi harga pokok penjualan (Darmadji dan Fakhruddin, 2004:85). Tingginya tingkat kompetisi yang terjadi di dalam sebuah industrilah yang menyebabkan tinggi rendahnya profit margin. Semakin banyak perusahaan di dalam industri maka semakin sedikit pangsa pasar yang didapatkan. Sebaliknya semakin sedikit perusahaan di dalam sebuah industri maka semakin banyak pangsa pasar yang didapatkan sehingga akan semakin besar profit margin yang dihasilkan. Selain itu, jika perusahaan yang memiliki profit margin lebih tinggi dari perusahaan sejenis, mengindikasikan posisi perusahaan yang kuat dimata konsumen,sehingga hal ini akan
4 4 mendorong perusahaan untuk meningkatkan investasinya pada bagian yang dapat meningkatkan profit margin, seperti investasi pada persediaan perusahaan. Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap profit margin perusahaan. Besar kecilnya profit margin juga akan mempengaruhi perhitungan laba bersih perusahaan yang tercantum dalam laporan laba rugi. Berkenaan dengan laporan laba rugi perusahaan, manajer melihat laba stabil sebagai aliran earning yang lebih stabil atau earning yang rendah akan mendorong penilaian yang lebih rendah bagi perusahaan. Metode perhitungan persediaan yang seharusnya dilaporkan merupakan metode yang menghasilkan angka-angka laba yang mempunyai hubungan paling dekat dengan harga-harga surat berharga yaitu metode yang paling konsisten dengan informasi yang dihasilkan dalam suatu harga-harga saham yang efisien. Persediaan itu sendiri merupakan sejumlah bahan atau barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa barang jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu. Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi, penjualan secara lancar, persediaan barang mentah dan barang dalam proses diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi, sedangkan barang jadi harus selalu tersedia sebagai buffer stock agar memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan yang timbul. Persediaan merupakan salah satu unsur penting dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang dagang, karena begitu pentingnya persediaan, maka perusahaan harus merencanakan dan menerapkan suatu metode arus biaya persediaan. Kandungan informasi dalam laporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh metode arus biaya persediaan yang diterapkan perusahaan. Metode arus biaya persediaan yang berbeda akan mempunyai pengaruh
5 5 yang berbeda terhadap kandungan informasi laporan keuangan. Metode arus biaya persediaan yang diizinkan dan sesuai dengan Undang-Undang adalah metode FIFO dan metode rata-rata tertimbang ( 15 Mei 2010 ). Metode persediaan FIFO adalah metode dimana perlu ada pemisahan antara produk dalam proses awal dengan produk yang dibuat pada periode sekarang. Diasumsikan bahwa produk awal merupakan produk yang masuk pertama kedalam proses produksi dan diselesaikan lebih dulu sebelum mulai mengerjakan produk periode sekarang. Dengan demikian, produk yang ditransfer ke departemen berikutnya terdiri atas produk awal barang dalam proses yang sudah selesai dan produk yang baru dikerjakan dan selesai pada periode berjalan. Jika terdapat persediaan barang dalam proses akhir maka hampir dapat dipastikan bahwa produk tersebut merupakan bagian dari produk yang dikerjakan periode sekarang yang belum selesai. Asumsi arus persediaan yang melandasi metode FIFO paling erat berkaitan dengan arus fisis yang sesungguhnya dari pos-pos persediaan di kebanyakan usaha. Pendekatan dengan metode FIFO juga menghindarkan kerusakan,keusangan,dan hal lain yang seperti itu (Hariadi, 2002:164). Metode rata-rata tertimbang adalah metode perhitungan persediaan dimana harga pokok persediaan barang dalam proses awal ditambahkan dengan biaya yang terjadi pada periode sekarang dan dibagi dengan unit equivalent untuk menghitung harga pokok produk per unit rata-rata. Dalam metode ini, unit equivalent produksi departemen merupakan penjumlahan unit produk jadi dengan unit equivalent dalam persediaan barang dalam proses akhir ( Hariadi, 2002:163 ). Dari metode perhitungan persediaan yang ada (FIFO atau rata-rata), perusahaan akan memilih metode yang akan memenuhi keinginan para investor dalam kaitannya dengan market value perusahaan, yaitu metode yang berdampak pada
6 6 tingkat return yang diharapkan investor atau pemilik perusahaan. Tujuan utama perusahaan umumnya bukanlah memaksimumkan profit, akan tetapi memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan (maximization wealth of stockholders). Perusahaan akan memilih metode arus biaya persediaan yang akan memaksimumkan kemakmuran pemilik. Berdasarkan studi pendahuluan pada laporan keuangan industri barang konsumsi, dan industri dasar dan kimia, diketahui terdapat beberapa perusahaan yang memiliki profit margin yang tinggi namun menghasilkan market value yang masih rendah, dan sebaliknya terdapat beberapa perusahaan yang memiliki profit margin rendah tetapi menghasilkan market value yang tinggi. Hal ini dapat diketahui dari angka rasio yang berbanding terbalik antara profit margin dengan metode arus biaya persediaan. Studi pendahuluan pada laporan keuangan tahun yang tersedia dari 42 perusahaan pada kedua industri ini menunjukkan bahwa sebanyak 8 perusahaan dengan variasi profit margin rendah dan sedang menghasilkan market value yang tinggi, dan sebanyak 5 perusahaan dengan profit margin yang tinggi menghasilkan variasi market value rendah dan sedang.
7 7 Tabel 1.1 Perbandingan Profit Margin dan Market Value Kode Profit Margin Margin Value Perusahaan ADES -0,002-0,29 0, DLTA 0,52 0,42 0, INDF 0,23 0,23 0, MERK 0,58 0,56 0, MLBI 0,45 0,48 0, MYOR 0,22 0,19 0, SCPI 0,48 0,50 0, APLI 0,10 0,11 0, BTON 0,14 0,17 0, BUDI 0,15 0,14 0, IGAR 0,11 0,09 0, LION 0,39 0,42 0, SIPD 0,09 0,09 0, Sumber : (diolah) Motivasi yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai analisis hubungan profit margin dan metode arus biaya persediaan dengan market value adalah untuk melihat sejauh mana hubungan antara variabel profit margin dengan market value dan variabel metode arus biaya persediaan dengan variabel market value.
8 8 Berdasarkan uraian dan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan dengan Market Value (Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI) B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hubungan antara Profit Margin dengan Market Value Industri Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia dari tahun ? 2. Bagaimanakah hubungan antara Metode Arus Biaya Persediaan dengan Market Value Industri Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia dari tahun ? C. Kerangka Konseptual Market Value adalah harga jual dari investor satu dengan investor lainnya. Harga Terjadi setelah saham dicatat di Bursa. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Market value sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham akan cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran (Lubis, 2008:60).
9 9 Profit margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan dibagi penjualan bersih. Profit margin memberitahu kita laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, setelah kita mengurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Profit margin merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, dan merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya (Horne dan Wachowicz, 2001:22). Metode persediaan FIFO adalah metode dimana perlu ada pemisahan antara produk dalam proses awal dengan produk yang dibuat pada periode sekarang. Diasumsikan bahwa produk awal merupakan produk yang masuk pertama kedalam proses produksi dan diselesaikan lebih dulu sebelum mulai mengerjakan produk periode sekarang. Dengan demikian, produk yang ditransfer ke departemen berikutnya terdiri atas produk awal barang dalam proses yang sudah selesai dan produk yang baru dikerjakan dan selesai pada periode berjalan.sedangkan Metode rata-rata tertimbang adalah metode perhitungan persediaan dimana harga pokok persediaan barang dalam proses awal ditambahkan dengan biaya yang terjadi pada periode sekarang dan dibagi dengan unit equivalent untuk menghitung harga pokok produk per unit rata-rata. Dalam metode ini, unit equivalent produksi departemen merupakan penjumlahan unit produk jadi dengan unit equivalent dalam persediaan barang dalam proses akhir (Hariadi, 2002:164). Konflik kepentingan antara manajer dan pemilik dapat timbul ketika perusahaan harus memilih metode arus persediaan mana yang harus diterapkan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan hasil ekonomi yang diharapkan antara manajer, pemilik dan pemerintah. Sehingga manajemen dalam mengambil kebijakan pemilihan metode arus biaya persediaan, pasti akan mempertimbangkan hal-hal yang dapat mendukung nilai perusahaan Alasan perusahaan dalam memilih metode arus biaya
10 10 persediaan adalah untuk memenuhi keinginan para investor dalam kaitannya dengan market value perusahaan, sehingga dalam memilih metode tersebut selayaknya berdampak pada tingkat return yang diharapkan investor Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap profit margin perusahaan. Besar kecilnya profit margin juga akan mempengaruhi tingkat market value perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang berhubungan dengan market value digunakan dalam penelitian ini yaitu Profit Margin, dan Metode Arus Biaya Persediaan. Kerangka konseptual dapat digambarkan : Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Profit Margin naik ( X1 ) Market Value naik ( Y ) Profit Margin (X1) Profit Margin turun ( X1 ) Market Value turun ( Y ) Metode Arus Biaya Persediaan ( X2 ) Market Value ( Y )
11 11 D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2005:5). Fungsi dari hipotesis adalah untuk mengarahkan peneliti agar sesuai dengan apa yang kita harapkan. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi hipotesis dalam penulisan ini adalah : 1. H1 : Profit Margin memiliki hubungan yang positip dan signifikan dengan Market Value perusahaan-perusahaan barang konsumsi dan perusahaanperusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun H2 : Metode Arus Biaya Persediaan memiliki hubungan yang erat dan signifikan dengan Market Value perusahaan-perusahaan barang konsumsi dan perusahaan-perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan profit margin dan metode arus biaya persediaan dengan market value industri barang konsumsi dan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat bermanfaat menambah pengetahuan serta dapat memberikan informasi sebagai referensi atau perbandingan bagi peneliti lain dalam
12 12 penelitian mengenai Profit Margin, dan Metode Arus Biaya Persediaan, serta Market Value pada ruang lingkup dan kajian yang lebih luas. b. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang keuangan terutama dalam memahami seberapa besar hubungan Profit Margin, dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value pada perusahaanperusahaan barang konsumsi dan perusahaan-perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia. F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel Bebas (Independent Variabel) yang terdiri dari Profit Margin dan Metode arus Biaya Persediaan. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) yaitu Market Value. b. Industri yang menjadi sampel penelitian adalah Industri Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI selama tahun Defenisi Operasional Variabel Defenisi Operasional Variabel dalam penelitian ini, sebagai berikut : a. Variabel Terikat ( Dependent Variabel ) (Y) Market Value adalah harga jual dari investor satu dengan investor lainnya. Harga Terjadi setelah saham dicatat di Bursa. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Market value sangat
13 13 dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham akan cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran (Lubis, 2008:60 ). Market value yang diambil sebagai data adalah harga penutupan akhir dikalikan dengan jumlah saham yang beredar untuk dirata-rata dalam satu periode. Market value diukur dengan menggunakan rumus : MV = Ln of ( harga pasar per lembar saham x jumlah lembar saham yang beredar ) Dimana : MV : nilai pasar perusahaan dalam 1 periode tertentu Harga pasar saham : harga penutupan (closing price) pada tanggal pelaporan Saham beredar : jumlah saham beredar pada periode tersebut Nilai pasar menunjukkan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi dalam harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham. Harga saham adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal pelaporan. Jumlah lembar saham yang beredar adalah jumlah lembar saham beredar yang dilaporkan dalam laporan keuangan b. Variabel Bebas (Independent Variabel) (X) Profit margin (X1 ) Profit margin memberitahu kita laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, setelah kita mengurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Profit margin merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan,serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya (Horne dan Wachowicz,
14 :224). Profit margin merupakan rasio laba kotor (penjualan bersih harga pokok penjualan) terhadap penjualan bersih yang tersaji dalam laporan laba rugi tahun Profit Margin = PenjualanBersih H arg apokokpenjualan PenjualanBersih b. Metode Arus Biaya Persediaan (X2 ) Metode arus biaya persediaan merupakan metode yang digunakan perusahaan selama tahun pengamatan. Variabel ini merupakan variabel dummy dimana ada dua pilihan metode, yaitu metode rata-rata dan metode FIFO. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah Industri barang konsumsi dan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun , yang berjumlah 73 perusahaan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003 :103). Penarikan jumlah sampel dengan menggunakan Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:78). Sampel adalah perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan barang konsumsi, dan perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun , mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk tahun , serta tidak pernah dihentikan perdagangannya (di-suspend). b. Perusahaan yang hanya menggunakan satu metode, apakah metode FIFO atau metode rata-rata untuk semua persediaannya
15 15 c. Perusahaan tidak melakukan perubahan metode selama tahun pengamatan.jika pada tahun pengamatan perusahaan melakukan perubahan metode, maka pada tahun tersebut tidak dapat mencirikan apakah perusahaan tersebut menggunakan metode persediaan FIFO atau tidak. Berdasarkan kriteria tersebut diatas, diperoleh sampel sebagai berikut : Tabel 1.2 Prosedur Pemilihan Sampel KRITERIA PENENTUAN SAMPEL Jumlah perusahaan barang konsumsi dan perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun Jumlah perusahaan yang tidak masuk kriteria : JUMLAH 73 Perusahaan yang tidak lengkap laporan keuangannya 28 (31) Perusahaan barang konsumsi yang termasuk sampel 22 Perusahaan dasar dan kimia yang termasuk sampel 20 Jumlah keseluruhan sampel 42 Sumber : ( diolah ) Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, diperoleh populasi sasaran sebanyak 42 perusahaan dari populasi yang berjumlah 73 perusahaan, dimana seluruh perusahaan mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun , tidak pernah di-suspend, menggunakan satu metode untuk menghitung persediaannya, dan tidak melakukan perubahan metode persediaan selama tahun pengamatan.
16 16 Berikut ini adalah perusahaan yang menjadi sampel sekaligus objek dalam penelitian ini : Tabel 1.3 Sampel Perusahaan Barang Konsumsi No Kode Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan 1 ADES Ades Waters Indonesia 12 MERK Merck 2 AQUA Aqua Golden Mississippi 13 Multi Bintang MLBI Indonesia 3 CEKA Cahaya Kalbar 14 MRAT Mustika Ratu 4 DLTA Delta Djakarta 15 MYOR Mayora Indah 5 HMSP HM Sampoerna 16 PYFA Pyridam Farma 6 INAF Indofarma 17 Schering Plough SCPI Indonesia 7 INDF Indofood Sukses Makmur 18 Sekar Laut SKLT 8 KICI Kedaung Indah Can 19 STTP Siantar Top 9 KDSI Kedawung Setia Industrial 20 Mandom Indonesia TCID 10 KLBF Kalbe Farma 21 ULTJ Ultra Jaya Milk 11 LMPI Langgeng Makmur 22 Unilever Indonesia UNVR Industri Sumber : ( diolah ) Tabel 1.4 Sampel Perusahaan Dasar dan Kimia No Kode Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan 1 Aneka Kemasindo Utama 11 Jakarta Kyoei Steel AKKU JKSW Works 2 APLI Asiaplast Industries 12 LION Lion Metal Works 3 BTON Betonjaya Manunggal 13 LMSH Lionmesh Prima 4 BUDI Budi Acid Jaya 14 MAIN Malindo Feedmill 5 DYNA Dynaplast 15 MLIA Mulia Industrindo 6 Ekadharma Internasional 16 Pelangi Indah Canindo EKAD PICO 7 Fajar Surya Wisesa 17 Surabaya Agung FASW SAIP Industry P. 8 IGAR Kageo Igar Jaya 18 SIPD Sierad Produce 9 Indal Aluminium Industry 19 Indo Acidatama INAI SRSN 10 Indo Tambangraya Megah 20 Trias Sentosa ITMG TRST Sumber : ( diolah )
17 17 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengmpulkan data pendukung berupa jurnal, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia. 5. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di BEI melalui situs b. Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu dimulai pada bulan Mei 2010 Desember Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder yaitu berasal dari publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data emiten, berbagai hasil penelitian, dan buku referensi, jurnaljurnal, majalah-majalah, laporan keuangan industri barang konsumsi dan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. A. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.
18 18 B. Metode Analisis Korelasi Korelasi Parsial Korelasi parsial antara dua variabel adalah suatu korelasi yang menihilkan akibat dari variabel ketiga atau sejumlah variabel-variabel lain terhadap dua variabel yang sedang dikorelasikan, untuk melakukan perhitungan korelasi parsial. Oleh karena itu korelasi parsial mengeluarkan pengaruh variabel kontrol (Situmorang,et al, 2008:52-53). Korelasi yang positip menunjukkan hubungan dimana jika variabel yang satu mengalami kenaikan, maka variabel lainnya juga mengalami hal yang sama. Korelasi yang negatip menunjukkan hubungan dimana jika variabel yang satu naik, maka variabel yang lain akan mengalami penurunan. berikut : Untuk melihat keeratan hubungan antara variabel dapat dilihat pada tabel Tabel 1.5 Tabel Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi Sangat Tidak Erat Tidak Erat Cukup Erat Erat Sangat Erat Sumber : Situmorang,et al,113
BAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.
20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh
Lebih terperinciDaftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi
Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi No Emiten Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk 6 Maret 1985 13 Juni 1994 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Lebih terperinciLAMPIRAN. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian. Kriteria ADES PT Ades Waters Indonesia v v -
LAMPIRAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - Lampiran i Sampel 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar
Lebih terperinciLampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun
79 80 Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2010 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 2 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 3 PT Asahimas Flat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis, dalam penelitian ini adalah Pojok BEI dan Gallery VAS Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian, unit analisis, horizon waktu, skala pengukuran dan metode pengujian data
Lebih terperinciLampiran 1 Data Sampel Perusahaan
Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan No Perusahaan Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira Inernational Tbk 2 ALKA PT Alaska Industrindo Tbk 3 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun 2012-2015 NO Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 2 3 Sampel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nilai pasar (market value) menurut Jogiyanto (2000:89) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai pasar (market value) menurut Jogiyanto (2000:89) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Teknik Pengumpulan Sampel Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data panel. Penelitian ini menggunakan data berupa laporan keuangan kuartal emiten serta
Lebih terperinciLAMPIRAN. Populasi dan Sampel. Populasi
LAMPIRAN Lampiran i Populasi dan Sampel Populasi NO KODE NAMA EMITEN Kriteria 1 2 3 Sampel 1 ADES PT Ades Waters Indonesia v v - 2 AQUA PT Aqua Golden Missisipi, Tbk v v v 1 3 CEKA PT Cahaya Kalbar v v
Lebih terperinciDaftar Populasi dan Perusahaan Sampel
Lampiran 1 Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 4-1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA X - 2 ADMG POLYCHEM INDONESIA x X x - 3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA x X x
Lebih terperinciDAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA. 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN SUKARELA 1. Informasi yang merinci jumlah yang dibelanjakan untuk karyawan yang dapat meliputi gaji atau upah, tunjangan, dan pemotongan. 2. Informasi mengenai nilai tambah, dapat
Lebih terperinciPerkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :
LAMPIRAN 1 Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama 2010-2012: No. Nama Perusahaan Kode Tanggal 2010 2011 2012 IPO 1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang ada di Indonesia dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana. Lokasi penelitian dipilih karena diangggap
Lebih terperinciLAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN. 1. Sample Penelitian
LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN 1. Sample Penelitian NO KODE NAMA PERUSAHAAN TAHUN 1 ADES Akasha Wira International Tbk 2013 2014 2015 2 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 2013 2014 2015 3 ALMI Alumindo Light Metal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu mengharapkan pertumbuhan usaha yang baik bagi kelangsungan hidup usahanya dan sekaligus dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham.
Lebih terperinciTabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia
L1 Tabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia Peneliti, Tahun Permasalahan Sampel Metodologi Hasil Anna Suzanti Meneliti apakah ada pengaruh 130 perusahaan Teknik analisis
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sam 1 2 3 pel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA - - 3 Tri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007). Dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh
Lebih terperinciGrey Area (1,1 s/d 2,6). Hal ini menunjukkan bahwa industri ini secara keseluruhan berada
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut : 5.1.1 Perkembangan Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor barang konsumsi, saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Populasi perusahaan adalah perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode
digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September April 2014 di Pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A- 204,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua perusahaan yang go public terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) harus melapor dan memperlihatkan hasil audit independen atas laporan keuangan perusahaannya untuk bisa dibaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga sebagai. dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal Indonesia saat ini menyebabkan adanya
Lebih terperinciDaftar Populasi Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi Penelitian No. Nama Emiten Kode Kriteria 1 2 3 1. PT Akasha Wira Internasional Tbk ADES X - 2. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA X - 3. PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi
Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumsi No Kode Perusahaan Perusahaan yang Menerbitkan Laporan Keuangan dan data harga saham secara lengkap 2006-2009 Sampel yang Terpilih Sampel yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran (kekuatan tawar-menawar).
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian pengaruh Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Return saham pada sektor Manufaktur yang bergerak dalam industri food and beverages tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perusahaan yang ada di Indonesia semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, sehingga mendorong setiap perusahaan untuk memperoleh dana
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anoraga, Pandji Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Jakarta.
59 DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. 2006. Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta, Jakarta. Dwiatma. 2011. Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion
BAB V KESIMPULAN V.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion shopping, dan reputasi KAP terhadap pemberian opini audit going concern yang dilakukan oleh auditor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data-data dari laporan keuangan perusahaan sektor industri barang konsumsi yang go public dari internet. Waktu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Elin Septiana NPM : 20208431 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciNO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI
DAFTAR LAMPIRAN 1 Lampiran 1 : Daftar Nama Sampel Perusahaan Terseleksi NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI 1 ADES ADES (Akasha Wira International Tbk) Makanan & Minuman 2 AKPI AKPI (Argha
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010 No Nama Perusahaan Kode Saham 1 Polychem Indonesia Tbk. ADMG 2 Asahimas Flat Glass Tbk. [S] AMFG 3 Asiaplast Industries Tbk. APLI 4 Arwana Citramulia Tbk. [S] ARNA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia Lantai 1,
Lebih terperinci1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk
Lampiran 1. Nama Perusahaan Sampel No Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 4 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi NO KODE EMITEN NAMA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN 1 ADES Akasa Wira International Tbk 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Aktiva ini sekali berputar kembali dalam bentuk semula dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modal kerja merupakan dana pada aktiva lancar suatu perusahaan untuk kegiatan operasi. Aktiva ini sekali berputar kembali dalam bentuk semula dan dana kembali
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajiaan dan Analisa Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas yang dibagikan perusahaan.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Laba Kotor, Laba Bersih dan Arus Kas. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien mungkin sehingga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang. lebih banyak perusahaan yang memiliki nilai Tobin s Q > 1.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia atau mengunduh data laporan keuangan melalui website
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, S dan J. Hartono Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi terhadap
56 DAFTAR PUSTAKA Ali, S dan J. Hartono. 2003. Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6 (1): 41-53 Abdullah, Syukri. 1999. Faktor-Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat, maka dunia usaha pun dihadapkan pada kondisi persaingan yang semakin ketat. Semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP RETURN ON ASSET. (Survey Pada Sektor Consumer Goods Industry yang Tercatat di Bursa Efek
PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP RETURN ON ASSET (Survey Pada Sektor Consumer Goods Industry yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014) Devi Widdiasari 123403236 devi_widdia@yahoo.com
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 PT Akasha Wira International ADES 2 PT Polychem Indonesia Tbk. ADMG 3 PT Tiga Pilar
Lampiran 1. Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1 PT Akasha Wira International ADES 2 PT Polychem Indonesia Tbk. ADMG 3 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 4 PT Aneka Kemasindo Utama Tbk. AKKU
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian A. Gambaran Data Penelitian Data dan riset dalam penelitian ini diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia dan Valbury Asia Securities yang berada di gedung A lantai 2 Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Dan Data Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI) yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan sebuah wadah atau tempat yang memfasilitasi perdagangan saham, surat utang, maupun perdagangan derivatif (http://www.idx.co.id/).
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT.
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT. Astra International, Tbk 4. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Inti kajian ini adalah masalah nilai perusahaan pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penulis melihat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN
LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN Lampiran Sampel Perusahaan TAHUN Nama perusahaan Kode perusahaan 2013 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ASII 2013 PT ASTRA OTOPARTS Tbk AUTO 2013 PT Indospring TBK INDS 2013 PT Berlina
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative. Adapun kriteria
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Saham 1. Pengertian Saham Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek Penelitian yang digunakan adalah perusahaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek & Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan Manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2014. Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang semakin pesat. Dengan adanya perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman maka dunia usaha dan industri juga mengalami perkembangan yang semakin pesat. Dengan adanya perusahaanperusahaan baru yang
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
54 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar dibursa efek Indonesia sejak tahun 2008 sampai 2012, dan ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN. Data Identitas Perusahaan Sampel. 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
LAMPIRAN Data Identitas Perusahaan Sampel NO KODE NAMA EMITEN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 FAST PT Fastfood Indonesia Tbk 3 MYOR PT Mayora Indah Tbk 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 5
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa (BEI). Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkungan bisnis yang kompetitif menyebabkan perusahaan harus berjuang agar perusahaannya bisa bertahan. Perusahaan berinovasi, membeli teknologi baru,
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi demi memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian terhadap keadaan yang
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Perusahaan 1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk 3 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 5
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Industri manufaktur yang dijadikan sampel penelitian merupakan industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena begitu banyaknya industri
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat. Menurut Sugiyono (2012:13), objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal terbesar di Indonesia hasil gabungan antara Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007.
Lebih terperinciNO KODE NAMA PERUSAHAAN SEKTOR 1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
Lampiran 1. Daftar Nama Sampel NO KODE NAMA PERUSAHAAN SEKTOR 1 ADES PT. Akasha Wira International 2 AKKU Alam Karya Unggul Industri Dasar 3 ALKA Alaska Industrindo Industri Dasar 4 ALMI Alumindo Light
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini didukung oleh data dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri manufaktur khususnya sektor industri barang konsumsi merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinci: Yoga Wicaksana NPM :
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA. Nama : Yoga Wicaksana NPM : 28210647 Latar Belakang Tujuan Investasi di pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi
Lebih terperinciLampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian
70 Lampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian No KODE Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 4 ALMI PT Alumindo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh aset likuid yang mudah dikonversi menjadi kas diantaranya kas, bank, piutang, surat-surat berharga,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit analisis
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN Manfaat penelitian...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciKemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global
Kemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global Pendahuluan Adanya PBB sebagai salah satu organisasi dunia,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada pojok bursa efek fakultas ekonomi universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat data-data diambil dan kemudian dianalisis sesuai dengan analisis yang digunakan dalam penelitian. Lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang
3.1. Lokasi dan waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih tempat penelitian pada salah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu : perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian pada tahun
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tidak langsung dengan melalui internet. Data sekunder dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data penelitian yang di peroleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada dan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan perusahaan lazimnya bertujuan memaksimumkan. kemakmuran pemegang saham (stokcholders). Kemakmuran para pemegang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan perusahaan lazimnya bertujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (stokcholders). Kemakmuran para pemegang saham dapat dilihat dari nilai perusahaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Data dan riset dalam penelitian ini diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia dan Valbury Asia Securities yang berada di Gedung A lantai 2 Universitas Mercu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut yaitu dengan cara memperoleh pendanaan tambahan. Kebijakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan. Perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan inovasi produk, teknologi
Lebih terperinci