PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang aktif dan sangat imajinatif serta

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Prasyarat Untuk Mengikuti Ujian Skripsi SI Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Pada Fakultas Ilmu Pendidikan O L E H :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diharapkan. Sadar pentingnya ketrampilan proses sains pada anak akan semakin

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

NURAINI RAHARJANTI A53B111047

2014/2015. Disusun oleh : A

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN PADA BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIP TIPE

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENGARUH PENGGUNAAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SAINS KELAS IV DI SDN NO. 25/I KAMPUNG BARU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

NURKHAYATI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK KANAK ANGGREK LANJARAN MUSUK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

Diajukan Oleh: Lestari A

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diselenggarakan melalui dua jalur yaitu jalur

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PINTAR DI PAUD KUSUMA MULIA SUGIHWARAS KEDIRI

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 2 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013 / 2014

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-5 MELALUI MEDIA POHON HITUNG PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN SANTA MARIA KEDIRI TAHUN AJARAN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

MODEL BERMAIN SAMBIL BELAJAR SAINS UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Dwi Yulianti 1,Sri S, Dewanti H 2

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) TK Pertiwi Wonosari Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode proyek dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami konsep warna. Subyek penelitian ini yaitu anak kelompok B TK Pertiwi Wonosari Kecamatan Siwalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitian menggunakan lembar penelitian anak, lembar kinerja guru, lembar observasi. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dalam bentuk prosentase. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan. Simpulan pada penelitian ini bahwa penggunaan pembelajaran dengan metode proyek cukup efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran konsep warna. Kata Kunci: Memahami; Konsep Warna; Metode Proyek 2016 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia PENDAHULUAN Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tak pernah berhenti belajar. Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya. Walaupun setiap anak adalah unik, karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, namun demikian perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum. Agar anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Walaupun Taman Kanak-kanak bukan syarat untuk masuk ke jenjang sekolah dasar namun orang tua memandang perlu memasukkan anak-anaknya ke Taman Kanak-kanak, hal ini terbukti banyak sekolah-sekolah PAUD formal dan non formal berdiri. 31

Sebagai guru atau orang tua, hendaknya memperhatikan pola perkembangan anak, baik perkembangan kognitif, motorik, fisik maupun yang lainnya. Walaupun pada kenyataannya perkembangan seorang anak berbeda satu dengan yang lainnya, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Mengembangkan kemampuan kognitif anak dapat dilakukan dengan belajar sambil bermain. Sebagai guru TK harus dapat mengarahkan dan mengawasi apa yang dilakukan oleh anak. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak adalah belajar sambil bermain, tetapi terkadang ada guru yang enggan melakukan hal tersebut, karena guru merasa malas melakukan kegiatan, misalnya eksperimen atau pencampuran warna. Karena anak-anak merasa kesulitan untuk mengetahui warnawarna yang diperlihatkan oleh guru, sehingga membuat suasana kelas menjadi gaduh dan kotor akhirnya guru kurang menyukai kegiatan eksperimen atau mencampur warna. Untuk itu guru mencoba memberikan motivasi dan dorongan agar anak mau mencoba bereksperimen pada kegiatan mencampur warna, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuanb kognitif anak. Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti tertarik meneliti Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan Pencampuran Warna Dengan Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Wonosari Kecamatan Siwalan Kab. Pekalongan. Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya, Depdiknas (2007: 1809). Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsure yaitu cahaya, obyek, dan observer (dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Beberapa ahli mengemukakan pengertian tentang warna. Prawira menjelaskan bahwa : Warna adalah salah satu unsur keindahan seni dan desain selain unsure-unsur visual lainnya. Kemudian Sanyoto mendefinisikan, Warna adalah secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Nugraha mengatakan bahwa Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Sains atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang pokok bahasanya adalah alam dengan segala isinya. Hal yang dipelajari dalam sains adalah sebab akibat, hubungan kausal dari kejadiankejadian yang terjadi di alam. Menurut Powler (dalam Winataputra 1993), sains adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dengan mengamati gejala-gejala kebendaan, dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi. Untuk anak TK obyek tersebut meliputi benda-benda disekitar anak dan bendabenda yang sering menjadi perhatian anak, misal : air, udara, bunyi, api, tanah, tumbuhan, hewan, dan dirinya sendiri merupakan obyek-obyek sains yang sering menjadi perhatian anak. Gejala alam seperti hujan, angin, petir, kebakaran, hewan yang beranak, tumbuhan yang berbuah juga menarik bagi anak. Obyek-obyek tersebut dipelajari melalui metode ilmiah, yang bagi anak TK perlu disederhanakan. Produk sains untuk anak TK lebih dominan berupa pengetahuan tentang fakta-fakta dan gejala peristiwa tentang benda-benda alam. Menurut NSTA (National Science Teacher Association) (2005) salah satu standar sains untuk TK adalah sains sebagai cara penyelidikan (science as inquiry). Standar ini menyatakan pentingnya melatih anak melakukan penyelidikan terhadap berbagai fenomena alam. Sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains adalah pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik alami. Sebagai proses, sains mencakup kegiatan menelusuri, mengamati dan melakukan percobaan. Kegiatan bermain sains sangat penting diberikan untuk anak usia dini karena multi manfaat, yakni dapat mengembangkan kemampuan: a) eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan menyelidiki objek serta fenomena alam; b) mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti melakukan pengamatan, mengukur, mengkomunikasikan hasil pengamatan, dan sebagainya; c) mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau melakukan kegiatan inkuiri atau penemuan; d)memahami pengetahuan tentang berbagai benda baik ciri, struktur maupun fungsinya. 32 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 3. Juli (2016)

Berikut ini disajikan contoh kegiatan sains untuk anak usia dini : Bidang Pengembangan: kemampuan dasar kognitif; Tingkat Capaian Perkembangan: siswa dapat mengenal berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari; Capaian Perkembangan: siswa dapat mengenal konsep sains sederhana METODE PENELITIAN Metodelogi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan (Narbuko, 2003 : 17), Suharsini, 2006 : 2, penelitian adalah kegiatan mencermati subyek atau obyek dengan menggunakan cara atau aturan tertentu. Menurut Sukmadinata, 2010 : 2, ada beberapa sebab mengapa orang melakukan penelitian, pertama : karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan yang terbatas, kedua : manusia memiliki dorongan untuk mengetahui, ketiga : manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan pada masalah, tantangan dan kesulitan baik dalam dirinya, masyarakat, keluarga, serta lingkungan kerjanya, keempat : manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan dimilikinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Wonosari Kecamatan Siwalan pada anak kelompok B, salah satu yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan pencampuran warna. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode proyek. Penelitian dilaksanakan di TK Cempaka Mejasem Kecamatan Siwalan. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelompok B yang berjumlah 25 anak yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa instrumen tes pemberian tugas pada anak untuk melipat kertas sedangkan instrumen non tes berupa hasil observasi. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes untuk mengukur ranah kognitif dan kreativitas hasil belajar siswa. Observasi untuk mengukur perkembangan siswa, dokumentasi untuk melakukan supervisi pembelajaran dan hasil kegiatan belajar siswa dari masing-masing individu sebelum maupun sesudah dilaksanakan tindakan penelitian, dan wawancara untuk memberikan informasi pendukung yang dipandang perlu. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan diskripsi data yaitu mendiskripsikan data melalui instrumen yang telah disediakan pada refleksi dari setiap siklus tindakan. Untuk data yang bersifat kualitatif validasinya mengacu pada tingkat antusias anak terhadap kegiatan pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif diketahui dari hasil prosentase tingkat keberhasilan anak. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I 1. Perencanaan Tahap perencanaan pembelajaran dilakukan untuk mendapatkan hasil pembelajaran sesuai dengan keinginan yang akan dicapai yaitu dengan membuat suatu perencanaan berupa rencana kegiatan pembelajaran maupun mempersiapkan kelengkapan belajar lainnya seperti : media serta alat penilaian dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 33

2. Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan pengembangan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana ataupun skenario pembelajaran yang telah dibuat. 3. Observasi Peneliti melaksanakan pengamatan menggunakan lembar observasi anak yang telah direncanakan. 4. Refleksi Peneliti melakukan analisis data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan pembelajaran melalui lembar penilaian yang ada dan melaksanakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siklus II 1. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan persiapan pembelajaran yaitu dengan membuat satuan kegiatan harian dan skenario kegiatan pengembangan pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan media pembelajaran atau alat peraga berupa air, ember dan pewarna, lembar penilaian kemampuan anak terhadap kegiatan pengembangan, lembar pengamatan anak, dan lembar wawancara anak. Sehingga diharapkan akan diperoleh data yang lebih akurat. 2. Pelaksanaan Tindakan Peneliti melaksanakan kegiatan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak yang lebih baik. Peneliti melakukan apersepsi, menyiapkan materi (penjelasan materi) dengan metode bervariatif dengan tujuan agar anak tidak bosan terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh anak didik. Peneliti memberi kesempatan untuk bertanya jawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Peneliti juga memberikan suatu penghargaan baik berupa sanjungan ataupun acungan jempol agar anak lebih termotivasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian diharapkan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 3. Observasi Melaksanakan pencatatan terhadap segala hal selama proses pembelajaran yaitu menggunakan lembar observasi anak yang telah direncanakan. 4. Refleksi Peneliti melakukan analisis mengenai hasil observasi anak, hasil penilaian kemampuan anak, dan hasil wawancara sesuai dengan data yang diperoleh. Hal ini untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran Peningkatan kemampuan motorik halus anak pada kegiatan prasiklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Nilai Jml.Anak (Pra Siklus) Jml.Anak (Siklus I) Jml.Anak (Siklus II) Pra Siklus (%) Siklus I (%) Siklus II (%) 7 14 22 28 56 88 5 4 1 20 16 4 ᴑ 13 7 2 52 28 8 34 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 3. Juli (2016)

Keterangan : = Anak mampu mengerjakan tugas tanpa bantuan. = Anak mampu mengerjakan tugas tetapi sedikit dibantu. ᴑ = Anak sama sekali tidak mampu mengerjakan tugas. Untuk lebih jelasnya peningkatan kemampuan motorik halus anak dapat dilihat pada grafik I berikut: Gambar 1. Grafik Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Hasil yang diperoleh dari pengembangan kegiatan pembelajaran pada Siklus I, prosentase anak yang mendapat nilai tanda lingkaran penuh ( ) 56%, sedangkan prosentase anak yang mendapat nilai tanda ceklis ( ) 12%, prosentase anak yang mendapat nilai tanda lingkaran (ᴑ) 28%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan melipat kertas mendapat respon yang baik yaitu ditandai dengan adanya peningkatan keberhasilan anak dalam kegiatan tersebut. Sedangkan hasil dari pengembangan kegiatan pada siklus II prosentase anak yang mendapatkan lingkaran penuh ( ) 88%, prosentase anak yang mendapatkan tanda ceklis ( ) 4%, prosentase anak yang mendapatkan tanda lingkaran (ᴑ) 8%. SIMPULAN Dalam pengenalan warna melalui kegiatan pencampuran warna yang diberikan peneliti pada anak didik dengan menggunakan pewarna makanan, dan metode yang tepat anak lebih tertarik. Pencapaian hasil pada pra siklus yang mendapatkan nilai baik sebanyak 7 anak atau 28 %, sedangkan anak mampu tapi sedikit dibantu 5 anak atau 20 %, sedangkan anak sama sekali tidak mampu 13 anak atau 52 %. Pada siklus I yang mendapatkan nilai baik ada 14 anak atau 56 %, sedangkan anak mampu tetapi sedikit dibantu 4 anak atau 16 %, sedangkan anak sama sekali tidak mampu 7 anak atau 28 %. Pada siklus II yang mendapatkan nilai baik tanpa bantuan guru 22 anak atau 88 %, anak mampu tapi sedikit bantuan guru 1 anak atau 4 %, dan 2 anak sama sekali tidak mampu atau 8 %. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan pencampuran warna dengan menggunakan metode proyek dapat meningkatkan pengenalan warna pada anak TK Pertiwi Wonosari khususnya pada kelompok B. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut: (a) Hendaknya dalam pengenalan berbagai macam warna guru harus sabar dalam memberikan penjelasan. (b) Bagi orang tua, pengenalan berbagai macam warna dikenalkan sejak dini sehingga anak bisa dengan jelas mengetahui berbagai macam warna. (c) Guru seharusnya lebih kreatif memilih atau menambah media untuk meningkatkan kreativitas anak dalam pencampuran warna. 35

UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih, peneliti tujukan kepada Dosen Pembimbing, Guru, Observer, dan Anak Didik TK Pertiwi Wonosari DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sugandi, 2004 (cetakan I). Teori pembelajaran, Semarang : MKK UNNES Ali Nugroho, 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains PAUD, Jakarta : Depdiknas. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Reneka Cipta., 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Reneka Cipta. Catharina Tri Anni, dkk. 2004 (cetakan I). Psikologi Belajar, Semarang : UPT MKK UNNES. Depdiknas, 2006. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bermain, Jakarta : Depdiknas. Depdiknas, 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif Di Taman Kanak-kanak, Jakarta. 36 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 3. Juli (2016)