BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat framing terbagi dalam empat struktur besar yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris yang nantinya digunakan untuk menganalisis keseluruhan teks berita mengenai Prostitusi online dikalangan Artis di Kompas.com dan Detik.com. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif interpretatif dengan menggunakan dasar penelitian kerangka analisis framing. Dengan demikian, peneliti dapat menginterpretasi dan menafsirkan permasalahan berdasarkan teori yang dipakai. Jadi, setiap teks pada dasarnya dapat dimaknai secara berbeda dan ditafsirkan secara beragam (Sobour, 2009 : 70). Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendeskripsikan konstruksi media dalam pemberitaan Prostitusi online pada situs Kompas.com dan Detik.com. B. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah media online Kompas.com dan Detik.com mengkontruksi pemberitaan tentang prostitusi online di kalangan Artis edisi Mei - Agustus 2015 sebagai obyek penelitian, yang mengangkat tentang prostitusi online di kalangan Artis. Masing-masing media online Kompas.com memberitakan tentang berita prostitusi online di kalangan Artis. 24
Teknik pengambilan dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih mendasarkan diri pada pertimbangan-pertimbangan tertentu (purposseful selection) sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kecenderungan peneliti memilih data yang dianggap mewakili informasi dan permasalahan secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber yang mantap (Sobur,2009: 93-94). Adapun kriteria berdasarkan purposive sampling adalah sebagai berikut : 1. Berita terkait Prostitusi online di kalangan artis. 2. Berita Prostitusi online di kalangan artis yang diterbitkan melalui media online pada periode bulan Mei hingga Agustus 2015. 3. Berita dipilih berdasar pada kesamaan maupun kemiripan tema dan isi berita. Teknik pengambilan sampel ini pada dasarnya bertolak dari identifikasi tentang kasus-kasus yang paling menonjol, paling sering, atau paling biasa muncul dalam kelompok-kelompok yang diamati. Disini peneliti, untuk upaya mengambil sampel terlebih dahulu memisahkan data berdasarkan kelompok-kelompok dengan memperhatikan karakter-karakter tertentu, kemudian peneliti mengambil sampel untuk mewakili masing-masing kelompok dengan memperhatikan sifat tipikal, yakni kasus-kasus yang menonjol (Sobur,2009: 88). Dalam penelitian ini, dipilih berita setiap minggu mengenai pemberitaan tentang prostitusi online di kalangan Artis edisi Mei - Agustus 25
2015 yang dianggap dapat mewakili informasi yang dibutuhkan, dengan komposisi seperti yang dipaparkan di atas. yakni dipilih berdasarkan fokus atau tema berita terungkapnya Robby Abbas dalam menjalankan bisnis Prostitusi online Kalangan Artis. Masing-masing media memberitakan tentang berita Prostitusi online, 32 berita diambil, 16 berita dari Kompas.com dan 16 berita diambil dari Detik.com. Tabel 1.2 Objek Penelitian No Kompas.Com Detik.com 1 Sabtu, 9 Mei 2015 14:28 Seorang Artis dan Mucikari Ditangkap di Hotel Mewah di Jakarta Selatan. 2 Mucikari AA Ambil 30 Persen dari Tarif Rp 80 Juta - Rp 200 Juta Sabtu, 9 Mei 2015 16:04 3 Target Mucikari RA adalah Tamu Luar Negeri Asal Indonesia Minggu, 10 Mei 2015 15:50 4 Wanita-wanita yang Ditawarkan Mucikari RA Dikenal Publik Minggu, 10 Mei 2015 14:48 5 RA Mengaku Awali Bisnis Prostitusi "Online" atas Permintaan Teman Selasa, 12 Mei 2015 11:16 6 RA Tentukan Tarif PSK Artis Berdasarkan Popularitas Senin, 11 Mei 2015 10:35 7 Mucikari Artis Belum Sentuh Unsur "Trafficking" dan ITE Selasa, 12 Mei 2015 18:10 Sabtu 09 May 2015, 15:19 Atur Kencan Artis Seksi AA, Mucikari Berinisial RA Jadi Tersangka Sabtu 09 May 2015, 15:19 Polisi: Mucikari yang Jajakan Artis AA Dapat Keuntungan 30 Persen Sabtu 09 May 2015, 15:24 Polisi: Penikmat Layanan Seks Artis Seksi AA dari Berbagai Kalangan Sabtu 09 May 2015, 16:19 RA Punya Koleksi 200 Artis, Polisi: Selain AA Belum Kita Periksa Sabtu 09 May 2015, 19:56 RA, Si Mucikari Artis Seksi AA Ditahan Polisi Sabtu 09 May 2015, 19:43 RA Mengaku Beroperasi di Dunia Prostitusi Kelas Atas Sejak Tahun 2012 Senin 11 May 2015, 08:58 Beredar Nama-nama Artis yang 'Dijajakan' RA, Polisi: Itu Bukan dari Kami 26
8 Berkas Pemeriksaan Mucikari RA Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan Jumat, 29 Mei 2015 20:57 9 Ada Anggota Dewan Ikut Jadi Pengguna Jasa Mucikari RA Senin, 1 Juni 2015 18:27 10 Pengacara RA Ungkap Artis SB Terlibat Kasus Prostitusi Selasa, 2 Juni 2015 19:45 11 Kejari Segera Periksa Berkas Kasus Mucikari RA Rabu, 3 Juni 2015 16:13 12 Berkas Mucikari RA Belum Lengkap, Polisi Akan Periksa Wanita Panggilan Lagi Rabu, 17 Juni 2015 16:05 13 Berkas Lengkap, Mucikari Kalangan Artis Segera Disidang Selasa, 7 Juli 2015 13:17 14 Beberapa Nama Pelanggan Artis Mucikari RA Disebutkan dalam Sidang Selasa, 18 Agustus 2015 19:52 15 Pengacara Sebut Sidang Lanjutan Mucikari RA Akan Hadirkan Artis Selasa, 18 Agustus 2015 21:34 16 Seorang Anggota Polisi Bersaksi di Sidang Mucikari RA Rabu, 26 Agustus 2015 20:34 Senin 11 May 2015, 10:34 Polisi Buka Kemungkinan Panggil Pria Berduit Penikmat Artis 'Binaan' RA Selasa 12 May 2015, 06:01 Terkendala Aturan Perundangan, PSK Binaan Robbi Sulit Dijerat Pasal Pidana Selasa 12 May 2015, 14:00 Polisi Akan Periksa Pelanggan Para Artis yang Diasuh Mucikari Robbi Abbas RA Diminta Segera Ungkap Artisartis yang Terlibat Prostitusi Rabu, 13 Mei 2015 20:53 Selasa 19 May 2015, 15:49 Berkas Robbi Si Mucikari Sudah 90 Persen, Pekan Depan Dilimpahkan ke Jaksa Pengacara Minta Semua Artis yang Nyambi jadi PSK Anak Asuh Robbi Dipanggil Selasa, 26 Mei 2015 15:54 Rabu 03 Jun 2015, 12:07 Pengacara RA Mau Bongkar Pejabat Pelanggan PSK Artis, Ini Syaratnya Kasus Mucikari Robbi Abbas Segera Disidangkan Selasa, 07 Jul 2015 19:27 Selasa 11 Aug 2015, 09:21 Mucikari Artis Robbie Abbas Akan Disidang di PN Jaksel 18 Agustus C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Data primer atau data utama, penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan analisis framing. Data utama yang digunakan adalah 27
beberapa dokumentasi, yaitu dengan mendokumentasikan berita-berita tentang berita prostitusi online di kalangan Artis yang sama diberitakan pada media online Kompas.com dan Detik.com edisi Mei Agustus 2015. 2. Data sekunder atau penunjang, peneliti berusaha menggali data-data kepustakaan yang relevan dengan materi penelitian. Data sekunder ini antara lain dapat dari buku, jurnal, tulisan, artikel ataupun statemen yang di muat pada media cetak ataupun internet ataupun secara langsung dinyatakan oleh nara sumber. D. Teknik Analisis Data Dalam pendekatan Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, perangkat framing dapat dibagi ke dalam empat struktur besar, yaitu: 1. Sintaksis Dalam pengertian umum sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat.sedangkan dalam wacana berita sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian berita headline, lead, latar informasi, sumber, penutup dalam suatu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bentuk skema berita pada umumnya berbentuk piramida terbalik. a) Headline, bagian dari berita yang memiliki kemenonjolan tinggi dimana menunjukkan kecenderungan berita. Headline mempunyai fungsi framing yang kuat dalam mempengaruhi bagaimana kisah itu dimengerti. b) Lead, umumnya memberikan sudut pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan. 28
c) Latar, merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan. Latar yang dipilih menentukan kearah mana pandangan khalayak hendak dibawa. d) Pengutipan Sumber, bagian ini dalam penulisan berita dimaksudkan untuk membangun objektivitas (prinsip keseimbangan dan tidak memihak) 2. Skrip Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini karena dua hal. Pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5 W + 1 H (who, what, when, where, why and how). Meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori informasi ini yang diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. 3. Tematik Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Kalau struktur sintaksis berhubungan dengan pernyataan bagaimana fakta yang diambil oleh wartawan akan ditempatkan pada skema atau bagan berita, maka struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis. Perangkat framing dari struktur tematik adalah sebagai berikut: 29
a) Detail, dalam penulisan berita harus jelas dan terperinci dengan menampilkan data-data yang lengkap. b) Koherensi, kata penghubung yang dipilih untuk menghubungkan proposisi (dua kalimat) yang menggambarkan fakta yang berbeda. c) Bentuk Kalimat, struktur kalimat bisa dibuat aktif maupun pasif yang menentukan apakah tokoh-tokoh dalam berita tersebut di ekspresikan secara eksplisit atau implisit sehingga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat tersebut. d) Kata Ganti, penggunaan kata ganti untuk menciptakan imajinasi posisi seseorang dalam wacana berita, apakah diposisikan sebagai sendiri atau jamak. 4. Retoris Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. a) Leksikon, pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. b) Grafis, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, 30
pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat lebih besar. Termasuk didalamnya pemakaian grafik, gambar, table, caption. c) Metafora, penggunaan ungkapan atau kiasan dengan tujuan membentuk citra yang diinginkan wartawan. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut. Dengan kata lain, ia dapat diamat dari bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang dipilih. Pendekatan itu dapat digabarkan ke dalam bentuk skema sebagai berikut: Tabel 1.3 Kerangka Analisis Framing Pan dan Kosicki PERANGKAT UNIT YANG STRUKTUR FRAMING DIAMATI Headline, lead, latar informasi, kutipan 1. Skema berita sumber, pernyataan, penutup SINTAKSIS Cara wartawan menyusun fakta SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta TEMATIK Cara wartawan menulis fakta RETORIS Cara wartawan menekankan fakta 2. Kelengkapan berita 5 W + 1 H b) Detail c) Koherensi d) Bentuk kalimat e) Kata ganti f) Leksikon g) Grafis h) Metafora Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat Kata, idiom, gambar/foto, grafik 31