BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN PAMEKASAN
|
|
- Dewi Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN PAMEKASAN 5.1. AREA BERESIKO SANITASI Pemetaan Desa beresiko dilakukan untuk mendapatkan 4 klasifikasi Desa, berdasarkan resiko sanitasi. Area beresiko dibagi atas 4 klasifikasi yaitu: Resiko sangat tinggi Resiko tinggi Resiko sedang Resiko kurang berisiko Area beresiko sangat tinggi adalah Desa -Desa yang dianggap memiliki resiko kesehatan lingkungan yang tinggi karena buruknya kondisi sanitasi. Berdasarkan informasi yang tersedia, Desa memiliki potensi resiko terhadap kesehatan. Apabila tidak segera dilakukan intervensi tertentu, akan memperbesar potensi terjadinya kasus kejadian penyakit. Hal ini perlu dibedakan dengan dampak yang dinyatakan dengan kasus kejadian penyakit. Oleh karenanya, angka kejadian penyakit seharusnya tidak dijadikan sebagai salah satu indikator untuk penentuan area berisiko tinggi, sebab hal ini akan mencampurkan antara risiko dengan dampak. Membandingkan informasi tentang resiko dengan dampak yang ada di suatu Desa, hasilnya bisa memberikan tambahan informasi berguna tentang penyebab timbulnya kasus penyakit di Desa tersebut. Tujuan dari Pemetaan Area Berisiko adalah memetakan area area yang memiliki tingkat resiko sanitasi dan klasifikasi area berdasarkan tingkat resiko kesehatan lingkungan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan prioritas program pembangunan dan pengembangan sanitasi. Gambar 5. 1 Proses Penentuan Area Berisiko Data Primer DataSekunder Pengumpulan Data Indikator sebagai variabel Skoring dan pembobotan Analisa frekuensi, mean weighted, diskusi kelompok Alternatif skenario Analisa data Penentuan Area Berisiko Data Primer meliputi : - Persepsi SKPD termasuk didalamnya mempertimbangkan fungsi tata ruang (urban function) di masa mendatang - Studi EHRA Sedangkan Data Sekunder meliputi : - Populasi, luas area - Cakupan pelayanan air minum - Jumlah KK miskin
2 - Jumlah penderita penyakit diare - Jumlah sampah yang terangkut - Jumlah sanimas - Jumlah jamban - Luas genangan - % wilayah terbangun Dari hasil anlisa di dapat beberapa area berisiko tinggi dan penyebabnya,untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Area berisiko Sanitasi dan penyebab utamanya NO Area Berisiko Wilayah Prioritas Penyebab Utama Resiko 1 RESIKO 4 ( Kec. Pamekasan ) Sumber air tercemar Kelurahan Patemon Kelurahan Parteker Kelurahan Jucancang Kelurahan Bugih Kelurahan Gladak Anyar Desa Proppo ( Kec. Proppo ) ( Kec. Tlanakan ) Desa. Mangngar Desa. Bandaran Desa. Kramat Desa Tlanakan Desa. Branta Pesisir ( Kec. Galis ) Desa. Pagendingan ( Kec. Larangan ) Desa. Larangan Luar Desa. Montok ( Kec. Pademawu ) Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik Pengelolaan sampah yang jelek Perilaku BABS
3 Desa. Baddurih Desa. Pagagan Desa. Padelegan Desa. Pademawu Timur Kelurahan Lawangan Daya ( Kec. Pegantanan) Desa. Pagantenan ( Kec. Palengaan ) Desa. Palengaan Laok Desa. Panaan ( Kec. Pakong ) Desa. Pakong Desa. Kadur ( Kec. Kadur ) ( Kec. Waru ) Desa Waru Timur Desa Waru Barat ( Kec. Batumarmar ) Desa. Tamberu Desa. Batubintang Desa. Kapong ( Kec. Pasean ) Desa. Batukerbuy Desa. Tlontoraje Desa. Sotaber 2 RESIKO 3 ( Kec. Pamekasan ) Sumber air Desa Jalmak Desa. Laden Kelurahan Kangenan Kelurahan Barurambat kota Kelurahan Parteker tercemar Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
4 Kelurahan. Kolpajung Kelurahan.Kowel Kelurahan. toronan Desa. Gro om ( Kec.Proppo ) Pengelolaan sampah yang jelek Perilaku BABS Desaa Batukalangan Desa. Candiburung Desa. Toket Desa. Samiran Desa. Pangtonggal Desa. Srambah Desa. Campor Desa. Jambringin Desa. Mapper Desa Billa an Desa Tlangoh Desa. Lenteng Desa. Klampar Desa. Pangurayan Desa. Banyubulu Desa. Rangperang Daya Desa. Rangperang laok ( Kec.Tlanakan ) Desa. Terrak Desa.Ambat Desa. Brantatinggi Desa. Ceguk Desa. Gugul ( Kec. Pademawu ) Desa. Majungan
5 Desa. Jarin Desa. Perrekbun Desa. Sopa ah Desa. Buddih Desa. Dhurbuk Desa. Sumedangan Desa. Pademawu barat Desa. Bunder Desa. Dasok Desa. Lemper Kelurahan Barurambat Timur ( Kec.Pegantenan ) Desa. Plakpak Desa. Palesanggar Desa. Ambender Desa. Pasanggar Desa. Tanjung ( Kec. Palengaan) Desa. Kacok Desa. Rombuh ( Kec. Pakong ) Desa Cenlecen Desa. Banban Desa. Seddur Desa. Somalang Desa. Bandungan ( Kec. Kadur ) Desa. Pamoraoh Desa. Bungbaru
6 Desa. Kertagena Laok Desa. Kertagena Daya ( Kec.Waru ) Desa. Sana laok Desa. Tlontoares ( Kec. Batumarmar ) Desa. Blaban ( Kec. Pasean ) Desa.Sana Tengah Desa. Sana Daya Desa.Dempo Barat Desa. Dempo Timur Sumber : Hasil Analisa Data Sekunder, Persepsi SKPD dan Study EHRA Peta 5.1 Area Berisiko Tinggi
7 5.2 POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI Persampahan Dari studi EHRA di yang dilakukan di tiga Kecamtan yaitu, Kecamatan Pamekasan,Kecamatan Palengagaan dan Kecamatan Pasean dapat di ketahui cara pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini : VARIABEL Pengelolaan sampah Frekuensi pengangkutan sampah Ketepatan waktu pengangkutan sampah Pengolahan sampah setempat Tabel 5.2 Pengelolaan Sampah di Tingkat Rumah Tangga KATEGORI Kluster Desa/Kelurahan Total N % n % N % n % Tidak memadai Ya, memadai Tidak memadai Ya, memadai Tidak tepat waktu Ya, tepat waktu Sumber: Hasil Analisa studi EHRA Tidak diolah Ya, diolah Secara mendetail tabel 5.2 di atas menggambarkan pengelelolaan sampah setempat yang dilakukan rumah tangga di. Dari tabel diatas terlihat pengelolaan sampah yang masuk Kategori tidak memadai sebesar 92.1% sedangkan yang memadai hanya bekisar 7.9%.Untuk Frekuensi pengangkutan sampah dan ketepatan waktu pengangkutan sampah itu sendiri yang masuk Kategori memadai hanya sebesar 33.3%,sedangkan yangtidak memadai 66.7%.Dan berikut Grafik 5.1 tentang persampahan.
8 Grafik 5.1 Pengelolaan Sampah Air Limbah Rumah Tangga (Domestik) Dari hasil Survey EHRA yang dilakukan di tiga Kecamatan yaitu,pamekasan,pasean,dan Palengngaan menemukan pencemaran karena pembuangan isi tangki septic yang masuk kategori tidak aman sebesar 70.1 sedangkan yang aman 29.9%.Untuk pencemaran karena SPAL yang masuk kategori aman sebesar 31.8% dan yang tidak aman sebesar 68.2%.Sedangkan untuk keamanan Tagki Septik iyang masuk suspek aman sebesar 70.5% dan untuk yang tidak aman sebesar 29.5%.Untuk lebih jelasnya berikut tabel 5.3 dan grafik 5.2 di bawah ini. VARIABEL Tabel 5.3 Pengelolaan Air Limbah Domestik Rumah Tangga KATEGORI Kluster Desa/Kelurahan Total N % n % N % n % Tangki septik suspek aman Tidak aman Pencemaran karena pembuangan isi tangki septic Suspek aman Tidak, aman Ya, aman Pencemaran karena SPAL Tidak aman Sumber: Hasil Analisa studi EHRA Ya, aman
9 Grafik 5.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik Drainase Studi EHRA di menemukan proporsi rumah tangga relatif kecil atau sekitar 10.6% rumah tangga yang melaporkan pernah mengalami genangan air. Tepatnya, jumlah kasus yang ditemukan dalam EHRA adalah sebanyak 89.4% rumah tangga melaporkan tidak pernah mengalami genangan air. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan grafik 5.3. VARIABEL Adanya genangan air KATEGORI Ada genangan air (banjir) Tidak ada genangan air Tabel 5.4 Pengelolaan Drainase Kluster Desa/Kelurahan Total N % n % N % N % Sumber: Hasil Analisa studi EHRA
10 Grafik 5.3 Pengelolaan Drainase Sumber Air Dari hasil survai EHRA menunjukkan bahwa di terdapat 4 (empat) sumber minum yang digunakan oleh masyarakat setempat, yakni Sumur, Air Ledeng PDAM, Penjual Air dan Air Botol Kemasan. Sumur mendominasi pemenuhan kebutuhan akan air bersih sehari-hari.dari sekian banyak sumber mata air yang ada di itu sumber air terlindungi maupun yang tidak telindungi.adapun sumber air yang terlindungi yang tercemar sebesar 96.5%,sedangkan yang tidak tercemar 3.5%.Untuk penggunaan air yang tidak terlindungi yang aman sebesar 79.3% dan yang tidak aman sebesar 20.7%.Sedangkan masalah kelangkaan air hasil survey EHRA menunjukkan yang tidak pernah mangalami kelangkaan 92.0% dan yang pernah ngalami sebesar 8.0%.Utuk lebih jelasnya lihat tabel 5.5 dan grafik 5.4 di bawah ini.
11 VARIABEL Sumber air terlindungi Penggunaan sumber air tidak terlindungi. Kelangkaan air Tabel 5.5 Pengelolaan Sumber Air KATEGORI Sumber air tercemar Ya, Sumber air tidak tercemar Kluster Desa/Kelurahan Total N % n % N % N % Tidak Aman Ya, Aman Mengalami kelangkaan air Tidak pernah mengalami Sumber: Hasil Analisa studi EHRA Grafik 5.4 Pengelolaan Sumber Air
12 5.2.5 Study EHRA EHRA (Enveriommental Healt Risk Assessment) atau Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan merupakan studi singkat dengan bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang memiliki resiko pada kesehatan warga. Studi sanitasi yang diteliti mencakup : 1. Kondisi kesehatan meliputi ; sistem penyedian air bersih, layanan pembuangan sampah, ketersedian jamban dan saluran pembuangan limbah. 2. Perilaku dengan higenitas dan sanitasi meliputi; cuci tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak dan pembuangan sampah. Dalam Pelaksanaan EHRA yang menjadi tanggung jawab serta pelaksana adalah Pokja.Untuk merekrut kader-kader dari Desa yang diambil dari kader posyandu sebagai tenaga enumerator EHRA dengan pertimbangan antara lain : 1. Kader-kader memiliki akses yang leluasa untuk datang kerumah-rumah dan diterima oleh RT/RW atau warga yang menghuni rumah. Pertimbangan ini terkait erat karakteristik responden yang merupakan ibu/bapak berusia tahun dan juga pertanyaan-pertanyaan di dalam kuisioner yang banyak menyangkut kesehatan pribadi, seperti BAB dan prilaku BAB. 2. Kader umumnya sudah memahami wilayah Desa sehingga mempermudah pemilihan rumah yang dilakukan secara random Hasil EHRA ini di harapkan untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan Buku Putih dan Perencanan program-program sanitasi di tingkat kabupaten. Serta mengakomodasi variabel-variabel yang muncul dari kondisi di tiga Kecamatan yaitu Pamekasan,Palengaan dan Pasean.Dari hasil studi EHra kita akan menghasilkan beberapa perilaku hidup bersih sehat yang ada di masyarakat,untuk lebih jelasnya lihat tabel 5.6 dan grafik 5.5 di bawah ini.
13 Tabel 5.6 Perilaku Hidup Bersih Sehat Kluster Desa/Kelurahan Total VARIABEL KATEGORI CTPS di lima waktu penting Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat? Keberfungsian penggelontor. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air N % n % n % n % Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya, berfungsi Tidak Ya Ya, tercemar Tidak tercemar Perilaku BABS Tidak Ya, BABS Sumber: Hasil Analisa studi EHRA 1957
14 Grafik 5.5 Perilaku Hidup Bersih Sehat
15 Tabel 5. 2 Proses Penilaian Area Beresiko Sumber : Hasil Studi EHRA Tahun 2012
16 Sumber : Hasil Studi EHRA Tahun 2012
17 Sumber : Hasil Studi EHRA Tahun 2012
18 Sumber : Hasil Studi EHRA Tahun 2012
19
20
21
22
23
24 Hasil Akhir Penilaian Area Berisiko
25
26
27
28
29 Peta Area Beresiko
30
KETUA PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN TENTANG
KETUA PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN Nomor : 05/Kep-KPN/Hk/II/2015/PN.Pmk TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PERMOHONAN, GUGATAN, BANDING,KASASI, PENINJAUAN KEMBALI,
Lebih terperinciBAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana
BAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana 5.1. Area Berisiko Sanitasi Pemetaan Kelurahan dan Desa beresiko dilakukan untuk mendapatkan 4 klasifikasi kelurahan, berdasarkan
Lebih terperinci: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PA"MEKASAIT NOMOR 21 TAHUil 2011 TENTAIIG KODE WILAYAH TATA KEARSIPAIT DI LIITGKUI{GAN PEMERINTAH
Lebih terperinciL a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1
Bab I PENDAHULUAN Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/kota yang bertujuan untuk memahami
Lebih terperinciBUPATI PAMEKASAN :1. :4. bahwa Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan unsur. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud. Mengingat.
BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PEIAKSA]IIA TEKNIS DINAS DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN Menimbang Mengingat :4.
Lebih terperinciSTUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG TAHUN 2015
STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG TAHUN 2015 KELOMPOK KERJA (POKJA) SANITASI KOTA BONTANG BAB I PENDAHULUAN Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...
Lebih terperinci5.1. Area Beresiko Sanitasi
5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup
Lebih terperinciRingkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016
Ringkasan Studi EHRA Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau dapat juga disebut sebagai Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan, merupakan sebuah studi partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN
LAPORAN STUDI EHRA POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2014 LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN - 2014 D I S U S U N Kelompok Kerja
Lebih terperinciBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
STANDAR PELAYANAN UNIT KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah
Lebih terperinciBAB 5: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 5.1 AREA BERESIKO SANITASI. Hal 5-1
BAB 5: Hal 5-5. AREA BERESIKO SANITASI Penetapan area beresiko sanitasi di Kota Banjarbaru didapatkan dari kompilasi hasil skoring terhadap data sekunder sanitasi, hasil studi EHRA dan persepsi SKPD terkait
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG KELOMPOK KERJA AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN (POKJA AMPL) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) Kota Bontang
Lebih terperinciLAMPIRAN I DOKUMEN PEMUTAKHIRAN SSK KABUPATEN TANAH DATAR 2015
LAMPIRAN I DOKUMEN PEMUTAKHIRAN SSK KABUPATEN TANAH DATAR 2015 POKJA SANITASI KABUPATEN TANAH DATAR 2015 Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Beresiko 1.1 Struktur Organisasi Daerah dan
Lebih terperinci1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun lgso tentang
PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR 2 TAHUN 2OL7 TENTANG TATA CARA PENGALONASIAN, PEMBAGIAITI, DAN PEITYALURAN ALOI{ASI DA"ITA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,
Lebih terperinciNo No Peserta Nama J.Kelamin NUPTK Instansi/Tempat Bertugas Tgl.Lahir
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 106/SK/V/2012 PESERTA PLPG TAHAP I SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL & KEBUDAYAAN TAHUN 2012 KAB/KOTA PAMEKASAN 1 12052602710001 MARHAMAH P 6843731633300012
Lebih terperinciDINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN PAMEKASAN PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA Jalan Jokotole No. 143 Telp. (0324) Pamekasan
Nomor : 622 / 15.01 / 432.315 / PJB / Nama Program : Lingkungan Sehat Perumahan Peningkatan Jalan Desa Samatan Kecamatan Proppo (P2D2) (PAK) Desa Samatan Kecamatan Proppo Sumber Dana : APBN Kode Kegiatan
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
BAB V AREA BERESIKO SANITASI 5.1. Area Beresiko Sanitasi Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor
Lebih terperinciPenghitungan Zakat Perniagaan Industri Kecil dan Sederhana Kabupaten Pamekasan Madura tahun 2006
Penghitungan Zakat Perniagaan Industri Kecil dan Sederhana Kabupaten Madura tahun 2006 NO. 1 JALAN/ Kabupaten Kecamatan DESA /Kota Ds. Padelegan Baddurih Bunder Majungan Konang Branta Lembung Polagan Konang
Lebih terperinciLAPORAN. PENILAIAN RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN/ EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
LAPORAN EHRA (Environmental Health Risk 2016 LAPORAN PENILAIAN RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN/ EHRA (Environmental Health Risk KABUPATEN PASAMAN BARAT 2016 1 LAPORAN EHRA (Environmental Health Risk 2016 DAFTAR
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bontang, November 2011 TIM STUDI EHRA KOTA BONTANG. Laporan Studi EHRA Kota Bontang
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan perkenan-nya maka penyusunan laporan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Kota Bontang ini dapat
Lebih terperinciKERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2
KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 4 Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi 1.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Program
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN SAMPANG. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Sampang
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN SAMPANG Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang 2013 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang Undang Dasar Negara Republik
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA TERNATE TAHUN 2014
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA TERNATE TAHUN 2014 i KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya Buku Laporan Studi Environmental Health Risk Assessment
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI (BPS) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banggai
Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Maksud dilakukannya
Lebih terperinciBAB V Area Beresiko Sanitasi
BAB V Area Beresiko Sanitasi 6 BAB 5 Area Beresiko Sanitasi Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Wr. Wb.
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, taufik dan hidayah- Nya sehingga Dokumen Hasil Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan atau
Lebih terperinciBab 5: 5.1 AREA BERESIKO SANITASI
Bab 5: Survey EHRA oleh Enumurator DInas 5.1 AREA BERESIKO SANITASI Penetapan area beresiko sanitasi di Kota Banjarbaru didapatkan dari kompilasi hasil skoring terhadap data sekunder sanitasi, hasil studi
Lebih terperinciBAB 5. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
BAB 5 Area Berisiko Sanitasi Bab ini menyajikan hasil kegiatan penetapan area berisiko sanitasi dan hasil analisis posisi pengelolaan sanitasi saat ini dan penyebab risiko utama di masing-masing area berisiko.
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) KABUPATEN POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH DISIAPKAN OLEH : POKJA SANITASI KABUPATEN
Lebih terperinci( ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT ) KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
LAPORAN STUDI EHRA LAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT) ( ENVIRONMENTAL HEALTH KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN RISK ASSESMENT ) KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN DISIAPKAN OLEH POKJA SANITASI
Lebih terperinciLAPORAN PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KOTA CIREBON
LAPORAN PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN KOTA CIREBON I. PENGANTAR EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survey partisipatif di tingkat
Lebih terperinciBuku Putih Sanitasi 2013
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Pengelolaan sanitasi meliputi antara lain pengelolaan air bersih, sampah, limbah dan drainase lingkungan yang berkaitan langsung dengan kualitas
Lebih terperinciIndikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi
Bab - 5 Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi 5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya
Lebih terperinciPENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1
PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1 Bab 5 Strategi Monitoring dan Evaluasi 1.1 Kerangka Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Monitoring dapat diartikan sebagai proses rutin pengumpulan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran
RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan
Lebih terperinciTabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2014Kota Padangsidimpuan. Kecamatan Kluster. PSP.Tenggara 3. PSP.
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan
Lebih terperinciBAB 5 AREA BERESIKO SANITASI INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI AREA BERESIKO SANITASI Area beresiko Sanitasi adalah Area atau Wilayah dimana pada area tersebut terjadi penurunan kualitas hidup, kesehatan,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bantaeng, 7 Desember 2016 Pokja AMPL/Sanitasi Kabupaten Bantaeng Ketua, ABDUL WAHAB, SE, M.Si Sekretaris Daerah
KATA PENGANTAR Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah studi untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang memiliki resiko pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 HALAMAN PENGESAHAN... II PERNYATAAN... III ABSTRACT... IV INTISARI... V KATA PENGANTAR... VI DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 HALAMAN PENGESAHAN... II PERNYATAAN... III ABSTRACT... IV INTISARI... V KATA PENGANTAR... VI DAFTAR ISI... IX DAFTAR TABEL... XI DAFTAR GAMBAR... XII DAFTAR LAMPIRAN... XV
Lebih terperinciKATA PENGANTAR LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
KATA PENGANTAR Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja
Lebih terperinciBAB 5 BUKU PUTIH SANITASI KOTA TERNATE BAB 5
Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder, data primer hasil studi EHRA dan berdasarkan hasil penilaian oleh SKPD. Penentuan area berisiko berdasarkan
Lebih terperinciBAB 5 BUKU PUTIH SANITASI 2013
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas
Lebih terperinciDAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 KABUPATEN : PAMEKASAN - PROVINSI : JAWA TIMUR
1 Zainal A.Ma 000000000130620801 L 02/03/52 PNS NIP-13 D2 IV/a 01/07/78 33 SDN Murtajih I Pademawu Pamekasan 2 Musrifah A.Ma 000000000130622163 P 25/09/52 PNS NIP-13 D2 IV/a 01/07/78 33 SDN Montok I Larangan
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2013
DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH FORMULIR KABUPATEN PAMEKASAN RKA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2013 Urusan Pemerintahan : 1.02 Organisasi : 1.02.01 Dinas Rekapitulasi
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA SABANG. Kelompok Kerja Sanitasi Kota Sabang
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA SABANG Kelompok Kerja Sanitasi Kota Sabang Kota Sabang November 2012 KATA PENGANTAR Bismillahiraahmanirrahim Dengan memanjatkan puji dan syukur
Lebih terperinciHASIL PENILAIAN PLPG KEMENDIKBUD TAHUN 2012, KAB/KOTA PAMEKASAN RAYON 142, UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 232/SK/IX/2012 HASIL PENILAIAN PLPG KEMENDIKBUD TAHUN 2012, KAB/KOTA PAMEKASAN 1 11052618010556 LIZA WIJAYANTI 7640762664300042 SMA BUSTANUL MUBTADIIN Matematika L 2 11052621010538
Lebih terperinciProgram Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2013
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2013 LAPORAN STUDI EHRA (Envirotment Health Risk Assessment) KABUPATENBENER MERIAH PROVINSI ACEH DISIAPKAN OLEH POKJA SANITASI KABUPATEN BENER MERIAH
Lebih terperinciBAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1 Area Berisiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya
Lebih terperinciSeluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan
LAMPIRAN5. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN A. AIR LIMBAH DOMESTIK Program/Kegiatan Pembangunan IPLT Kota Tebing Tinggi Agar tersedia sarana pengolahan lumpur tinja warga kota yang ramah lingkungan sehingga
Lebih terperinciTabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan
Lebih terperinciBAB 3 HASIL STUDI EHRA TAHUN 2013 KABUPATEN MOJOKERTO 3.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN
BAB 3 HASIL STUDI EHRA TAHUN 2013 KABUPATEN MOJOKERTO 3.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Informasi terkait karakteristik responden yang di survey dibagi atas dasar beberapa variabel yaitu : hubungan responden
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KAPUAS. Kelompok Kerja Sanitasi/Pokja AMPL Kabupaten Kapuas
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KAPUAS Kelompok Kerja Sanitasi/Pokja AMPL Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas Tahun 2014 1 KATA PENGANTAR Peningkatan kesehatan lingkungan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap
Lebih terperinciBAB V AREA BERESIKO SANITASI
BUKU PUTIH SANITASI BAB V AREA BERESIKO SANITASI Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah, persampahan,
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Bab ini merupakan milistone keempat penyusunan Buku Putih Sanitasi yang sangat penting bagi Kabupaten karena akan menetapkan prioritas wilayah
Lebih terperinciLaporan Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan
Laporan EHRA Kabupaten Pesisir Selatan Laporan Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan Kabupaten Pesisir Selatan Oktober 2011 Pokja Sanitasi Pesisir Selatan III - 21 DAFTAR ISI 1. PENGANTAR Hal 2 2. CATATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Program Percepatan Pembangungan Sanitasi Permukiman merupakan sebuah upaya pemerintah dalam mendukung upaya perbaikan sanitasi dasar permukiman bagi masyarakat. Dalam rangkaian
Lebih terperinciDeskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah
Deskripsi Program/ Sanitasi Kabupaten Tapanuli Tengah A. Program/ Air Limbah Nama Program/ Pembangunan MCK Komunal - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BABS dan mempunyai jamban yang aman /
Lebih terperinciProfil Sanitasi Wilayah
BAB 3 Profil Sanitasi Wilayah 3.1. Kajian Wilayah Sanitasi Wilayah kajian sanitasi Kabupaten Nias adalah desa yang menjadi area sampel studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Setelah menghitung kebutuhan responden dengan menggunakan rumus Slovin, maka ditentukan lokasi studi EHRA dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA)
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KELOMPOK KERJA SANITASI KOTA BANDA ACEHTAHUN 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survei partisipatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi
Lebih terperinciHASIL PENILAIAN PLPG KEMENDIKNAS KUOTA 2011 TAHAP V - X KAB/KOTA PAMEKASAN RAYON 142 UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 305/SK/X/2011 HASIL PENILAIAN PLPG KEMENDIKNAS KUOTA 2011 TAHAP V - X KAB/KOTA PAMEKASAN 1 10052618010584 YUNI HIDAYATI 6960745647300052 SMP N 1 Larangan Matematika Lulus 8
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Gunungkidul Halaman I-1
1.1 Latar Belakang. Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium, atau MDGs) mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global, dengan target pencapaian pada tahun
Lebih terperinciBAB V AREA BERESIKO SANITASI
BAB V AREA BERESIKO SANITASI Buku Putih Sanitasi sangat penting bagi kabupaten dalam menetapkan prioritas wilayah pengembangan sanitasi yang meliputi pengelolaan air limbah, persampahan, dan drainase serta
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLATEN
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLATEN Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten 2011 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum
Lebih terperinciLAMPIRAN I HASIL KAJIAN ASPEK NON TEKNIS DAN LEMBAR KERJA AREA BERISIKO
LAMPIRAN I HASIL KAJIAN ASPEK NON TEKNIS DAN LEMBAR KERJA AREA BERISIKO Dalam bab ini akan dirinci data terkait kondisi sanitasi saat ini yang dapat menggambarkan kondisi dan jumlah infrastruktur sanitasi
Lebih terperinciLampiran : SK.Rektor Nomor : 183/SK/VIII/2013
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 183/SK/VIII/2013 PESERTA PLPG TAHAP I SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL & KEBUDAYAAN TAHUN 2013, KAB/KOTA PAMEKASAN 1 13052602010085 AMIRIS SHOLEHAH 2442763664300112
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BANJARMASIN
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BANJARMASIN Kelompok Kerja Sanitasi Kota Banjarmasin Kota Banjarmasin Bulan Nopember 2012 LAPORAN STUDI EHRA BJM 2012 13 DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN TAPIN
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN TAPIN Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Tapin Kabupaten/ Kota Tapin Bulan Mei 2012 LAPORAN STUDI EHRA TAPIN 2012 LENGKAP 0 DAFTAR ISI
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT) KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2013 BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT) KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang peduli
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 VISI DAN MISI SANITASI Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai keadaan yang lebih baik di masa depan.
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dalam
Lebih terperinciRekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Uraian. Kode Jumlah. Target Kinerja Brg & Jasa
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH FORMULIR KABUPATEN PAMEKASAN DPA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2017 Urusan Pemerintahan : 1.02 Kesehatan Organisasi : 1.02.01 Dinas Kesehatan
Lebih terperinciENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN SUMENEP
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN SUMENEP Kelompok Kerja Sanitasi KabupatenSumenep Kabupaten Sumenep 2013 4. LAPORAN STUDI EHRA KAB. SUMENEP TAHUN 2013 fik2 0 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI. 5.1 Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1 Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya Area berisiko sanitasi yaitu daerah yang terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu usaha yang memberikan kontribusi positif terhadap penanganan tingkat kemiskinan dalam jangka waktu menengah dan panjang melalui tersedianya
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1. Area berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya 5.1.1 EHRA (Environmental Health Risk Assessment) Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI... 1 DAFTAR SINGKATAN DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GRAFIK... 6 DAFTAR FOTO
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI... 1 DAFTAR SINGKATAN DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GRAFIK... 6 DAFTAR FOTO I. PENDAHULUAN... 7 II. METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA 2014... 8 2.1.
Lebih terperinciPOTENSI LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN
23 POTENSI LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN Suparno dan Moh. Muhlasin Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura
Lebih terperinciberdasarkan data primer, dalam hal ini hasil studi EHRA.
5 Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun
Lebih terperinciLAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA PALANGKA RAYA
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA PALANGKA RAYA Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kota Palangka Raya PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciLaporan Pelaksanaan dan Hasil STUDI EHRA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Toraja Utara RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF Untuk mendapatkan target area survey EHRA, digunakan metode Klustering. Dimana penetapan kluster dilakukan berdasarkan 4 (empat) kriteria utama yaitu kepadatan penduduk, angka kemiskinan,
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERKOTAAN DI KOTA PADANG, STUDI KASUS KECAMATAN PADANG BARAT
STRATEGI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERKOTAAN DI KOTA PADANG, STUDI KASUS KECAMATAN PADANG BARAT Wiwi Nelza 1) dan Eddy Setiadi Soedjono 2) 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Lebih terperinciLaporan Pelaksanaan dan Hasil STUDI EHRA POKJA SANITASI KABUPATEN LUWU
KATA PENGANTAR EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang memiliki
Lebih terperinciHASIL PENILAIAN UJI ULANG 1 KEMENDIKBUD KUOTA 2012, KAB/KOTA PAMEKASAN RAYON 142 UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 264/SK/IX/2012 HASIL PENILAIAN UJI ULANG 1 KEMENDIKBUD KUOTA 2012, KAB/KOTA PAMEKASAN 1 12052602010003 Hj.SITI CHOTIMAH 1742732635300012 P SURAKARTA 10/04/1954 TK Dharma Wanita
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Tahun 2012 LAPORAN STUDI EHRA (Environmental Health Risk Assessment) KOTA SALATIGA PROPINSI JAWA TENGAH 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Explanatory Recearch atau penelitian penjelasan yaitu menjelaskan adanya hubungan
Lebih terperinciLampiran 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko
Lampiran 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko Lampiran 1.1: Struktur Organisasi Daerah dan Keuangan Daerah Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara. lain:
BAB I PENDAHULUAN Program dan dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, juga merupakan
Lebih terperinciBAB V AREA BERESIKO SANITASI. Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
BAB V AREA BERESIKO SANITASI Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sector sanitasi dan perilaku hidup
Lebih terperinciPelaksanaan pengumpulan data lapangan dan umpan balik hasil EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten Pohuwato.
BAB I PENDAHULUAN Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif di tingkat kabupaten/kota yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas
Lebih terperinciLAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT)
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI LAPORAN STUDI EHRA (ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT) KOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN TIM STUDI EHRA KOTA PARIAMAN Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciLAPORAN. PENILAIAN RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN/ EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
LAPORAN PENILAIAN RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN/ EHRA (Environmental Health Risk KABUPATEN TANAH DATAR 1 DAFTAR ISI 1. PENGANTAR 2 2. CATATAN METODOLOGI. 3 3. KARAKTERISTIK RUMAH / RESPONDEN. 4 4. SUMBER
Lebih terperinci