JACK MA & ALIBABA A Business and Life Biography By Yan Qicheng Published by LID Publishing Limited, 2017 Published in collaboration with the China Translation & Publishing House, 2017 ISBN: 978-1-911498-28-5 All rights reserved JACK MA & ALIBABA Sebuah Biografi Tentang Bisnis dan Kehidupan Oleh Yan Qicheng Alih bahasa: Irene Christin Penyunting: Riza Hardiani Hak Cipta Terjemahan Indonesia 2018 Penerbit PT Elex Media Komputindo Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia-Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta 718060234 ISBN: 978-602-04-5455-9 Business Life Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT GRAMEDIA, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
1 Gereja adalah institusi Barat, sementara pasar di sini dilihat sebagai konsep ketimuran. Jack Ma membandingkan sifat gereja yang suci dan sakral dengan kesibukan harian pasar yang praktikal dan realistis. Pemerintahan ala Barat, kebijaksanaan Timur. Ketika gereja dan pasar digabungkan, maka Yang Terbaik akan diraih. Jack Ma 1
DAFTAR ISI BAB SATU AYAH DAN ANAK... 1 BAB DUA MENGIBARKAN BENDERA... 19 BAB TIGA MELEPAS SAUH... 41 BAB EMPAT MENINGGALKAN PELABUHAN... 65 BAB LIMA MENAIKKAN LAYAR... 95 BAB ENAM COBAAN DAN GODAAN... 111 BAB TUJUH PENGHORMATAN DAN KEBERANGKATAN... 125 APPENDIX...141
1BAB
BAB 1: Ayah dan Anak Ayah dan Anak
Jack Ma & Alibaba Danau Barat di Hangzhou terkenal di seluruh dunia atas keindahannya. Reputasi Danau Barat itulah yang menginspirasi Jones untuk datang ke sini. Pria Inggris itu berdiri di pintu hotelnya, memandang kabut yang menyelimuti segalanya seperti awan, atau mungkin asap. Permukaan danau yang terang seperti cermin, pulau-pulau kecil yang hijau, paviliun-paviliun tepi danau berwarnawarni, dan pohon willow yang berayun melambai di tepiannya, seluruhnya terbungkus dalam helaian selimut kabut. Tak ada satu warna kontras yang mencolok, tak ada keajaiban alam di sini, namun keindahan dari pemandangan itu meresap ke dalam pikiran dan jiwa Anda. Seolah pemandangan tersebut diukir dengan sangat cermat oleh tangan seorang seniman ahli. Sebuah perahu kecil muncul di kejauhan, tampak seolah tak lebih besar dari selembar daun, membuat seluruh danau beriak. Dengan topi kerucut yang terbuat dari bambu dan jas hujan tradisional, para nelayan meluncur di atas permukaan danau dengan galah bambunya. Pemandangan yang luar biasa ini tiba-tiba menyadarkan Jones: di sinilah tempat terkenal itu, yang diselimuti hujan dan kabut, di selatan Sungai Yangtze, yang banyak dibicarakan oleh orang-orang Tiongkok. Menyadari hal ini, pria Inggris itu segera merasa bahwa perjalanannya tidak sia-sia. Helo! Suara lembut itu berbicara dalam logat Inggris. Suara itu jelas suara seorang anak kecil, tapi di dalamnya jelas terdengar kepercayaan diri. Bagaimana mungkin ada pelancong Inggris lain di sini? Jones, yang telah berdiri lama di bawah anak tangga Hotel Golden Mountain, menoleh ke arah suara tersebut. Seorang anak remaja tampak di hadapannya. Anak tersebut mengenakan kemeja putih dengan lengan tergulung dan celana panjang hitam. Sementara kakinya memakai sepasang sandal plastik. Salah satu kakinya bertumpu di tanah sementara yang lainnya masih menginjak pedal sepedanya. Anak tersebut tersenyum lebar saat menyapa Jones dalam bahasa
BAB 1: Ayah dan Anak Inggris. Jones cukup terkejut, karena tidak biasanya ia disapa oleh anak-anak Tiongkok dalam cara yang begitu akrab dan antusias. Merasa tersentuh, ia melambaikan tangannya dan menjawab, Hello, sunshine boy! Tidak ada sinar matahari saat itu; bahkan hujan rintik-rintik masih turun. Namun Jones merasa senyum cerah anak tersebut telah membawa seberkas kehangatan di hari yang berkabut itu. Anak itu memiliki kepala yang agak besar dari biasanya di atas tubuhnya yang bisa dibilang kurus dan pendek. Namun senyumnya benar-benar menggugah. Matanya berkilat dan giginya seputih salju. Setiap bagian dari wajah tersenyumnya seolah memancarkan kilauan. Anda suka Danau Barat? Aku bisa jadi pemandu gratis Anda. Aku bukan pemandu profesional tapi aku pasti bisa mengajarkan Anda sesuatu yang baru tentang tempat ini. Sunshine boy itu bicara dengan jelas dan fasih. Meskipun ia tidak menggunakan bahasa ungkapan, Jones bisa memahami semua yang ia katakan. Ia tersenyum gembira. Sebagai seorang penganut Kristen, menurutnya ini adalah pertanda baik bahwa ia bertemu dengan anak muda yang begitu antusias dan menyenangkan di negara yang misterius ini. Ia menjawab anak itu dengan anggukan. Senyum sunshine boy semakin lebar. Ia menepuk tempat duduk belakang sepedanya, menandakan Jones agar ia duduk di sana. Jones hampir tidak percaya bahwa ia di sini, di Timur Jauh, akan mengikuti tur mengelilingi Danau Barat Hangzhou yang terkenal di dunia dengan sepeda. Mungkin tur ini akan membuatnya merasakan sentuhan Timur legendaris yang ia dengar selama ini. Dengan cepat, Jones menaiki sepeda anak laki-laki itu. Ekspresi wajah anak itu menunjukkan ketetapan hati. Ia membungkukkan badannya di atas gagang sepeda dan mengayuhnya sekuat tenaga, membawa Jones melintasi pemandangan indah tersebut. Sunshine boy mencoba sebaik yang ia bisa dengan bahasa Inggris tingkat dasarnya bercerita pada Jones tentang sepuluh tempat
Jack Ma & Alibaba pariwisata terkenal di Danau Barat. Tapi napas anak itu tersengalsengal, jadi Jones melompat dari sepeda dan bersikeras untuk bertukar posisi. Saat Jones mengayuh, ia mendengarkan anak itu berbicara. Ia menanyakan karakteristik masing-masing tempat dan kisah legendaris yang diasosiasikan dengan masing-masing tempat tersebut. Dua turis yang tidak biasa ini saling mendapatkan sesuatu yang istimewa. Jones mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keindahan Danau Barat, dan bagaimana rakyat Tiongkok menghargai keindahan. Ia menjadi tergila-gila dengan surga di bumi ini. Setelah bercakap-cakap dengan Jones, anak muda itu menjadi lebih memahami pelafalan bahasa Inggris. Ia mengajukan banyak pertanyaan pada Jones, dia sungguh ingin menjadi lebih fasih dan akurat. Percakapan mereka tertanam lekatlekat dalam kenangan Jones. Bertahun-tahun setelahnya, Jones tak sengaja mengambil sebuah majalah dan terpana melihat foto pria yang tertampang di halaman sampulnya. Ia mencari-cari kepingan-kepingan ingatannya dan perlahan merangkainya kembali. Foto itu adalah sunshine boy yang bertemu dengannya bertahun-tahun silam. Kepala yang besar, mata yang berkilat, dan senyum lebar yang memukau. Meskipun tahun-tahun telah lama berlalu, Jones tidak dapat melupakan pertemuan tak disengaja di Danau Barat itu, meskipun setelahnya Jones banyak mengunjungi tempat-tempat terkenal lainnya di dunia. Sambil memandang sampul majalah itu, ia membaca nama dari bintang sampul itu: Jack Ma. Saat mereka berpisah di pertemuan yang telah lama berlalu itu, Jones memberikan sunshine boy nama tersebut. Dan sekarang anak muda Tiongkok yang pernah bertemu dengannya secara tidak sengaja tersebut menjadi bintang sampul majalah finansial terkenal Amerika, Forbes.
BAB 1: Ayah dan Anak Tak sembarang orang bisa mendapat kehormatan muncul di halaman sampul Forbes. Kesuksesan apa yang telah diraih anak itu hingga ia bisa sebesar ini? Jones mau tak mau langsung teringat kisah Alibaba dari cerita klasik The Arabian Nights. Segera setelah Alibaba mengucapakan mantra Sim salabim harta yang tak terkira banyaknya muncul di hadapannya. Jones melihat majalah itu lagi. Jack Ma sudah menjadi chairman dan CEO dari grup dewan direksi perusahaan Tiongkok Alibaba. Saat ia memegang majalah itu di tangannya yang besar, ingatan akan perpisahan mereka di hari itu muncul dalam benaknya. Matahari mulai tenggelam di barat, dan kabut yang menyelimuti Danau Barat seperti cadar akhirnya mulai menghilang. Matahari yang bersinar terik menyalakan gelombang-gelombang di danau yang berwarna hijau seperti batu giok. Mereka berdua kelelahan. Sebuah sepeda lain terlihat muncul di kejauhan. Pengendaranya berteriak, Anak muda, cukup untuk hari ini, waktunya pulang untuk makan malam. Pria itu berusia paruh baya. Dia tidak terlalu tinggi dan sangat mirip dengan anak muda itu. Jones menyadari ia pasti ayahnya. Dari nada suaranya ia merasakan kasih sayang ayah dan anak yang telah ia amati sejak pertama kali menjejakkan kaki di Timur. Seperti yang ia duga, anak laki-laki itu menyahut, Ayah! Saat itu Jones menyadari bahwa ayahnya memang mengizinkannya datang ke Danau Barat, dan itulah salah satu alasan mengapa anak itu menawarkan tur gratis padanya. Anak itu memberitahu Jones bahwa tujuannya adalah berinteraksi dengan turis asing, berbicara dengan mereka, dan memperbaiki bahasa Inggrisnya. Ayah Jack Ma, Laifa Ma, adalah seorang pemain seni rakyat terkenal dan direktur dari asosiasi seni rakyat. Karena memiliki koneksi yang sangat baik, ia sering membawa Jack Ma menonton opera. Jack Ma tidak terlalu memahami opera Tiongkok, tapi sangat menyukai adegan perkelahian yang menegangkan antara para kesatria dalam pertunjukkan-pertunjukkan itu.