Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM

dokumen-dokumen yang mirip
Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

PROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan operasionalnya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Tinjauan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB I PENDAHULUAN. Domestik Bruto (PDB) dalam jangka panjang. Demikian juga halnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

Juni 2017 RESEARCH TEAM

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan seperti perbankan. Perbankan sebagai lembaga keuangan

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

Perkembangan Ekonomi, Indonesia: Tantangan dan Peluang

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan yang lebih dinamis dan koheren. Singapura UU yang mengarah pada pembentukan Monetary Authority of

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

Monthly Market Update

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. global dan domestik cenderung bias ke bawah yang disebabkan oleh. pertumbuhan ekonomi dunia berjalan tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang surplus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua ahli ekonomi berpendapat bahwa modal merupakan faktor yang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. (Prasetyo, 2009). Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah penting yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

Transkripsi:

Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM 12/31/

DAFTAR ISI 1 2 3 Metodologi Data Hasil 12/31/ M. Indra Maulana 2

Bagian 1 Metodologi 12/31/ M. Indra Maulana 3

1.Uji Stasionaritas (1) 12/31/ M. Indra Maulana 4

1.Uji Stasionaritas (2) Nilai kritis ditetapkan 5% Jika tidak terindikasi break pada data, maka pengujian dilakukan dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) 12/31/ M. Indra Maulana 5

2.Transformasi Transformasi hanya dilakukan pada indikator yang tidak stasioner pada nilai kritis 5% Dua metode transformasi dilakukan Indikator Nominal Perubahan tahun sebelumnya Perubahan 1 periode sebelumnya Bunga dan rasio Dimana p adalah 4 (karena frekuensi data adalah kuartal) 12/31/ M. Indra Maulana 6

3.Forecasting (1) Terdapat 4 metode forecasting univariat yang digunakan 1. Autoregressive moving average (ARMA) 2. Tren 3. Smoothing Metode dilipih berdasarkan kemampuan forecasting selama satu tahun terakhir sebelum akhir data (ex-ante) 12/31/ M. Indra Maulana 7

3.Forecasting (2) 12/31/ M. Indra Maulana 8

3.1.ARMA Penentuan lag optimal didasarkan pada tiga info criterion (Akaike AIC,Schwarz SIC, dan Hannan-Quinn HQ), dengan pendekatan specific-to-general (dari lag terendah hingga lag terbesar) Setelah lag optimal diperoleh, penyederhaan model kemudian dilakukan, sehingga setiap koefisien AR dan MA signifikan pada tingkat 5% (menggunakan uji Wald). Mengingat frekuensi data kuartalan, maka maksimum lag ditetapkan 4. 12/31/ M. Indra Maulana 9

3.2.Tren 12/31/ M. Indra Maulana 10

3.3.Smoothing (1) 12/31/ M. Indra Maulana 11

3.3.Smoothing (2) 12/31/ M. Indra Maulana 12

3.3.Smoothing (3) 12/31/ M. Indra Maulana 13

Bagian 2 Data 12/31/ M. Indra Maulana 14

No Indikator Singkatan Satuan Periode Sumber 1 Produk domestik bruto (PDB): Harga 2000 PDBR Miliar Rp 2000 BI (f) 2 Produk domestik bruto PDBN Miliar Rp 1990 (PDB): Nominal 3 Current account CURRACT Juta USD 1990 BI (1990, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2001a, 2002a, 2003, d) 4 Suku bunga pinjaman LRate % 1990 IMF () 5 Suku bunga deposito DRate % 1990 IMF () 6 BI Rate BI_Rate % 2005 BI (g) 7 Base money M0 Miliar Rp 1990 IMF () 8 Jumlah uang beredar M1 Miliar Rp 1990 BI ( a) (JUB) definisi sempit 9 JUB definisi luas M2 Miliar Rp 1990 BI ( a) 10 Cadangan devisa IR Juta USD 1990 IMF () 12/31/ M. Indra Maulana 15

No Indikator Singkatan Satuan Periode Sumber 11 Ekspor (barang dan jasa) Ekspor Juta USD 2004 BI (d) 12 Impor (Barang dan Impor jasa) 13 Inflasi (yoy) Inflasi % 1990 IMF () 14 Industrrial production IP_AS Indeks 1990 IMF () index AS 15 Harga minyak dunia POil USD/barrel 1990 IMF () 16 Debt service pemerintah dan otoritas moneter DGov Juta USD 2000 BI (c) 17 Debt service swasta DPvt Juta USD 2000 BI (c) 18 Capital adequacy ratio (CAR) Bank umum 19 Return on asset (ROA) Bank umum 20 Loan to deposit ratio (LDR) Bank umum 12/31/ CAR ROA LDR % 2003 BI (2004a, 2004b, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, i, j) M. Indra Maulana 16

No Indikator Singkatan Satuan Periode Sumber 21 IHSG IHSG Indeks 1997 Yahoo Finance () 22 Biaya operasional Pendapatan operasional (BOPO) BOPO % 23 Dana pihak ketiga (DPK) Bank umum DPK Miliar Rp 2003 BI (2004a, 2004b, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, i, j) 24 Non-performing loan ratio (NPL) Bank umum 25 Kurs (rata-rata periode) NPL % ER_AV Rp/USD 1990 IMF () 12/31/ M. Indra Maulana 17

Bagian 3 Hasil Tidak semua variabel ditampilkan hasilnya, namun bisa diperoleh melalui permintaan 12/31/ M. Indra Maulana 18

Sektor moneter (1) Secara umum, kondisi industri perbankan cenderung campuran: Satu sisi, peningkatan CAR dan ROA mengindikasikan kondisi perbankan cukup kuat Walaupun demikian, peningkatan pada LDR, BOPO, dan NPL mengindikasikan bahwa perbankan masih cukup rentan BI rate diperkirakan akan mengalami penurunan sedikit dan cenderung stabil hal tersebut mengindikasikan adanya kebijakan moneter ekspansif (indikasi pada M1 dan M2) Sementara itu, IHSG mengalami peningkatan, walaupun diperkirakan akan menurun pada. 12/31/ M. Indra Maulana 19

Sektor moneter (2) Hasil yang menarik ditunjukan oleh kurs (ER_AV), di mana diperkirakan akan stabil di kisaran Rp13.000/USD Kemungkinan besar hasil ini disebabkan oleh pola kurs selama 12/31/ M. Indra Maulana 20

12/31/ 19,53 19,55 21,23 20,93 21,04 16,5 17 17,5 18 18,5 19 19,5 20 20,5 21 21,5 % CAR 2,91 2,91 2,92 2,93 2,93 2,8 2,85 2,9 2,95 3 3,05 3,1 % ROA 76,14 76,47 79,36 79,26 79,23 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 % BOPO 2,29 2,51 2,76 3,06 3,39 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 % NPL M. Indra Maulana 21

12/31/ 88,93 89,65 90,36 91,04 91,71 80 82 84 86 88 90 92 94 % LDR 7,50 6,98 6,98 6,98 6,98 0 1 2 3 4 5 6 7 8 % BI_Rate 8,9 9,3 9,7 10,1 10,5 0 2 4 6 8 10 12 % DRate 12,6 12,7 12,8 13,0 13,1 10,5 11 11,5 12 12,5 13 13,5 % LRate M. Indra Maulana 22

12/31/ 5.137,58 5.321,93 5.432,88 5.686,56 5.311,88 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 IHSG 949 969 932 1.035 1.039 0 200 400 600 800 1000 1200 Triliun Rp M1 4.010 4.215 4.135 4.366 4.527 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 Triliun Rp M2 11.850 14.006 13.242 13.781 13.732 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Rp/USD ER_AV M. Indra Maulana 23

Sektor riil Sektor riil diperkirakan relatif kondusif Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada pada kisaran 5% Sementara inflasi cenderung mendekati 7% 12/31/ M. Indra Maulana 24

12/31/ 5,01 4,59 5,03 5,08 5,34 0 1 2 3 4 5 6 7 % Pertumbuhan ekonomi (PDBR) 4,35 6,88 6,81 6,74 6,67 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 % Inflasi M. Indra Maulana 25

Sektor eksternal...(1) Secara umum, posisi Indonesia secara eksternal masih cukup kuat Defisit current account diperkirakan sekitar 3% - 4% terhadap PDB Balance of trade diperkirakan positif pada Cadangan devisa pada diperkirakan meningkat 13% dibandingkan DSR diperkirakan berkisar antara 16% - 21% 12/31/ M. Indra Maulana 26

Sektor eksternal (2) Walaupun demikian, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Harga minyak dunia diperkirakan akan berada pada kisaran 100 USD/barrel Perekonomian Amerika Serikat (IP_AS) diperkirakan akan terus menguat 12/31/ M. Indra Maulana 27

12/31/ 108 111 115 119 122 0 20 40 60 80 100 120 140 Miliar USD IR -3,09-3,50-3,17-4,12-3,23-5 -4,5-4 -3,5-3 -2,5-2 -1,5-1 -0,5 0 % CURRACT/PDBN -976-497 -179 362 1.221-5000 -4000-3000 -2000-1000 0 1000 2000 Juta USD Balance of Trade (Ekspor-Impor) 15,83 21,38 16,68 21,28 18,42 0 5 10 15 20 25 % DSR ((DGov + DPvt)/PDBN) M. Indra Maulana 28

12/31/ 95,89 106,87 104,32 107,50 94,07 85 90 95 100 105 110 USD/barrel POIL 110 111 112 113 116 95 100 105 110 115 120 IP_AS M. Indra Maulana 29

Daftar Pustaka (1) Bank Indonesia (BI), 1990, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1990, BI, Jakarta. BI, 1992, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia November 1992, BI, Jakarta. BI, 1993, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1993, BI, Jakarta. BI, 1994, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1994, BI, Jakarta. BI, 1995, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1995, BI, Jakarta. BI, 1996, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1996, BI, Jakarta. BI, 1997, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1997, BI, Jakarta. BI, 1998, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1998, BI, Jakarta. BI, 1999, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 1999, BI, Jakarta. BI, 2001a, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Januari 2001, BI, Jakarta. BI, 2001b, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 2001, BI, Jakarta. BI, 2002a, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Januari 2002, BI, Jakarta. BI, 2002b, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 2002, BI, Jakarta. BI, 2003, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Desember 2003, BI, Jakarta. BI, 2004a, Statistik Perbankan Indonesia Januari 2004, BI, Jakarta. BI, 2004b, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2004, BI, Jakarta. BI, 2005, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2005, BI, Jakarta. BI, 2006, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2006, BI, Jakarta. BI, 2007, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2007, BI, Jakarta. 12/31/ M. Indra Maulana 30

Daftar Pustaka (2) BI, 2008, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2008, BI, Jakarta. BI, 2009, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2009, BI, Jakarta. BI, 2010, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2010, BI, Jakarta. BI,, Statistik Perbankan Indonesia Nopember, BI, Jakarta. BI, a, I.1. Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, diakses 28 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/moneter/contents/default.aspx. BI, b, Informasi Kurs, diakses 16 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/moneter/informasikurs/transaksi-bi/default.aspx. BI, c, IV.7. Pembayaran Pokok dan Bunga Pinjaman Luar Negeri, diakses 16 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/eksternal/contents/default.aspx. BI, d, V.I. Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan, diakses 17 Desember, dari dari http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/eksternal/contents/default.aspx. BI, e, V.36. Aliran Investasi Langsung di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi, diakses 28 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/eksternal/contents/default.aspx. BI, f, VII.4. Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan atas Dasar Harga Konstan 2000, diakses 18 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/riil/contents/default.aspx. BI, g, IX.8. Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral Beberapa Negara/Kawasan, diakses 28 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/eksternal/contents/default.aspx. BI, h, Statistik Perbankan Indonesia Oktober, diakses 28 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/pages/spi_1013.aspx. 12/31/ M. Indra Maulana 31

Daftar Pustaka (3) BI, i, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2011, diakses 28 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/pages/spi_1211.asp x. BI, j, Statistik Perbankan Indonesia Desember 2012, diakses 28 Desember, dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/pages/spi_1212.asp x. International Monetary Fund (IMF),, International Financial Statistics, dilihat 28 Desember, dari http://elibrary-data.imf.org. Yahoo Finance,, dilihat 28 Desember, dari http://finance.yahoo.com. Zivot, E. & Andrews, D.W.K., 1992, Further Evidence on the Great Crash, the Oil-Price Shock, and the Unit-Root Hypothesis, Journal of Business and Economic Statistics, 10(3), 251-70. 12/31/ M. Indra Maulana 32

12/31/ M. Indra Maulana 33