BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah persaingan yang semakin ketat, perusahaan dengan orientasi laba dituntut untuk semakin bersaing secara kompetitif. Pihak manajemen dituntut untuk dapat memastikan aspek dalam perusahaan berjalan dengan baik dengan kinerja yang maksimal. Salah satu aspek sangat vital dalam pengoperasian perusahaan yang harus diperhatikan pihak manajemen adalah tenaga kerja. Aspek tenaga kerja harus sangat diperhatikan karena dampak dari kinerja tenaga kerja akan mempengaruhi secara signifikan hasil kerja seorang karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Sesuai dengan jargon If you can t measure it, you can t manage it (Mccord, et al., 2014), semua aspek dalam manajemen yang akan dinilai baik buruknya harus dapat diukur dan dapat dituang ke dalam angka, tak terkecuali aspek tenaga kerja. Kinerja tenaga kerja perlu untuk diukur dengan handal menggunakan alat ukur yang sesuai sehingga perusahaan dapat mengontrol kinerja perusahaan. Dengan pengukuran yang handal, kinerja yang buruk dapat segera diketahui dan dapat segera dicari solusi atau alternatif untuk memperbaiki hal tersebut sehingga kinerja perusahaan dapat diperbaiki. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan serangkaian dari pengelolaan sistem pengendalian manajemen. Tidak sedikit perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran kinerja karyawannya. Hal ini tidak mengherankan karena membuat sebuah alat ukur kinerja 1
2 yang tepat dan sesuai membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk terus dievaluasi dan diperbaharui. BJ Home adalah sebuah perusahaan retail bahan bangunan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Salah satu cabang perusahaan BJ Home terletak di Yogyakarta. BJ Home berdiri pada tahun 2008 berlokasi di Jalan Magelang dan Sejak November 2013, BJ Home pindah ke lokasi Ringroad Timur sebagai gudang utama yang dipakai sekaligus sebagai display dari produk yang dijual. Mengusung konsep modern supermarket, BJ Home mempekerjakan sebanyak 370 pegawai dengan komposisi 300 pegawai tetap dan 70 orang pegawai konyinasi. Perusahaan telah memakai sistem informasi yang baik, terbukti dengan prosedur yang handal dari pembelian barang sampai dengan pengiriman barang kepada konsumen. Namun, dalam sistem yang baik ini, BJ Home masih memerlukan tenaga kerja untuk mengoperasikannya. Tak jarang terjadi human error yang berdampak datangnya komplain dari pelanggan karena merasa tidak puas dengan kinerja karyawan yang ada dan berujung pada kerugian perusahaan. Karena hal-hal tersebut kerap terjadi, manajemen membuat sebuah alat ukur agar dapat mengukur seberapa baik atau buruk kinerja dari pegawai tersebut dengan tujuan memotivasi mereka agar terus memiliki kinerja yang baik. BJ Home mulai menggunakan sistem penilaian Key Performance Indicator (KPI) sejak kurang lebih enam bulan yang lalu. Sebelumnya, BJ Home masih menggunakan konsep tradisional dengan pegawai yang hanya diupah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) dan tidak ada pengukuran kinerja yang jelas dan tertulis dari pihak manajemen sehingga penilaian sangat bersifat subjektif serta
3 tidak memiliki dokumen pendukung. Para pegawai hanya akan dikenakan Surat Peringatan (SP) apabila melakukan hal-hal seperti pelanggaran kedisiplinan, kriminal, dan penyalahgunaan Standar Operasional Prosedur (SOP). Karena merasa perlu, manajemen kemudian membuat sebuah alat ukur yang berupa KPI. Penilaian kinerja dibagi menjadi dua tahap: tahap yang pertama adalah penilaian kinerja pegawai baru yang telah bekerja selama tiga bulan pertama dengan penilaian yang sederhana sebagai tahap uji coba dan masa orientasi pegawai. Apabila penilaian kinerja pegawai baru tersebut dirasa cukup baik, selanjutnya pegawai tersebut akan dijadikan pegawai tetap melalui kontrak dan kinerja pegawai tersebut akan dinilai menggunakan KPI yang lebih kompleks. Penelitian ini dilakukan di BJ Home Yogyakarta karena memiliki karyawan yang cukup banyak dan membutuhkan sistem penilaian kinerja yang handal dalam menilai kinerja masing-masing karyawan secara objektif. Selanjutnya, BJ Home Yogyakarta belum lama mengganti sistem penilaian kinerja yang lama dengan yang baru sehingga memerlukan evaluasi dan melihat perubahan apa saja yang dibawa dari sistem yang baru diganti tersebut. BJ Home juga dapat membuat tren sistem penilaian kinerja pada perusahaan yang sejenis sehingga dapat menjadi acuan yang tepat bagi perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Penilaian KPI telah banyak diteliti oleh peneliti-peneliti terdahulu dan banyak yang menghubungkan KPI dengan balanced scorecard/instrumen lain. Pada penelitian ini yang berupa studi kasus di BJ Home, KPI digunakan untuk memperbaiki sistem penilaian kinerja sebelumnya yang sederhana, sehingga dibutuhkan evaluasi mendalam tentang alat ukur baru ini untuk mengetahui
4 bagaimana implementasinya yang kemudian akan dievaluasi dan diperbaiki. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode studi kasus. 1.2 Pertanyaan Penelitian 1. Apakah KPI BJ Home cabang Yogyakarta telah dapat mengukur kinerja dengan baik dan adil? 2. Mengapa BJ Home cabang Yogyakarta perlu menggunakan sistem penilaian KPI? 3. Bagaimana keterterapan KPI pada BJ Home cabang Yogyakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi KPI di BJ Home cabang Yogyakarta dari persepsi karyawan, mengevaluasi upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam mengembangkan KPI yang telah ada dan menganalisis keterterapan aspek KPI pada BJ Home cabang Yogyakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan dari penerapan KPI yang telah dilakukan sehingga diharapkan di masa depan, perusahaan dapat berupaya untuk terus memperbaiki cara penilaian pengukuran kinerja karyawan agar sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya literatur tentang key performance indicator. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan penelitian di masa depan.
5 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dengan pihak BJ Home cabang Yogyakarta yang terkait dan pembagian kuisioner pada karyawan BJ Home cabang Yogyakarta. Data yang akan digunakan adalah form KPI pada BJ Home Yogyakarta, dan data personil perusahaan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun secara berurutan terdiri dari lima bagian sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bagian ini menjelaskan segala sesuatu terkait latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan sistematika pembahasan penelitian. BAB II : Landasan Teori Bagian ini menjelaskan tinjauan teoritis mengenai kinerja dan sistem penilaian kinerja. BAB III: Metode Penelitian Pada bagian ini menjelaskan metode penelitian yang terdiri dari subjek penelitian, jenis data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, objek penelitian, populasi dan sampel, dan teknik analisis data. BAB IV: Analisis dan Pembahasan Bagian ini membahas tentang hasil yang didapatkan dari penelitian dan pembahasan.
6 BAB V: Penutup Bagian ini berisi penutup dari penelitian ini yang terdiri dari kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran dari peneliti