PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA

dokumen-dokumen yang mirip
M A K R A M E (KERAJINAN DENGAN TEKNIK SIMPUL)

7 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

MAKALAH PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD MAKRAME. Dosen Pengampu : Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd

PENUMBUHKEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI PELATIHAN TEKNIK DASAR MAKRAME DALAM PEMBUATAN TAS DARI TALIKUR

Bidang Kegiatan: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK. TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR Sidoarjo, September 2014 KERAJINAN TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KRIYA TEKSTIL SMK. Budiyono dkk

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY


PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Bangsa yang ingin maju haruslah memajukan pendidikannya terlebih. kebutuhan dengan segala keterampilan yang dimilikinya.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat.

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Madiun; 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

Bahan Belajar. Kreasi Kain Perca. (c) PP-PAUD DAN DIKMAS JABAR

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

EKSPLORASI SIMPUL PADA TALI KATUN UNTUK PELENGKAP BUSANA

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN UNTUK PELAJAR DARI KELUARGA KURANG MAMPU. Oleh. Syahrizal, Sri Meiyenti. Fisip Universitas Andalas.

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

BAB III SURVEY LAPANGAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Seni Budaya merupakan satu diantara mata pelajaran yang ada di

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

A. Judul Program. B. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)


SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

Buchari. et al. Peningkatan Mutu Produk Kelompok Usaha Pengrajin Eceng Gondok

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA

6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

MODUL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

SISTEMATIKA PEMBUATAN JURNAL P2M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun perekonomian nasional dalam konteks perkembangan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

Kata kunci: Desa Sekaran, lenan rumah tangga, teknik patchwork quilting.

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

PERATURAN KRIDA MAHASISWA BARU FAKULTAS TEKNIK

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

KISI-KISI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH UJIAN PRAKTIK

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. /

BAB I PENDAHULUAN. kreatifitas dan meningkatkan keterampilannya agar menjadi sumber daya manusia

PERATURAN. ATURAN PAKAIAN SERAGAM PUTRA (Gambar dilampiran) Hari Pertama (Rabu, 31 Agustus 2016)

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Barat yang berbentuk selendang.

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERFECT 2012 NAMA LENGKAP JURUSAN FEB - UB NAMA KELOMPOK (NO. KEL) FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI. 19cm. 26cm NO URUT DLM KELOMPO K 3,5. 3 cm.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

BAB II METODE PERANCANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia mempunyai potensi yang dapat dibina dan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

KETERAMPILAN AKSESORIS BUSANA MENGGUNAKAN TEKNIK MAKRAME DAN TEKNIK JUMPUTAN DI KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

BAB II METODE PERANCANGAN

Kata Kunci: Kontribusi, Dasar Desain, Pembuatan Sulaman Fantasi, Sarung Bantal Kursi, Mata Pelajaran Pembuatan Hiasan.

PELATIHAN DESAIN MODEL TEROMPAH (PACCAK) DESA SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO

BIDANG KEGIATAN : PKM- PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Transkripsi:

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA Desi Trisnawati, Ranelis, Wendra, Lucy Prasilia Prodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain-ISI Padangpanjang Jl. Bahder Johan, Padangpanjang, Sumatera Barat harismanomar@gmail.com ABSTRAK Makrame adalah kerajinan dalam bentuk simpul tali. Kerajinan Makrame/ simpul tali ini bermacam-macam seperti simpul pipih, kordon, kordon berganda dan simpul rantai. Kerajinan tangan yang dapat dibuat dengan teknik makrame adalah tas, dompet, asesoris, fashion, dan penghias interior tekstil lainnya. Hasil kerajinan makrame sangat unik dan memiliki nilai seni karena seluruh proses pengerjaannya dilakukan secara manual, pengulangan simpul dilakukan secara ber-ulang sehingga membentuk motif. Di Sumatera Barat khususnya di Padangpanjang teknik makrame ini belum banyak dikenal oleh masyarakat. Untuk memperkenalkan teknik makrame di tengah-tengah masyarakat dilakukan pelatihan bagi remaja putri putus sekolah di UPTD Dinas Sosial Bina Remaja Harapan Padangpanjang. Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat jiwa usaha bagi remaja putri dengan kemampuan atau skill yang mereka dapatkan setelah dilakukan pelatihan ini. Mampu membuat produk kerajinan tas, dompet, sarung HP, dan benda kerajinan lainnya dengan teknik makrame. Pelatihan ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyampaian materi dasar tentang kerajinan makrame dengan cara persentasi dan diskusi. Memberi contoh kerajinan makrame, dilanjutkan dengan praktek membuat tas. Selama pelatihan peserta dilatih dan didampingi oleh tim pengabdian. Peserta diajarkan berbagai macam simpul makrame sebagai dasar untuk membuat produk dengan teknik makrame. Kata Kunci : Kerajinan, Makrame, Produk 30

PENDAHULUAN Kerajinan makrame adalah pembuatan kerajinan tangan dengan teknik simpul, makrame berarti kerajinan simpul tali (Soedjono, 2008: 5). Simpul dari teknik makrame ini terdiri dari simpul pipih, pipih berganda, kordon, kordon berganda, dan simpul rantai. Simpul dapat dibuat secara horizontal dan pertikal. Pembuatan kerajinan makrame ini menggunakan tali dan benang sebagai bahan utama. Seni makrame berawal dari pengetahuan manusia tentang tali-temali dan ikat mengikat, hingga berkembang menjadi kerajinan tangan yang dapat menghasilkan berbagai produk untuk kebutuhan sehari-hari seperti tas, dompet, kotak tisu, hiasan dinding, ikat pinggang, sandal, rompi, kalung, gelang tangan dan asesoris pada baju. Bentuk kerajinan makrame unik dan menarik karena terbentuk dari deretan simpul yang saling berkaitan. Di Sumatera Barat khususnya di Padangpanjang teknik makrame belum banyak diketahui oleh masyarakat. Untuk memperkenalkan teknik makrame di tengah-tengah masyarakat penulis berbagi ilmu pengetahuan tentang kerajinan makrame, dengan cara memberikan pelatihan bagi remaja putri Harapan Padangpanjang. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keahlian remaja putri panti asuhan. Agar nantinya mereka mampu membuat benda kerajinan untuk keperluan mereka sendiri dengan teknik makrame, dan mampu membuat produk kerajinan tas, kedepannya mampu membuat dompet, sarung HP, dan benda kerajinan lainnya. Selain itu juga dapat menumbuhkan semangat jiwa usaha bagi remaja putri dengan kemampuan atau skill yang mereka dapatkan setelah melakukan pelatihan ini. Pelatihan dalam kamus bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan melatih: kegiatan atau pekerjaan melatih, (2005: 115) sesuai dengan definisi maka pelatihan yang diajarkan pada remaja putri di panti sosial ini adalah melatih mereka cara membuat tas dengan teknik makrame, juga memberi pengetahuan tentang devinisi makrame alat dan bahan yang digunakan dan memberi contoh macam-macam produk pengenalan kegiatan kepada peserta menjelaskan tentang makrame secara teori macam-macam simpul makrame, bahan, alat dan memperlihatan contoh produk kerajinan makrame. Pada pelatihan ini juga dijelaskan hasil kerajinan makrame dapat dijual dipasaran. UPTD Dinas Sosial Bina Remaja Harapan yang ada di Kota Padangpanjang merupakan tempat penampungan bagi anakanak yang tidak sekolah, tidak mampu untuk 31

melanjutkan pendidikanya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Penghuni panti di UPTD Dinas sosial ini berjumlah sekitar 100 orang remaja putri per-semester yaitu selama 6 bulan, usia rata-rata diatas 15 tahun. Pada umumnya mereka adalah remaja putus sekolah kerena berbagai faktor seperti biaya dan umur yang tidak muda lagi. Karena mereka putus sekolah tidak banyak pekerjaan yang dapat mereka lakukan untuk mandiri dimasa depan, mereka membutuhkan keterampilan yang dapat menambah pengetahuan dan keterampilan/skill untuk hidup mereka dimasa depan. Pelatihan di UPTD Dinas Sosial Bina Remaja Harapan ini sebelumnya juga sudah pernah dilakukan seperti pelatihan menjahit dan membordir. Namun, pelatihan yang diberikan hanya beberapa orang saja yang berhasil menguasainya. Hal ini disebabkan karena remaja putri penghuni panti Sosial Bina Harapan Padangpanjang memiliki daya tangkap, minat dan bakat yang berbeda-beda. Sehingga pelatihan yang dilakukan kurang berjalan seperti yang diharapkan. Melihat kondisi tersebut sebagai seorang tenaga pengajar yang bergerak di bidang seni yang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian tentang hal kerajinan penulis merasa berkewajiban untuk mengatasi persoalan dari mitra dengan cara memberikan keterampilan bagi mereka dalam hal ini dilakukan dengan cara memberi pelatihan bagi mereka dengan teknik yang mudah yaitu kerajinan makrame dengan bahan dasar tali kur. Semoga apa yang diberikan ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi semua remaja putri di UPTD dinas sosial Bina Remaja Padangpanjang. Luaran yang akan dihasilkan dalam pelatihan ini adalah: 1. Produk kerajinan makrame. 2. Jurnal/ publikasi ilmiah. 3. Materi ajar. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan: a. Tahap awal yang dilakukan adalah survey atau peninjauan lokasi pengabdian, melakukan pendekatan secara personal untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh mitra dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Selanjutnya menyepakati program kegiatan yang dilakukan di Panti Sosial Bina Remaja Harapan Padangpanjang. b. Tahap Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan: 1. Metode ceramah 32

Metode ceramah dan tanya jawab, dilakukan dengan cara presentase yaitu memberikan pengetahuan dasar dan penjelasan secara teori tentang kerajinan makrame, bahan, alat dan contoh produk produk yang dapat dibuat dengan teknik makrame. Setelah presentasi dilakukan peserta dapat mengajukan pertanyaan apabila ada hal yang tidak dipahami. 2. Metode Praktek Metode praktek yaitu membuat produk makrame berupa tas dengan menerapkan macam-macam simpul pada tas. Dalam kegiatan ini tim pengabdi mencontohkan dan mengajarkan secara langsung cara pembuatan tas dengan tehnik makrame, dan memberi solusi apabila peserta mengalami kesulitan dalam pembuatannya. dimasa mendatang, salah satunya adalah memberikan pelatihan makrame. Kerajinan makrame ini dapat dipelajari dengan mudah oleh remaja putri panti asuhan karena tidak menggunakan alat khusus atau mesin, hanya membutuhkan kesabaran dan menguasai berbagai macam simpul dalam pengerjaanya. Proses pembuatannya murupakan pengulangan simpul yang sama dari tahap awal sampai fhinishing. A. Menjelaskan Materi Makrame Pada pertemuan pertama pelatihan, makrame dijelaskan secara teori seperti pengertian makrame, macam-macam simpul makrame dan contoh produk makrame. PEMBAHASAN Melihat kondisi remaja putri panti asuhan yang terdapat di UPTD dinas sosial bina remaja harapan di padangpanjang tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka, maka solusi yang ditawarkan adalah dengan cara memodali dan membekali remaja putri panti dengan keterampilan, dan ilmu pengetahuan tentang kerajinan. Kedepannya dapat menjadi peluang usaha sebagai sumber pendapatan Gambar 1. Menjelaskan materi makrame Gambar 2 Memperlihatkan contoh tas makrame (Foto: Angga, 2017) 33

B. Membuat Tas Makrame Pembuatan tas makrame proses pembuatannya dilakukan secara berurutan, seperti memotong tali kur, membuat simpul kordon untuk membentuk tas dilanjutkan membuat tali tas dan memasang puring, berikut ini adalah tahapan pembuatan tas makrame: 1. Memotong tali kur Membuat tas ukuran 24 x 18 cm, memerlukan 6 gulung tali kur, dipotong dengan panjang 180 cm x 72 helai, memotong tali kur dapat mengunakan gunting sebagai alat untuk memotong. dilakukan sampai panjang 48 cm terbentuk. Gambar 4 Membuat simpul kordon Gambar 5. Mengabungkan simpul kordon Gambar 3 Memotong tali kur (Foto Angga: 2017 2. Membuat simpul kordon Simpul kordon berganda adalah simpul dasar yang digunakan dalam pembuatan tas, dibuat sebanyak 36 buah, kemudian disusun berjejer, dilanjutkan digabungkan dengan simpul kordon tetapi dengan posisi benang saling menyilang ini 3. Membuat simpul pipih Simpul pipih diterapkan untuk membuat motif pada tas, teknik simpul pipih yaitu dengan melilitkan tali kur dengan tali kur yang berada di sisi sebelahnya, dilakukan secara berulang-ulang sehingga terbentuk motif. Foto 6 Membuat simpul pipih 34

4. Menutup landasan tas Landasan tas dimakram dengan simpul pipih ganda, seluruh tali kur yang terurai pada tas di simpul ini bertujuan agar dapat menahan seluruh isi tas nantinya. kordon tunggal, berganda dan simpul pipih, sebagai contoh pembuatan tali tas dengan mengunakan simpul kordon berganda. Gambar 7 Membuat landasan tas (Foto : Angga, 2017) 5. Membakar sisa benang Sisa benang yang terdapat didalam tas digunting, agar sisa benang rapi dan,tidak lepas ujung tali kur dapat di bakar dengan api kecil, proses ini dapat mengunakan mancis atau korek api sebagai alat. Foto 9. Membuat tali tas simpul kordon 7. Menjahit resleting Resleting dijahitkan pada puring dengan mengunakan mesin jahit, panjang resleting yang digunakan disesuaikan dengan lebar tas, tas dengan lebar 30 cm membutuhkan resleting dengan panjang sekitar 35 cm, 5 cm disisakan untuk jahitan. 6. Membuat tali tas Gambar 8. Membakar sisa benang (foto : Angga, 2017) Membuat tali tas dapat menerapkan berbagai jenis simpul seperti simpul 8. Menjahit puring Gambar 10 Menjahit resleting (foto: Angga, 217) Setelah resleting dijahit pada puring, selanjutnya sisi kiri dan kanan puring dijahit. 35

Foto 11 Menjahit puring (foto Angga: 2017) 9. Menjahit puring pada tas Setelah puring dijahit dengan mesin jahit, selanjutnya puring dijahitkan pada tas dengan mengunakan jahitan tangan. Setelah selesai sisasisa benang yang masih kelihatan dibersihkan atau dipotong dengan gunting. Foto 14 Tas santai 2 Foto 15 Tas Santai 3 Foto 12 Menjahitkan puring pada tas (foto Angga: 2017) C. Tas Hasil Pelatihan Foto 16 Tas santai 4 Foto 13 Tas santai 1 36

Foto 17 Tas santai 5 Gambar 20 Peserta pelatihan KESIMPULAN Foto 18 Tas santai 6 D. SUASANA PELATIHAN Gambar 19 Suasana pelatihan Pelatihan pembuatan tas makrame yang telah dilakukan di UPTD Dinas Sosial Bina Remaja Harapan Padangpanjang, telah menambah pengetahuan dan keterampilan remaja putri dalam membuat tas. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapat. tentang macam-macam simpul makrame. Teknik yang telah didapat dikembangkan untuk membuat bentuk produk yang lain seperti dompet, asesoris, fashion, interior dan lain sebagainya. Menginggat remaja putus sekolah di UPTD dinas Sosial Bina Remaja Harapan Padangpanjang di persiapkan untuk mandiri dan berwirausaha. Keterampilan makrame sangat berguna bagi remaja putri tersebut untuk memulai usaha mereka dalam membuat tas dengan teknik makrame, karena teknik makrame ini tidak membutuhkan alat khusus dan dapat dipelajari dengan cepat. Hanya 37

mebutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam prosesnya. Pelatihan makrame ini dimulai dengan memberikan materi makrame secara teori dilanjutkan dengan memperlihatkan contoh-contoh produk makrame. Kemudian dilakukan eksperimen pembuatan bermacammacam simpul dalam kerajinan makrame. Setelah itu praktek dengan cara membuat salah satu Langkahlangkah pembuatannya sesuai dengan produk yang dibuat, apabila telah selesai barulah dijahitkan furing dan membuat tali tas. Peserta di beri kebebasan membuat tas sesuai dengan desain yang telah mereka rancang sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta : Balai Pustaka Soedjono. 2008. Makrame. Bandung: Angkasa. 38