SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN PADA BATERAI KENDARAAN BERMOTOR(ACCU) BERBASIS ARDUINO UNO. Zainul As adi

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KONDISI AKI PADA KENDARAAN BERMOTOR

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. suatu panel listrik selalu dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan cara

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

EFISIENSI BEBAN SMART HOME (RUMAH PINTAR) BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

Fakta.

Input ADC Output ADC IN

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB III PERANCANGAN ALAT

STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa yang paling sederhana, home automation atau otomatisasi

BAB III PERANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN BATERAI MOBIL LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN FUEL CELL

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sebagai alat transportasi untuk melakukan aktifitas. Khususnya sepeda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

Sistem Monitoring pada Panel Surya Menggunakan Data logger Berbasis ATmega 328 dan Real Time Clock DS1307

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

DAFTAR SINGKATAN. ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tegnologi dibidang industri otomotif sepeda motor.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BABI PENDAHULUAN. Bab ini rnernbahas tentang latar belakang, tujuan penelitian dan pernbuatan

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK AC 100 WATT

BAB I PENDAHULUAN. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi masal yang dapat

Transkripsi:

SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN PADA BATERAI KENDARAAN BERMOTOR(ACCU) BERBASIS ARDUINO UNO Zainul As adi Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jember asadizainul45@gmail.com Alex Harijanto Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jember Alexharijanto.fkip@unej.ac.id Bambang Supriadi Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Jember bambangsscmsc@gmail.com ABSTRAK Kendaraan motor membutuhkan baterai untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia, yang akan digunakan untuk memasok listrik ke sistem pengapian, lampu dan komponen listrik lainnya. Masalah yang muncul adalah pengguna sepeda motor tidak mengetahui kondisi baterai yang telah mencapai tingkat tegangan di bawah rata-rata. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah komponen pengatur dan dinamo,dimana nilai voltase yang dihasilkan oleh dinamo dinyalakan yang baik dan normal adalah kisaran 12 V-13,6V. Maka dibuatlah desain perangkat elektronik yang bisa dipantau dana dapat mengukur berbagai kondisi seperti voltase baterai dan arus baterai. Alat ini menggunakan Arduino UNO sebagai mikrokontrolernya dan data tersebut akan tersimpan pada kartu memori untuk di tampilakn pada laptop sehingga pengguna bisa mengetahui kondisi baterai kendaraan secara langsung tanpa harus repot-repot membongkar baterai untuk melihat kondisi listrik dalam sebuah siklus motor. Kata kunci : Sistem monitoring, Aki dan Arduino UNO PENDAHULUAN Sumber energi listrik merupakan sumber yang paling banyak digunakan oleh manusia saat ini. Hal ini disebabkan karena listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital dalam hidup manusia. Kebutuhan akan sumber energi listrik semakin lama semakin meningkat dan peningkatan ini harus di imbangi oleh penyediaan sumber energi listrik tersebut (Wibowo at al., 2014). Salah satu alternatif penyediaan sumber energi listrik adalah baterai. Baterai pada saat ini sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya pada aki, Aki memiliki fungsi untuk mensuplai energi listrik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Aki mobil/motor dirancang untuk penggunaan SLI (Starting Light Ignition), ini berarti tegangan aki harus dalam keadaan tinggi. Dengan kata lain bila energi listrik pada aki mobil/motor dikuras hingga 50% atau lebih dari kapasitas totalnya, aki akan cepat rusak. Pencegahan yang perlu dilakukan ialah melakukan pengecekan secara rutin dan melakukan pengisian kembali aki secara optimal. Masalah yang timbul ialah pengguna kendaraan bermotor tidak mengetahui kondisi aki yang sudah mencapai level tegangan dibawah rata-rata 85 %, untuk aki kering level tegangan terendah aki kering yang direkomendasikan 1

adalah minimal 10.5 volt dan untuk aki yang sedang dalam keadaan baik tegangan aki akan berkisar 12.3 13.6 volt (Agustian, 2015). Oleh karena itu diperlukan sebuah alat untuk memonitoring aki yang sangat mudah untuk digunakan dan dapat memonitoring aki setiap saat tanpa perlu repot-repot untuk membongkar tempat aki sehingga pengendara motor tak perlu khawatir tentang kondisi aki karena data akan tersimpan dan dapat ditampilkan kembali melalui laptop dengan menggunakan mikrokontroler arduino UNO. Penelitian sebelumnya tentang monitoring baterai pernah dilakukan oleh Yudha (2010) dengan memonitoring arus dan tegangan pada baterai mobil listrik menggunakan mikrokontroler atmega 16 dan lampu dengan intensitas yang berbeda sebagai beban pada saat baterai dalam kondisi starting, konstan dan breaking. Monitoring arus, tegangan dan konsumsi daya listrik menggunakan media transmisi nirkaber sebagai pengiriman data informasi pengukuran.oleh Yanuarti (2012) Berdasarkan penelitian tersebut metode monitoring hanya memanfaatkan jenis baterai yang digunakan sebagai sumber tegangan dan lampu sebagai bebannya. pada kenyataanya baterai dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya digunakan pada lampu saja melainkan pada saat proses starting kendaraan, lampu, klakson, penyimpan listrik dan stabilisator sehingga penelitian tersebut belum mengacu pada karakteristik baterai itu sendiri. Tujuan akhir dari sistem monitoring arus dan tegangan pada baterai kendaraan bermotor (accu) berbasis arduino UNO ini adalah untuk membuat rancang bangun sistem monitoring yang dapat membantu mengetahui kondisi dari aki motor saat berkendara. sebagai input, Arduino UNO sebagai control dan laptop sebagai outputnya. Secara umum gambaran sistem monitoring dapat di tunjukkan seperti gambar berikut Gambar 1. Perangkat sistem monitoring Pada perangkat lunak perintah untuk melakukan monitoring di atur oleh bagian controler yaitu pada arduino UNO. Ketika aki menyala atau mati maka arus dan tegangan yang ada pada aki akan diterima oleh input yaitu sensor arus dan tegangan yang kemudian oleh arduino UNO akan diterima sebagai data masukan dan akan dikirim pada data logger untuk disimpan sebagai output data dan akhirnya akan ditampilkan pada laptop sebagai data digital, dengan demikian pengguna motor dapat memonitoring aki dengan mudah. Perangkat lunak ini di bangun dengan bahasa C+, adapun alur program dapat dilihat pada gambar dua. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan lama berkendara (waktu) sebagai variabel bebasnya, adapun variabel yang akan dicari pada penelitian ini adalah tegangan dan arus yang mengalir pada aki, Sehingga kondisi aki dapat termonitoring seutuhnya jika terdapat penurunan tegangan dan arusnya.aki yang digunakan adalah aki kering merek polestar GTZ-5S yang memiliki kapasitas 12V-4Ah/10. Perangkat keras pada sistem monitoring terbagi menjadi tiga bagian yaitu sensor arus dan tegangan 2

tegangan, pengujian sensor tegangan bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja dari sensor yang telah dirancang. Dalam pengujian sensor tegangan ini dilakukan pengambilan tegangan keluaran (nilai analog) dari sensor tegangan bersamaan dengan pengambilan data digital yang telah dikonversikan oleh mikrokontroler. Hasil pengukuran tersebut juga akan dibandingkan dengan hasil pengukuran tegangan yang menggunakan alat multimeter. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil pengujian sensor tegangan Gambar 2. Diagram alur kerja sistem Pada penelitian ini terdapat dua tahap penelitian yaitu pertama tahap analisis regresi, rancang bangun yang dibuat harus mengacu pada pada alat ukur yang sebenarnya dalam hal ini adalah multimeter, data output arus dan tegangan yang dihasilkan harus memiliki nilai yang sama dengan yang di tunjukkan pada multimeter, jika terdapat selisih maka selisih tersebut tidak boleh sampai melampaui batas normal, batas normal perbandingan kesamaan nilai antara rancang bangun sistem monitoring dan alat ukur adalah 85% jika kurang dari itu makan rancang bangun tersebut tidak valid. Tahap kedua yaitu pengambilan data arus dan tegangan dengan membedakan lama waktu pemakaian dari aki tersebut pengukuran pertama dengan durasi waktu 10 menit, kedua 20 menit dan yang ketiga 30 menit dengan kecepatan yang konstan. Data output arus dan tegangan yang di dapatkan pada akhirnya akan digunakan untuk menentukan daya yang dimiliki oleh aki tersebut. Dari data yang di dapatkan akan dibuat diagram yang menunjukkan kondisi aki pada kurun waktu tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari monitoring data terbagi menjadi dua bagian yaitu data pada tahap analisis regresi terhadap arus dan tegangan dan kedua monitoring pada durasi waktu pemakaian yang berbeda. Analisa pertama pada pengujian sensor pengambilan Kondisi sepeda motor dalam keadaan mati (a) sensor tegangan 12,76 13,0 (b) Gambar 3. sensor tegangan multimetrer (a). Hasil pengukuran sensor tegangan yang di tunjukkan oleh arduino UNO (b). Hasil pengukuran tegangan oleh multimeter Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sensor tegangan sangat valid karena kesamaan nilai degan multimeter tidak kurang dari 85% dan dapat digunakan dalam sistem monitoring aki. Analisa kedua pada pengujian sensor arus dengan tujuan yang sama dengan sensor tegangan. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil pengujian sensor tegangan 3

pengambilan Kondisi sepeda motor dalam keadaan mati (a) sensor arus 0 0 (b) multimetrer (menit) Tegangan Daya Arus (A) (v) (P) 1 1,89 14,04 26,54 2 2,16 13,70 29,59 3 2,21 13,82 30,54 4 2,43 15,77 38,32 5 2,53 15,53 39,14 6 2,01 14,11 28,36 7 1,73 13,94 24,12 8 1,85 14,01 25,92 9 1,78 13,89 24,72 10 1,78 13,84 24,64 Gambar 4. sensor arus (a). Hasil pengukuran sensor arusyang di tunjukkan oleh arduino UNO (b). Hasil pengukuran arus oleh multimeter Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sensor arus sangat valid karena kesamaan nilai dengan multimeter tidak kurang dari 85% dan dapat digunakan dalam sistem monitoring aki. Tahap kedua yaitu monitoring aki pada durasi waktu yang berbeda. Pengambilan data pada kondisi yang berbeda bertujuan untuk melihat perubahan nilai yang ada pada sensor arus dan tegangan. Hasil yang di peroleh saat aki digunakan dengan durasi 10 menit dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil monitoring arus dan tegangan pada pengukuran pertama dengan durasi waktu 10 menit Hasil monitoring Data kedua adalah ketika aki digunakan dengan durasi waktu 20 menit. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil monitoring arus dan tegangan pada pengukuran kedua dengan durasi waktu 20 menit (Menit) Hasil monitoring Arus (A) Tegangan (V) Daya (P) 1 2,01 14,11 28,36 2 1,73 13,94 24,12 3 1,85 14,01 25,92 4 1,76 13,89 24,45 5 1,78 13,84 24,64 6 2,21 13,82 30,54 7 2,22 13,84 30,72 8 2,31 13,90 32,11 4

9 2,01 13,54 27,22 10 1,73 13,43 23,23 11 2,03 13,82 28,05 12 2,32 14,01 32,50 13 2,21 13,97 30,87 14 1,89 13,52 25,55 15 1,97 13,41 26,42 16 2,01 13,54 27,22 17 2,04 13,57 27,68 18 2,22 13,75 30,53 19 1,98 13,52 26,77 20 2,01 13,76 27,66 9 2,01 13,54 27,22 10 2,21 13,82 30,54 11 2,22 13,84 30,72 12 2,31 13,90 32,11 13 2,01 13,54 27,22 14 1,89 13,52 25,55 15 1,97 13,41 26,42 16 2,01 13,54 27,22 17 2,04 13,57 27,68 18 2,22 13,84 30,72 19 2,31 13,90 32,11 20 2,01 13,54 27,22 21 1,89 13,52 25,55 Data ketiga adalah ketika aki digunakan dengan durasi waktu 30 menit. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 5. Hasil monitoring arus dan tegangan pada pengukuran ketiga dengan durasi waktu 30 menit (Menit) Hasil monitoring Arus (A) Tegangan (V) Daya (P) 1 1,73 13,43 23,23 2 2,03 13,82 28,05 3 2,32 14,01 32,50 4 2,21 13,97 30,87 5 2,32 14,01 32,50 6 2,21 13,97 30,87 7 1,89 13,52 25,55 22 1,97 13,41 26,42 23 2,01 13,54 27,22 24 1,97 13,41 26,42 25 2,01 13,54 27,22 26 2,04 13,57 27,68 27 2,04 13,57 27,68 28 2,22 13,84 30,72 29 2,31 13,90 32,11 30 2,01 13,54 27,22 Setelah data di peroleh maka langkah selanjutnya yaitu membandingkan hasil arus dan tegangan pada durasi yang berbeda sehingga didapatkan data yang signifikan untuk kondisi aki pada saat ini. Grafik perbandingan antara daya aki pada kondisi yang berbeda dapat dilihat pada gambar 5. 8 1,97 13,41 26,42 5

P Gambar 5. Grafik Kondisi daya aki Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan ketika aki digunakan dengan durasi yang berbeda yaitu 10 menit, 20 menit dan 30 menit tidak memiliki perbedaan kondisi yang jelasini menunjukaan bahwa aki yang dipakai masih tergolong normal atau layak pakai karena pada deskripsi aki yang digunakan terdapat keterangan bahwa aki memiliki kapasitas 12V-4Ah/10 dan jika dibandingkan dengan hasil yang di peroleh melalui monitoring diperoleh tegngan sekitar 13,5 V dan arus sekitar 2,2 A, selisih yang tidak telampau jauh dari kapasitas aki. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan yaitu (1) Sistem monitoring bekerja dengan baik, Sensor tegangan yang dipasang pada sumber tegangan pada kendaraan bermotor bekerja dengan sangat baik tanpa adanya hambatan yang mempengaruhi dari proses pembacaan tegangan sampai dengan mengirim data tersebut ke mikrokontroler. Tegangan yang terbaca pada durasi waktu yang berbeda tidak memiliki perbedaan yang jauh dan dapat disimpulkan bahwa aki dalam kondisi normal atau layak pakai tegangan rata-rata yang dihasilkan yaitu berkiasr antara 13,5 Volt. Sensor arus yang dipasang memiliki akurasi pengukuran yang sangat baik serta tidak ada masalah dalam pengiriman data ke mikrokontroler. Nilai arus rata-rata dari hasil pengujian kendaraan dalam kondisi durasi yang berbeda memiliki nilai rata-rata 2,2 Ampere (2) Kondisi daya aki dengan durasi pemakaian yang berbeda tidak mengalami perubahan t yang signifikan, ini menunjukkan bahwa aki masih dalam kondisi yang normal atau layak pakai. Dari hasil tersebut dapat dipastikan bahwa perangkat sistem Monitoring Kondisi Aki Pada Kendaraan Bermotor dapat membantu pengguna kendaraan dalam memantau kondisi aki, sehingga pengguna kendaraan bermotor dapat mengantisipasi kerusakan pada aki dengan melihat kondisi tegangan aki dan kondisi arus pada aki. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu (1) Sistem monitoring dapat di buat lebih sederhana agar biaya perancangan alat dapat lebih terjangkau oleh masyarakat dan dapat di produksi secara masal. (2) Sistem monitoring dapat tahan terhadap segala macam cuaca seperti panas atau dingin agar tidak mengganggu jalannya data yang diatur oleh mikrokontroler. DAFTAR PUSTAKA Agustian, l. 2015. Rancang bangun sistem monitoring kondisi aki pada kendaraan bermotor. Jurnal teknik elektro universitas tanjungpura. 1(1): 1-8. Iyuditya, E. Dayanti. 2013. Sistem pengendali lampu ruangan secara otomatis menggunakan pc berbasis mikrokontroler arduino uno. Jurnal ICT. 10(2): 52-59. Nisa, Z. S. 2014. Aplikasi pengenalan suara sebagai pengendali peralatan listrik berbasis arduinouno. Jurnal TEUB. 2(5): 235-243. Prihatmoko, D. 2016. Perancangan dan implementasi pengontrol suhu ruangan berbasis mikrokontroller arduino uno. Jurnal SIMETRIS. 7(1): 530-536. Purba, T. T., T. A. Bahriun. 2015. Perancangan sistem home automation berbasis arduino uno. Jurnal Singuda Ensikom. 10(28): 5352-5358. Wibowo, I.I., C. Sudibyo, dan Basori. 2014. Pengaruh penggunaan vitamin baterai vitta-q terhadap temperatur charging dan berat elektrolit pada yuasa lead acid battery tipe 6

liquid vented 12v 5ah. Jurnal pendidikan teknik dan kejuruan. 7(2): 10784-10793. Suryawan, D. Wahyu. 2012. Rancang Bangun Sistem Monitoring Tegangan, Arus Dan Temperatur Pada Sistem Pencatu Daya Listrik Di Teknik Elektro Berbasis Mikrokontroler Atmega 128. JurnalTRANSIENT.1(4).245-250. Yanuarti, C. 2012. Sistem monitoring arus dan tegangan pada alat uji efisiensi motor dc mobil listrik universitas jember berbasis arduino uno. Skripsi. Jember: fakultas teknik. Yudha, R. 2010. Sistem monitoring arus dan tegangan pada baterai mobil listrik berbasis mikro kontroler atmega16. Skripsi. Jember: fakultas teknik. 7