BAB II PROFIL OBJEK PENELITIAN. Yogyakarta. Secara geografis Kabupaten Sleman. Progo, Daerah DIY dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor industri terbesar yang menghasilkan devisa

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Mandiri.PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka. kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2014

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Berbudaya dan Terintegrasikannya sistem e-government menuju smart. regency (kabupaten cerdas) pada tahun 2021.

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Peringkat Pariwisata Dunia

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual, desa wisata diartikan sebagai. suatu bentuk

PEMETAAN LOKASI POTENSI DESA WISATA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV TINJAUAN UMUM KOTA YOGYAKARTA DAN PANTI REHABILITASI NARKOBA DI YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Kabupaten Sleman. Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada Rijksblad no.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Desa ini terletak 17 km di sebelah. yang lain yang dapat dikembangkan, yaitu potensi ekowisata.

BAB III: TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, masih banyak museum di Indonesia yang

BAB III TINJAUAN WILAYAH

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pajak yang sangat

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

BAB III TINJAUAN TENTANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN DAN KAWASAN CA/TWA GUNUNG GAMPING

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT '

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

BAB II GAMBARAN UMUM BAGIAN PENGELOLAAN DAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO. 1. Menyediakan sarana sosial dan sarana umum yang layak.

*terdiri dari kolam/empang/tebat, tanah kuburan, jalan, dan lapangan.

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II PROFIL DAERAH KABUPATEN SLEMAN & BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dan mengidentifikasi sumber-sumber daya yang dimilikinya.pemerintah

BUPATI MESUJI PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

POTENSI DAN PENGEMBANGAN WISATA DESA NGABLAK DI SLEMAN YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI OBYEK WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. (PERDA DIY) NOMOR : 1 TAHUN (1/1971)

BAB IV GAMBARAN UMUM. dan Bujur Timur, dengan luas 3.185,80. Luas Area ( ) 32,50 586, ,36

BAB IV. A. Pelaksanaan Pasal 24 huruf a, b, dan c Undang-undang Nomor 20 Tahun tentang Rumah Susun Oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.

BAB II SEKILAS TENTANG DINAS PARIWISATA DAN KOTA BATU. keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

2. Dilukiskan dengan gambar simbol merak dan dibuat berbentuk segi empat berukuran 90 x 60 cm

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

KABUPATEN GAYO LUES (PROFILE of GAYO LUES)

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendokumentasian dan penginformasian seni budaya.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan

BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

2 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

STUDI LITERATUR UKDW DATA. Profil Kota Yogyakarta (DIY) Potensi Kota Yogyakarta Potensi Kota Yogyakarta dalam bidang olahraga Data - data sekunder

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 60 TAHUN 2007 TANGGAL : 31 OKTOBER Mutz Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri.

Transkripsi:

BAB II PROFIL OBJEK PENELITIAN A. Kabupaten Sleman Sleman merupakan salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis Kabupaten Sleman 47' 30'' Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Daerah DIY dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Batul dan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah DIY. Luas dari Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574.82 Km² atau sekitar 18% dari luas Daerah DIY. Secara administratif terdiri 17 kecamatan, 86 desa, dan 1.212 dusun dengan jumlah penduduk 850.176 jiwa. (www.slemankab.go.id diakses pada 18/05/2017) Adapun visi dan misi Kabupaten Sleman meliputi : Visi Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan Terintegrasikannya sistme e-government menuju smart regency (kabupaten cerdas) pada tahun 2021. 30

Misi 1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat. 3. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan. 4. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan. 5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional. Logo Kabupaten Sleman 31

Simbol: Sebagai lambang identitas, simbol Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sarat dengan makna. Berikut ini dipaparkan makna yang dikandung simbol tersebut. Pada pandangan sekilas, lambang yang berbentuk segi empat melambangkan prasaja dan kekuasaan. Dasar : Pancasila, Kekayaan Alam, dan Kebudayaan. Warna: Kuning: Keluhuran; Kuning Keemasan: Keemasan/Kejayaan; Merah: Keberanian; Putih: Kesucian; Biru Tua: Kesetiaan; Hijau: Kemakmuran; Biru Muda: Cita-cita; dan Hitam: Keabadian. Makna Lukisan Lukisan Simbol Kabupaten Sleman memiliki makna berikut ini: 32

a. Bintang sudut lima dengan warna kuning emas di atasnya, merupakan Lambang Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dalam Pancasila. b. Perisai bentuk segi lima, adalah lambang persatuan dan kesatuan sebagai dasar untuk menyempurnakan masyarakat. c. Gunung Merapi, melambangkan kemegahan daerah kabupaten Sleman dan berdiri tegak untuk mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial dengan berdasarkan Pancasila. d. Candi Prambanan, melambangkan tingginya kebudayaan daerah Kabupaten Sleman, yang mengandung arti gotong-royong dalam menuju kejayaan. e. Sinar dengan jari-jari masing-masing lima, menggambarkan kecemerlangan bagi daerah Sleman sepanjang masa. f. Tiga gelombang menggambarkan tiga sungai, yang melambangkan kemakmuran dalam mempertinggi pangan dan sandang di daerah Kabupaten Sleman. Kali Krasak, mengalir di sebelah barat laut, Kali Kuning di bagian tengah dan Kali Opak di sebelah timur daerah Kabupaten Sleman g. Lukisan batang padi dan kapas, di samping melambangkan pangan dan sandang, juga melukiskan tanggal dan tahun pindahnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dari ibukota darurat di Ambarrukmo ke Beran. Empat buah kapas melambangkan tanggal empat, tujuh buah bulir padi melambangkan bulan tujuh, enam daun kapas dan empat lembar daun padi 33

melambangkan tahun 64, dengan suryo sengkolo: catur rasa trus manunggal (1964). h. Semua yang berbentuk dan berbilangan lima melambangkan Pancasila. Kata Sleman, ditulis di atas warna kuning emas, melambangkan keagungan dan keemasan bagi daerah Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman dengan wilayahnya yang luas 18% dari luas wilayah Yogyakarta, memiliki banyak potensi sebagai tempat wisata. Berikut nama-nama tempat wisata yang ada di Kabupaten Sleman: Goa Jepang Hutan Wisata Tlogo Nirmolo, Wisata Tracking Lereng Merapi, Wisata Offroad Jeep/Trail, Panggung Kesenian Kaliurang, Taman Rekreasi Kaliurang, Gardu Pandang Boyong, Wisata Erupsi Merapi, Hutan Wisata Pronojiwo, dan Sendratari Ramayana. Selain itu, ada juga Desa Wisata, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Upacara Adat, Museum dan Candi yang tidak kalah menjadi daya tarik tujuan wisata. Desa wisata sendiri merupakan salah satu bentuk pariwisata pedesaan yang menjadi tumpuan berkembangnya konsep pembangunan pariwisata yang berkelanjutan (Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Sleman : 2015). Di wilayah Kabupaten Sleman terdapat 37 desa wisata yaitu, Pentingsari, Pulesari, Pancoh, Grogol, Ledok Nongko, Nawung, Brajan, Kembang Arum, Srowolan, Tanjung, Brayut, Jetak II, Kelor, Sidoakur, Ketingan, Tunggul Arum, Sambi, Kaliurang Timur, Turgo, Plempoh, 34

Pajangan, Jamur, Sendari, Nganggring, Garongan, Trumpon, Kadisobo II, Dukuh, Gabungan, Mlangi, Malangan, Sangubanyu, Gamplong, Sukunan, Dome, dan Kampung Batik Mangunan. Kabupaten Sleman juga memiliki 11 upacara adat : Merti Bumi Kaliurang, Bathok Bolu, Adat Suran Mbah Demang, Adat Tawur Agung, Saparan Gamping, Merti Bumi Tunggularum, Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo, Mbah Bregas, Tuk Si Bedug, Ki Ageng Tunggul Wulung dan Labuhan Merapi). Tidak kalah dengan upacara adat, Kabupaten Sleman memiliki 7 Museum (Affandi, Geotermal UPN, Ullen Sentalu, Monumen Jogja Kembali, Pendidikan Indonesia, Dirgantara, dan Museum Gunung Api Merapi), serta 18 Situs Candi (Prambanan, Kraton Ratu Boko, Kalasan, Barong, Banyunibo, Sari, Sambisari, Ijo, Gebang, Abang, Palgading, Kimpulan, Miri, Kedulan, Sewu, Morangan, Kadisoka, dan Klodangan). Selain itu, Kabupaten Sleman menaungi 27.281 jumlah UMKM dengan kategori jasa, industri dan perdagangan (diluar pasar). B. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman dibentuk berdasarkan Perda Nomor 12 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 32 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tatat Kerja 35

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Tugas dan Fungsi dari Dinas Kebudyaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman ialaha (1) merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, (2) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan kewenangan bidang kebudayaan dan pariwisata, (3) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata, pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan pariwisata, penyelenggaraan pelayanan umum bidang kebudayaan dan pariwisata, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya (laporan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman) Gambar 3: Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman 36

(sumber: laporan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman) C. Sleman Tempel Run 2016 37

Sleman Temple Run pertama diadakan pada tahun 2016, tepatnya pada 28 Agustus. Awal mulanya, Sleman Temple Run ini merupakan field program dari Dimas Diajeng Sleman 2014. Dimas Diajeng Sleman adalah duta daerah dari Kabupaten Sleman yang dapat berkontribusi dalam memajukan Kabupaten Sleman, baik dari segi wisata, budaya, dan sosial. Setiap pemilihan Dimas Diajeng Sleman yang diadakan dua tahun sekali, para finalis diberikan tantangan untuk membuat field program. Field Program yang dibentuk hanya sekali dilaksanakan, tetapi juga bisa diteruskan. Salah satunya adalah Sleman Temple Run tersebut. (sumber: dokumen pribadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman) Field program Sleman Temple Run adalah cara bagi Dimas Diajeng Sleman 2014 untuk mengajak masyarakat mengenal beberapa tempat wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Bedanya, program tersebut tidak mengacu pada kompetisi lari. Hanya berwisata pada umumnya menggunakan kendaraan bis pada keberangkatan dan berjalan kaki saat berada di lokasi wisata. Peserta yang mengikuti mendapat penjelasan mengenai tempat wisata candi yang disebutkan, sehingga nilai edukasi juga didapat dari kegiatan tersebut. Rute yang dilalui dalam Sleman Temple Run 2014 ialah Universitas Gajah Mada (sebagai lokasi berkumpul)-candi Sambisari-Candi Banyunibo-Candi-Candi Barong-Pusat oleh-oleh. 38

Gambar 4 dan 5 : Poster Event Sleman Temple Run 2014 oleh Ikatan Dimas Diajeng Sleman dan finalis Dimas Diajeng Sleman 2014. Gambar 4 Gambar 5 39

(sumber: https://www.google.com/search?q=sleman+temple+run+2016&client diakses pada 20/04/2017) Melihat respon positif yang diberikan oleh masyarakat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman berinisiatif untuk meneruskan program tersebut. Dapat dikatakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman murni mengadopsi event Sleman Temple Run ke dalam program kerjanya. Di tahun 2016 program tersebut mulai dijalankan tetap dengan nama yang sama yaitu Sleman Temple Run 2016 dan menjadi program tahunan bagi Dinas Kabudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Program tersebut dikemas lagi dalam bentuk kompetisis lari marathon. Jalur yang digunakan pada STR tahun 2016 bebeda dengan STR sebelumnya, yaitu Tebing Breksi - Candi Barong - Keraton Ratu Boko - Candi Ijo. Uniknya dari STR ini ialah, merupakan kompetisi lari marathon pertama di DIY yang mengelilingi situs candi sebagai jalurnya. Selain itu, STR 2016 pertama diadakan namun berhasil mengundang antusiasme peserta hingga ke luar negeri. Tujuan dari diadakanannya STR tidak jauh berbeda dengan program sebelumnya, yakni untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke tempat wisata Kabupaten Sleman. Selain itu, mengenalkan pariwisata dan budaya, melalui tempat-tempat wisata dan situs bersejarah. 40

Gambar 6: Poster Event Sleman Temple Run 2016 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman (sumber:https://www.google.com/search?q=sleman+temple+run+2016&client) 41