Deskripsi: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas merupakan bagian dari sumber data dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

RANCANGAN INDIKATOR RIFAKES PUSKESMAS RIF

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain:

MANAJEMEN PUSKESMAS. Rasa Harbakti, SKM, M Kes BPPSDM DEPKES RI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif.

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DINAS KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SAMBALIUNG

Manajemen Puskesmas 1

SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP)

Pengembangan TIK Sistem Informasi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

PERENCANAAN DAN PENGGERAKAN PELAKSANAAN TINGKAT PUSKESMAS REIN MATONDANG OCTAVIANA PUSPARANI ESTHER JUNITA DJARI

MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

PENDAHULUAN. atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

Sistem Informasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

Pedoman Pelaksanaan Mini Lokakarya Puskesmas

Manajemen Pelayanan di Puskesmas

DAFTAR PERTANYAAN. Lampiran 1 ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

Sekilas tentang : Sistem Kesehatan Indonesia. Dr Anhari Achadi Februari 2009

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui Surat Keputusan MENKES/SK/II/1981.

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

KERANGKA ACUAN PENILAIAN AKUNTABILITAS PENANGGUNGJAWAB PROGRAM DAN PENANGGUNGJAWAB PELAYANAN PUSKESMAS BUNTU BATU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

Ind p PETUNJUK TEKNIS B O K ANTUAN PERASIONAL ESEHATAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

MENGELOLA LOKAKARYA MINI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PENINGKATAN PELAYANAN GIZI DALAM MENUNJANG AKREDITASI PUSKESMAS

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu contoh kebijakan publik yang paling mendasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2011, No Menetapkan Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 36 T

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak dua puluh tahun terakhir, dengan kemajuan besar dalam bidang teknologi informasi khususnya di bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SISTEM INFORMASI MANAKEMEN PUSKESMAS ( STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAWEN DAN PUSKESMAS JOGONALAN KABUPATEN KLATEN)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PUSKESMAS 3 April 2009

file/perbub/upt-puskesmas/2009 2

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

YANG DISIAPKAN STANDAR / KRITERIA /EP Bukti Sosialisi - Daftar hadir - Materi Sosialisasi - Foto kegiatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Ke

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

BAB I. PENDAHULUAN A.

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

DI PUSKESMAS SIAK HULU III KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

Transkripsi:

Deskripsi: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas merupakan bagian dari sumber data dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). SIK di puskesmas dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. 1. Manajemen Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia (Sulastomo, 2007). Puskesmas adalah suatu unit fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 2010). Peran puskesmas sangat penting, karena menjadi ujung tombak dalam upaya kesehatan di masyarakat, terutama upaya promotif dan preventif (Sedyaningsih, 2012). Kepmenkes 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Kesehatan, puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Puskesmas sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan 1

masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggaarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan meliputi: Pelayanan Kesehatan Perorangan; Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah, seperti dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini: Sarana Yankes Tk. I Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Organisasi Yankes Tk.I Mitra YankesTk.I PUSKESMAS Sistem Pemda Unit Struktural Pemda Kab/Kota Tk. Kecamatan Sistem Kesehatan Kab/Kota UPT Dinkes Kab/Kota Gambar 1. Kedudukan Puskesmas di Wilayah Kerjanya Kegiatan puskesmas terdapat 17 jenis, yakni Usaha Pelayanan Rawat Jalan, Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Keluarga Berencana, Usaha Kesehatan Gigi, Usaha Kesehatan Gizi, Usaha Kesehatan Sekolah, Usaha Kesehatan Lingkungan, Usaha Kesehatan Jiwa, Usaha Pendidikan Kesehatan, Usaha Perawatan Kesehatan Masyarakat, Usaha Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Usaha Kesehatan Olahraga, Usaha Kesehatan Lanjut Usia, Usaha Kesehatan Mata, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha Pencatatan dan Pelaporan serta Usaha Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Azwar, 2010).

Manajemen Puskesmas yang dilakukan fungsi sesuai uraian di atas meliputi: Perencanaan (P1); Penggerakan Pelaksanaan (P2); Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) (Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, 2006). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. PTP mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan Penunjang. Perencanaan ini disusun oleh puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya. PTP disusun melalui 4 tahap yaitu: Tahap Persiapan; Tahap Analisa Situasi; Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK); Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Secara sistematis tahapan PTP dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini: Gambar 2. Tahap-tahap Perencanaan Tingkat Puskesmas Langkah pertama dalam mekanisme PTP adalah dengan menyusun RUK yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan pengembangan. Penyusunan RUK puskesmas harus memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan Masyarakat/Badan Penyantun

Puskesmas. RUK harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (H). RUK yang telah disusun dibahas di dinkes kab/kota, diajukan ke Pemerintah daerah Kabupaten/Kota melalui dinkes kab/kota. Selanjutnya RUK puskesmas yang terangkum dalam usulan dinkes kab/kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis. Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan ke puskesmas melalui dinkes kb/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui tersebut, puskesmas menyusun RPK. Sumber pembiayaan puskesmas selain anggaran daerah (DAU) adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinkes kab/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, oleh karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam forum lokakarya mini yang pertama. Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme PTP, dapat dilihat pada alur berikut ini: Gambar 3. Mekanismes Perencanaan Tingkat Puskesmas

Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan (Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas, 2006) dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini (lokmin). Tujuan lokmin yaitu: tergalangnya kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor; terpantaunya hasil kegiatan puskesmas sesuai dengan perencanaan; teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas; teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakan pemecahan masalah; dan tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya. Pelaksanaan Penilaian Kinerja puskesmas (Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, 2006) meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan RPK puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan dibahas melalui forum lokmin baik bulanan dengan lintas program di dalam puskesmas maupun lokmin tribulanan yang melibatkan lintas sektor di kecamatan. Penilaian kinerja puskesmas meliputi puskesmas dan jaringannya yaitu puskesmas pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai UPT dinkes kab/kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap di bawah bimbingan dan pembinaan dinkes kab/kota. 2. Sistem Informasi Manajemen Puskemas (SIMPUS) Meningkatnya kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil-guna dan berdaya-guna, melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang diperlukan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Secara khusus tujuan SIMPUS adalah: sebagai dasar penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP); sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (lokakarya mini); sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (PWS dan Stratifikasi Puskesmas); untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas. Mekanisme SIMPUS dapat dilihat seperti pada gambar 4 berikut ini:

Kab/kota UDKP Rencana Usulan Kegiatan Tindakan Korektif Segera Rencana Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Puskesmas Monitoring Harian/Bln Stratifikasi Puskesmas PTP Mini Lokakarya Lintas Sektoral Informasi Manajemen Analisis & Interpretasi Diseminasi Informasi SP2TP Pelaporan Pencatatan Pengolahan Informasi Lain Demografi Sektor-sektor lain Gambar 4. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, 1997 Berdasarkan Kebijakan Dasar dan pedoman SIMPUS maka kerangka dapat disimpulkan bahwa SIMPUS untuk menunjang fungsi puskesmas dapat digambarkan menggunakan pendekatan sistem seperti pada gambar 5 di bawah ini.

INPUT 1. Kartu Individu (ada 14) 2. Register (ada 42) 3. Laporan Bulanan (LB 1-4) dan Tahunan (LT 1-3) 4. Laporan Khusus: W1; W2; LB1S; LB2S 5. Informasi lain: demografi, sektor-sektor terkait PROSES - Pengumpulan Data - Pengiriman Data - Pengolahan/Analisis Data - Presentasi Data OUTPUT 1. Indikator Upaya Kesehatan 2. Indikator Keadaan Umum/Lingkungan 3. Indikator Derajat Kesehatan MANAJEMEN PUSKESMAS 1. Perencanaan (P1) 2. Penggerakan Pelaksanaan (P2) 3. Pengawasan, Pengendalian dan Peniaian (P3) Gambar 2.5. OPTIMALISASI FUNGSI PUSKESMAS 1. Pusat Penggerak Pembangunan Kesehatan 2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat 3. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Gambar 5. SIMPUS dalam menunjang Manajemen Puskesmas