BAB I PENDAHULUAN. perhatian dan daya tarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan. sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam lagi bahasa tercakup dalam kebudayaan. Bahasa menggambarkan cara berfikir

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis) yang masing-masing

ANTROPOLINGUISTIK DR. FAJRI USMAN, M.HUM FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS 2014

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

VARIASI POLA KALIMAT DAN ISI PESAN PADA SPANDUK KAMPANYE CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU TAHUN 2009 DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu aset kebudayaan bagi bangsa

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

NAMA-NAMA RUMAH MAKAN DI KOTA PADANG. Dede Marinih. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat penghubung, alat komunikasi anggota masyarakat yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB II KONSEP LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Melayu Sakai di Desa Kesumbo Ampai : Kajian Antropolinguistik.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

2016 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN SAUNG POJOK DADAHA KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Levinson (1987: 60) disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Menurut Yule

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialbudaya,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam, benda, tempat, dan makna nama orang hebat atau pintar. Nama juga diberikan pada kafe. Kafe menurut KBBI (2014) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan Indonesia melalui berbagai kebijakan dan programprogram

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aprilia Marantika Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibuat dengan bahan alami secara tradisional (Agoes, Azwar H:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dengan kebhinekaan nya sudah pasti. memiliki berbagai macam ragam suku dengan adat istiadat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keindahan alam Indonesia dengan beraneka ragam etnik dan keunikan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dulu menjadi perhatian dan daya tarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Berdasarkan pada potensi itu, Indonesia menempatkan sektor Pariwisata menjadi sektor andalan untuk pemasukan devisa Negara sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia. Kota Malang berhawa sejuk dan memiliki panorama alam yang indah. Selain terkenal keindahan panorama alam dan berhawa sejuk, Kota malang juga dikenal dengan Kota pelajar yakni banyaknya universitas atau perguruan tinggi yang ternama. Pada saat ini Kota Malang selain dikenal dengan daerah wisata alam, Kota pelajar juga terkenal dengan pusat kuliner, baik kuliner lokal Jawa Timur yaitu aneka macam kuliner Malangan maupun kuliner dari berbagai daerah nusantara. Mulai dari tempat kuliner yang eksklusif, mewah dan mahal sampai tempat kuliner yang memliki nama yang unik dan menarik. Papyrus (2010: 2) mengemukakan sebuah nama memang sangat penting keberadaannya dalam bahasa dan kebudayaan. Semua kegiatan yang dilakukan selalu berkaitan dengan orang-orang atau lembaga yang disebut atau lembaga yang disebut atau diacu dengan nama dirinya. Hal ini dikarenakan, nama mempunyai peran sebagai pengenal sekelompok 1

2 orang atau sebuah nama produk usaha yang menggunakan nama tersebut. Oleh kerana itu, pemberian nama pada sebuah plang nama usaha tentu tidak asal hanya jadi. Karena sebuah nama akan menentukan keberhasilan dan khususnya dapat menarik khalayak. Keberhasilan yang dimaksud adalah keberhasilan dalam memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dari usaha produk yang ditawarkan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka seseorang atau pelaku usaha biasannya memberikan nama yang baik bagi usaha yang akan dijalankannya. Hal ini dikarenakan sebuah nama tidak hanya sebagai pengenal/penunjuk usaha, tetapi juga menyiratkan harapan pemakaiannya. Dengan demikian hubungan bahasa dengan kebudayaan memang erat sekali, yakni saling mempengaruhi, saling mengisi, dan berjalan berdampingan dalam arti luas hubungan bahasa dengan kebudayaan dapat dipelajari melalui bahasa. Dalam hal ini, bahasa berperan sebagai alat atau sarana kebudayaan, baik untuk pengembangan, transmisi maupun penginventarisannya. Kebudayaan Indonesia dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Pemerkayaan khazanah kebudayaan Indonesia melalui kebudayaan daerah dan kebudayaan asing, misalnya dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa memainkan peranan penting. Bahkan, sering dinyatakan bahwa kebudayaan dapat terjadi

3 apabila bahasa ada karena bahasalah yang menginginkan terbentuknya kebudayaan (Sibarani 2004: 58). Media utama untuk mempromosikan budaya adalah bahasa. Bahasa dikemas sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat memahami inti kebudayaan yang dipromosikan dan dikembangkan. Pengembangan kebudayaan termasuk jug penyebar luas daerah itu sendiri. Alat yang digunakan pengembangan kebudayaan adalah bahasa. Oleh karena itu, bahasa memiliki kedudukan yang paling penting dalam kehidupan dan aktivitas manusia. Dengan bahasa, orang dapat menyampaikan ide atau gagasannya kepada orang lain. Seperti dikemukakan Aslinda dan Leni Syafyahya (2007: 7), bahwa hanya manusialah yang memiliki sistem simbol untuk berkomunikasi dan memilik sistem bunyi, memang benar hewan juga berkomunikasi dan mempunyai sistem bunyi, tetapi sistem itu bukanlah sistem kata-kata. Oleh karena itu, masyarakat tersebut memiliki bahasa. Dari pendapat tersebut dapatlah dipahami bahwa manusia merupakan makhluk berbahasa dan manusia mampu berpikir. Tanpa bahasa, orang tidak dapat menjalankan amanah dengan sempurna. Memang, orang dapat menjalankan amanah kehidupannya, tetapi masyarakat tidak dapat menerima nikmat rasa untuk mengekspresikan diri mereka kepada orang lain. Bahasa termasuk aktivitas manusia, kegiatan seseorang dengan orang lain atau sekelompok sosial tertentu. Bahasa termasuk aktivitas manusia, kegiatan

4 seseorang dengan orang lain atau sekelompok sosial tertentu, berbagai pertemuan kebahasaan banyak menggurangi bagaimana seharusnya orang berbahasa atau bersikap dan bukan bagaimana bahasa itu dipakai dan disikapi oleh sekelompok individu usia tertentu. Ilmu yang mengkaji budaya dan bahasa disebut dengan antropologi. Eratnya hubungan antara bahasa dan kebudayaan untuk mengetahui kajian hubungan bahasa dan aspek budaya tersebut dengan sebutan antropolinguistik. Antropolinguistik merupakan cabang linguistik yang mepelajari variasi dan penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan waktu, perbedaan tempat komunikasi, sistem kekerabatan, pengaruh kebiasaan etnik, kepercayaan, etika berbahasa, adat istiadat dan pola-pola kebudayaan lain dari suatu suku bangsa Sibarani, (2004: 49-50). Antropologilinguistik dapat juga disebut linguistik antropologi yang merupakan bidang ilmu interdisipliner yang mempelajari hubungan antara bahasa dan kebudayaan di dalam suatu masyarakat Bawa (2004: 26). Sementara itu Duratin (1997:4) mengemukakan bahwa antropolinguistik merupakan suatu bidang kajian interdispliner, yang terdiri dari bahasa dan budaya, cabang linguistik ini mempelajari unsur-unsur budaya yang terkandung dalam pola-pola bahasa yang dimiliki oleh penuturnya serta mengkaji bahasa dalam hubungannya dengan budaya penuturnya. Dalam kaitan ini Greertz (dalam Bawa, 2004: 21-21) mengemukakan bahwa antropolinguistik adalah penafsiran dan pencarian makna dalam

5 kehidupan masyarakat, termasuk bahasa (langue) dan tuturan (speaking) merupakan sistem simbol (bunyi dan tulisan). Makna-makna yang juga dinamis yang diwadahi oleh banggunan bahasa yang konvensional (disepakati) itu, ditafsirkan, dan dipahami oleh manusia, seperti maknamakna yang lainnya seperti makna yang terkandung pola-pola bahasa yang terdapat dalam kehidupan masyarakat, merupakan kajian antropolinguistik. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup antropolinguistik tidak hanya mengkaji variasi bahasa tuturan dalam masyarakat melainkan makna bahasa yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Misalnya dalam bidang linguistik yakni ilmu yang mempelajari linguistik antropologi, menyelidiki hubungan bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan masyarakat, Kridalaksana (2011: 59). Kebudayaan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sebenarnya tanpa disadari, apa yang kita lihat dan kita lakukan sehari-hari, tidak lepas dari kebudayaan. Setiap kota, dan setiap negara pasti memiliki kebudayaan yang berbeda-beda Peranan Kebudayaan dirasakan semakin penting di dalam kehidupan manusia terutama sebagai modal untuk pengembangan sumber daya manusia. Setiap bangasa berusaha untuk membangun sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu dan teknologi dapat bermanfaat untuk sistem komunikasi dan kemaslahatan manusia, Sibarani (2014: 2).

6 Sistem komunikasi yang memungkinkan terjadinya interaksi manusia dalam suatu kelompok masyarakat, bahasa juga termasuk bagian salah satu kebudayaan. Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi merupakan wujud kebudayaan yang termasuk sistem sosial yang mendasari tindakan berpola masyarakat menuruti pola-pola tertentu yang merupakan aturan bahasa tersebut. Dengan demikian hubungan bahasa dengan kebudayaan memang erat sekali, yakni saling mempengaruhi, saling mengisi, dan berjalan berdampingan dalam arti luas hubungan bahasa dengan kebudayaan dapat dipelajari melalui bahasa. Mengingat pentingnya nama sebagai pengenal, maka penelitian tentang nama diri perlu dilakukan. Nama diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah nama yang terdapat pada papan nama yang terdapat pada nama perumahan yang ada di kota Malang. Objek utama penelitian ini adalah plang atau papan nama rumah makan yang terdapat di Kota Malang. Penelitian yang berkaitan dengan papan nama atau plang nama perumahan, sebelumnya pernah dilakukan oleh Fitriyah (2011) dengan judul Analisis Diksi pada Papan Nama Usaha di Kota Malang. Penelitian ini memperoleh temuan bahwa nama yang digunakan pada papan nama usaha di kota Malang, pada umumnya berupa nomina, adjektiva, verba, kalimat, singkatan-singkatan. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian oleh Shapira (2013) dengan judul Leksikon Makanan dan Peralatan dalam Upacara Adat Wuku Taun di Kampung

7 Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan Pendekatan Etnosemantik. Penelitan ini memperoleh temuan makna Leksikon pada peralatan yang digunakan dalam upacara adat Wuku Taun dan bentuk Lingual Leksikon pada peralatan upacara Adat Leksikon. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti ini lebih fokus pada analisis antropolinguistik yang dilihat dari penamaan nama rumah makan dan makna nama rumah makan Kota Malang. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti memilih nama-nama rumah makan yang ada di daerah Kota Malang sebagai objek penelitian yang didasarkan atas pertimbanganpertimbangan berikut. Hasil survei yang telah dilakukan peneliti di Kota Malang, ternyata cukup banyak nama-nama rumah makan yang menarik dan unik, keunikan tersebut dapat dilihat dari gaya pemberian nama warung makan yang memiliki banyak makna dibalik nama tersebut. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengkaji nama-nama rumah makan dari penamaan nama dan makna nama dari nama-nama rumah makan di Kota Malang. Adapun tujuan penulis menganalisis nama-nama rumah makan dalam pemberian nama usaha di Kota Malang, agar dapat memberikan pengetahuan tentang makna dibalik sebuah nama. Berdasarkan uraian di

8 atas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai makna nama-nama rumah makan melalui pendekatan Antropolinguistik. 1.2 Rumusan Masalah Adapun uraian masalah pada latar belakang di atas dalam penelitian analisis Antropolinguistik terhadap nama-nama rumah makan di Kota Malang, dapat diuraikan sebagai berikut. 1.) Bagaimana penamaan yang terkandung dalam nama-nama rumah makan di Kota Malang? 2.) Bagaimana makna nama yang terkandung dalam nama-nama rumah makan di Kota Malang? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti ini adalah untuk mendeskripsikan bahasa yang digunakan pada masyarakat di Kota Malang, serta menyatakan tujuan peneliti secara operasional yang mengacu pada sub-sub pertanyaan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan khusus penelitian ini di rumuskan berikut ini. a. Mendeskripsikan penamaan yang terkandung dalam nama-nama rumah makan di Kota Malang. b. Mendeskripsikan makna nama yang terkandung dalam namanama rumah makan di Kota Malang.

9 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut; 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran Bahasa Indonesia, manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap analisis antropolinguistik pada papan nama-nama rumah makan di Kota Malang. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut. a. Bagi masyarakat umum penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan tentang penamaan nama rumah makan. b. Bagi mahasiswa yang mengambil penelitian sejenis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan penelitian berikutnya. 1.5 Definisi Operasional 1) Antropolinguistik disebut juga cabang linguistik antropologi yang menyelidiki hubungan bahasa dan budaya terutama untuk

10 mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan masyarakat. 2) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI (2008), definisi Budaya adalah pikiran, akal budi, yang di dalamnya juga termasuk adat istiadat. Dari pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa budaya adalah hasil pemikiran manusia yang dilandasi cipta, rasa, dan karsa. 3) Bahasa merupakan bagian dari kegiatan komunikasi manusia yang memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagi alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk beradaptasi di dalam lingkungan sosial. 4) Papyrus (2010:2) mengemukakan papan nama merupakan lembaga, instansi atau perusahaan yang memiliki kantor berupa bangunan fisik harus dilengkapi dengan papan nama. Definisi papan nama adalah sebuah media informasi yang berisi nama suatu lembaga, instansi atau perusahaan.