C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR NAMA : ZULIYA INDAH FATMAWATI NIM : G3A015019

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. xiv

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi. 2. Mengkaji tandatanda

LAMPIRAN 1 CATATAN PERKEMBANGAN HARI 1. No. Dx. Hari/Tanggal. Tindakan Keperawatan. Rabu/ 1. Tindakan mandiri 4 Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina.

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

ANALISA DATA Tabel 3.10 Analisa data NO TGL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH. aorta Klien mengatakan mudah merasa lelah jika beraktivitas

LAMPIRAN. Implementasi dan Evaluasi keperawatan Hari/ tanggal 18 Juni 2013

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya,

BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB I PENDAHULUAN. Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tidur didefenisikan sebagai perubahan status kesadaran dimana persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara

KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

asuhan keperawatan Tinnitus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB I PENDAHULUAN. stress yang mungkin ia sudah tidak mampu mengatasinya (Keliat, 1998). Sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

Gangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ

Tidur dan Ritme Sirkadian

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

Transkripsi:

Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur 1.2.1 Pengkajian Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkaiian mengenal: A. Riwayat tidur 1. Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa bangun tidur, dan keteraturan pota tidur klien; 2. Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil, dan lain-lain; 3. Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya; 4. Kebiasaan tidur siang; 5. lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur apakah kondisinva bising, gelap, atau suhunya dingin? dan lain lain; 6. Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah peristiwa, yang dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?; 7. Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental memengaruhi terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai status emosional dan mental klien, misalnya apakah klien mengalami stres emosional atau ansietas?, juga dikaji sumber stres yang dialami klien. 8. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat gangguan istirahat tidur, seperti: a. Penampilan wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di kclopak mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang terlihat cekung; b. Perilaku yang terkait dengan gangguan istirabat tidur, misalnya apakah klien mudah tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung; c. Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu. d. B. Gejala Klinis Gejala klinis yang mungkin muncul: perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis, adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak fokus, sakit kepala. C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll D. Pemeriksaan fisik

1. Tingkat energy, seperti terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu 2. Ciri-ciri diwajah, seperti mata sipit, kelopak mata sembab, mata merah, semangat 3. Ciri-ciri tingkah laku, seperti oleng/ sempoyongan, menggosok-gosok mata, bicara lambat, sikap loyo 4. Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial, seperti obesitas, deviasi septum, TD rendah, RR dangkal dan dalam 1.2.2 Diagnosa keperawatan Diagnosis keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien dengan gangguan pemenuhan istirabat tidur menurut Asmadi (2008), antara lain: a. Gangguan pola tidur disebabkan karena ansietas yang klien, lingkungan yang tidak kondusif untuk tidur (misalnya, lingkungan yang bising), mengatasi stres yang dialami, dan nyeri akibat penyakit yang diderita, Insomnia, hiperinsomnia, kehilangan tidur REM, ketakutan b. Perubaban proses berpikir Perubahan proses berpikir ini disebabkan oleh terjadinya deprivasi tidur. c. Gangguan harga diri Gangguan harga diri terutama diatami pada klien yang mengalami enuresis. d. Risiko cedera Resiko cedera terutama pada klien yang menderita somnambulisme. Klien melakukan aktivitas tanpa disadari sehingga berisiko terjadinya kecelakaan, bisa berupa jatuh dari tempat tidur, turun tangga, atau membentur tembok.

1.2.3 Perencanaan No Diagnosa Tujuan dan kriteria 1. Gangguan pola tidur b/d perubahan siklus, mengatasi stres yang berlebihan 1. Data subjektif a. klien mengatakan mengalami gangguan tidur insomnia b. klien mengatakan tidurnya sering terbangun dan susah untuk tidur kembali c. klien mengatakan saat terbangun kepalanya pusing dan sat pertama kali tidur kepala seperti berputar-putar d. klien mengatakan mengalami masalah tidur sejak 2 bulan yang lalu e. klien mengatakan kesulitan tertidur setiap hari f. klien mengatakan butuh waktu 2-4 jam Intervensi hasil Tujuan: a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, dengan: Setelah dilakukan 1. Pintu kamar klien ditutup. 2. Kurangi stimulus, misalnya percakapan. tindakan 3. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain keperawatan b. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan selama 2X24 jam, klien dapat mempertahankan pola tidur dalam batas rentang normal ±6 jam Kriteria hasil: Klien mendengarkan musik, membaca, dan berdoa. Pada klien anak anak, dapat dilakukan dengan membacakan dongeng, memegang boneka atau benda yang disukainya. c. Diet 1. Aniurkan klien untuk memakan makanan yang mengandung tinggi protein, seperti susu dan keju. 2. Hindari banyak minum sebelum tidur. d. Hindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur e. Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis klien menunjukkan pola tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur. tidur dalam batas f. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan: 1. Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur rentang normal ±6 2. Anjurkan klien berkemih sebelum tidur jam 3. Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah 4. Pada klien nyeri, berikan obat analgesik menit sebelum tidur g. Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur h. Berdoa sesuai dengan agamanya.

untuk tertidur namun 1-3 kemudian terbangun dn susah untuk tidur kembali g. klien mengatakan sebelum tidur biasanya melihat TV sebentar h. klien mengatakan saat beraktivitas merasa kelelahan dan keletihan 2. Data objektif a. Klien terlihat kelelahan b. Terlihat lingkar hitam disekitar mata c. Wajah terlihat kusam d. Terlihat gelisah e. Tidur selalu terbangun f. Tidur tidak pernah tenang Hari/tan ggal Rabu, 12 Desembe r 2012 1.2.4 Implementasi Diagnosa Jam Tindakan Gangguan pola tidur b/d perubahan siklus, 08.00 08.20 1. Dilakukan modifikasi lingkungan yang nyaman, dengan: a. Pintu kamar klien ditutup. b. Mengurangi stimulus, misalnya percakapan. c. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain 2. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan mendengarkan musik, membaca, dan berdoa. Pada klien anak anak,

mengatasi stres yng berlebihan 08.25 08.30 08.40 08.50 09.00 dilakukan dengan membacakan dongeng, memegang boneka atau benda yang disukainya. 3. Diet a. menganjurkan klien untuk makanan yang mengandung tinggi protein, seperti susu dan keju. b. Menganjurkan klien untuk menghindari banyak minum sebelum tidur. 4. Menganjurkan klien menghindari latihan fisik berlebihan sebelum tidur 5. Menganjurkan klien menghindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis klien tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur. 6. Memberikan rasa nyaman dan rileks, dengan: a. Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur b. Anjurkan klien berkemih sebelum tidur c. Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah d. Pada klien nyeri, berikan obat analgesik menit sebelum tidur 7. Menganjurkan klien menghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur 8. Menganjurkan klien menghindari berdoa sesuai dengan agamanya 1.2.5 Evaluasi Hari/tanggal Diagnosa Jam Evaluasi Selasa, 12 Desember 2012 Gangguan pola tidur b/d perubahan siklus, mengatasi stres yng berlebihan 14.00 S: Pasien mengatakan dapat tidur dalam jangka waktu 20-30 menit, pada waktu tidur tidak sering terbangun, jika terbangun akan mudah tidur kembali, meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan, mengingat kembali mimpi yang dialaminya, menyatakan perasaannya tenang sesudah tidur, bebas dari kecemasan dan depresi, dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi, Klien dan keluarga mampu menjelaskan faktor2 yang dapat meningkatkan tidur O: klien tampak tenang saat di wawancarai setelah bangun tidur A: masalah teratasi P: intervensi dihentikan