THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION

dokumen-dokumen yang mirip
PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

THE ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMA PLUS BINA BANGSA PEKANBARU IN WRITING EXPOSITION TEXTS

THE ABILITY ON READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF MAN MANDAH INDRAGIRI HILIR

THE ABILITY POETRY PARAPHRASE HUMILITY WORKS ISMAIL TAUFIK TO EXPOSITION CLASS X MAN 039 TEMBILAHAN

THE ABILITY OF READING COMPREHENSION TEXT EXPOSITION GRADE VII SMP BABUSSALAM PEKANBARU

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

TEXT WRITING SKILLS CLASS PERSONAL LETTER VII MTs AL-ITTIHAD RUMBAI

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII MTS DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Dwi Viora Keywords: reading, reading comprehension, learning outcomes

THE ABILITY TO READ A STORY ABOUT A MATTER OF MATHEMATICS STUDENT OF ELEMENTARY SCHOOL CLASS V 105 PEKANBARU

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

KEMAHIRAN MENYUNTING TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

TEXT WRITING SKILLS CLASS COMPLEX PROCEDURE X SMA DHARMA LOKA PEKABARU

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

ABILITY TO DETERMINE THE COMPOSITION OF PERSONAL DOCUMENTS AND OFFICIAL DOCUMENTS CLASS VII SMP 10 TAPUNG DISTRICT STATE DISTRICT TAPUNG KAMPAR

KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BERITA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XII SMAN 1 MINAS

THE ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF MTS NAHDLATUL ULUM KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

THE ANALYSIS OF POEM IN WRITING ABILITY OF FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

GRADE READING SKILLS UNDERSTANDING ISLAM VII SMP YLPI CITY PEKANBARU

SPEED EFFECTIVE SCANNING INDONESIAN DICTIONARY OF CLASS VII SMP NEGERI 1 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM DISTRICT ROKAN HULU

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

THE EFFECTIVE READING SPEED CLASS XI SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN INDRAGIRI HILIR REGENCY

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

THE CAPACITY TO UNDERSTAND THE INTRINSIC ELEMENTS OF A SHORT STORY STUDENT OF CLASS XI SMA NEGERI 1 KUANTAN HILIR SEBERANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

UNDERSTANDING ABILITY IN FACT AND OPINION EDITORIAL TEXT CLASS XI SMAN 001 KAMPAR NORTHERN DISTRICT OF NORTH DISTRICT KAMPAR KAMPAR

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (80-87)

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 36PEKANBARU

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

THE STUDENT ABILITY IN COMPREHEND THE INTRINSIC ELEMENS OF DRAMA TEXTS OF EIGHT GRADE STUDENTS OF MTS MUHAMMADIYAH PENYASAWAN VILLAGE KAMPAR DISTRICT

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TEKS DESKRIPSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 PADANG

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 SATU ATAP TELUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH, REWRITE, TEST) SISWA KELAS VIII MTsN KURANJI PADANG JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK MERINGKAS BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 PADANG ARTIKEL ILMIAH

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ARTIKEL SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

ARTIKEL E-JOURNAL WURI HANDAYANI NIM Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

AN ANALYSIS OF CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON NARRATIVE ESSAY TO THE STUDENTS CLASS V OF SD NEGERI 187 PEKANBARU

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PLUS AT-THOIBA KOTA PEKANBARU T.A 2013/2014 DALAM MEMBACA CEPAT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

Lingua IX (1) (2013) LINGUA.

Nirmawan. Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan Abstrak. Abstract

Abstract. Pendahuluan

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

LENI EXTRISNAWELI NPM

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA ARAB MELAYU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 9 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan CTL (Contextual Teaching and Learning) 141

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 PADANG MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO JURNAL ILMIAH SARI FITRIANTI NPM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MEDIA POSTER SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2013

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

By SRI SISWANTI NIM

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

PENERAPAN TEKNIK MEMBACA SEKILAS UNTUK MENENTUKAN GAGASAN POKOK SISWA KELAS IV SDN 015 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. karena Bahasa Indonesia termasuk pembelajaran yang utama, terutama di Sekolah

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

1 THE ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU IN READING SEQUENCES AND READING COMPREHENSION Erlina¹, Abdul Razak², Hermandra³ Email: erlinaerlina94@gmail.com, encikabdulrazak25@gmail.com, hermandra2312@gmail.com No. Hp 082387468481 Indonesia Education Language and Literature Teacher Training and Education Faculty Universitas Riau Abstract: The tiltle of this research is the Ability of the Eighth Grade Student of SMP Darel Hikmah Pekanbaru in Reading Sequences and Reading Comprehension. The aim of this research is to describe significant difference between reading sequences and reading comprehension of the eighth grade students of SMP Darel Hikmah Pekanbaru. The method used was descriptive method. The data were the scores of the test about reading sequences and reading comprehension of the eighth grade students of SMP Darel Hikmah Pekanbaru which consists of 5 parallel classes with population 130 students and the sample was 99 students. The data collection technique was by distributing tests of reading sequences and reading comprehension. To find out significant difference between reading sequences and reading comprehension for each sample, level of the data, and race, ANOVA was used. If ANOVA was declined, T-test was calculated. Based on the research, the findings were; (1) the ability of reading sequences was low; (2) the ability of reading comprehension was low; (3) the ability of reading sequences and reading comprehension were equal for each sample, it means that there was no difference between the ability of reading sequences and reading comprehension among the eighth students or between one to other classes; (4) the ability of reading sequences and reading comprehension were equal for each level, it means that there was no difference between reading sequences and reading comprehension among the same level of the data (level 1, level 2, and level 3); (5) the ability of reading sequences and reading comprehension were equal for each race, it means that there was no difference between reading sequence and reading comprehension among the same race or between one race to other races. Overall, it can be concluded that the ability of the eighth grade students of SMP Darel Hikmah Pekanbaru in reading sequences and reading comprehension were low which were between 56.00 % - 70.00 %. Keyword: The ability of reading sequences and the ability of reading comprehension

2 KEMAMPUAN MEMBACA SEKUENSI DAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP DAREL HIKMAH PEKANBARU Erlina¹, Abdul Razak², Hermandra³ Email: erlinaerlina94@gmail.com, encikabdulrazak25@gmail.com, hermandra2312@gmail.com No. Hp 082387468481 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini berjudul kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan yang signifikan kemampuan membaca sekuensi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data penelitian ini adalah hasil tes kemampuan membaca sekuensi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru yang terdiri dari 5 kelas paralel dengan jumlah populasi 130 siswa dan jumlah sampel sebanyak 99 siswa. Teknik pengumpulan data dengan memberikan tes kemampuan membaca sekuensi dan tes membaca pemahaman. Untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman per kelompok sampel, per peringkat data dan per suku bangsa dihitung menggunakan ANOVA. Apabila Anova ditolak, penghitungan digunakan lagi dengan uji t. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa (1) kemampuan membaca sekuensi berkategori rendah; (2) kemampuan membaca pemahaman berkategori rendah; (3) kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman per kelompok sampel sama, Maknanya, tidak ada perbedaan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman antara sesama kelas VII atau antara satu atau beberapa kelas VII; (4) kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman per peringkat data sama. Maknanya, tidak ada perbedaan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman antara sesama peringkat data (peringkat-1, peringkat-2, dan peringkat-3); (5) kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman per suku bangsa sama, Maknanya, tidak ada perbedaan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman antara sesama kelas VII atau antara satu atau beberapa kelas VII. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru berkategori rendah yaitu antara 56.00 persen 70.00 persen. Kata Kunci: Kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman.

3 PENDAHULUAN Berdasarkan standar kompetensinya, pengajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yaitu: membaca, mendengarkan, berbicara, dan menyimak. Semua aspek pengajaran ini disajikan secara terpadu kepada siswa. Aspek membaca merupakan kemampuan dasar bagi siswa yang harus mereka kuasai agar dapat mengikuti kegiatan dalam proses pendidikan dan pengajaran. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan membacanya. Begitu pentingnya penekanan pembelajaran membaca sehingga dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan), pasal 6 dikemukakan pentingnya penekanan kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis pada sekolah dasar (Nurgiantoro, 2012). Oleh karena itu, pengajaran membaca mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam proses belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan kenyataan tersebut membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diajarkan di SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Pengajaran membaca dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan jenis membaca. Hal ini didasarkan pada materi membaca yang terdiri dari materi induk dan materi pendamping. Materi induk berupa membaca pemahaman dan materi pendamping salah satunya yaitu membaca sekuensi. Selain materi membaca pemahaman, pengajaran membaca dapat dilakukan dari segi membaca sekuensi. Membaca sekuensi ini memberikan peluang besar bagi pembaca untuk membantu menemukan gagasan dalam kalimat dan dapat meningkatkan membaca pemahaman seseorang. Namun, apabila diamati diberbagai buku teks pelajaran bahasa Indonesia di jenjang SMP, maka jarang sekali ditemukan materi bacaan sekuensi. Oleh karena itu, untuk menyajikan materi bacaan sekuensi dalam pembelajaran, guru harus menyiapkan bacaannya sendiri dengan menyesuaikan topik bacaan dengan tema dan materi pembelajaran yang sedang disajikan. Materi membaca sekuensi ini tidak dijelaskan secara intensif di SMP Darel Hikmah Pekanbaru, dikarenakan menurut pengamatan guru dan pendapat siswa bahwa membaca sekuensi ini tergolong sangat mudah. Kemudian, materi membaca sekuensi juga tidak dimasukkan di dalam Kompetensi Dasar padahal bacaan sekuensi sering dijumpai dalam soal-soal evaluasi salah satunya soal-soal Ujian Nasional. Selain dalam pengajaran membaca, pada setiap evaluasi belajar bahasa Indonesia di sekolah ini, soal-soal mengenai membaca pemahaman selalu didampingi dengan soal-soal membaca sekuensi. Hal ini berarti adanya mata rantai atau hubungan antara membaca sekuensi dan kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan hal-hal tersebut, perlu dibuat rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, (1) berapakah tingkat kemampuan membaca sekuensi siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru?; (2) berapakah tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru?; (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan yang signifikan kemampuan membaca sekuensi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terutama dalam pengajaran bahasa Indonesia aspek membaca khususnya materi membaca sekuensi dan materi membaca pemahaman.

4 Pengertian Membaca Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting. Membaca adalah proses mendapatkan pesan yang dilakukan oleh seseorang atau pembaca dengan cara memahami pesan yang disampaikan oleh penulis. Menurut Razak (2008:49) membaca merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh pemahaman tentang sesuatu. Dapat diartikan dari pendapat Razak bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat penting yang dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih memadai adalah membaca. KBBI (2008:102) membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya dihati). Menurut KBBI dapat diartikan bahwa membaca adalah proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu membaca bukan hanya sekadar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf tetapi lebih dari itu. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut mengenai membaca dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Pentingnya Membaca Membaca merupakan aktivitas terpenting. Melalui aktivitas itu pembaca dapat memperoleh informasi dalam bentuk gagasan. Melalui kegiatan itu juga pembaca memperoleh kesimpulan dan berbagai pandangan dari pengarang melalui bukti tertulis itu yang diolah dari gagasan. Menurut Razak (2015:23) Aktivitas sangat penting yang dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih banyak adalah membaca. Berdasarkan pendapat Razak tersebut dapat dipahami bahwa aktivitas yang paling penting untuk memperoleh pemhaman adalah dengan membca karena dengan membaca seseorang atau kelompok orang akan memperoleh pemahaman yang lebih banyak. jadi dengan membaca dapat meningkatkan pemahaman seseorang atau kelompok orang. Menurut Nurhadi (2004:13) pada dasarnya, tujuan pembelajaran membaca dibagi atas dua tujuan utama, yaitu: tujuan behavioral dan tujuan ekspresif. Tujuan behavioral disebut dengan tujuan tertutup ataupun tujuan instruksional, sedangkan tujuan ekspresif disebut dengan tujuan terbuka. Berdasarkan pendapat beberapa pakar di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya tujuan dari pembelajaran membaca adalah memahami secara detail dan menyeluruh isi bacaan agar informasi yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.hal inilah yang melatarbelakangi bahwa membaca merupakan aktivitas terpenting bagi manusia. Membaca Sekuensi Menurut Razak (2015:201) membaca sekuensi (membaca sintetik) adalah kegiatan memahami sumber tertulis melalui kesanggupan pembaca menyusun kembali beberapa kalimat sehingga menjadi sebuah paragraf yang utuh. Berdasarkan pendapat

5 Razak dapat diartikan bahwa membaca sekuensi adalah aktivitas membaca dengan tujuan menyusun kembali kalimat-kalimat yang diacak tata letaknya sehingga menjadi satu susunan dalam bentuk paragraf. Mencermati pengertian tersebut, dapat pula dijelaskan bahwa unsur terbesar bacaan sekuensi adalah paragraf. Mengingat paragraf didukung oleh kalimat utama dan kalimat penjelas, dapat pula ditarik suatu pemahaman bahwa unsur terkecil dari bacaan sekuensi adalah kalimat utama. Membaca Pemahaman Menurut Razak (2008:39) membaca pemahaman adalah kesanggupan pembaca menyebutkan kembali isi bacaan argumentasi, eksposisi, atau bacaan deskripsi. Isi bacaan yang dimaksud oleh Razak yaitu bukan hanya mengenai judul, atau nama pengarang yang terdapat dalam isi bacaan, jika hanya mencari hal-hal tersebut pembaca tidak perlu membaca keseluruhan bacaan. Untuk keperluan tes membaca beberapa aspek isi bacaan membaca pemahaman yaitu, gagasan pokok/utama, gagasan penjelas, kesimpulan bacaan; dan pandangan/amanat pengarang. Berdasarkan pendapat Razak dapat dipahami bahwa dengan membaca pemahaman maka seorang pembaca dapat memahami isi bacaan sesuai dengan jenis bacaan yang telah dibaca. Isi bacaan tersebut yaitu pemahaman pembaca mengenai gagasan pokok atau kalimat pokok, gagasan penjelas atau kalimat penjelas, kesimpulan bacaan, dan pesan pengarang. Pengertian Paragraf Eksposisi Menurut Zulhafizh (2014:22) menjelaskan paragraf eksposisi adalah sebuah karangan yang dikembangkan dengan maksud menginformasikan dan tanpa ada maksud dan tujuan tertentu.berdasarkan pendapat Zulhafizh dapat diartikan bahwa maksud dari paragraf eksposisi hanya menginformasikan kepada pembaca, tanpa ada hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pembaca atau tujuan-tujuan tertentu. Senada dengan pendapat Zulhafizh, Charlina, dkk (2008:20) paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejelasjelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya. Berdasarkan pendapat Charlina, dkk dapat diartikan bahwa paragraf eksposisi menjelaskan tentang suatu hal dan dalam paragraf eksposisi. Penulis memaparkan masalah menggunakan data-data yang faktual. Bertujuan agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksudkan penulis dengan sejelas-jelasnya. Dari pendapat beberapa pakar di atas mengenai paragraf eksposisi dapat disimpulkan bahwa paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan dan memberikan informasi kepada pembaca. Penulis hanya sekedar memberi informasi tanpa ada maksud mempengaruhi pembaca. Informasi yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan dapat menambah wawasan pembaca.

6 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung mulai dari Oktober 2016-Januari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII tahun ajaran 2016/2017 SMP Darel Hikmah Pekanbaru dengan jumlah populasi seluruhnya 130 siswa dan jumlah sampel sebanyak 99 siswa. Instrumen penelitian ini yakni tes. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah siswa menyusun kembali bacaan sekuensi dan menjawab tes objektif untuk menjawab soal membaca pemahaman. Data penelitian ini adalah skor yang diperoleh siswa berdasarkan hasil tes menyusun kembali bacaan sekuensi dan hasil tes objektif membaca pemahaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penenlitian mengenai kemampuan membaca sekuensi dan kemampuan membaca pemahaman siswa SMP Kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru, dapat diketahui beberapa hasil penelitian sebagai berikut. Hasil penelitian ini diuraikan berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Secara terperinci, berikut akan dipaparkan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata kemampuan membaca sekuensi adalah 40,87 dan rata-rata kemampuan membaca pemahaman adalah 55,01. Dari rata-rata yang telah diperoleh, berarti kemampuan membaca sekuensi dan kemampuan membaca pemahaman berkategori rendah. Kemampuan membaca sekuensi per kelompok sampel adalah F = -0.01 < F 0.95(4;94) = 2.46 sehingga Ho diterima dan membaca pemahaman per kelompok sampel adalah F = -0.013 < F 0.95(4;94) = 2.46 sehingga Ho diterima. Maknanya, tidak ada perbedaan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman antara sesama kelas VII atau antara satu atau beberapa kelas VII. Kemampuan membaca sekuensi per peringkat data adalah F = -15.506 < F 0.95(2;96) = 3,09 sehingga Ho diterima dan membaca pemahaman per peringkat data adalah F = 1.33 < F 0.95(2;96) = 2.70 sehingga Ho diterima. Maknanya, tidak ada perbedaan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman antara sesama peringkat data (peringkat- 1, peringkat-2, dan peringkat-3). Kemampuan membaca sekuensi per suku bangsa adalah F = -0.004 < F 0.95(3;96) = 2.70 sehingga Ho diterima dan membaca pemahaman per suku bangsa adalah F = -0.01 < F 0.95(3;96) = 2.70 sehingga Ho diterima, Maknanya, tidak ada perbedaan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman antara sesama kelas VII atau antara satu atau beberapa kelas VII. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru yang memperoleh simpulan bahwa secara keseluruhan kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman masih termasuk dalam kategori rendah dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

7 antara kemampuan membaca sekuensi dan membaca pemahaman dengan persentase kemampuan membaca sekuensi 40,87 dan persentase membaca pemahaman 55,01. Maka hal tersebut sangat perlu diadakan peningkatan serta perhatian khusus dari berbagai pihak (guru, peneliti, maupun siswa) membaca sekuensi meliputi tiga topik yaitu topik pendidikan, agama dan lingkungan sedangkan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Darel Hikmah Pekanbaru yang meliputi (gagasan pokok, gagasan penjelas, kesimpulan, dan pesan/amanat) harus terus dipelajari dan ditingkatkan karena, siswa tidak pernah luput dari bacaan-bacaan dan juga soal-soal mengenai gagasan pokok, gagasan penjelas, kesimpulan, dan pesan/amanat sering masuk dalam soal-soal ujian. Serta bacaan sekuensi yang selalu dimasukkan dalam ujian nasional. DAFTAR PUSTAKA Charlina, dkk. 2008. Sanggar Bahasa. Pekanbaru. Cendikia Insani Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Berbahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta Nurhadi. 2004. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca: Suatu Tekhnik Memahami Literatur yang Efisien. Bandung: Sinar Baru Algensindo Razak, Abdul. 2008. Bahasa Indonesia Versi Perguruan Tinggi. Pekanbaru: Autografika. 2015. Membaca Pemahaman Teori Aplikasi Pengajaran. Pekanbaru: Autografika. 2015. Statistika Pengolahan Data Sosial Sistem Manual. Pekanbaru: Autografika Zulhafizh. 2014. Bahasa Indonesia Konsep dan Penerapannya. Pekanbaru: Alaf Riau