MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

Perkembangan Seni Rupa Nusantara

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Matakuliah : W0122 SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010. SENI RUPA TIMUR SENI ISLAM Pertemuan 12

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

: Sejarah Kebudayaan Indonesia (History of Indonesian Cultural) Prasyarat : - Deskripsi MK :

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

Pendidikan Agama Islam

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

new7wonders 7 Keajaiban Dunia

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Kajian Perhiasan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. keramik Tiongkok dari dinasti Han (206 S.M 220 M). 1 Keramik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

Apresiasi karya seni rupa terapan mancanegara. Kelompok 6 : Rikfi ali fauzan magribi Gumilang wahyu

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

PERSEPSI BENTUK. Bahasa Rupa Modul 13. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

SEJARAH SENI RUPA TOPIK 2 SENI RUPA TIMUR TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA KULIAH

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

UKDW BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan 1

Perkembangan Alas Kaki Manusia

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

ARSITEKTUR BYZANTIUM

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk ekspresi pribadi(

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

Peninggalan Islam.

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari budaya karena

FUNGSI SENI. Ayat Suryatna. dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.3 Agustus Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

PASAR SENI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013

02/10/2012. Cupture 2. Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia. Oleh: Handriyotopo, M.Sn NEOLITIKUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sofyan Alamhudi, 2014 Kajian Visual Celengan Gerabah Di Desa Arjawinangun Blok Posong Kabupaten Cirebon

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batasbatas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karyakarya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatancatatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa. Kompetensi Dapat mengerti dan mengetahui dasardasar dari manajemen dan tools untuk mengontrolnya.

Pembahasan Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut: Seni Rupa Zaman Prasejarah Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dindingdinding goa. Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisanlukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera. Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan. 2

Peradaban Bangsa-bangsa Kuno Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya. Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi. 3

Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei. Perkembangan Seni Rupa Nusantara Sejak dahulu telah terjadi saling pengaruh-mempengaruhi dalam kebudayaan antara suatu bangsa (termasuk Nusantara) dengan bangsa lain. Bentuk kebudayaan Nusantara sekarang merupakan hasil perkembangan selama berabad- abad, dan dalam perkembangan tersebut sejumlah kebudayaan luar misalnya Cina, Hindu, Islam dan Barat telah turut memberikan andil bagi terbentuknya kebudayaan/kesenian Nusantara ini. Percampuran kebudayaan suata bangsa dengan kebudayaan bangsa pendatang disebut akulturasi. Dalam proses akulturasi, peranan kebudayaan asli lebih kuat dibandingkan dengan kebudayaan luar yang datang. Bangsa Eropa yang modern dan maju pun tidak luput dari pengaruh bangsa lain sebelumnya, contohnya Bangsa Yunani Kuno, Romawi Kuno, Mesir Kuno, Arab dll. Dalam uraian sekarang akan diutarakan pengaruh-pengaruh seni rupa mancanagara, terutama gaya dan temanya yang mempengaruhi karya seni rupa di Nusantara. Secara umum perkembangan seni rupa Nusantara dibagi dalam 4 periode sebagai berikut: A. Periode Prasejarah, 4

Periode prasejarah adalah periode dimana unsur-unsur atau pengaruh kebudayaan Hindu/Buddha, Islam dan Barat belum sampai di kepulauan Nusantara. Zaman ini memiliki ciri budaya yang paling tua dan murni. Benda- benda bersejarah (yang kemudian diketegorikan sebagai karya seni rupa) pada periode ini tidak jauh berbeda dengan bentuk karya seni rupa dari kebudayaan prasejarah dibelahan dunia lainnya. Karya seni rupa yang dihasilkan pada periode ini adalah Lukisan, Bangunan Megalit, Seni patung/arca dan Seni kriya. Pola kehidupan dan sistem kepercayaan masyarakat yang hidup pada masa itu sangat mempengaruhi bentuk-bentuk karya seni yang dihasilkannya. Benda-benda prasejarah yang kemudian dikategorikan sebagai karya seni ini umumnya memiliki nilai magis atau dibuat dengan landasan keyakinan terhadap kekuatan tertentu yang ada diluar manusia. (animisme dan dinamisme). Semakin unik atau besar ukurannya semakin besar pula daya magis yang dimilikinya. Berdasarkan jenisnya benda-benda (karya) seni rupa prasejarah ini dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Seni Lukis 2. Bangunan Megalitik 3. Seni Patung/Arca 4. Seni Kriya B. PeriodeHindu-Buddha Periode Hindu-Buddha pada perkembangan seni rupa di Nusantara sering pula disebut sebagai era seni rupa Klasik. Pengaruh yang datang berangsur-angsur dari Persia, Cina dan India secara perlahan diadaptasi oleh masyarakat di kepulauan Nusantara. Secara positif sekitar abad V dapat dikatakan kebudayaan India telah masuk dan berasimilasi dengan kebudayaan Nusantara. Pengaruh kebudayaan Hindu dan Buddha ini pengaruhnya meluas diseluruh kepulauan Nusantara kecuali di sebagian wilayah Indonesia Timur. Periode ini berlangsung antara abad V hingga abad XV Masehi. Benda-benda yang dukategorikan karya seni rupa peninggalan dari zaman ini diantaranya seni arsitektur, seni patung/arca, seni relief dan benda-banda kriya. Seni Arsitektur 5

mendominasi karya seni rupa penninggalan zaman ini terutama bangunan-bangunan sakral seperti candi. Baberapa diantaranya sangat terkenal seperti candi Prambanan dan Borobudur di Jawa Tengah. Candi borobudur bahkan menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Seperti halnya zaman presejarah, pola kehidupan dan sistem kepercayaan masyarakat yang hidup pada masa itu sangat mempengaruhi bentuk-bentuk karya seni yang dihasilkannya. Benda-benda prasejarah yang kemudian dikategorikan sebagai karya seni ini umumnya memiliki nilai sakral atau dibuat dengan landasan keyakinan terhadap Hindu dan Buddha atau penghormatan terhadap penguasa yang dianggap titisan atau keturunan dewa. Berdasarkan jenisnya benda-benda (karya) seni rupa yang berkembang pada zaman Hindu- Buddha ini dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Seni Arsitektur 2. Seni Relief 3. Seni Patung/Arca 4. Seni Kriya C. Periode Seni Rupa Islam Walaupun kebudayaan Islam telah masuk ke kepulauan Nusantara sejak abad VII, tetapi kekuasaan politik yangdipengaruhi kebudayaan Islam baru muncul sekitar abad XIII. Sesuai 6

dengan sifatnya yang terbuka, jenis kesenian (seni rupa) yang) berkembang sejak masuknya pengaruh kebudayaan Islam sangat dipengaruhi kebudayaan asal dari mana penyebar agama Islam tersebut berasal. Pada perkembangannya di Nusantara, kebudayaan Islam ini bahkan berasimilasi dengan kebudayaan masyarakat setempat yang sudah dipengaruhi terlebih dahulu oleh kebudayaan Hindu dan Buddha. Proses asimilisi dan akulturasi ini bahkan memperkaya khasanah seni budaya Nusantara. Benda-benda yang dukategorikan karya seni rupa peninggalan dari zaman ini diantaranya seni arsitektur, seni relief/hias ornamen kaligrafi dan benda-banda kriya. Seni Arsitektur peninggalan zaman ini terutama diantaranya bangunan- bangunan sakral seperti masjid dan makam serta bangunan profan seperti istana. Selain mengadaptasi kebudayaan Hindu dan Buddha, seni bangunan pada masa ini dipengaruhi pula dengan bentuk-bentuk bangunan asli daerah. Sifat dari kebudayaan Islam yang dibawa dan berkembang di kepulauan Nusantara ini menyebabkan munculnya berbagai ragam bentuk mesjid diberbagai daerah di Nusantara. Berdirinya mesjid agung dilingkungan pusat pemerintahan pada setiap daerah di Indonesia merupakan pengaruh dari sistem pemerintahan yang di wariskan kebudayaan Islam di Indonesia. Seperti halnya zaman sebelumnya, pola kehidupan dan sistem kepercayaan masyarakat yang hidup pada masa itu sangat mempengaruhi bentuk-bentuk karya seni yang dihasilkannya. Benda-benda budaya yang kemudian dikategorikan sebagai karya seni yang berkembang pada zaman ini tidak hanya yang memiliki nilai sakral atau dibuat dengan landasan keyakinan terhadap agama atau penghormatan terhadap penguasa. Banyak benda-benda profan di buat untuk keperluan sehari-hari. Keyakinan untuk tidak menggambarkan mahluk hidup pada kebudayaan Islam menyebabkan seni lukis dan patung tidak terlalu berkembang. Kondisi ini justru menyebabkan seni relief dan ukir serta seni ornamentik yang berlandaskan tulisan kaligrafi berkembang pesat. Benda-benda kriya seperti Batik, wayang, dan benda-benda pusaka berkembang pada masa ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan sebelumnya (Hindu- Buddha) dan dengan kepercayaan masyarakat setempat. 7

Daftar Pustaka Adityawan, Arief. (2010). Tinjaian Desain Grafis. Jakarta: PT. Concept Media Prihadi, Bambang. (2006) Sejarah Seni Rupa Barat II, Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni 8