MELANCONG IRIT KE IRAN

Transkripsi

1

2 MELANCONG IRIT KE IRAN 13 Hari Menjelajahi Tehran, Yazd, Shiraz, Persepolis, dan Isfahan Hairun Fahrudin pelancongirit.com

3 MELANCONG IRIT KE IRAN 13 Hari Menjelajahi Tehran, Yazd, Shiraz, Persepolis, dan Isfahan Hairun Fahrudin pelancongirit.com Penerbit PT Elex Media Komputindo

4 Melancong Irit ke Iran Ditulis oleh Hairun Fahrudin 2017 Hairun Fahrudin Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali di Indonesia oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta ISBN: Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan

5 Daftar Isi 13 Hari di Iran, ke Mana Saya Berkelana?... 1 Tiket ke Iran Hanya Rp2 Jutaan Saja! Gara-Gara Nonton Film, Jadi Jatuh Cinta dengan Iran Hal-Hal yang Wajib Dimengerti Sebelum Bertandang ke Iran Mendapatkan Visa Iran Ternyata Gampang! Tehran yang Serba Retro Raja yang Terbuang dan Revolusi Niatnya Jalan-Jalan Hemat, tapi Tetap Naik Bus VIP Selamat Datang di Kota Tertua di Dunia

6 Melancong Irit ke Iran Mayat-Mayat yang Dimakan Burung Bangkai Kok Ada Coca Cola di Iran? Taman Bunga, Penyair, dan Wine Persia Ribuan Tahun yang Lalu Tiada Hari Tanpa Kebab Konon, Keindahannya Seperti Separuh Dunia Kata Mereka yang Diwajibkan Berkerudung Menara Gereja di Negeri Syiah Mau Menginap di Mana? Profil Penulis vi

7 13 Hari di Iran, ke Mana Saya Berkelana? Salam! Iran memang belum populer sebagai tujuan backpacking bagi orang Indonesia. Namun dengan kemudahan visa on arrival serta tersedianya penerbangan berbujet murah Air Asia, backpacking ke Iran makin mudah untuk dilakukan. Anak-Anak Iran

8 Melancong Irit ke Iran Ada yang bilang bahwa angka 13 itu mengundang sial. Namun mitos itu tidak berlaku untuk perjalanan saya di Iran yang berlangsung selama 13 hari. Iran bukanlah negeri yang keindahannya sempurna seperti cerita di film-film. Sejarahnya juga diwarnai banyak tragedi, dan sampai sekarang situasi politik di negeri Mullah itu masih penuh gejolak. Tetapi siapa sangka, negara yang kerap dipandang sebelah mata ini telah memberi salah satu pengalaman perjalanan paling mengesankan dalam hidup saya. Embargo ekonomi yang dijatuhkan pada Iran sejak beberapa dekade lalu, membuat negeri ini luput dari radar para pelancong. Beritaberita tentang Iran didominasi soal krisis nuklir, ketegangan politiknya dengan Arab Saudi dan Amerika, serta perannya dalam konflik di Timur Tengah. Lebih parah lagi, Iran sering dituduh negara-negara barat menjadi sponsor terorisme. Dengan kondisi Iran yang seperti itu, siapa yang rela bertandang ke sana? Buat saya, Iran menjadi ujian untuk memahami mana yang nyata dan mana yang sekadar per- 2

9 13 Hari di Iran, ke Mana Saya Berkelana? sep si. Agaknya banyak orang belum bisa membedakan kedua hal ini, sehingga tak heran kalau berita hoax di media sosial begitu cepat tersebar. Tak peduli apa yang media katakan, berita-berita negatif itu tak menghentikan saya untuk berkunjung ke Iran. Dan ternyata saya tidak sendiri. Saya berjumpa dengan banyak pelancong lain yang punya pikiran sama. Kita tak bisa menampik bahwa banyak orang mencoba menggiring persepsi menjadi seolah nyata. Mereka negara Islam, bukan? Jadi pasti benci orang asing dan non-muslim. Cewek Bazar Tradisional di Iran 3

10 Melancong Irit ke Iran jangan coba-coba backpacking ke Iran, pasti tidak aman! Demikian komentar yang sering kita dengar dari orang-orang yang sebenarnya belum pernah berkunjung ke Iran. Mereka yang banyak membaca informasi tentu tak akan tergiring begitu saja. Banyak hal yang saya temui di Iran justru berkebalikan dengan pikiran banyak orang. Salah satu contohnya, Iran ternyata sudah lama jadi destinasi favorit backpacker cewek yang suka jalan-jalan sendirian. Hah, tidak salah? Cewek boleh jalan-jalan sendirian di Iran? Kenyataannya membuktikan demikian karena saya begitu sering berjumpa dengan pelancong solo perempuan. Iran dipandang sangat aman untuk pelancong solo, jadi tak heran kalau mereka yang memahami situasi bakal bergegas ke sana. Berita mengenai kisruh politik serta krisis nuklir telah menutup kenyataan bahwa negeri ini adalah destinasi wisata yang sangat menawan. Penduduk Iran ternyata juga sangat ramah, mereka tak benci orang asing seperti yang digambarkan media. Berkunjung ke Iran 4

11 13 Hari di Iran, ke Mana Saya Berkelana? serasa jadi tamu spesial karena kita tidak takluk pada propaganda. Sebelum banyak orang menyadarinya, dan mumpung negeri ini masih belum jadi destinasi mainstream, ayo bertandang ke Iran! Minimnya informasi mengenai destinasi wisata di Iran, ditambah iklim politiknya yang sering memanas, membuat banyak orang memilih menggunakan jasa tur. Namun harga paket tur ke Iran biasanya lumayan mahal. Penggunanya juga didominasi oleh turis-turis dari Eropa dan Tiongkok yang berkantung tebal. Untuk pelancong irit alias backpacker, memang perlu usaha lebih keras untuk mengumpulkan informasi. Kendala lainnya, penginapan bertarif hemat di Iran jumlahnya sangat terbatas. Kalaupun tersedia, kualitasnya tak seperti di negara-negara yang sudah populer menjadi tujuan backpacking. Namun lewat buku ini, saya berusaha memberi informasi dan trik berguna supaya perjalanan berbiaya hemat ke Iran bisa dilakukan lebih mudah oleh pelancong Indonesia. Lalu ke mana saja saya berkunjung dalam perjalanan 13 hari 5

12 Melancong Irit ke Iran di Iran? Ada lima kota yang saya kunjungi, dan semuanya punya keunikan tersendiri. Semoga bisa menginspirasi Anda untuk segera menjelajah Iran. T EHRAN Ibu kota Iran yang berpenduduk 14 juta jiwa ini dikenal sebagai kota yang sibuk dan penuh kemacetan. Terus terang, saya kurang menyukainya ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota ini. Namun kesan yang tak menyenangkan tadi perlahan pupus setelah mencoba menikmati Tehran lebih lama. Kota yang jadi saksi Revolusi Islam Iran di tahun 1979 ini ternyata punya banyak daya tarik tersembunyi. Di Tehran, saya mengunjungi bekas gedung kedutaan Amerika yang punya sejarah amat dramatis. Saya sempat pula menyambangi kawasan pegunungan yang jadi tempat wisata orang lokal, melihat bekas istana Dinasti Qajar, museum, serta monumennya yang legendaris. 6

13 Profil Penulis Setelah sempat absen menulis buku traveling selama dua tahun, Hairun Fahrudin hadir kembali dengan karya barunya yang masih

14 Melancong Irit ke Iran mengusung tema jalan-jalan berbiaya hemat. Buku Melancong Irit ke Iran ini adalah buku ke-9 yang ditulisnya, karya-karya sebelumnya yang pernah diterbitkan antara lain berjudul Backpacking Thailand, Rp2,5 Jutaan Keliling Turki, Dubai Stopover, dan Backpacking Malaysia. Sebagai penghobi jalan-jalan berbiaya irit alias backpacking, ia juga banyak berbagi cerita dan tip perjalanan melalui blog Pelancongirit. com. Penulis ini bisa dihubungi melalu surel Atau ingin ikut open trip yang diadakannya? Ikuti informasi di blog Pelancongirit.com. 306