Neraca Ohaus Tiga Lengan

dokumen-dokumen yang mirip
Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

NERACA. Neraca Ohauss

Neraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas

NERACA A. TUJUAN B. DASAR TEORI a. Neraca Ohauss

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN... A. LATAR BEKALANG MASALAH... B. RUMUSAN MASALAH... C. TUJUAN... BAB II KAJIAN TEORI... A.

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

BESARAN DAN PENGUKURAN

BAIQ HELMA HIDYANTI

Pengukuran Besaran Fisika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN NERACA

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN. untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil

DASAR PERCOBAAN-PERCOBAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat

BAB II PENGUKURAN DASAR

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

A. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya

Gambar mengukur menggunakan jengkal

Modul Mata Kuliah IPA 3 SD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR UMUM I PENGGUNAAN ALAT UKUR DASAR

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

Pengukuran Dasar dan Angka Penting

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN


Tujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA

1. Tujuan Menentukan massa jenis zat padat dan zat cair berdasarkan hukum Archimedes.

MODUL MATA PELAJARAN IPA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

Pengukuran secara umum terbagi dua:

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

Lembar Kegiatan Siswa

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

DASAR PENGUKURAN FISIKA

Laporan Praktikum IPA Modul 4. Gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kompetensi Siswa Hakikat Fisika

DIKTAT PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR Modulus Young

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

TUAS. Titik tumpu. Penumpu

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

Pengukuran. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

PESAWAT ATWOOD. Herayanti, Lisna, Arsyam Basri, Rafika Rahmatia PENDIDIKAN FISIKA 2014 Abstrak

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

Ilmu fisika dilandasi oleh pengukuran besaran fisika. Setiap pengukuran dimaksudkan untuk menghasilkan nilai ukur yang tepat dan benar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

LEMBAR OBSERVASI KETRAMPILAN

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Lampiran 1 SILABUS. Tabel LP1. Silabus Materi Alat Ukur dan Pengukuran. Penilaian Bentuk Instrumen. Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168)

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN I PENERAPAN VOLUMETRI OLEH : FITRI HANDAYANI HAMID STAMBUK : F1C : MUHAMMAD SYAHRIL

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.1

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

Transkripsi:

Neraca Ohaus Tiga Lengan neraca ohaus 3 lengan Neraca Ohaus, salah satu timbangan yang umum dipakai di laboratorium sekolah Sepeti namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat benda. Neraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaus triipel beam ini mempunyai bagian-bagian sebagai : 1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3,, 10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram. 2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram. 3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai tiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo) Cara Menggunakan Neraca Ohaus Tiga Lengan Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas pengunci kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan cara dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi keslahan penimbangan. Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.

Gambar ilustrasi cara memakai neraca ohaus Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala yang terbaca dalam lengan-lengannya sebagai berikut dari gambar diatas, cara membaca skala neraca ohaus : Anting lengan depan = 5,8 gram Anting lengan tengah = 40,0 gram Anting lengan belakang = 300 gram + Jadi total berat gantungan kunci tersebut = 345,8 gram Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering dijumpai di toko-toko atau di warung. a. Pengertian Neraca Ohaus Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca. Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. 1. Skala dalam Neraca Ohaus Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya. Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari ketelitian alat. Secara matematis dapat ditulis:ketidakpastian = ½ x skala terkecil. Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas

ukur 310 gram mempunyai skala terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ 0 = 0,05. 2. Jenis Neraca Ohaus Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya: 1. Neraca Ohaus dua lengan Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20,, 100g. Sedangkan lengan belakang lekukanlekukan mulai dari 0, 100, 200,, 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g. Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya: 1. Lengan depan 2. Lengan belakang 3. System magnetic 4. Penggeser anak timbangan 5. Venier 6. Kait 7. Skala 8. Lekuk 9. Wadah 10. Alas 2. Neraca Ohaus tiga lengan Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut: 1. Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,.., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram 2. Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200,, 500gr. 3. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20,, 100 gr. Bagian-bagian Neraca Ohauss: 1. Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur. 2. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur. 3. Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan. 4. Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digesergeser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran. 5. Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan. 3. Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif. Kalibrasi diperlukan untuk: Perangkat baru Suatu perangkat setiap waktu tertentu Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi) Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi Ketika hasil observasi dipertanyakan Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn, namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan. 4. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga lengan sama. Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus, antara lain: 1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar 2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya 3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan 4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya. 5. Pembacaan dan penulisan hasil pengukuran dari neraca Ohaus Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : - Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan neraca. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan : - Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan Misalnya pada neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan II +Lengan III. Seperti halnya pada alat ukur panjang, hasil pengukuran menggunakan neraca dapat anda laporkan sebagai : Massa M = xo ± ketidakpastian b. Pengertian dan Fungsi Neraca Pegas

Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya. 1. Skala dalam Neraca Pegas Neraca pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skalan (newton) dan g (gram). Untuk menimbang beban (benda),atur terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan cara memutarsekrup pengatur skala. Setelah itu gantungkan benda pada pengait neraca. Selanjutnya, baca hasil pengukuran.kelebihan menimbang beban dengan neraca pegas yaitudalam sekali menimbang benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus. 2. Bagian-bagian Neraca Pegas Bagian-bagian dinamometer (neraca pegas) Gantungan :sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak mengganggu proses pengukuran. Penunjuk skala Pegas : bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran) : bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital. Skala menunjukkan hasil pengukuran : harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang Pengait : sebagai tempat dimana benda diletakkan. 3. Prosedur Penggunaan Neraca Pegas Kalibrasi Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandarkan keadaan ukur sebelum digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati nilai benar. Adapun cara pengkalibrasi dinamometer adalah dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol. 4. Cara Pengukuran Adapun cara pengukurannya, yaitu : Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian bawah pegas. Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh penunjuk skala. 5. Cara Membaca Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan alat ukur mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dinamometer berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.