BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI PIDIE NOMOR: 6 TAHUN 2015 TENTANG

Profil Kabupaten Pidie

STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG TAHUN 2015

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA)

Profil Kabupaten Pidie

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1

Laporan Study EHRA Kota Lhokseumawe Utara

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

DATA BASE PERHIPTANI KABUPATEN PIDIE, PROVINSI ACEH TAHUN 2014

SURAT KEPUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIGLI Nomor : W 1 -U 5 ^ /H K.02/1/20/^,

Ringkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA SABANG. Kelompok Kerja Sanitasi Kota Sabang

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN SAMPANG. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Sampang

Profil Kabupaten Pidie Jaya

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN ANGGARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1986 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF LHOKSEUMAWE PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KURANG BAYAR BAGIAN HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH

RINCIAN ALOKASI DANA GAMPONG UNTUK SETIAP GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RINCIAN DANA DESA UNTUK SETIAP GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA UNTUK SETIAP GAMPONG DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Wr. Wb.

BAB 5 BUKU PUTIH SANITASI 2013

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA TERNATE TAHUN 2014

SURAT KEPUTUSAN KEP ALA KANTOR KEMENTERIAN AG AMA KABUPATEN PIDIE NOMOR: 0 I 1 TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bontang, November 2011 TIM STUDI EHRA KOTA BONTANG. Laporan Studi EHRA Kota Bontang

Bab IV. Rencana Pola Ruang. 4.1 Ketentuan Penyusunan Rencana Pola Ruang Kabupaten

LAPORAN STUDI EHRA POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PIDIE M.IRIAWAN, SE (WAKIL BUPATI ) Pekerjaan/Jabatan : Wali Nanggroe Aceh/Penasehat

PROFIL SANITASI SAAT INI

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH ( B P B D )

Profil Kota Lhokseumawe

( ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT ) KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLATEN

Pelaksanaan pengumpulan data lapangan dan umpan balik hasil EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten Pohuwato.

DAFTAR NAMA KECAMATAN DAN GAMPONG WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI LHOKSUKON KECAMATAN KELURAHAN/GAMPONG KETERANGAN

BAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana

LAMPIRAN I DOKUMEN PEMUTAKHIRAN SSK KABUPATEN TANAH DATAR 2015

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) UNTUK PAKET-PAKET PEKERJAAN DILINGKUNGAN DINAS PENGAIRAN DAN ESDM KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2013

TENTANG BIAYA PEMANGGlLAN DAN PEMBERITAHUAN lsi PUTUSAN PADA PENGADlLAN NEGERI LHOKSUKON DAN MAHKAMAH SYAR'IYAH LHOKSUKON

Profil Kabupaten Aceh Barat Daya

KECAMATAN BANDAR DUA DALAM ANGKA 2015

Buku Putih Sanitasi 2013

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KAPUAS. Kelompok Kerja Sanitasi/Pokja AMPL Kabupaten Kapuas

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) UNTUK PAKET-PAKET PEKERJAAN DILINGKUNGAN DINAS PENGAIRAN DAN ESDM KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BANJARMASIN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2016

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya,

1.2 Maksud. 1.3 Tujuan dan Manfaat. 1.4 Pelaksana Studi EHRA

LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment)

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN TAPIN

Buku Putih Sanitasi 2013

Pasir Pengaraian, Mei Bupati Rokan Hulu. H. Achmad, M.Si

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA PALANGKA RAYA

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang

LAPORAN AKHIR STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan TAHUN 2015 KABUPATEN NGAWI

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PIDIE TAHUN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG - GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2013

Profil Kabupaten Aceh Nagan Raya

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

PEMERINTAH ACEH DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA Jln. Jenderal Sudirman No. 1 Telp. (0651) Fax. (0651) BANDA ACEH 23239

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE TAHUN ANGGARAN 2012

RILIS DAFTAR NAMA PENERIMA TUNJANGAN FUNGSIONAL GURU BUKAN PNS TAHUN 2016

RENCANA UMUM PENGADAAN ( RUP ) DILINGKUNGAN DINAS BINA MARGA KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN ANGGARAN 2013

5.1. Area Beresiko Sanitasi

KATA PENGANTAR LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014

Tabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2014Kota Padangsidimpuan. Kecamatan Kluster. PSP.Tenggara 3. PSP.

Bab III. Rencana Struktur Ruang

Profil kabupaten Aceh Nagan Raya

Panduan Praktis Pelaksanaan EHRA (Environmental Health Risk Assessment/Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan)

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT BKM LOKASI P4 NAD

Profil Kabupaten Aceh Jaya

PROFIL KABUPATEN ACEH NAGAN RAYA

Profil Kabupaten Aceh Barat Daya

Panduan Praktis Pelaksanaan EHRA (Environmental Health Risk Assessment/Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan)

BANDAR BARU DALAM ANGKA 2011

No SKPK dan Nama Paket Jumlah Dana Sumber Dana Lokasi. Kode Sub Bidang

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN MUKIM-MUKIM DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

MEUREUDU DALAM ANGKA 2015

KATA PENGANTAR. Bantaeng, 7 Desember 2016 Pokja AMPL/Sanitasi Kabupaten Bantaeng Ketua, ABDUL WAHAB, SE, M.Si Sekretaris Daerah

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BALANGAN

LAPORAN PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KOTA CIREBON

LAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT) KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2013 BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB V Area Beresiko Sanitasi

ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA)

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah

KECAMATAN MEURAH DUA DALAM ANGKA 2015

Buku Putih Sanitasi 2013

PROVINSI ACEH KABUPATEN ACEH BARAT QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN MUKIM DALAM KABUPATEN ACEH BARAT

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN PAMEKASAN

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) TAHUN (Environmental Health Risk Assessment) KABUPATEN SAMBAS

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survei partisipatif di tingkat kabupaten yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilita sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten sampai ke tingkat gampong. Kabupaten/Kota dipandang perlu melakukan Studi EHRA karena : Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat; Data terkait dengan sanitasi terbatas dimana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor/skpd yang berbeda; EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang representatif di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa; EHRA menggabungkan informasi yang selama ini menjadi indikator sektor-sektor pemerintahan secara eksklusif; EHRA secara tidak langsung memberi amunisi bagi stakeholders dan warga di tingkat kelurahan/desa untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama warga atau stakeholders kelurahan/desa 1.2 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari studi EHRA adalah : 1. Untuk mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan; 2. Menyediakan salah satu bahan utama (baseline) penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie. Manfaat dari studi EHRA adalah : 1. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi; 2. Memberikan pemahaman yang sama dalam menyiapkan anggota tim survei yang handal. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 1

1.3 Waktu Pelaksanaan Studi EHRA Laporan studi EHRA ini merupakan dokumen yang mengakomodasi masukan dari berbagai pihak khususnya Pokja Sanitasi Kabupaten Pidie sebagai pemilik utama kegiatan. Diawali dengan pelatihan enumerator, supervisor dan petugas entry data pada bulan Mei 2015. Dilanjutkan dengan kegiatan survei dilaksanakan mulai tanggal 14-16 Mei 2015. Setelah semua data responden dikumpulkan, selanjutnya dilaksanakan koreksi data oleh supervisor, dan entry data, pengolahan dan analisa data dan laporan hasil studi EHRA dilaksanakan pada 17 Mei 20 Mei 2015. Unit sampling utama (primary sampling) adalah rumah tangga. Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan acak berdasarkan total rumah tangga dalam setiap desa yang telah ditentukan menjadi area survei. Jumlah sampel per desa adalah 40 responden dari total 640 responden yang tersebar di 16 gampong terpilih. Yang menjadi responden adalah ibu-ibu rumah Tangga. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner yang dinilai sangat privacy dan sensitif seperti tempat dan perilaku buang air besar. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup sumber air minum, layanan pembuangan sampah, jamban dan saluran drainase untuk pembuangan air limbah. Sedangkan pada aspek perilaku dipelajari hal-hal yang terkait dengan higinitas dan sanitasi berupa cuci tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak dan sampah. Pelaksanaan pengumpulan data responden dan umpan balik hasil studi EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Pidie dengan penanggungjawab utama Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Selanjutnya, data EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Pidie dan juga menjadi masukan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi Kabupaten Pidie. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 2

BAB ll METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA Studi EHRA adalah studi pengumpulan data yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan teknik wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah enumerator yang dipilih secara kolaboratif oleh Pokja Sanitasi dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Sebelum turun ke lapangan, para supervisor dan enumerator diwajibkan mengikuti pelatihan selama 2 (dua) hari berturut-turut. Materi pelatihan mencakup dasardasar wawancara dan pengamatan, pemahaman tentang instrumen EHRA, latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator-indikator, uji coba lapangan, dan diskusi perbaikan instrumen. 2.1 Penentuan Target Area Survei (Klastering Kecamatan dan Gampong) Metoda penentuan target area survei dilakukan secara geografis dan demografis melalui proses yang dinamakan klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan beresiko. Proses pengambilan sample dilakukan secara acak sehingga memenuhi kaidah Probability Sampling di mana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sample. Dengan demikian metoda sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Penetapan klastering dilakukan berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan oleh Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai berikut : 1. Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya tiap kabupaten/kota telah mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. 2. Angka kemiskinan dengan indikator yang datanya mudah diperoleh tapi cukup representatif menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau gampong. Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung berdasarkan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan formula sebagai berikut : Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 3

( Pra-KS + KS-1) Angka kemiskinan = ---------------------------------- X 100% KK 3. Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi dengan potensi digunakan sebagai MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat. 4. Daerah terkena banjir dan dinilai mengangggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas daerah banjir/genangan, dan lamanya surut. Berdasarkan kriteria di atas, klastering wilayah Kabupaten Pidie menghasilkan kategori klastering sebagaimana diperlihatkan pada tabel 2.1. Wilayah (kecamatan) yang terdapat pada klastering tertentu dianggap memiliki karakteristik yang identik/homogen dalam hal tingkat resiko kesehatannya. Dengan demikian kecamatan yang menjadi area survei pada suatu klastering akan mewakili kecamatan lainnya yang bukan merupakan area survei pada klastering yang sama. Berdasarkan asumsi ini maka hasil studi EHRA ini bisa memberikan peta area beresiko sanitasi untuk Kabupaten Pidie. Tabel 2.1. Kategori klaster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan beresiko Klaster Kriteria Klaster 1 Klaster 2 Wilayah gampong yang memenuhi minimal 1 kriteria indikasi lingkungan beresiko Wilayah gampong yang memenuhi minimal 2 kriteria indikasi lingkungan beresiko Klaster 3 Klaster 4 Wilayah gampong yang memenuhi minimal 3 kriteria indikasi lingkungan beresiko Wilayah gampong yang memenuhi minimal 4 kriteria indikasi lingkungan beresiko Klastering pada tingkat gampong dilakukan oleh Pokja, berdasarkan ke empat indikator klastering untuk menunjukkan indikasi awal lingkungan beresiko pada desa klastering tingkat gampong dilakukan terhadap seluruh gampong yang ada di wilayah Kabupaten Pidie (Tabel 2.2). Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 4

Tabel 2.2 : Hasil clustering desa di Kabupaten Pidie Tahun 2014 Jumlah Gampong dan Nama Jumlah Gampong dan Nama Klaster Gampong Gampong K-1 Desa calon area survei : 131 Desa Terpilih : 1 Desa Jumlah Responde 1 Gampong Tanjong 1 Gampong Blok Sawah 40 2 Gampong Mesjid Gumpueng 3 Gampong Mon Ara 4 Gampong Paloh Raya 5 Gampong Paloh Lhok 6 Gampong Paloh Tinggi 7 Gampong Mee Tanjong 8 Gampong Dayah Kumba 9 Gampong Neulop 10 Gampong Geudong 11 Gampong Ceurih Alue 12 Gampong Jambee 13 Gampong Tuha Suwiek 14 Gampong Beureudeup 15 Gampong Sukon Ulee Gampong 16 Gampong Mesjid Ulee Gampong 17 Gampong Blang Rapai 18 Gampong Balee Baroh Gapui 19 Gampong Dayah Bie 20 Gampong Baro Bluk 21 Gampong Rumia 22 Gampong Keutapang 23 Gampong Cot Seukee 24 Gampong Meulayu 25 Gampong Sukon Tungkop 26 Gampong Mesjid Tungkop 27 Gampong Mesjid Baro 28 Gampong Dayah Caleue 29 Gampong Baro Jruek 30 Gampong Tungkop Cut Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 5

31 Gampong Blang Garot 32 Gampong Pulo Gampong U 33 Gampong Yub Mee 34 Gampong Blang Gunci 35 Gampong Hagu Kunyet 36 Gampong Dayah Peudaya 37 Gampong Paloh Jeurat 38 Gampong Pulo/Hagu 39 Gampong Pulo Loh 40 Gampong Paloh Naleueng 41 Gampong Cut 42 Gampong Lingkok 43 Gampong Blok Sawah 44 Gampong Pasi Peukan Baro 45 Gampong Blang Cut 46 UPT SP 5 47 Gampong Paloh Jeureula 48 Gampong Cot Cantek 49 Gampong Blang Cot 50 Gampong Mancang 51 Gampong Balue Kulu 52 Gampog Lhok Me 53 Gampong Beutong Pocut 54 Gampong Pasar Kota Bakti 55 Gampong Pante Krueng 56 Gampong Meunasah Raya 57 Gampong Pulo Kerumbok 58 Gampong Meunasah Uke 59 Gampong Meunasah Blang Guyui 60 Gampong Tang Kueng 61 Gampong Mali masjid 62 Gampong Mali Cot 63 Gampong Nicah Meuaneuk 64 Gampong Paku Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 6

65 Gampong Tunong 66 Gampong Pulo Pecahi 67 Gampong Pulo Seupeng 68 Gampong Papeun 69 Gampong Mesjid Nicah 70 Gampong Baro Barat Yaman 71 Gampong Peureulak Busu 72 Gampong Mesjid Keumangan 73 Gampong Dayah Beureueh 74 Gampong Blang Tidiek 75 Gampong Tuha GP Gajah 76 Gampong Dayah Tidiek 77 Gampong Tuha Biheue 78 Gampong Gle Cut 79 Gampong Jeumpa 80 Gampong Mesjid Bungie 81 Gampong Liliep Bungie 82 Gampong Ujong Baroh 83 Gampong Seuk Cukok 84 Gampong Pulo Tu 85 Gampong Meunasah Jurong 86 Gampong Ujong Gampong 87 Gampong Curucok Barat 88 Gampong Curucok Sagoe 89 Gampong Sagoe 90 Gampong Mamplam 91 Gampong Meunasah Lhee 92 Gampong Mantak Raya 93 Gampong Dayah Lampoh Awe 94 Gampong Metanoh 95 Gampong Bale Pineung 96 Gampong Cempala Kuneng 97 Gampong Me Kreung Seumideun 98 Gampong Dayah Teungku Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 7

99 Gampong Jurong Raya 100 Gampong Bale Rastong 101 Gampong Lueng Mesjid 102 Gampong Teungoh Baroh 103 Gampong Me Hagu 104 Gampong Dayah Sukon 105 Gampong Manyang 106 Gampong Sagoe 107 Gampong jurong Baro 108 Gampong Geunteng 109 Gampong Sukon Paku 110 Gampong Blang Baroh 111 Gampong Sanget 112 Gampong Bungong 113 Gampong Seuke 114 Gampong Pulo Panjoe 115 Gampong Seureukui 116 Gampong Daboih 117 Gampong Bale Gantung 118 Gampong Kumbang Unoe 119 Gampong Glumpang Bungkok 120 Gampong Kumbang 121 Gampong Ukee 122 Gampong Kandang 123 Gampong Teungoh 124 Gampong Pusong 125 Gampong Lamkawe 126 Gampong Aron Kuta Baro 127 Gampong Kampung Araih 128 Gampong Kampung Barat 129 Gampong Deah Blang 130 Gampong Meuraksa 131 Gampong Baro Total 40 Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 8

K-2 Desa calon area survei : 286 Desa Terpilih : 2 Desa 1 Gampong Ulee Ceu Keulibeut 1 Gampong Ceurih Cot 40 2 Gampong Keudee Keulibeuet 2 Gampong Glee Gogo 40 3 Gampong Ulee Tutue 4 Gampong Jawa 5 Gampong Abo 6 Gampong Dayah Teubeng 7 Gampong Raya Sanggeue 8 Gampong Dayah Jeuleupe 9 Gampong Ketapang 10 Gampong Labui 11 Gampong Ulee Ceuteubeng 12 Gampong Dayah Teungoh 13 Gampong Mesjid Runtoh 14 Gampong Baroh 15 Gampong Lampeudeu Tunong 16 Gampong Lampoh Lada 17 Gampong Jeumpa 18 Gampong Batee 19 Gampong Alue 20 Gampong Paya Linteung 21 Gampong Seuke 22 Gampong Seuriweuk 23 Gampong Leubue 24 Gampong Tong Pria 25 Gampong Tong Weng 26 Gampong Barieh 27 Gampong Bale Ujong Rimba 28 Gampong Empeh 29 Gampong Ulee Gampong 30 Gampong Baroh Ujong Rimba 31 Gampong Baro Ujong Rimba 32 Gampong Nibong 33 Gampong Dayah Usi Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 9

34 Gampong Rambong 35 Gampong Mesjid Usi 36 Gampong Gampong Cot Usi 37 Gampong Mesjid Tiba 38 Gampong Gampong Lada 39 Gampong Cot Kuthang 40 Gampong Mesjid Jeurat Manyang 41 Gampong Sagoe Teumpeun 42 Gampong Dayah Tanoh 43 Gampong Karieng 44 Gampong Puuk 45 Gampong Krumbok 46 Gampong Pulo Tunong 47 Gampong Buloh 48 Gampong Kumbang 49 Gampong Krueng Cot 50 Gampong Ceurih Kupula 51 Gampong Pulo Baroh 52 Gampong Ceurih Blang Mee 53 Gampong Ceurih Cot 54 Gampong Runtoh 55 Gampong Glee 56 Gampong Keutapang Bambong 57 Gampong Mesjid Suwiek 58 Gampong Teungoh Suwiek 59 Gampong Glee Gapui 60 Gampong Neulop II 61 Gampong Baro Gapui 62 Gampong Guci 63 Gampong Wakeueh 64 Gampong Jurong 65 Gampong Drien 66 Gampong Teungoh Blang 67 Gampong Rawa Tungkop 68 Gampong Lamreuneung Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 10

69 Gampong Lamkabu 70 Gampong Blang Lhok Kaju 71 Gampong Dayah Keurako 72 Gampong Pante Garot 73 Gampong Kambuek Nicah 74 Gampong Kambuek Payabi 75 Gampong Baro Kunyet 76 Gampong Mesjid Kunyet 77 Gampong Dayah Tanoh 78 Gampong Cot Kunyet 79 Gampong Blang Geuleuding 80 Gampong Mesjid Geuleuding 81 Gampong Perlak 82 Gampong Dayah Baroh Kunyet 83 Gampong Buni Reuling Peudaya 84 Gampong Buloh Peudaya 85 Gampong Mesjid Peudaya 86 Gampong Cut Peudaya 87 Gampong Tunong Peudaya 88 Gampong Geulumpang 89 Gampong Jurong Anoe Paloh 90 Gampong Teungoh Peudaya 91 Gampong Gampong Cut 92 Gampong Raya Gogo 93 Gampong Buloh Gogo 94 Gampong Glee Gogo 95 Gampong Adang Beurabo 96 Gampong Meukee Beurabo 97 Gampong Mesjid Gogo 98 Gampong Aron Bunot Gogo 99 Gampong Gampong Cot 100 Gampong Grong Grong 101 Gampong Seukeumbrok Beurabo 102 Gampong Baro Beurabo 103 Gampong Siron Tanjong Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 11

104 Gampong Jok Tanjong 105 Gampong Tunong Tanjong 106 Gampong Alue 107 Gampong Blang Tho 108 Gampong Pulo Raya 109 Gampong Dayah Menara 110 Gampong Pante Siren 111 Gampong Ukee 112 Gampong Tanjong Krueng 113 Gampong Meunasah Peukan 114 Gampong Blang Asan 115 Gampong Pasi Rawa 116 Gampong Kuala Pidie 117 Gampong Blok Bengkel 118 Gampong Benteng 119 Gampong Kulu 120 Gampong Krueng Lala 121 Gampong Babah Jurong 122 Gampong Teumeucet 123 Gampong Meunasah Blang 124 Gampong Lagang 125 Gampong Tunong 126 Gampong Baroh Ilot 127 Gampoeng Kareung 128 Gampong Awe 129 Gampong Pulo Pande 130 Gampong Mee 131 Gampong Alue Lada 132 Gampong Seulatan 133 Gampong Tuha 134 Gampong Dayah 135 Gampong Bintang HU 136 Gampong Dayah Tuha 137 Gampong Dayah Baroh 138 Gampong Pulo Tukok Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 12

139 Gampong Glumpang Lhee 140 Gampong Kulam 141 Gampong Turue Cut 142 Gampong Pulo Sejahtera 143 Gampong Blang Dalam 144 Gampong Blang Teungoh 145 Gampong Paya Guci 146 Gampong Ulee Gunong 147 Gampong Keubon Nilam 148 Gampong Kandang 149 Gampong Blang Kumot Tunong 150 Gampong Murong Cot 151 Gampong Murong Lhok 152 Gampong Kampong Cot 153 Gampong Cumbok Lie 154 Gampong Blang Kumot Baroh 155 Gampong Lam Ujong 156 Gampong Leupeum Mesjid 157 Gampong Jurong Pante 158 Gampong Bucue 159 Gampong Cot Sukon 160 Gampong Meunasah Bale 161 Gampong Kampong Jeumpa 162 Gampong Meunasah Baro 163 Gampong Pulo Jeumpa 164 Gampong Perlak Asan 165 Gampong Lhok Empeh 166 Gampong Beureuleung 167 Gampong Pangge/Pilok 168 Gampong Sentosa 169 Gampong Daka 170 Gampong Baroh 171 Gampong Teungoh 172 Gampong Mesjid Beureuleung 173 Gampong Meunasah Mee Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 13

174 Gampong Paya 175 Gampong U Gadeng 176 Gampong Kumbang 177 Gampong Sagoe 178 Gampong Dayah Keumala 179 Gampong Rheng 180 Gampong Asan Nicah 181 Gampong Paloh Teungoh 182 Gampong Jijiem 183 Gampong Cot Kreh 184 Gampong Paya Tiba 185 Gampong Sentosa 186 Gampong Me Teungoh 187 Gampong Lingkok Busu 188 Gampong Reului Busu 189 Gampong Ribeun Busu 190 Gampong Kumbang Busu 191 Gampong Mee Panyang Busu 192 Gampong Blang Lileue 193 Gampong Balee Baro 194 Gampong Lueng Sagoe 195 Gampong Blang Beureuh 196 Gampong Paloh Kambueh 197 Gampong Jadan 198 Gampong Keumangan Cut 199 Gampong Blang Raya 200 Gampong Ujong Pie 201 Gampong Sago 202 Gampong Ie Masen 203 Gampong Keupula 204 Gampong Tengku Dilaweung 205 Gampong Pulo Gajah Mate 206 Gampong Meunjee 207 Gampong Jurong Pande 208 Gampong Sukon Baroh Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 14

209 Gampong Mamplam 210 Gampong Pulo Batee 211 Gampong Blang Pueb 212 Gampong Blang Tunong 213 Gampong Dayah Gampong Pisang 214 Gampong Balee 215 Gampong Keupula 216 Gampong Pulo Lueng Teuga 217 Gampong Meunasah Raya Paya 218 Gampong Paloh Tok Dhue 219 Gampong Linggong Sagoe 220 Gampong Ulee Barat 221 Gampong Meunasah Empeh 222 Gampong Padang 223 Gampong Dayah Blang 224 Gampong Dayah Blang Cut 225 Gampong Nien 226 Gampong Jaja Tunong 227 Gampong Lheue 228 Gampong Jaja Baroh 229 Gampong Pulo Raya 230 Gampong Cot Ara 231 Gampong Madika 232 Gampong Raya Paleue 233 Gampong Meunasah Blang 234 Gampong Seukee 235 Gampong Puuk 236 Gampong Sumboe Berga 237 Gampong Dayah Bubue 238 Gampong Tanjong Hagu 239 Gampong Lueng Guci Reumpong 240 Gampong Cot Mulu 241 Gampong Kabat 242 Gampong Leuhob 243 Gampong Mesjid Rumpong Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 15

244 Gampong Ulee Cot 245 Gampong Krumbok 246 Gampong Pulo Iboih 247 Gampong Meu Teumpeun 248 Gampong u Bungkok 249 Gampong Blang Reukui 250 Gampong Dayah Baroh 251 Gampong Dayah Teungoh 252 Gampong Pulo Keunari 253 Gampong Pulo Glumpang 254 Gampong Peunadok 255 Gampong Mancang 256 Gampong Panah 257 Gampong Pulo Mesjid 258 Gampong Mamprei 259 Gampong Trieng Cudo Baroh 260 Gampong Pulo Siblah 261 Gampong Bentayan 262 Gampong Puuk 263 Gampong Aron Asan Kumbang 264 Gampong Meunasah Mesjid 265 Gampong Mee 266 Gampong Kampung Asan 267 Gampong Kampung Panjou 268 Gampong Jeumeurang 269 Gampong Pasi Lhok 270 Gampong Kayee Panyang 271 Gampong Blang Cut 272 Gampong Glumpang 273 Gampong Teumpeun 274 Gampong Reung Reung 275 Gampong Deah Monara 276 Gampong Babah Jurong 277 Gampong Krumbok 278 Gampong Matang Kuli Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 16

279 Gampong Manyang 280 Gampong Sukon 281 Gampong Ara 282 Gampong Krueng Dhoe 283 Gampong Tanjung Krueng 284 Gampong Lancang 285 Gampong Keudee Ie Leubee 286 Gampong Pasi Ie Leubeu Total 80 K-3 Desa calon area survei : 204 Desa Terpilih : 2 Desa 1 Gampong Tumpok Laweung 1 Gampong Blang Kula 40 2 Gampong Dalueng 2 Gampong Simbee 40 3 Gampong Meucat 3 Gampong Jojo 40 4 Gampong Bayu 4 Gampong Tampieng Tunong 40 5 Gampong Gampong 5 Gampong Teungoh Drien 40 6 Gampong Cot Geunduek 6 Gampong Kramat Dalam 40 7 Gampong Dayah Tanoh 7 Gampong Mesjid Mee Meuaneuk 40 8 Gampong Sirong 9 Gampong Keutumbu 10 Gampong Gampong Pukat 11 Gampong Tijue 12 Gampong Paya 13 Gampong Puuk 14 Gampong Lampeudeu Baroh 15 Gampong Keunire 16 Gampong Tumpok 40 17 Gampong Pulo Pisang 18 Gampong Paloh 19 Gampong Lamkuta 20 Gampong Lhok Keutapang 21 Gampong Tibang 22 Gampong Ujong Langgo 23 Gampong Bie 24 Gampong Blang Kula Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 17

25 Gampong Puli 26 Gampong Mesjid Utue 27 Gampong Seukeumbrok 28 Gampong Kampong Baro 29 Gampong Rawa 30 Gampong Peukan Baro 31 Gampong Pulo Bubee 32 Gampong Mancang 33 Gampong Blangong Basah 34 Gampong Kulam Ara 35 Gampong Rinti 36 Gampong Meugit 37 Gampong Pulo Drien 38 Gampong Simbee 39 Gampong Blang Riek 40 Gampong Campli 41 Gampong Reubat 42 Gampong Jojo 43 Gampong Jiem 44 Gampong Me Adan 45 Gampong Jumphoi 46 Gampong Lhee Meunasah 47 Gampong Ulee Tutue Raya 48 Gampong Mesjid Aree 49 Gampong Meunasah Cut 50 Gampong Mesjid Reubee 51 Gampong Pangoe 52 Gampong Meutareum 53 Gampong Sagoe 54 Gampong Peutou 55 Gampong Mesjid Dijiem 56 Gampong Balee Baroh Bluek 57 Gampong Garot Cut 58 Gampong Tamping Baroh Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 18

59 Gampong Tamping Tunong 60 Gampong Ulee Birah 61 Gampong Mesjid Lam Ujong 62 Gampong Dayah Muara 63 Gampong Raya Lhok Kaju 64 Gampong Pante Lhok Kajhu 65 Gampong Seunadee 66 Gampong Piala Kunyet 67 Gampong Sukon 68 Gampong Tuha Peudaya 69 Gampong Kreb Paloh 70 Gampong Capa Paloh 71 Gampong Pante Cermen 72 Gampong Meukee Gogo 73 Gampong Kumbang Gogo 74 Gampong Tuha Gogo 75 Gampong Seuleungging 76 Gampong Teungoh/Drien 77 Gampong Siron 78 Gampong Bale Paloh 79 Gampong Suyo Paloh 80 Gampong Leuhob Paloh 81 Gampong Pante Crung 82 Gampong Meuriya Tanjong 83 Gampong Khang Tanjong 84 Gampong Leun Tanjong 85 Gampong Cot Ketapang 86 Gampong Mesjid Tanjong 87 Gampong Asan Tumpeudeng 88 Gampong Mesjid Tumpeudeung 89 Gampong Pante Kulu 90 Gampong Kramat Dalam 91 Gampong Kramat Luar Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 19

92 Gampong Blang Paseh 93 Gampong Meuyub Lala 94 Gampong Lhok Lubu 95 Gampong Mesjid Andeue 96 Gampong Dayah Andeue 97 Gampong Dayah Sinthop 98 Gampong Pulo Tanjong 99 Gampong Teungoh Ilot 100 Gampong Mesjid Ilot 101 Gampong Ara Bungkok 102 Gampong Rungkom 103 Gampong Calong Cut 104 Gampong Mesjid 105 Gampong Crueng 106 Gampong Kulee 107 Gampong Pasi Beurandeh 108 Gampong Keune 109 Gampong Pulo Loih 110 Gampong Leupu 111 Gampong Mane 112 Gampong Leuteung 113 Gampong Blang Dalam 114 Gampong Krueng Meuriam 115 Gampong Pulo Kawa 116 Gampong Neubok Badeuk 117 Gampong Beungga 118 Gampong Pulo Ie 119 Gampong Lhok Keutapang 120 Gamong Barieh 121 Gampong KP Pisang Bucue 122 Gampong Lingkok 123 Gampong Cumbok Niwa 124 Gampong Dayah KP Pisang Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 20

125 Gampong Beutong Perlak 126 Gampong Meunasah Blang 127 Gampong Dayah Tuha 128 Gampong Perlak Baroh 129 Gampong Meunasah Lueng 130 Gampong Mesjid Meuaneuk 131 Gampong Sukon 132 Gampong Gintong 133 Gampong Karieng 134 Gampong Grong Grong 135 Gampong Pulo 136 Gampong Cot Nuran 137 Gampong Pulo Pante 138 Gampong Rapana 139 Gampong Mesjid Yaman 140 Gampong Bale Busu 141 Gampong Dayah Syarif 142 Gampong Lampoh Sirong Adan 143 Gampong Pante Beureueh 144 Gampong Pawod 145 Gampong Sukajaya 146 Gampong Cot 147 Gampong Cot Tunong 148 Gampong Cot Baroh 149 Gampong Krueng Nyong 150 Gampong Pulo Dayah/Pulo Lon 151 Gampong Simpang 152 Gampong Neurok 153 Gampong Lambaro 154 Gampong Kampung Blang 155 Gampong Kulam Baro 156 Gampong Blang Leuen 157 Gampong Mesjid Tungue Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 21

158 Gampong Teungoh Mangki 159 Gampong Curucok Timur 160 Gampong Bunien 161 Gampong Cot Paleue 162 Gampong Pante 163 Gampong Pulo Blang 164 Gampong Meunasah Gong 165 Gampong Mesjid Gigieng 166 Gampong Cot Jaja 167 Gampong Peukan Tuha 168 Gampong Pulo Gajah Mate 169 Gampong Lambideng 170 Gampong Kupula 171 Gampong Cebrek 172 Gampong Bluk Arab 173 Gampong Meunje Mesjid 174 Gampong Dua Paya 175 Gampong Me Lampoh Saka 176 Gampong Gampong Waido 177 Gampong Dayah Seumideuen 178 Gampong Gampong Blang Seupeng 179 Gampong Dayah Muara 180 Gampong Jim 181 Gampong Peunayong 182 Gampong Me Krukon 183 Gampong Sawiet 184 Gampong Ulee Tutue 185 Gampong Ketapang 186 Gampong Raya Kreung Seumideun 187 Gampong Gampong Kreung Seumideun 188 Gampong Blang Raya 189 Gampong Panton Beunot 190 Gampong Dayah Cot Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 22

191 Gampong Dayah Gampong Baro 192 Gampong Pulo Tambo 193 Gampong Trieng Cudo Tunong 194 Gampong Rabo 195 Gampong Lhok Igeuh 196 Gampong Jurong Bale 197 Gampong Tanjong 198 Gampong Cebrek 199 Gampong Jurong Mesjid 200 Gampong Gantung 201 Gampong Arusan 202 Gampong Jareing 203 Gampong Kupula 204 Gampong Krueng Total 280 K-4 Desa calon area survei : 110 Desa Terpilih : 6 Desa 1 Gampong Dayah Tutong 1 Gampong Krueng Dhoe 40 2 Gampong Krueng Dhoe 2 Gampong Tiba Raya 40 3 Gampong Gampong Barat 3 Gampong Dayah Beuah 40 4 Gampong Cot Teungoh 4 Gampong Keupula Tanjong 40 5 Gampong Cot Rheng 5 Gampong Geunteung Timur 40 6 Gampong Cot Geulumpang 6 Gampong Peunalom I 40 7 Gampong Gajah Ayee 8 Gampong Raya Utue 9 Gampong Didoh 10 Gampong Tiba Raya 11 Gampong Bereueh II 12 Gampong Ulee Tutue 13 Gampong Meucat Adan 14 Gampong Rambot Adan 15 Gampong Alue Adan 16 Gampong Dayah Adan 17 Gampong Krueng Cot Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 23

18 Gampong Dayah Baroh 19 Gampong Dayah Beuah 20 Gampong Mesjid Beuah 21 Gampong Sukon Lhong 22 Gampong Seupeung 23 Gampong Tunong 24 Gampong Raya 25 Gampong Daboh 26 Gampong Tanjong 27 Gampong Dayah Reubee 28 Gampong Bungo 29 Gampong Reuba 30 Gampong Keutapang Aree 31 Gampong Pante Aree 32 Gampong Lueng Dama 33 Gampong Reuseup 34 Gampong Mesjid Bambong 35 Gampong Seukeum 36 Gampong Keubang 37 Gampong Pasar Paloh 38 Gampong Trieng Paloh 39 Gampong Keupula Tanjong 40 Gampong Gampong Asan 41 Gampong Pante Teungeh 42 Gampong Lampoih Krueng 43 Gampong Tuha Lala 44 Gampong Kumbang 45 Gampong Teupin Raya 46 Gampong Meucat 47 Gampong Aron 48 Gampong Geunteung Timur 49 Gampong Geunteung Barat 50 Gampong Pulo Bungong Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 24

51 Gampong Teupin Jeu 52 Gampong Neuheun 53 Gampong Bangkeh 54 Gampong Pucok 55 Gampong Peunalom I 56 Gampong Peunalom II 57 Gampong Pulo Baro 58 Gampong Keude Tangse 59 Gampong Pulo Mesjid I 60 Gampong Pulo Mesjid II 61 Gampong Blang Jeurat 62 Gampong Layan 63 Gampong Ranto Panyang 64 Gampong Blang Bungong 65 Gampong Blang Dhot 66 Gampong Pulo Seunang 67 Gampong Blang Mango 68 Gampong Krueng Seukek 69 Gmpong Alue Calong 70 Gampong Blang Pandak 71 Gampong Riweuk 72 Gampong Balue Tanoh 73 Gampong Kampong Baro 74 Gampong Lamkuta 75 Gampong Pulo Baro 76 Gampong Baro Yaman 77 Gampong Papeun 78 Gampong Batee 79 Gampong Ingin Jaya 80 Gampong Krueng 81 Gampong Deyah 82 Gampong Mesjid 83 Gampong Simpang Beutong Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 25

84 Gampong Kumbang Keupula 85 Gampong Tufah Jeulatang 86 Gampong Keutapang Mesjid 87 Gampong Amut Mesjid 88 Gampong Krueng Jangko 89 Gampong Reudeup Meulayu 90 Gampong Panjou 91 Gampong Bili 92 Gampong Dayah Tanoh 93 Gampong Kaye Jatoe 94 Gampong Kruet Teumpeun 95 Gampong Blang Drang 96 Gampong Sukon Mesjid 97 Gampong Ude Gampong 98 Gampong Sukon 99 Gampong Peukan Sot 100 Gampong Sialet Alet 101 Gampong Rambayan Kupula 102 Gampong Rambayan Lueng 103 Gampong Kumbang Waido 104 Gampong Meuleuweuk 105 Gampong Reuba 106 Gampong Jurong Kreung Seumideun 107 Gampong Sukon 108 Gampong Blang Kreung Seumideun 109 Gampong Palong 110 Gampong Lhok Panah Total 240 Jumlah Total Responden (4 Kluster) 640 Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 26

2.2 Penentuan Jumlah gampong Area Survei Kabupaten Pidie mempunyai anggaran Studi EHRA relatif terbatas, maka pengambilan seluruh gampong sebagai area survei menjadi tidak mungkin. Maka Kabupaten Pidie menggunakan metoda Proporsionate Startified Random Sampling artinya populasi tidak homogen dan cluster berbeda, sehingga sample diambil berdasarkan persentase untuk setiap cluster. Pokja Sanitasi dan Tim EHRA mengambil kebijakan sebanyak 16 gampong area survei (Tabel 2.2). 2.3 Penentuan Jumlah/Besar Responden Jumlah responden per desa diambil 40 rumah tangga yang tersebar secara proporsional di 16 gampong terpilih sehingga total jumlah responden adalah 40 x 16 = 640 responden. Berdasarkan kaidah statistik, untuk menentukan jumlah sample minimum dalam skala kabupaten/kota digunakan Rumus Slovin sebagai berikut : Di mana: o n adalah jumlah sample o N adalah jumlah populasi o d adalah persentase toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolerir 5% (d=0,05) dengan asumsi tingkat kepercayaan 95% (karena menggunakan α=0,05), sehingga diperoleh nilai Z=1,96 dan dibulatkan menjadi Z=2 2.4 Penentuan Desa/Gampong Dan Resonden Di Lokasi Survei Unit sampling primer (PSU = Primary Sampling Unit) dalam EHRA adalah rumah tangga yang menjadi responden. Karena itu, data responden per desa dikumpulkan sebelum memilih responden. Jumlah responden per gampong adalah 40 (empat puluh). Untuk menentukan responden terpilih, silahkan ikuti panduan berikut : 1. Urutkan responden per gampong 2. Tentukan Angka Interval (AI). Untuk menentukan AI, perlu diketahui jumlah total rumah tangga total dan jumlah yang akan diambil Jumlah total rumah tangga desa : X Jumlah rumah tangga yang akan diambil : Y Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 27

Maka angka interval (AI) = jumlah total rumah tangga gampong / jumlah rumah tangga yang diambil AI = X/Y (dibulatkan) misal pembulatan ke atas menghasilkan Z, maka AI = Z 3. Untuk menentukan rumah tangga pertama, kocoklah/ambillah secara acak angka antara 1 Z (angka acak). Sebagai contoh, angka acak (R#1) yang diperoleh adalah 3 4. Untuk memilih rumah tangga berikutnya adalah 3 + Z=... dst. Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling) bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun responden itu sendiri. Tahapannya adalah sebagai berikut : a. Pergi ke rumah tangga terpilih. Minta daftar rumah tangga atau bila tidak tersedia, buat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan wawancara dengan penduduk langsung b. Bagi jumlah rumah tangga (misal 25) dengan jumlah sample minimal yang akan diambil, misal 5 (lima) diperoleh Angka Interval (AI) = 25/5 = 5 c. Ambil/kocok angka secara acak antara 1 AI untuk menentukan Angka Mulai (AM), contoh di bawah misal angka mulai 2 d. Menentukan rumah tangga selanjutnya adalah 2 + AI, 2 + 5 = 7 dst. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 28

BAB lll HASIL STUDI EHRA Pelaksanaan studi EHRA dilakukan dalam rangka untuk mengidentifikasi kondisi eksisting sarana sanitasi yang ada ditingkat masyarakat serta perilaku masyarakat terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator penentuan tingkat resiko kesehatan masyarakat didasarkan pada pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air minum rumah tangga, perilaku higiene, kejadian penyakit diare dan Indeks Risiko Sanitasi (IRS). 3.1 Informasi Responden Berdasarkan hasil analisis umur responden maka didapatkan responden yang berumur <= 20 tahun sebanyak 5 orang (0,8%), umur 21-25 tahun sebanyak 42 orang (6,6%), umur 26 30 tahun sebanyak 80 orang (12,5%), umur 31-35 tahun sebanyak 104 orang (16,3%), umur 36-40 tahun sebanyak 105 orang (16,4%), umur 41-45 tahun sebanyak 81 orang (12,7%) dan umur > 45 tahun sebanyak 223 (34,8%) (Tabel 3.1). Rumah yang ditempati oleh responden berstatus milik sendiri berjumlah 497 responden (77,7%), berbagi dengan keluarga lain berjumlah 8 responden (1,3%), sewa berjumlah 28 responden (4,4%), milik orang tua berjumlah 100 responden (15,6%), dan lainnya berjumlah 7 responden (1,1%) (Tabel 3.1). Dari 640 responden yang dilakukan wawancara, sebanyak 55 responden (8,6%) yang tidak mengenyam bangku sekolah formal, SD sebanyak 171 responden (2,6%), SMP sebanyak 165 responden (25,8%), SMA sebanyak 150 responden (23,4%), SMK sebanyak 16 responden (2,5%), dan perguruan tinggi/universitas sebanyak 83 responden (13,0%) (Tabel 3.1). Dari 640 responden yang dilakukan wawancara sebanyak 318 responden (49,7%) yang memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa/kelurahan dan 503 responden (78,6%) yang memiliki Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN) (Tabel 3.1). Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 29

Tabel 3.1. Informasi Responden Variabel Kelompok Umur Responden B2. Apa status dari rumah yang anda tempati saat ini? B3. Apa pendidikan terakhir anda? B4. Apakah ibu mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)dari desa/kelurahan? B5. Apakah ibu mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN)? Kategori B. INFORMASI RESPONDEN. Strata Desa/Kelurahan 1 2 3 4 Total N % n % N % n % n % <= 20 tahun 0 0,0 1 1,3 3 1,1 1,4 5,8 21-25 tahun 3 7,5 4 5,0 15 5,4 20 8,3 42 6,6 26-30 tahun 3 7,5 12 15,0 26 9,3 39 16,3 80 12,5 31-35 tahun 5 12,5 16 20,0 42 15,0 41 17,1 104 16,3 36-40 tahun 5 12,5 21 26,3 40 14,3 39 16,3 105 16,4 41-45 tahun 6 15,0 8 10,0 39 13,9 28 11,7 81 12,7 > 45 tahun 18 45,0 18 22,5 115 41,1 72 30,0 223 34,8 Milik sendiri 26 65,0 58 72,5 223 79,6 190 79,2 497 77,7 Berbagi dengan 1 2,5 0 0,0 3 1,1 4 1,7 8 1,3 keluarga lain Sewa 9 22,5 2 2,5 16 5,7 1,4 28 4,4 Milik orang tua 2 5,0 19 23,8 38 13,6 41 17,1 100 15,6 Lainnya 2 5,0 1 1,3 0 0,0 4 1,7 7 1,1 Tidak sekolah 1 2,5 8 10,0 27 9,6 19 7,9 55 8,6 formal SD 4 10,0 18 22,5 67 23,9 82 34,2 171 26,7 SMP 6 15,0 30 37,5 68 24,3 61 25,4 165 25,8 SMA 17 42,5 17 21,3 73 26,1 43 17,9 150 23,4 SMK 3 7,5 2 2,5 7 2,5 4 1,7 16 2,5 Universitas/Ak ademi 9 22,5 5 6,3 38 13,6 31 12,9 83 13,0 Ya 17 42,5 42 52,5 124 44,3 135 56,3 318 49,7 Tidak Ya Tidak 23 57,5 38 47,5 156 55,7 105 43,8 322 50,3 30 75,0 51 63,8 226 80,7 196 81,7 503 78,6 10 25,0 29 36,3 54 19,3 44 18,3 137 21,4 B6. Apakah ibu mempunyai anak? Ya 35 87,5 67 83,8 241 86,1 216 90,0 559 87,3 Tidak 5 12,5 13 16,3 39 13,9 24 10,0 81 12,7 Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 30

Berdasarkan hasil analisis studi EHRA didapatkan bahwa dari 640 responden, 439 responden (68.6%) menggunakan sumber air terlindungi tercemar, penggunaan sumber air tidak terlindungi sebanyak 361 (56,4%) yang tidak tercemar dan tingginya penggunaan sumber air tidak terlindungi yang tidak aman sebanyak 279 (43,6%) serta responden yang tidak pernah mengalami kelangkaan air sebanyak 500 (78,1%). (Tabel 1). 3.2. S u m b e r A i r Kluster Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Klustder 4 Total 1.1 Sumber air terlindungi Tidak, sumber air berisiko tercemar n % n % n % n % n % 34 85.0 67 83.8 150 53.6 188 78.3 439 68.6 Ya, sumber air terlindungi 6 15.0 13 16.3 130 46.4 52 21.7 201 31.4 1.2. Penggunaan sumber air yang tidak terlindungi Tidak Aman 20 50.0 30 37.5 148 52.9 81 33.8 279 43.6 Ya, Aman 20 50.0 50 62.5 132 47.1 159 66.3 361 56.4 1.3 Kelangkaan air Mengalami kelangkaan air 3 7.5 3 3.8 69 24.6 65 27.1 140 21.9 Tidak pernah mengalami 37 92.5 77 96.3 211 75.4 175 72.9 500 78.1 Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 31

Gambar 3.1. Grafik Sumber Air Terlindungi Penggunaan Sumber air terlindungi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan sumber air terlindungi sebanyak 31,4 %. Gambar 3.1. Pengunaan Sumber Air Tak Terlindungi Penggunaan sumber air yang tidak aman terhadap sumber air tidak terlindungi lebih tinggi (43,6%) dibandingkan penggunaan sumber air tidak terlindungi yang aman. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 32

Gambar 3.3. Kelangkaan Air Sebanyak 500 responden (78,1%) tidak pernah mengalami kelangkaan air dibandingkan responden yang mengalami kelangkaan air. Pada kluster 2 mengalami pencapaian persentase yang cukup tinggi terhadap tidak pernah mengalami kelangkaan air yakni sebanyak 96,3%. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 33

3.3. Air Limbah Domestik Permasalahan yang timbul dalam perilaku mengelola limbah domestik menjadi salah satu faktor resiko timbulnya masalah kesehatan. Pada bahasan ini kuesioner diarahkan untuk menjawab faktor resiko yang ditimbulkan akibat perilaku yang tidak benar seperti tangki septik suspek aman, pencemaran karena pembuangan isi tangki septik dan pencemaran karena SPAL. Kluster Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster 4 Total 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik Tidak aman Suspek aman Tidak, aman Ya, aman n % n % n % n % n % 10 25,0 11 13,8 87 31,1 20 8,3 128 20,0 30 75,0 69 86,3 193 68,9 220 91,7 512 80,0 0 0,0 4 44,4 27 39,7 10 34,5 41 37,3 4 100,0 5 55,6 41 60,3 19 65,5 69 62,7 2.3 Pencemaran karena SPAL Tidak aman 21 52,5 26 32,5 142 50,7 120 50,0 309 48,3 Ya, aman 19 47,5 54 67,5 138 49,3 120 50,0 331 51,7 Grafik 3.4. Tangki Septik Suspek Aman Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 34

Berdasarkan table di atas, hanya sebagian tangki septic suspek yang tidak aman yakni dengan total 128 responden (20,0 %). Grafik 3.5. Pencemaran Karena Pembuangan Isi Tangki Septik Dari grafik di atas terlihat bahwa pencemaran karena pembuangan isi tangki septic sebagian besar responden di masing-masing klaster desa memiliki persentase yang aman pada tingkat pencemaran akibat pembuangan isi tangki septik yaitu pada klaster 1 berjumlah 100,0%, klaster 2 berjumlah 55,6%, klaster 3 berjumlah 60,3% dan pada klaster 4 berjumlah 65,5%. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 35

Gambar 3.6 Pencemaran Karena SPAL Pada grafik diatas terlihat hanya 2 tangki kluster yang aman akibat pencemaran SPAL yakni pada kluster 2 sebanyak 67,5 % dan pada kluster 4 sebanyak 50,0%. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 36

3.4 Persampahan Berdasarkan hasil analisis studi EHRA didapatkan bahwa dari 640 responden, 18 responden (2,8%) yang pengelolaan sampahnya memadai, frekuensi pengangkutan sampah, dan ketepatan waktu pengangkutan sampah. Bahkan dalam pengolahan sampah, hanya 50 (7,8%) responden yang melakukan pengolahan sampah rumah tangganya. Kluster Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster 4 Total N % N % n % n % N % 3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah 3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah 3.4 Pengolahan sampah setempat Tidak memad Ya, memad Tidak memad Ya, memad Tidak tepat Ya, tepat 35 87,5 80 100,0 267 95,4 240 100,0 622 97,2 5 12,5 0 0,0 13 4,6 0 0,0 18 2,8 0 0,0 0 0,0 1 50,0 1 100,0 2 66,7 0 0,0 0 0,0 1 50,0 0 0,0 1 33,3 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Tidak diolah 37 92,5 78 97,5 259 92,5 216 90,0 590 92,2 Ya, diolah 3 7,5 2 2,5 21 7,5 24 10,0 50 7,8 Gambar 3.7. Grafik Pengolahan Sampah Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 37

Pada grafik pengolahan sampah di atas, terlihat sebagian besar responden telah memadai pada tingkat di setiap klusternya dengan total 626 responden (68%). Grafik. 3.8. Frekuensi Pengangkutan Sampah Dalam hal frekuensi pengangkutan sampah, nilai persentase yang memadai hanya pada kluster 3 dengan nilai persentase 50%. Grafik. 3.9. Ketepatan Waktu Pengangkutan Sampah Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 38

Ketepatan pada waktu pengangkutan sampah di setiap klusernya sudah berdasarkan jadwal, namun halnya saja pada kluster 3 belum memenuhi kriteria prosedur ketepatan waktu pengangkutan dengan nilai persentase 100 %. Grafik. 3.10 Pengolahan Sampah Setempat Sebagian besar responden pada setiap klusternya tidak adanya pengolahan sampah setempat, hal ini jelas terlihat pada kluster 1 senilai 92,5 %, kluster 2 s e n i l a i 97,5% dan kluster 3 senilai 92,5% dan kluster 4 senilai 90,0% dengan nilai persentase keseluruhan total 92,2%. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 39

3.5. Genangan Air Variabel Kategori Kluster Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster4 Total n % n % n % n % % 4.1 Adanya genangan air Ada genangan air (banjir) Tidak ada genangan air 10 25,0 60 75,0 127 45,4 169 70,4 366 57,2 30 75,0 20 25,0 153 54,6 71 29,6 274 42,8 Grafik 3.11. Adanya Genangan Air Pada grafik diatas, hanya 274 responden (42,8%), tidak adanya genangan air. Hal ini terlihat signifikan pada kluster 1 yang memiliki tingkat persentase senilai 75,0%. Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 40

3.6. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Kluster Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster 4 Total n % n % n % N % n % 5.1 CTPS di lima waktu Tidak 40 100,0 79 98,8 241 86,1 232 96,7 592 92,5 penting Ya 0 0,0 1 1,3 39 13,9 8 3,3 48 7,5 5.2.a. Apakah lantai Tidak 31 77,5 61 76,3 132 47,1 173 72,1 397 62,0 dan dinding jamban bebas dari tinja? Ya 9 22,5 19 23,8 148 52,9 67 27,9 243 38,0 5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat? 5.2.c. Keberfungsian penggelontor. 5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? 5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air Tidak 30 75,0 64 80,0 151 53,9 182 75,8 427 66,7 Ya 10 25,0 16 20,0 129 46,1 58 24,2 213 33,3 Tidak 20 50,0 44 55,0 119 42,5 165 68,8 348 54,4 Ya, berfungsi 20 50,0 36 45,0 161 57,5 75 31,3 292 45,6 Tidak 22 55,0 55 68,8 120 42,9 168 70,0 365 57,0 Ya 18 45,0 25 31,3 160 57,1 72 30,0 275 43,0 Ya, tercemar Tidak tercemar 14 35,0 21 26,3 45 16,1 67 27,9 147 23,0 26 65,0 59 73,8 235 83,9 173 72,1 493 77,0 5.4 Perilaku BABS Ya, BABS 23 57,5 57 71,3 171 61,1 188 78,3 439 68,6 Tidak 17 42,5 23 28,8 109 38,9 52 21,7 201 31,4 Grafik 3.12. CTPS di Lima Waktu Penting Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 41

Grafik di atas menunjukkan bahwa dari 640 responden hanya sejumlah 7,5 % responden melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di lima waktu penting, sementara 92,5% responden lainnya tidak melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di lima waktu penting. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pola hidup sehat dan bersih (PHBS) pada masyarakat. Grafik 3.13. Lantai Dan Dinding Jamban Bebas dari Tinja Sebagian besar responden terhadap lantai dan dinding bebas dari tinja, dengan jumlah total 243 responden (38,0%). Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 42

Grafik 3.14. Jamban Bebas Dari Kecoa dan Lalat Dari 640 responden yang memiliki jamban bebas dari kecoa dan lalat adalah sebanyak 213 (33,3%). Grafik. 3.15. Keberfungsian Pengelontor Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 43

Hampir seluruh responden memiliki pengelontor yang berfungsi pada setiap klusternya. Pada kluster 1 senilai 50,0 %, kluster 2 senilai 45,0%, kluster 3 senilai 57,5% dan pada kluster 4 senilai 31,3%. Grafik. 3.16.Terlihat ada atau tidaknya Sabun di dalam atau di Dekat Jamban Pada grafik diatas, masih banyak terlihat adanya sabun di dalam maupun di dekat jamban. Hal ini diperoleh nilai total 275 responden (43,0%). Grafik.3.17. Pencemaran Pada Wadah Penyimpanan dan Penanganan Air Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 44

Tingkat pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air hampir seluruhnya tidak tercemar dengan tingakt persentase total 77,0%. Grafik 3.18. Perilaku BABS Grafik diatas menunjukkan dari 640 responden, (68,6%) masih buang air besar sembarangan (BABS), sedangkan (31,4%) tidak buang air besar sembarangan (BABS). Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 45

3.7. Indek Resiko Sanitasi (IRS) Dari grafik dibawah ini menunjukkan kalkulasi indeks resiko sumber air pada klaster 1 berjumlah 38, pada klaster 2 berjumlah 32, klaster 3 berjumlah 39 dan pada klaster 4 berjumlah 42. Kalkulasi indeks resiko air limbah domestik, pada klaster 1 berjumlah 26, pada klaster 2 berjumlah 30, klaster 3 berjumlah 40 dan pada klaster 4 berjumlah 31. Kalkulasi indeks resiko sumber persampahan, pada klaster 1 berjumlah 45, pada klaster 2 berjumlah 49, klaster 3 berjumlah 84 dan pada klaster 4 berjumlah 73. Kalkulasi indeks resiko genangan air, pada klaster 1 berjumlah 25, pada klaster 2 berjumlah 75, klaster 3 berjumlah 45 dan pada klaster 4 berjumlah 70. Dan kalkulasi indeks resiko perilaku higiene dan sanitasi pada klaster 1 berjumlah 64, pada klaster 2 berjumlah 67, klaster 3 berjumlah 52 dan pada klaster 4 berjumlah 69. Kumulatif indeks resiko Pada klaster 1 bernilai 198, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 1 kurang beresiko, hal ini dilihat karena batas nilai kurang beresiko antara 198-220. Pada klaster 2 dengan nilai indeks resiko 253, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 2 beresiko sedang, hal ini dilihat karena batas nilai berisiko sedang antara 221-242. Pada klaster 3 bernilai 262, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 3 beresiko tinggi hal ini dilihat karena batas nilai beresiko tinggi 243-265. Sedangkan pada klaster 4 bernilai 284, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 4 beresiko sangat tinggi, hal ini dilihan karena batas nilai beresiko sangat tinggi 266 287. Grafik 3.19 Indeks Resiko Sanitasi Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 46

BAB lv PENUTUP 4.1 Kesimpulan Survei Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan atau Survei Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survei yang digunakan dalam mengidentifikasi kondisi sanitasi yang ada di gampong. Dengan diketahuinya kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku- perilaku masyarakat, akan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk promosi atau advokasi kesehatan lingkungan di kabupaten sampai ke gampong di Kabupaten Pidie. Pelibatan kader kesehatan gampong dan sanitarian Puskesmas sangat efektif dalam pencapaian sasaran berupa promosi dan advokasi dimaksud. Dokumen hasil survei EHRA akan dijadikan dasar dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Pidie. Perlunya pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana sanitasi di masyarakat serta pentingnya advokasi dan promosi kesehatan lingkungan kepada masyarakat diharapkan akan menjadi salah satu target perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Pidie. Kondisi eksisting sarana dan prasarana sanitasi serta perilaku masyarakat sesuai yang teridentifikasi di dalam dokumen hasil survei EHRA akan dijadikan sebagai dasar penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pidie. Diketahuinya kondisi eksisting tersebut baik sarana dan prasarana serta perilaku masyarakat di desa akan menghasilkan tingkat area beresiko di tiap desa. Dengan adanya kondisi eksisting area beresiko tersebut diharapkan akan dapat mendukung penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Pidie. 4.2 Saran Sinergi antar SKPD yang telah terbangun diharapkan dapat terjaga dan berkesinambungan demi untuk menghasilkan dokumen Laporan Studi EHRA yang lebih berkualitas Adanya dukungan teknis baik provinsi maupun dari pusat baik berupa capacity building bagi fasilitator maupun Pokja Sanitasi Kabupaten Pidie Adanya koordinasi efektif dan kerja sama positif di antara Satker PPLP, Pokja Provinsi, Pokja Kota dengan melibatkan semua tenaga ahli fasilitator guna membahas kendala yang muncul, kemajuan dari pelaksanaan kegiatan dan memberikan dukungan/bantuan Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015 47