RAJA YANG BERKUASA DI KERAJAAN SRIWIJAYA 1. Dapunta Hyan Srijayanasa. 2. Sri Indrawarman. 3. Rudrawikrama. 4. Wishnu

dokumen-dokumen yang mirip
PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Kertanegara.

MAKALAH KERAJAAN SINGASARI Guru Pembimbing : Hj. Farida Machsus

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno

Raja-raja: 1) Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk. 2) Asmawarman, anak raja Kudungga, pengaruh Hindu sudah berkembang. 3) Mulawarman, salah satu dari

SINGHASARI (TUMAPEL)

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1 x pertemuan (2 x 35 menit)

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10

5. (775 M) M M M 9. (832 M) 10. (842 M) 11. (850 M) 12. (856 M) 13. (863 M) 14. (880 M) 15. (907 M) 16.

BAB 2: SEJARAH KEBUDAYAAN HINDU

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA 2 KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. BAB 5 = Kerajaan dan Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam

1. Prasasti Kedudukan Bukit (605 Saka=683 M)

Sekilas Sejarah Kerajaan Medang

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009

KERAJAAN KEDIRI. Nama Kelompok : Hegel Prayoga Lola Yolanda Poni Safira Nurulita Agustina

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-

Uji Kompetensi. Sumber : Taufik Abdullah (ed) Indonesia Dalam Arus Sejarah. Jilid II. Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve.

Sejarah Kerajaan Majapahit

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

A. Kertanegara B. Raden Wijaya C. Jayawardhana D. Hayam Wuruk E. Tribuanatunggadewi 8. Kitab Sutasoma dikarang oleh seorang pujangga Kerajaan

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2

Kerajaan Tumapel yang berdiri megah dan agung,

Berdirinya Kerajaan Kutai

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

1. Kutai adalah kerajaan hindu pertama yang pernah berdiri di nusantara pada abad ke 4 di wilayah Kalimantan timur.

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

Gambar 2.22 Kompleks Percandian Gedongsongo, terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 1, Maret 2016 PEMERINTAHAN WISNUWARDHANA DITINJAU DARI SEGI POLITIK DAN KEAGAMAAN ( )

1. Menurut pendapat kamu teori atau pendapat mana yang paling kuat terkait dengan

PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS LIFE SKILL

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA

3. Kehidupan ekonomi kerajaan Kalingga :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Menurut berita-berita Cina, pulau Bali dikenal dengan nama P oli.

PERKEMBANGAN PADA MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

LAPORAN AKHIR PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SD NEGERI WONOSARI 4

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN TRADISIONAL HINDU-BUDHA

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

Kelas V Semester 1. I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kerajaan Kediri Sejarah Kerajaan Kediri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

HUBUNGAN BALI DENGAN JAWA TIMUR ( SINGOSARI MAJAPAHIT )

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

MEMOAR I TSING (671 M)

Misteri Gandrung dari Tiongkok

KERAJAAN SINGOSARI DAN MAJAPAHIT Disusun oleh : Octavianus Dwianto Wisnu Aji

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

Sumber Sejarah. Gambar 1.1 Kapak lonjong merupakan peralatan yang digunakan manusia pada zaman batu Sumber:

MASA KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN KERAJAAN ISLAM

diunduh dari

BAB I. Pendahuluan. keberlangsungan kehidupan manusia tersebut. Berawal dari proses produksi serta

KERAJAAN-KERAJAAN BESAR INDONESIA PADA MASA KEKUASAAN HINDU-BUDDHA

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

Bahagian A. (40 markah) Jawab semua soalan

BAB VI KERAJAAN SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. sastra sebagai milik bersama yang mencerminkan kedekatan antara karya sastra

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar!

Latihan Ulangan Semester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai tokoh Sanjaya sebagai pendiri Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah

DIKTAT KULIAH SEJARAH INDONESIA MASA HINDU BUDHA. Oleh: Sudrajat, M. Pd

8.Raja Mulawarman dalam agamanya menyembah dewa siapa? Jawab: Dewa shiwa.

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDALAMAN MATERI SEJARAH INDONESIA PPG DALAM JABATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

di JAW A TE N GAH S E LATAN

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERKEMBANGAN DAN PENGARUH HINDU - BUDHA DI INDONESIA

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

5.1 Visualisasi Gajah Mada. Gambar 5.1 Visualisasi Gajah Mada

PENDIDIKAN PANCASILA

SEJARAH KERAJAAN DI INDONESIA LENGKAP

Suranti Eko Setiawan S.

Transkripsi:

RAJA YANG BERKUASA DI KERAJAAN SRIWIJAYA 1. Dapunta Hyan Srijayanasa 2. Sri Indrawarman 3. Rudrawikrama 4. Wishnu 5. Maharaja 6. Balaputera Dewa 7. Sri Udayadityawarman 8. Sri Udayaditya 9. Sri Sudamaniwarmadewa 10. Marawijayatunggawarman 11. Sri Sanggaramawijayatunggawarman MASA KEEMASAN KERAJAAN SRIWIJAYA Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa. Ia mengadakan hubungan dengan raja Dewapaladewa dari India. Dalam prasasti Nalanda yang berasal dari sekitar tahun 860 M disebutkan bahwa Balaputradewa mengajukan permintaan kepada raja Dewapaladewa dari Benggala untuk mendirikan biara bagi para mahasiswa dan pendeta Sriwijaya yang belajar di Nalanda. Balaputradewa adalah putra Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang memerintah di Jawa Tengah tahun 812 824 M. MASA KEMUNDURAN KERAJAAN SRIWIIJAYA Kerajaan Sriwijaya mulai runtuh antara tahun 1178 dan 1225 karena ditaklukkan oleh kerajaan Melayu- Jambi.[2] Kerajaan Sriwijaya tersisih akan hal tersebut. Namun, ada yang mengatakan juga bahwa kerajaan Sriwijaya mulai melemah sejak munculnya agama Islam. [3]Munculnya agama Islam dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi keruntuhan kerajaan Sriwijaya. Hal ini mungkin terbukti benar karena agama Islam mampu mengganti peradaban Hindu-Budha yang kaya akan peninggalan kebudayaan. Ajaran Islam juga sangat sederhana sehingga ajarannya mampu menarik perhatian masyarakuat Hindu-Budha kepada Islam. PERKEMBANGAN KEKUASAAN Sriwijaya terus melakukan perluasan daerah, sehingga Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar. Untuk lebih memperkuat pertahanannya, pada tahun 775 M dibangunlah sebuah pangkalan di daerah Ligor. Waktu itu yang menjadi raja adalah Darmasetra. Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia memerintah sekitar abad ke-9 M. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan. Balaputradewa adalah keturunan dari Dinasti Syailendra, yakni putra dari Raja Samarotungga dengan Dewi Tara dari Sriwijaya. Hal tersebut diterangkan dalam Prasasti Nalanda. Balaputradewa adalah seorang raja yang besar di Sriwijaya. Raja Balaputradewa menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala yang saat itu diperintah oleh Raja Dewapala Dewa. Raja ini

menghadiahkan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk pendirian sebuah asrama bagi para pelajar dan mahapeserta didik yang sedang belajar di Nalanda, yang dibiayai oleh Balaputeradewa, sebagai dharma. Hal itu tercatat dengan baik dalam Prasasti Nalanda, yang saat ini berada di Universitas Nawa Nalanda, India. Bahkan bentuk asrama itu mempunyai kesamaan arsitektur dengan Candi Muara Jambi, yang berada di Provinsi Jambi saat ini. Hal tersebut menandakan Sriwijaya memperhatikan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan agama Buddha dan bahasa Sanskerta bagi generasi mudanya. KAPAN BERDIRINYA DAN LOKASI KERAJAAN MATARAM KUNO Di Jawa Tengah pada abad ke-8 M RAJA YANG BERKUASA 1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya 2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran 3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan 4. Sri Maharaja Rakai Warak 5. Sri Maharaja Rakai Garung 6. Sri Maharaja Rakai Pikatan 7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi 8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 9. Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Dharmodya Mahasambu 10. Daksa 11. Raja Tulodhong 12. Raja Wawa bukti adanya kerajaan Candi-Candi Bercorak Hindu,Peninggalan bangunan suci dari keduanya antara lain ialah Candi Gedong Songo, kompleks Candi Dieng, Candi Siwa, Candi Brahma, Candi Wisnu, Candi Sukuh, Candi Boko dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang Hindu. Candi-Candi Bercorak Buddha, Adapun yang berlatar belakang agama Buddha antara lain ialah Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan, Candi Sojiwan, Candi Pawon, Candi Sari. Prasasti Peninggalan Mataram Kuno Prasasti Canggal dikeluarkan oleh Raja Sanjaya dengan berangka tahun berbentuk Candrasengkala berbunyi Srutiindriyarasa atau tahun 654 Saka 732 M berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Isi pokok Prasasti Canggal adalah pendirian sebuah lingga di Bukit Stirangga buat keselamatan rakyatnya. Prasasti Balitung yang berangka tahun 907 M disebutkan nama keluarga raja-raja keturunan Sanjaya memuat nama Panangkaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada waktu itu Dinasti Sanjaya dan Sailendra sama-sama berperan di Jawa Tengah. Dinasti Sanjaya dibagian utara dengan mendirikan candi Hindu seperti Gedong Sanga di Ungaran, Candi Dieng di DataranTinggi Dieng. Adapun Dinasti Sailendra dibagian selatan dengan mendirikan candi Buddha, seperti Borobudur, Mendut, dan Kalasan.

MASA KEEMASAN Naik tahtanya Sanjaya yang sangat ahli dalam peperangan Pembangunan sebuah waduk Hujung Galuh di Waringin Sapta (Waringin Pitu) guna mengatur aliran Sungai Berangas, sehingga banyak kapal dagang dari Benggala, Sri Lanka, Chola, Champa, Burma, dan lain-lain datang ke pelabuhan itu. Pindahnya kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yang didasari oleh: o Adanya sungai-sungai besar, antara lain Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang sangat memudahkan bagi lalu lintas perdagangan. o Adanya dataran rendah yang luas sehingga memungkinkan penanaman padi secara besarbesaran. o Lokasi Jawa Timur yang berdekatan dengan jalan perdagangan utama waktu itu, yaitu jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka. MASA KEMUNDURAN Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan antara Jawa dan Sumatra yang dimulai saat pengusiaran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara. MASA PERKEMBANGAN KEKUASAAN Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dengan intinya yang sering disebut Bumi Mataram. Daerah ini dikelilingi oleh pegunungan dan gununggunung, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan Sewu. Daerah ini juga dialiri oleh banyak sungai, seperti Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo dan Sungai Bengawan Solo. Itulah sebabnya daerah ini sangat subur. Kerajaan Mataram Kuno atau juga yang sering disebut Kerajaan Medang merupakan kerajaan yang bercorak agraris. Tercatat terdapat 3 Wangsa (dinasti) yang pernah menguasai Kerjaan Mataram Kuno yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Isana. Wangsa Sanjaya merupakan pemuluk Agama Hindu beraliran Syiwa sedangkan Wangsa Syailendra merupakan pengikut agama Budah, Wangsa Isana sendiri merupakan Wangsa baru yang didirikan oleh Mpu Sindok. Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno adalah Sanjaya yang juga merupakan pendiri Wangsa Sanjya yang menganut agama Hindu. Setelah wafat, Sanjaya digantikan oleh Rakai Panangkaran yang kemudian berpindah agama Budha beraliran Mahayana. Saat itulah Wangsa Sayilendra berkuasa. Pada saat itu baik agama Hindu dan Budha berkembang bersama di Kerajaan Mataram Kuno. Mereka yang beragama Hindu tinggal di Jawa Tengah bagian utara, dan mereka yang menganut agama Buddha berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. KAPAN BERKHIRYA KERAJAAN KEDIRI Kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. BUKTI

Hasil peninggalan kebudayaan dari Kerajaan Kediri berupa candi, arca, prasasti, dan kitab. Candi peninggalan Kerajaan Kediri adalah Candi Gurah dan Candi Tondowongso. Selain Candi, ada juga patirtan (pemandian) suci Kepang yang ditemukan tahun 1983. Peninggalan budaya berupa prasasti pada masa Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti Turun Hyang Prasasti Malenga (974 Saka/1052 M), Prasasti Banjaran (974 Saka/1052), Prasasti Padlegan (1038 Saka/1116), Prasasti Hantang (1057 Saka/1135 M), Prasasti Jaring (1103Saka/1181 M), dan Prasasti Lawudan (1127 Saka/ 1205). RAJA YG BERKUASA Raja yang memerintah Kerajaan Kediri : 1) Sri Samarawijaya (1040-1059 M), 2) Sri Bameswara (1117-1130 M), 3) Jayabaya (1135-1157 M), 4) Sri Sarweswara, Aryeswara dan Sri Gandra (namun yang terkenal adalah Sri Gandra), 4) Kameswara (1182-1185 M), 5) Kertajaya atau Dandang Gendis (1185-1222 M). Kemudian, kerajaan ini dikalahkan oleh Ken Arok, pendiri kerajaan Singasari MASA KEEMASAN Dalam perjalanannya, Kerajaan Kediri pernah mencapai masa kejayaannya yaitu pada masa Raja Jayabaya. Daerah kekuasaan Kerajaan Kediri pada masa kekuasaan Jayabaya ini sangat luas bahkan mencapai Jawa Tengah. Bukan saja Jawa Tengah, kekuasaan Raja Jayabaya ini hampir menguasai seluruh Pulau Jawa. Pengaruh kerajaan Kediri ini tidak saja menguasai Pulau Jawa, namun berhasil merambah Pulau Sumatera yang pada saat itu dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya. Baca juga : Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri Sejarah Kehidupan Ekonomi dan Sosial Budaya Kerajaan Kediri Kejayaan Kerajaan Kediri pada masa itu kemudian semakin kuat ketika ditemukan catatan dari kronik China yang bernama Chou Ku-fei pada tahun 1178 M yang menyebutkan tentang Negeri paling kaya di masa Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Sri Jayabaya. Bukan saja dilihat dari daerah kekuasaan yang begitu luas, namun peradaban yang sudah sangat maju juga merupakan bukti kejayaan Kerajaan Kediri. Ditambah lagi dengan perkembangan seni sastra yng juga sangat maju pesat juga tak luput dari perhatian pada masa itu. Dengan fakta seperti itu, terbuktilah bahwa Kerajaan Kediri merupakan Kerajaan yang sangat disegani pada masa itu. MASA KEMUNDURAN Sebesar apapun kejayaan sebuah kerajaan di nusantara, pada akhirnya juga akan mengalami keruntuhan. Demikian halnya yang terjadi pada Kerajaan Kediri, meski pernah mengalami masa keemasan, akhirnya juga mengalami keruntuhan. Keruntuhan Kerajaan Kediri ini mulai terjadi pada masa Raja Kertajaya yang kala itu banyak terjadi perpecahan di kalangan Brahmana. Pada masa itu, mereka para Brahmana ini menganggap bahwa Kertajaya melanggar agama dan memaksa mereka untuk menyembahnya sebagai dewa. Kemudian para Brahmana ini kemudian meminta perlindungan kepada Ken Arok, seorang akuwu Tumapel. Pada puncakknya adalah ketika terjadi pertempuran di desa Ganter pada tahun 1222 M. Pada saat itu Ken Arok bida mengalhkan Kertajaya yang sekaligus juga merupakan penanda akhirnya kerajaan Kediri. Setelah Kerajaan Kediri dikalahakn oleh Ken Arok, Kediri kemudian bisa bangkit lagi setelah pada masa pemerintahan Jayakatwang. Namun dalam peperangan tersebut, salah satu pemimpin pasukan Singasari ada yang berhasil lolos yaitu Raden Wijaya, yang kemudian tinggal di Madura. Karena memiliki perilaku yang baik, maka Jayakatwang mengijinkan Raden Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Cerita berlanjut pada tahun 1293 yang pada saat itu tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan datang ke Jawa untuk membalas dendam terhadap Kertanegara.

MASA PERKEMBANGAN Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II (1044) yang diterbitkan Kerajaan Janggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara kedua kerajaan sepeninggal Airlangga. Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui dengan adanya prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Raja-raja sebelum Sri Jayawarsa hanya Sri Samarawijaya yang sudah diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah Sri Jayawarsasudah dapat diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan. Kerajaan Panjalu di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya berhasil menaklukkan Kerajaan Janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati, atau Panjalu Menang. Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya inilah, Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaan ini meliputi seluruh Jawa dan beberapa pulau di Nusantara, bahkan sampai mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Hal ini diperkuat kronik Cina berjudul Ling wai tai ta karya Chou Ku-fei tahun 1178, bahwa pada masa itu negeri paling kaya selain Cina secara berurutan adalah Arab, Jawa, dan Sumatra. Saat itu yang berkuasa di Arab adalah Bani Abbasiyah, di Jawaada Kerajaan Panjalu, sedangkan Sumatra dikuasai Kerajaan Sriwijaya KAPAN BERDIRINYA KERAJAAN SINGHASARI Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. RAJA YANG BERKUASA 1. Ken Arok Setelah menjadi Akuwu Tumapel, Ken Arok memberontak pada Kediri yang pada waktu itu diperintah Raja Kertajaya, Pada tahun 1222 M, datanglah para pendeta dari Kediri untuk meminta perlindungan Ken Arok karena tindakan yang sewenang-wenang dari Raja Kertajaya. Ken Arok menerima dengan senang hati dan bersedia menyusun kekuatan untuk menyerang Kediri. Dalam sebuah peperangan di Desa Ganter, Ken Arok berhasil mengalahkan semua prajurit Kediri beserta rajanya. Setelah mengalahkan Kediri, Ken Arok segera menyatukan Tumapel dan bekas Kerajaan Kediri. Ia kemudian mendirikan Kerajaan Singasari dan menobatkan diri sebagai raja. Setelah menjadiraja, Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi. Ia menjadi raja pertama di Singasari dan merupakan pendiri Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok merupakan cikal bakal raja-raja di Kerajaan Singasari dan KerajaanMajaphit. Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222-1227 M). Pada tahun 1227, M ia dibunuh oleh seseorang atas perintah Anusapati, putra Ken Kedes dengan Tunggul Ametung Ken Arok didharmakan di Kagenengan. Advertisement 2. Anusapati Setelah membunuh Ken Arok, Anusapati atau Anusanatha segera menduduki takhta Kerajaan Singasari. Anusapati memerintah di Kerajaan Singasari cukup lama, yaitu pada kurun waktu tahun 1227-1248 M. Pada masa pemerintahannya tidak banyak hal yang dapat diketahui. Kerajaan Singasari semula aman dan tenteram, tetapi kemudian Raja Anusapati menjadi sasaran pembunuhan. Anusapati berhasil dibunuh oleh Tohjaya yang ingin membalas dendam kematian ayahnya (Ken Arok). Jenazah Anusapati dimakamkan di Candi Kidal (sebelah tenggara Malang). Tohjaya adalah anak Ken Arok dengan selirnya yang bernama Ken Umang.

3. Tohjaya Setelah berhasil membunuh Anusapati pada tahun 1248 M, Tohjaya naik takhta di Kerajaan Singasari. Masa pemerintahan Tohjaya atas Kerajaan Singasari hanya berlangsung beberapa bulan saja. Pada tahun 1248 M, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggawuni (anak Anusapati) dengan Mahesa Cempaka (anak Mahesa Wongateleng atau cucu Ken Arok dengan Ken Dedes). Dalam pemberontakan itu, Tohjaya terluka parah dan kemudian melarikan diri ke Katangkubang. Karena luka yang dideritanya, Tohjaya akhirnya meninggal dan dicandikan di Katangkubang. 4. Ranggawuni Setelah mengalahkan Tohjaya, Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Ia memerintah tahun 1248-1268 M dan didampingi oleh Mahesa Cempaka. Selama masa pemerintahannya, Kerajaan Singasari aman dan tenteram. Pada tahun 1254 M, Wisnuwardhana menobatkan putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda di Daha yang memerintah seluruh daerah Kediri. Dengan cara tersebut, Wisnuwardhana dapat mendidik putranya agar memerintah dengan baik dan meyakinkan keluarga bahwa raja yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perebutan kekuasaan dapat dihindarkan jika ia meninggal. Pada tahun 1268 M, Raja Wisnuwardhana meninggal dan didarmakandi Waleri sebagai Syiwa dan Jayaghu (Candi Jago) sebagai Buddha Amoghapasa. Sementara itu, Mahesa Cempaka meninggal pada tan 1269 M dan dimakamkan di Candi Kumitir sebagai Syiwa. 5. Kertanegara Kertanegara adalah Raja Singasari terbesar. Raja Kertanegara dikenal sebagai seorang penganut agama Syiwa dan Buddha (Buddha Tantrayana). Raja Kertanegara bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara dan memerintah pada tahun 1268-1292 M. Raja Kertanegara terkenal dengan gagasannya untuk memperluas daerah kekuasaan Singasari hingga meliputi seluruh pulau di wilayah Indonesia. Sekian artikel tentang Sejarah : Nama Raja-Raja Kerajaan Singasari semoga bermanfaat BUKTI Pada masa kejayaan raja-raja zaman dahulu membuat istana yang megah untuk tempat tinggal dan tempat memerintah rakyat-rakyatnya ditandai dengan candi-candi yang megah dan bergaya arsitektur tinggi. Bukti peninggalan tersebut dapat dilihat dari sebaran-sebaran candi-candi, prasasti dan arca-arca yang tersebar sepanjang daerah bekas kekasaan Raja-Raja terdahulu. Biasanya didalam prasasti peninggalan suatu kerajaan menggunkan bahasa sangsekertayang menceritkan bagaimana terjadinya kerajaan tersebut dan sebagai bukti sejarah bahwa kerajaan tersebut pernah berdiri dan berkuasa disana. Bukti otentitk peninggalan suatu kerajaan itu dapat dilestarikan agar masyarakat mengetahui sejarah administrasi suatu kerajaan karna dari peninggalan-peninggalan bersejarah ini dipelajari bagaimana raja tersebut memimpin, sisilah garis keturunan raja, kepercayaan yang dianutdan sejauh mana luas area kepemimpinan raja tersebut. Adapun peninggalan- peninggalan Kerajaan Singhasari dapat dilihat dari candi-candi, arca parasasti yang masih terdapat diwilayah Kabupaten Malang. MASA KEJAYAAN Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1272-1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatrasebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan

Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura. MASA KEMUNDURAN Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir. KEKUASAAN Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli Narasingamurti adalah Mahisa Campaka. Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametungsedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok. MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Wikipedia Didirikan: 1293 Pemerintah: Monarki Tanggal Pecahnya: 1527 Raja-raja Majapahit 1. Kertajasa Jawardhana atau Raden Wijaya (1293 1309) 2. Raja Jayanegara (1309-1328) 3. Tribuwana Tunggadewi (1328 1350) 4. Hayam Wuruk (1350-1389) 5. Wikramawardhana (1389-1429) 6. Suhita 7. Kertawijaya 8. Rajasa Wardhana 9. Purwawisesa 10. Brawijaya V

Keruntuhan Kerajaan Majapahit Runtuhnya Kerajaan Majapahit akibat terjadi perang saudara antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana pada tahun tahun 1405-1406 M. Selain itu, adanya pergantian raja yang menjadi perdebatan pada tahun 1450-an dan terjadi pemberontakan besar-besaran pada tahun1468 M oleh seorang bangsawan. Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15. MASA KEEMASAN Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasannya berada dibawah kekuasaan Hayam Wuruk (1350-1389 M). Berdasarkan isi Kitab Negerakertagama, wilayah kekuasaan Majapahit pada masa itu hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruh kerajaan Majapahit sampai ke negaranegara tetangga. Namun, terdapat satu daerah yang tidak tunduk pada kekuasaan Majapahit, yakni Kerajaan Sunda dengan penguasa Sri baduga Maharaja. Ketika Hayam Wuruk ingin menjadikan Diah Pitaloka (Putri Sri baduga Maharaja) sebagai permaisuri, Gajah Mada tidak menyetujuinya. Gajah Mada menginginkan putri Sri baduga Maharaja dipersembahkan kepada Majapahit sebagai upeti. Terjadilah salah paham yang melahirkan peperangan yang pada akhirnya Sri Baduga gugur dan putri Sunda bunuh diri. KERAJANN BULELENG Berdirinya Kerajaan Buleleng Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali utara. Kerajaan ini didirikan sekitar pertengahan abad ke- 17. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan (panji sakti) dengan cara menyatukan seluruh wilayah-wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit. Sejarah Berdirinya Kerajaan Buleleng I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gede Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir bernama Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji. I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra-putranya punya pikiran yang saling berbeda. Kerajaan Buleleng Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821. Kekuasaan Karangasem melemah, terjadi beberapa kali pergantian raja. Tahun 1825 I Gusti Made Karangsem memerintah dengan Patihnya I Gusti Ketut Jelantik sampai ditaklukkan Belanda tahun 1849. Pada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Kisah dari sosok Ki Barak

Kisah dari hasil hubungan gelap antara Dalem Sagening (Raja Gelgel= I Gusti Ngurah Jelantik) dengan pembantu istana yang bernama Ni Luh Pasek. Bayi tersebut lahir tahun 1599 M kemudian dinamakan Ki Barak karena ketika lahir seluruh tubuhnya berwarna merah darah (keajaiban fisik serta kekuatan magis terpancar dari anak itu dalam pertumbuhan selanjutnya). Untuk menutupi aibnya, anak tersebut diserahkan kepada I Gusti Jelantik Bogol sebagai anak angkat, kemudia Ki Barak di kasih nama Gusti Gede Kepasekan. Dalem Sagening khawatir bila keperkasaan Gusti Gede Kepasekan dapat menyaingi putra mahkota I Dewa Dimade. Maka tahun 1611 Gusti Gede Kepasekan (umur 12 tahun) di buang ke Den Bukit bersama ibunya (Ni Luh Pasek). 5 tahun kemudian tepatnya tahun 1616 tepat usia 17 tahun Ki Barak berhasil membunuh penguasa Den Bukit (Pungakan Gendis). Sejak saat itu, ia dinobatkan menjadi Raja dengan Gelar I Gusti Anglurah Panji Sakti. Wilayah kerajaan pada saat dia menjadi raja wilayahnya membentang dari Gilimanuk sampai ke menguwi di selatan dan blambangan (Jawa) kerajaan tersebut terkenal dengan nama BULELENG Raja-Raja Buleleng Wangsa Panji Sakti 1. Gusti Anglurah Panji Sakti 2. Gusti Panji Gede Danudarastra 3. Gusti Alit Panji 4. Gusti Ngurah Panji 5. Gusti Ngurah Jelantik 6. Gusti Made Singaraja Wangsa Karangasem 1. Anak Agung Rai 2. Gusti Gede Karang 3. Gusti Gede Ngurah Pahang 4. Gusti Made Oka Sori 5. Gusti Ngurah Made Karangasem Wangsa Panji Sakti 1. Gusti Made Rahi 2. Gusti Ketut Jelantik 3. Anak Agung Putu Jelantik 4. Anak Agung Nyoman Panji Jelantik 5. Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng Mayoritas penduduk bali di kerajaan Buleleng, hidup dari penghasilan sektor agraris seperti pertanian, peternakan, perikanan dan mengumpulkan hasil hutan. Sebagian kecil melakukan perdagangan, seperti pengepul hasil bumi terutama beras untuk di jual kepada saudagar-saudagar Cina. Seperti asem, bawang, kemiri, kapas Keruntuhan Kerajaan Buleleng

Wafatnya I gusti Anglurah panji tahun 1704 Pemerintahan yang berganti-ganti Konflik dengan pemerintah kolonial belanda Runtuhnya benteng Jagaraga akibat serangan belanda WANGSA WARMADEWA DI BALI Wangsa (dinasti) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di Pulau Bali Pendiri dinasti ini adalah Sri Kesari Warmadewa Menurut riwayat lisan turun-temurun, yang berkuasa sejak abad ke-10. Namanya disebut-sebut dalam Prasasti Blanjong di Sanur dan menjadikannya sebagai raja Bali pertama yang disebut dalam catatan tertulis Menurut prasasti ini, Sri Kesari adalah penganut Budha Mahayana yang ditugaskan dari Jawa untuk memerintah Bali Dinasti inilah yang memiliki hubungan dekat dengan penguasa Kerajaan Medang periode Jawa Timur pada abad ke-10 hingga ke-11 Raja-raja anggota wangsa WarmadewaBerikut adalah raja-raja yang dianggap termasuk dalam wangsa Warmadewa. Sri Kesari Warmadewa ( 914 M) Sang Ratu Ugrasena (915 M- 942 M) Sri Tabanendra Warmadewa (943 M - 961 M) Candra-bhaya-singha-Warmadewa ( 962 M - 975 M) Janasadu Warmadewa ( 975 M -988 M) Udayana Warmadewa (989 M - 990 M) Dharmawangsa Warmadewa (991-1049, penguasa Kerajaan Kahuripan) Airlangga (memerintah di medang) Anak Wungsu (1049) Kemunduran Dinasti Warmadewa Kerajaan ini kurang memiliki banyak informasi tentang kemundurannya, namun diperkirakan kemunduran kerajaan ini dikarenakan munculnya kerajaan baru. Kerajaan Buleleng diperkirakan merupakan salah satu kerajaan yang menggantikan Kerajaan Dinasti Warmadewa. Kerajaan Buleleng sendiri berakhir seiring waktu pada tahun 1950 walaupun sempat di rusak oleh VOC.