BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM


BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab III. Analisa dan Perancangan Sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

TUGAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAUNDRY

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RENTAL MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem yang Sedang Berjalan. Untuk merancang sebuah aplikasi mobile pelajaran Kimia dasar untuk

Equipment Monitoring Control Manajemen System Berbasis Web Application

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 Interaksi antara sistem dan aplikasi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xi

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

LAPORAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DATA RENTAL KAMERA DSLR

DAFTAR ISI Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan Teori

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah aplikasi mobile, kita perlu

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. oleh sistem untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut ini adalah gambaran umum


Bab 3 Metodologi Penelitian


III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN I

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisa sistem yang sedang berjalan kita dapat mengetahui kelebihan dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

BAB III KONSEP APLIKASI DAN PERANCANGAN. 3.1 Konsep Aplikasi Dalam membangun Aplikasi Multimedia Pembelajaran Otomotif dan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM


DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...


Gambar 4.1 Flowchart

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar yang ada tanpa mengenal ciri identitas batik berasal. Dengan dihadapkan pada situasi era globalisasi saat ini, hal tersebut rawan akan terjadinya sabotase kebudayaan. Sehingga didapatlah suatu rumusan dimana batik harus dikenalkan identitas asalnya dengan mengacu pada ciri dan polanya. Jika kasus tersebut dapat ditangani maka hal selanjutnya dapat meminimalisir kasus kasus yang dapat terjadi. 3.2 Analisis Sistem Untuk membangun suatu aplikasi, diperlukan adanya analisa sistem yang bertujuan agar sistem sedemikian kompleks. Selain itu dengan metode analisa sistem, semua sub bagian dan kebutuhan per-komponen yang dipakai agar membentuk satu kesatuan yang utuh dan terurai dengan jelas. Didalam penelitian ini terdapat 3 komponen kebutuhan, yaitu: 3.2.1 Analisa kebutuhan user User akan mendapatkan tiga pilihan ketika membuka aplikasi pengenalan batik. Pertama, user dapat melihat koleksi data training motif batik. Kedua, user dapat melakukan pengambilan gambar melalui untuk mendapatkan citra masukan. Ketiga, dengan citra masukan yang telah dihasilkan user dapat melakukan proses identifikasi untuk mengetahui informasi mengenai batik tersebut. 3.2.2 Analisa kebutuhan perangkat keras Untuk membangun aplikasi tersebut dibutuhkan perangkat keras (hardware) yakni laptop beserta perangkatnya sebagai media yang menjembatani pembuatan aplikasi pada perangkat lunak (software). 3.2.3 Analisa kebutuhan perangkat lunak Dalam pembuatan aplikasi tersebut dibutuhkan beberapa software penunjang, seperti editor untuk proses coding menggunakan PHP dan media penyimpanan yakni database yang berfungsi untuk menyimpan data data citra batik yang telah dilakukan proses ekstraksi sebelumnya. 14

3.3 Hasil Analisis Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan analisis sistem diatas akan dibuat : 1. Aplikasi yang akan dibangun berupa aplikasi yang dapat melakukan pengenalan citra batik. 2. Proses ekstraksi fitur dilakukan dengan menggunakan metode Multi Texton Histogram. 3. Untuk pengklasifikasian citra batik digunakan metode K-Nearest Neighbor dan Support Vector Machine. 4. Sistem menampilkan citra batik beserta informasi tentang identitas batik tersebut. 3.4 Deskripsi Sistem Aplikasi klasifikasi batik ini merupakan sebuah perangkat lunak berbasis web yang digunakan untuk mengenali identitas dari citra batik Terdapat beberapa tahap dalam melakukan pengklasifikasian citra batik yaitu akuisisi atau meng-input citra batik, melakukan proses identifikasi atau ekstraksi fitur menggunakan metode MTH (Multi Texton Histogram), dan melakukan proses klasifikasi menggunakan metode KNN (K-Nearest Neighbor) dan SVM (Support Vector Machine). Berikut adalah arsitektur sistem pengenalan batik : Get data Database Capture / upload Eakstraksi Fitur Klasifikasi View hasil User Akuisisi Citra Gambar 3.1 Arsitektur Sistem 3.4.1 Akuisisi Citra Proses akuisisi citra atau proses pengambilan citra dilakukan dengan dua cara yaitu meng-capture secara langsung dari kamera handphone atau meng-upload gambar melalui fitur galeri. Pengujian identifikasi dilakukan pada beberapa jenis citra batik yang telah ditentukan dengan ukuran 128 x 128 pixel. Citra motif batik yang digunakan berjumlah 50, dimana masing masing citra batik memiliki 6 motif yang berbeda. Hasil akhir sistem menampilkan beberapa citra batik yang memiliki tingkat kedekatan paling tinggi dengan citra masukan dari user. 15

3.4.2 Proses Identifikasi (Ekstraksi Fitur) Pada tahap proses identifikasi citra batik terbagi menjadi dua proses yaitu proses ekstraksi training image dan testing image. Training image merupakan data batik yang telah melalui proses ekstraksi, kemudian hasil dari ekstraksi berupa vektor disimpan ke database. Sedangkan testing image merupakan citra masukan dari user yang dihasilkan melalui proses akuisisi citra. Kemudian dilakukan proses ekstraksi untuk mendapatkan hasil berupa vektor. Vektor testing image diklasifikasikan untuk mendapatkan nilai vektor terdekat dengan vektor training image yang telah tersimpan di database. Sistem akan menampilkan citra batik yang memiliki nilai vektor terdekat beserta informasi identitas batik yaitu nama motif dan asal batik tersebut. Untuk mempermudah penjelasan tahapan proses identifikasi berikut adalah diagram alir proses identifikasi. Start Start Citra Batik Ambil Gambar Ekstraksi Fitur (MTH) Citra Batik Ekstraksi Fitur (MTH) Database Klasifikasi Hasil Klasifikasi End Gambar 3.2 Diagram Alir Training Image (Kiri) Dan Testing Image (Kanan) 16

Proses ekstraksi yang digunakan adalah metode Multi Texton Histogram yang merupakan teknik ekstraksi fitur untuk klasifikasi gambar dengan menggunakan metode texton. Tahap ini bertujuan untuk mendeteksi suatu gambar yakni citra batik untuk menghasilkan sebuah histogram dan nilai vektor dari fitur warna dan orientasi tepi. Berikut adalah alur metode MTH. Gambar 3.3. Tahap Tahap Ekstraksi Fitur MTH Tahap awal dari proses ekstraksi fitur dengan menggunakan metode MTH ini adalah melakukan deteksi fitur warna untuk mendapatkan nilai RGB dan deteksi fitur tepi dilakukan dengan menggunakan operator Sobel. Setiap nilai dari masing masing komponen RGB dikuantisasi menjadi 4 bin yaitu R= 4 bin, G= 4 bin, dan B = 4 bin. Sedangkan hasil deteksi orientasi tepi dikuantisasi menjadi 18 bin. Deteksi texton dilakukan dari hasil kuantisasi warna dan tepi menggunakan empat jenis texton yang berbeda dengan dua piksel setiap shift. Hasil deteksi texton pada fitur warna dan tepi adalah berupa histogram. Hasil dari histogram warna dan orientasi tepi kemudian digabungkan menjadi histogram tunggal yang terdiri dari 82 fitur yang diperoleh dari 4x4x4 = 64 fitur warna dan 18 fitur orientasi tepi. 3.4.3 Klasifikasi Pada penelitian ini, klasifikasi yang digunakan adalah metode K-Nearest Neighbor dan Support Vector Machine. Tahap ini terbagi menjadi dua proses yakni tahap pelatihan (training) dan tahap pengujian (testing). Sebelum melakukan proses pengujian, sistem melakukan proses pelatihan untuk mendapatkan nilai akurasi. Berikut penjelasan mengenai kedua tahap tersebut. 17

1. Tahap pelatihan Tahap pelatihan sistem klasifikasi citra batik menggunakan 300 buah citra yang terdiri dari 50 kelas motif batik. Dimana setiap kelas memiliki 6 macam citra dengan motif yang sama. 2. Tahap pengujian Pada tahap pengujian ini, sistem klasifikasi yang telah melakukan tahap pelatihan sebelumnya akan melakukan pengujian fitur fitur pada objek baru sebagai proses recognition. Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat akurasi sistem dalam melakukan klasifikasi. Hasil dari klasifikasi tersebut akan menampilkan citra yang memiliki jarak kedekatan tertinggi dengan citra batik pada tahap pelatihan beserta informasi identitas dari batik tersebut. 3.5 Perancangan sistem 3.5.1 Use Case Diagram Gambar 3.4 Use Case Diagram Aplikasi Klasifikasi Batik 1. Skenario Use Case Halaman Data Training Aktor : User Tujuan : Melihat beberapa data training. Deskripsi : User memilih menu data training dan akan muncul beberapa tampilan motif batik. 18

Tabel 3. 1 Use Case Halaman Data Training Aktor 1. User memilih menu data training. Sistem 2. Sistem menampilkan halaman kumpulan beberapa data training. 2. Skenario Use Case Proses Identifikasi Aktor : User Tujuan : Mendapatkan citra batik dan melakukan proses identifikasi. Deskripsi : User memilih menu proses identifikasi. Sistem akan melakukan proses pengambilan citra, ekstraksi fitur dan klasifikasi. Tabel 3. 2 Use Case Proses Identifikasi Aktor 1. User memilih menu akuisisi citra. 3. User memilih menu capture image. Sistem 2. Sistem menampilkan dua option yakni capture dan upload image. 4. Sistem menampilkan fitur kamera melalui handphone. 19

5. User meng-capture gambar yang akan diidentifikasi. 7. User memilih menu upload image. 9. User memilih gambar yang akan diidentifikasi. 11. Setelah mendapatkan citra, user memilih menu proses identifikasi. 6. Sistem menampilkan gambar pada aplikasi. 8. Sistem akan masuk ke galeri handphone. 10. Sistem menampilkan gambar pada aplikasi. 12. Sistem melakukan proses ekstraksi fitur menggunakan metode MTH. 13. Sistem melakukan proses klasifikasi.. 14. Sistem menampilkan citra dari data training yang memiliki tingkat kedekatan dengan data testing atau citra masukan dari user. 20

3.5.2 Activity Diagram 1. Activity Diagram Halaman Data Training Gambar 3.5 Activity Diagram Data Training Tabel 3. 3 Activity Diagram Data Training Identifikasi Nomor 1 Nama Proses melihat kumpulan data training. Tujuan Untuk melihat beberapa kumpulan data training batik. Deskripsi User memilih menu data training. Kemudian user akan melihat beberapa kumpulan batik sebagai data training. Tipe Primary Aktor User Skenario Utama Kondisi awal : sistem menampilkan tampilan utama yang berisi dua option. Kemudian pilih option data training untuk membuka halaman. Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. User memilih menu data training. 2. Sistem menampilkan halaman yang berisi kumpulan beberapa citra batik. Kondisi akhir : user kembali ke halaman utama. 21

2. Activity Diagram Proses Identifikasi Ekstraksi Fitur Training Image Gambar 3.6 Activity Diagram Proses Identifikasi Ekstraksi Fitur Training Image Tabel 3. 4 Activity Diagram Proses Identifikasi Ekstraksi Fitur Training Image Identifikasi Nomor 2 Nama Proses identifikasi ekstraksi fitur training image. Tujuan Untuk mendapatkan nilai vektor dari suatu gambar sebagai data training image. Deskripsi Beberapa data citra batik dilakukan proses ektraksi dan hasil berupa vektor tersebut akan disimpan ke database. Tipe Primary Aktor User Skenario Utama 22

Kondisi awal : sistem melakukan proses ekstraksi fitur untuk data training dan menyimpan hasilnya ke database. Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. Admin memasukkan data citra yang akan dilakukan proses ekstraksi. 2. Sistem menampilkan hasil proses deteksi warna dan tepi. 3. Sistem menampilkan hasil kuantisasi warna dan tepi. 4. Sistem menampilkan hasil deteksi texton warna dan tepi berupa histogram. 5. Sistem menampilkan vektor dari warna dan tepi. 6. Sistem menampilkan histogram dan vektor tunggal gabungan dari warna dan tepi. 7. Sistem menyimpan vektor ke database. Kondisi akhir : data vektor berhasil tersimpan ke database. 23

3. Activity Diagram Akuisisi Citra Fitur Kamera Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Identifikasi Akuisisi Citra Fitur Kamera Tabel 3. 5 Activity Diagram Proses Identifikasi Akuisisi Citra Fitur Kamera Identifikasi Nomor 3 Nama Proses akuisisi citra dengan fitur kamera. Tujuan Untuk mendapatkan citra masukan dari user. Deskripsi User mengambil gambar melalui fitur kamera sehingga diperoleh citra batik untuk di identifikasi. Tipe Primary Aktor User Skenario Utama Kondisi awal : sistem menampilkan tampilan utama yang berisi dua option. Kemudian pilih option proses identifikasi dan pilih proses pengambilan gambar melalui fitur kamera. Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. User memilih menu proses identifikasi. 24

2. Sistem menampilkan halaman untuk proses akuisisi citra. 3. User memilih mengambil gambar menggunakan fitur kamera. 4. Sistem menampilkan fitur kamera. 5. User meng- capture gambar. 6. Sistem menampilkan option. 7. Ya 8. Sistem menampilkan gambar. 9. Tidak 10. Sistem kembali ke fitur akuisisi citra. Kondisi akhir : sistem mengembalikan proses ke halaman proses identifikasi. 4. Activity Diagram Akuisisi Citra Fitur Galeri Gambar 3.8 Activity Diagram Proses Identifikasi Akuisisi Citra Fitur Galeri 25

Tabel 3. 6 Activity Diagram Proses Identifikasi Akuisisi Citra Fitur Galeri Identifikasi Nomor 4 Nama Proses akuisisi citra dengan fitur galeri. Tujuan Untuk mendapatkan citra masukan dari user. Deskripsi User mengambil gambar melalui fitur galeri sehingga diperoleh citra batik untuk di identifikasi. Tipe Primary Aktor User Skenario Utama Kondisi awal : sistem menampilkan tampilan utama yang berisi dua option. Kemudian pilih option proses identifikasi dan pilih proses pengambilan gambar melalui fitur galeri. Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. User memilih menu proses identifikasi. 2. Sistem menampilkan halaman untuk proses akuisisi citra. 3. User memilih mengambil gambar menggunakan fitur galeri. 4. Sistem menampilkan fitur galeri. 5. User mengambil gambar. 6. Sistem menampilkan option. 7. Ya 26

8. Sistem menampilkan gambar. 9. Tidak 10. Sistem kembali ke fitur akuisisi citra. Kondisi akhir : Kondisi akhir : sistem mengembalikan proses ke halaman proses identifikasi. 5. Activity Diagram Proses Identifikasi Ekstraksi Fitur Testing Image Gambar 3.9 Activity Diagram Proses Identifikasi Ekstraksi Fitur Testing Image Tabel 3. 7 Activity Diagram Proses Identifikasi Ekstraksi Fitur Testing Image Identifikasi Nomor 5 Nama Proses identifikasi ekstraksi fitur testing image. Tujuan Untuk mendapatkan nilai vektor dari citra masukan user. 27

Deskripsi Setelah user mendapatkan citra yang akan di identifikasi, user melanjutkan ke proses ekstraksi Tipe Primary Aktor User Skenario Utama Kondisi awal : setelah mendapatkan gambar melalui proses akuisisi citra, sistem melakukan proses ekstraksi fitur. Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. User melakukan pengambilan citra. 2. Sistem menampilkan hasil proses deteksi warna dan tepi. 3. Sistem menampilkan hasil kuantisasi warna dan tepi. 4. Sistem menampilkan hasil deteksi texton warna dan tepi berupa histogram. 5. Sistem menampilkan vektor dari warna dan tepi. 6. Sistem menampilkan histogram dan vektor tunggal gabungan dari warna dan tepi. Kondisi akhir : untuk melanjutkan ke proses selanjutnya, user memilih tombol klasifikasi. 28

6. Activity Diagram Proses Klasifikasi Gambar 3.10 Activity Diagram Proses Klasifikasi Tabel 3.8 Activity Diagram Proses Klasifikasi Identifikasi Nomor 6 Nama Proses klasifikasi. Tujuan Untuk mendapatkan nilai terdekat antara testing image dan training image. Deskripsi Setelah mendapatkan nilai vektor dari data testing, sistem akan melakukan klasifikasi dengan nilai vektor data training yang telah tersimpan di database. Tipe Primary Aktor User Skenario Utama Kondisi awal : setelah mendapatkan hasil dari proses ekstraksi, sistem melakukan proses klasifikasi untuk mendapatkan hasil akhir. Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. User melanjutkan proses identifikasi 29

dengan memilih proses klasifikasi. 2. Sistem melakukan proses klasifikasi. 3. Sistem menampilkan citra batik yang memiliki nilai terdekat dengan data training beserta informasi identitas batik dari citra masukan (data testing) yang telah di input-kan oleh user. Kondisi akhir : sistem kembali ke halaman utama. 3.5.3 Sequence Diagram Gambar 3.11 Sequence Diagram Halaman Data Training 30

Gambar 3.12 Sequence Diagram Proses Identifikasi 31

3.6 Perancangan Interface Dalam pembuatan aplikasi klasifikasi batik ini terdapat beberapa perancangan antarmuka. Berikut akan digambarkan mengenai perancangan antarmuka tersebut. Perancangan antarmuka ini merupakan gambaran perancangan untuk halaman menu utama pada aplikasi klasifikasi batik.user dapat memilih menu yang tersedia pada menu utama yaitu menu data training dan menu proses identifikasi. Berikut ini adalah gambaran dari perancangan tersebut. Gambar 3.13 Rancangan Antarmuka Menu Utama Pada form perancangan antarmuka data training, user dapat melihat beberapa gambar data training batik beserta informasi mengenai batik tersebut.berikut ini adalah gambaran perancangan antarmuka tersebut. Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka Data Training Perancangan antarmuka ini merupakan gambaran dari halaman proses identifikasi. Pada form perancangan ini, user dapat melakukan proses akuisisi citra 32

atau pengambilan citra batik, yang kemudian akan dilanjutkan dengan beberapa proses identifikasi hingga mendapatkan hasil akhir. ` Gambar 3.15 Rancangan Antarmuka Proses Identifikasi Perancangan antarmuka ini merupakan halaman untuk hasil proses klasifikasi. User dapat melihat hasil akhir dari proses identifikasi yaitu motif citra batik beserta informasi identitasnya. 33

Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka Hasil Klasifikasi 34