PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

Sutiyarso Annisaa Adiwidia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENGUASAAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL TAI KELAS IV SDN KARANGASEM II

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM-GAME-TOURNAMENTS)

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN KELAS V SDS MUHAMMADIYAH HUTABANGUN

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING. Dyah Tri Wahyuningtyas

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA KARTU UMBUL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati Universitas PGRI Madiun, Jalan Setia Budi 85 Madiun Email: rissaprimakurniawati14@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve the understanding of the concept of the fourth grade students of Public Elementary School Dinden 1 Kwadungan Ngawi (SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi) by implementing cooperative learning model of Teams Games Tournament type (TGT) with the help of umbul card. The approach used in this study is a qualitative approach and this type of research is a classroom action research (CAR). The subjects of the research in this study were students of Class IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi which amounted to 14 students. The data collection in this research is the learning implementation plan (RPP), student activity observation sheet, teacher observation activity sheet, student worksheet (lembar kerja siswa / LKS), test, and interview. The results showed that the percentage of Cycle I test results was 64.29% and the percentage of Cycle II test result was 92.86%. So that the cooperative learning model of TGT type with the banner card on the sum of integers, the reduction of integers, and solving the problems related to addition and subtraction of integers can improve students concept understanding from Cycle I to Cycle II that is 28.57%. Keywords: cooperative learning, teams games tournament, concept comprehension, media card umbul Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi dengan menenerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu umbul. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi yang berjumlah 14 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas siswa, lembar aktivitas observasi guru, lembar kerja siswa (LKS), tes, dan wawancara. Hasil penelitian diketahui bahwa persentase hasil tes Siklus I adalah 64,29% dan persentase hasil tes Siklus II adalah 92,86%. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu umbul pada materi penjumlahan bilangan bulat, pengurangan bilangan bulat, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dari Siklus I ke Siklus II yaitu sebesar 28,57%. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, teams games tournament, pemahaman konsep, media kartu umbul Kualitas kehidupan suatu bangsa sangat ditentukan merupakan lingkungan pendidikan formal untuk oleh pendidikan. Pendidikan merupakan suatu melaksanakan serangkaian kegiatan terencana kegiatan yang mempersiapkan siswa agar sanggup dan terorganisasi (Winkel, 2004; Effendy, 2007). menghadapi zaman yang semakin lama semakin Pelajaran matematika di Sekolah Dasar seringkali berkembang dengan pesat. Salah satu lembaga yang menjadi momok bagi siswa. Anggapan demikian mewadahi pendidikan adalah sekolah. Sekolah tidak lepas dari persepsi yang berkembang dalam 196

Kurniawati, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.. 197 masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Hal itu karena matematika merupakan ilmu yang abstrak, penuh dengan lambang-lambang, angka-angka, rumusrumus yang sulit, dan terkadang membingungkan. Berdasarkan hasil observasi di sekolah, masih banyak siswa sekolah dasar yang belum bisa pelajaran matematika terutama pada penjumlahan, pengurangan, dan menyelesaikan masalah tentang bilangan bulat. Berdasarkan laporan hasil ulangan pelajaran matematika Kelas IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi dapat dilihat bahwa hanya 5 orang dari 14 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (65), dengan kata lain hanya 36% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal, pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh guru, yaitu menjelaskan materi, menulis di papan tulis dan siswa mencatat sesuai dengan penjelasan guru, memberikan contoh, dan terakhir memberikan latihan atau soal. Pembelajaran yang terjadi hanya satu arah. Model pembelajaran kooperatif memaksimalkan kegiatan belajar dengan cara mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan pada pembelajaran adalah TGT. Salah satu langkah pembelajaran dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah permainan. Permainan ini dapat membuat siswa tidak jenuh terhadap pelajaran matematika (Arsyad, 2011; Asnawir dan Usman, 2002). Suatu pembelajaran yang menyenangkan selain membutuhkan model pembelajaran juga memerlukan media pembelajaran. Melalui media pembelajaran, diharapkan proses pembelajaran dapat menjadi aktif dan menyenangkan. Salah satu media pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar adalah kartu umbul. Siswa sekolah dasar sering memainkan kartu umbul. Melalui media kartu umbul ini, dapat membantu siswa dalam memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Berdasarkan permasalahan pembelajaran matematika, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi dengan menenerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media kartu umbul. METODE Peneliti ini mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu umbul untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rancangan penelitian ini mengacu kepada model Kemmis dan McTaggart yang setiap siklus masing-masing terdiri atas empat langkah kegiatan meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection) (Arikunto, 2007; Aqip, 2006; Gunawan, 2016). Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN Dinden 1 Kwadungan Ngawi yang berjumlah 14 siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data hasil lembar kerja siswa, hasil tes siswa, hasil pengamatan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran, lembar wawancara, dan hasil tes siswa pada akhir siklus. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas siswa, lembar aktivitas observasi guru, lembar kerja siswa (LKS), tes, dan wawancara. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang meliputi mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan serta verifikasi (Moleong, 2006; Putra, 2011; Gunawan, 2014). HASIL Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media Kartu Umbul dilaksanakan dalam dua siklus dan terdiri dari 6 kali pertemuan. Materi yang diajarkan yaitu menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan media kartu umbul, pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media kartu umbul, menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penjumlahan bilangan bulat, dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pengurangan bilangan bulat. Sedangkan dua pertemuan lainnya digunakan un-

198 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 2, DESEMBER 2017: 196-201 tuk melakukan tes akhir setelah Siklus I dan Siklus II. Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal, peneliti melakukan presensi siswa, kemudian mereview materi pada pertemuan sebelumnya yaitu dengan cara bertanya jawab misalnya tentang penjumlahan bilangan bulat, dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini. Pada kegiatan inti, peneliti sebagai guru menjelaskan materi bilangan bulat dengan menggunakan media kartu umbul. Kemudian guru meminta siswa untuk berkelompok. Guru juga membagikan LKS. Guru berkeliling membantu siswa yang kurang bisa memahami soal pada lembar tersebut. Setelah selesai mengerjakan, siswa melakukan presentasi hasil kerja kelompok. Dan selanjutnya guru membahas hasil kerja kelompok. Setelah selesai guru memberikan games berupa quiz dengan menggunakan media kartu umbul. Kelompok yang menang akan mendapat penghargaan dari guru. Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa merangkum hasil pembelajaran hari ini. Dan guru memberikan tugas rumah. Untuk mengetahui pemahaman konsep siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru maka peneliti melakukan tes akhir siklus. Pada saat tes Siklus I dilaksanakan, semua siswa hadir untuk mengikuti tes akhir Siklus I yaitu sebanyak 14 siswa. Dari hasil tes setelah Siklus 1 masih ada sebagian besar siswa kurang memahami tentang materi yang dijelaskan oleh Guru. Hal itu karena banyak siswa belum memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dan siswa dikatakan tuntas untuk pelajaran matematika di SDN Dinden 1 adalah siswa yang sudah mencapai nilai minimal 65. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil tes setelah siklus 1 diketahui bahwa 9 siswa yang mencapai KKM dan 5 orang siswa masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jadi persentase ketuntasan klasikal adalah 64,29% atau 35,71% yang masih belum tuntas. Sehingga persentase pemahaman konsep siswa pada Siklus I adalah 64,29%. Karena hasil Siklus 1 dinyatakan belum tuntas, maka peneliti melanjutkan siklus yang kedua. Dari hasil tes setelah Siklus II tersebut sebagian besar siswa sudah memahami tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, dan bilangan bulat karena mereka dapat menjawab soal dengan benar. Dan siswa dikatakan tuntas pada pelajaran matematika di SDN Dinden 1 adalah siswa yang sudah mencapai nilai minimal 65. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil tes diketahui bahwa 13 siswa yang mencapai KKM dan 1 orang siswa masih belum mencapai KKM. Jadi persentase ketuntasan klasikal adalah 92,86% atau 7,14% yang masih belum tuntas. Sehingga persentase pemahaman siswa pada tindakan II adalah 92,86%. Dari persentase tersebut juga diketahui bahwa pemahaman konsep siswa juga meningkat dari siklus 1 ke Siklus II sebesar 28,57%. Sehingga pemahaman siswa telah dapat dikatakan meningkat. Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa yang dibantu oleh dua observer. Tabel 1 ditampilkan hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa hasil observasi dari dua observer diperoleh persentase skor rata-rata pada observasi aktivitas guru selama Siklus I oleh observer I adalah 91,815% sedangkan observer II yaitu 90,905% dan rata-rata kedua observer tersebut 91,36%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru pada pembelajaran siklus I tersebut dalam kriteria sangat baik. Selain itu, kedua observer tersebut juga memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa selama siklus I berlangsung. Persentase skor rata-rata pada observasi aktivitas siswa yang diberikan oleh observer I adalah 92,725% dan observer II memberikan skor ratarata sebesar 90,905%, sehingga diperoleh rata-rata kedua observer tersebut 91,815%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Siklus Hasil Observasi Aktivitas Guru Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observer I Observer II Observer I Observer II Siklus I Pertemuan I 89,09% 89,09% 89,09% 87,27% Pertemuan II 94,54% 92,72% 96,36% 94,54% Pertemuan I 92,72% 92,72% 92,72% 92,72% Siklus II Pertemuan II 96,36% 94,54% 96,36% 94,54%

Kurniawati, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.. 199 aktivitas siswa pada pembelajaran pada siklus I tersebut dalam kriteria sangat baik. Sedangkan hasil observasi dari dua observer diperoleh persentase skor rata-rata pada observasi aktivitas guru selama Siklus II oleh observer I adalah 94,54% sedangkan observer II yaitu 93,63% dan rata-rata kedua observer tersebut 94,085%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru pada pembelajaran Siklus II tersebut dalam kriteria sangat baik. Selain itu, kedua observer tersebut juga memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa selama Siklus II berlangsung. Persentase skor rata-rata pada observasi aktivitas siswa yang diberikan oleh observer I adalah 94,54% dan observer II memberikan skor rata-rata sebesar 93,63%, sehingga diperoleh rata-rata kedua observer tersebut 94,085%. Berdasarkan hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran Siklus II tersebut dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh kesimpulan bahwa siswa telah memahami konsep materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sudah cukup dikuasai oleh siswa. Selain itu, berdasarkan wawancara ini juga diperoleh suatu kesimpulan bahwa pemahaman siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ini sudah bagus dan juga siswa merasa senang belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu umbul. Berdasarkan hasil analisis ini, semua aspek kriteria keberhasilan pembelajaran yang telah ditetapkan telah tercapai. Dengan demikian disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil dan tindakan penelitian tidak perlu dilanjutkan pada Siklus III. PEMBAHASAN Belajar mengenal pada perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik agar dapat melaksanakan perubahan tingkah laku (Hamalik, 2004). Proses belajar mengajar yang baik diupayakan menghasilkan perubahan yang baik pada anak. Pada kenyataanya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bukanlah suatu hal yang mudah. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk dikuasai oleh siswa karena matematika digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Siswa membutuhkan matematika untuk berhitung, menghitung volume, mengumpulkan, mengolah, menyajikan data, dan lain sebagainya (Hudojo, 2005). Ilmu matematika juga diperlukan untuk bidang ilmu yang lain. Orang membutuhkan matematika agar dapat berbelanja, membaca grafik dan presentasi, membuat catatan-catatan dengan angka, membuat pembukuan, membaca informasi yang disajikan dalam bentuk tabel atau diagram (Effendy, 2007). Akibatnya pada proses pembelajaran siswa kurang aktif, siswa mudah bosan, interaksi guru terhadap siswa kurang, dan motivasi untuk belajar kurang (Hudojo, 2005). Selain itu, pemahaman siswa terhadap materi matematika juga masih kurang karena banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi matematika, tetapi mereka tidak memahami dan sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan materi yang dipelajari dengan penerapannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru dalam menyelengggarakan kegiatan pembelajaran harus kreatif dalam memilih model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep materi matematika. Salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif (Ibrahim dan Sukmadinata, 2003). Keaktifan belajar peserta dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media teka-teki silang (TTS) (Nasution, 2012). Siswa pada model ini memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka (Trianto, 2009). Aktivitas belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan perlombaan (turnamen) yang dirancang sedemikian rupa memungkinkan mahasiswa dapat belajar lebih semangat, termotivasi, menumbuhkan tanggung jawab, persaingan yang sehat, dan mahasiswa terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar (Gunawan, dkk., 2008).

200 ILMU PENDIDIKAN, VOLUME 2 NOMOR 2, DESEMBER 2017: 196-201 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu umbul untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas IV SD Dinden 1 Kwadungan Ngawi meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajara kooperatif tipe TGT berbantuan kartu umbul untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas IV SD Dinden 1 Kwadungan Ngawi dapat diketahui bahwa persentase hasil tes Siklus I adalah 64,29% dan persentase hasil tes Siklus II adalah 92,86%. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan kartu umbul pada materi penjumlahan bilangan bulat, pengurangan bilangan bulat, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dari Siklus I ke Siklus II yaitu sebesar 28,57%. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah bagi guru, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media kartu umbul dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan dalam pembelajaran pada materi penjumlahan bilangan bulat, pengurangan bilangan bulat, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Agar pembelajaran pembelajaran berbantuan media kartu umbul lebih menarik, hendaknya guru memberikan beberapa animasi yang sedang digemari oleh siswa dan gambar-gambar yang relevan serta tidak berlebihan. Sehingga dapat membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk memperhatikan penjelasan dari guru. Agar pembelajaran matematika lebih menarik, hendaknya guru menggunakan media dan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Asnawir, dan Usman, B. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Aqip, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Effendy, O. U. 2007. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Gunawan, I. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Gunawan, I. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, (Online), (http://fip.um.ac.id/wp-content/ uploads/2015/12/2_metpen-kuantitatif.pdf), diakses 12 Desember 2016. Gunawan, I., Wardani, A. D., dan Thohari, A. 2008. Hubungan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams, Game, and Tournament) Guru Mata Pelajaran Fisika dengan Tingkat Pemahaman dan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri Se-Kota Malang. Laporan penelitian tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Hamalik, O. 2004. Proses Belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press. Ibrahim, R., dan Sukmadinata, N. S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, A. M. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Game- Tournament (TGT) dengan Media Tekateki Silang (TTS) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kelas IV A MI Sultan Agung Yogyakarta. Laporan penelitian tidak diterbitkan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta. Putra, E. D. 2011. Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok Kelas VIII SMP Negeri 2 Batu. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Kurniawati, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.. 201 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.