BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sering diabaikan sebagai asset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya

PENGARUH STRESSOR TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI STRESS KERJA KARYAWAN PTPN XII KEBUN NGRANGKAH PAWON KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai aset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya mengganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpuasaan dalam bekerja dan menurunkan kinerja. Menurut Selye (1976) dalam Gibson et al (1996: 341) dalam hal ini pelopor

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan (Stress) merupakan suatu tanggapan adaptif, diperantarai oleh

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Dengan kata lain, mutu perusahaan

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya

I. PENDAHULUAN. kompetitif dan dinamis menimbulkan banyak tantangan baru yang harus dihadapi

2015 PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. MULTI SERVISINDO SARANA

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi juga merupakan wadah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Definisi Stres Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. memberdayakan karyawan agar karyawan mampu melaksanakan pekerjaan dengan. utama untuk mendorong keberhasilan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-20 sampai awal abad ke-21 ini, sudah tidak asing lagi kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang jasa penyedia paket perjalanan wisata

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas dari sebuah organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tbk. Sumatera Utara. Tema ini penting dibahas karena karyawan merupakan aset

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi masyarakat modern, bekerja merupakan suatu tuntutan yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dinamika lingkungan kerja penuh dengan berbagai tantangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. pekerja sering kali melakukan pekerjaan di luar keinginan individu pekerja itu

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

KINERJA DITINJAU DARI STRES KERJA PADA KARYAWAN STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA. Ariana Sumekar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai sumber daya diharapkan dapat lebih aktif dalam mengoptimalkan pekerjaan dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini perusahaan selalu berupaya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang dapat melakukan pekerjaannya, karena semua pekerjaan seseorang merupakan kunci bagi perkembangan perusahaan mendatang. Hal tersebut didukung pula dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan memberikan jaminan atas kelangsungan dan pengakuan akan keberadaan karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan. Menurut Gibson (1996:339) stress merupakan suatu tanggapan penyesuaian yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan, situasi atau peristiwa di lingkungan luarnya yang menetapkan tuntutan berlebih pada seseorang. Stress bukanlah hal yang baru bagi setiap individu. Dalam hal ini stres dipandang sebagai suatu kondisi atau keadaan emosional seseorang. Pendapat lain mendefinisikan stress sebagai suatu tanggapan penyesuaian dan diperantarai oleh perbedaan-perbedaan individual dan atau proses-proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan ), situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.

2 Istilah stress dari bahasa Yunani eustress dari kata eu yang berarti baik, seperti dalam kata euphoria adalah rangsangan dalam pengertian positif. Eustress perlu dalam hidup kita. Dari pendapat yang mendefinisikan arti stress memberikan fokus perhatian pada keadaan lingkungan khusus sebagai sumber potensial dari stress. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Stress sering terjadi atau muncul pada perusahaan khususnya pada karyawan. Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu penyebab, namun biasanya karyawan mengalami stress karena kombinasi dari penyebab stress tersebut. Ada dua kategori penyebab stress, yaitu on the job dan off the job. Penyebab stress on the job merupakan penyebab stress yang terjadi dari dalam perusahaan, sedangkan penyebab stress off the job adalah penyebab stress yang terjadi dari luar perusahaan. Pada PTPN XII ( Persero) Kebun Ngrangkah Pawon, stress yang terjadi pada umumnya termasuk dalam kategori on the job yaitu masalah beban kerja yang diberikan kepada karyawan terlalu tinggi dan berlebihan yaitu setiap karyawan diharuskan menghasilkan buah kopi sebanyak ±40kg per hari dalam musim panen. Usaha tersebut dilakukan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja. Namun konsekuensi yang diterima oleh karyawan apabila tidak mampu mencapai target yang ditetapkan perusahaan, gaji yang diperoleh karyawan akan berkurang dan bahkan sampai pemberhentian kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, karyawan sering mengeluh atas penetapan sanksi secara sepihak dari pimpinan tanpa melihat latar belakang permasalahan.

3 Beberapa hal tersebut menjadi penyebab stress kerja pada karyawan yang berasal dari pengaturan di lapangan yang kurang jelas dan prestasi kerja karyawan yang menurun. Hampir setiap kondisi pekerjaan bisa menyebabkan stress, tergantung kepada reaksi karyawan. Sebagai contoh, seorang karyawan akan dengan mudah menerima dan mempelajari prosedur kerja baru, sedangkan seorang karyawan lain tidak atau bahkan menolaknya. Akibatnya prestasi kerja karyawan akan menurun. Dari kondisi seperti itu dapat diambil kesimpulan bahwa stress sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja seseorang, semakin tinggi tingkat stress seseorang maka semakin tinggi prestasi kerja yang dihasilkan, sebaliknya semakin rendah tingkat stress seseorang maka semakin rendah prestasi kerja yang dihasilkan. Menurut Gibson (1996:344) penyebab stress di tempat kerja dibagi dalam empat faktor, yaitu meliputi faktor lingkungan, faktor individu, faktor kelompok dan faktor organisasi. Faktor lingkungan menjadi sumber potensial terjadinya stress kerja yaitu kondisi lingkungan kerja yang tidak nyaman, kondisi seperti ini sangat mempengaruhi tingkat stress dikalangan karyawan dalam perusahaan tersebut. Faktor individu yang merupakan kondisi kepribadian seseorang. Faktor ini biasanya berasal dari masalah keluarga, masalah ekonomi dan sifat dari masing-masing individu. Faktor kelompok yang merupakan keefektifan karakteristik atau sifat hubungan diantara kelompok-kelompok. Sedangkan faktor organisasional yang menjadi sumber stress adalah tekanan menghindari kesalahan menyelesaikan tugas dalam waktu yang terbatas,

4 selain itu adanya beban kerja yang berlebihan serta adanya rekan kerja yang tidak menyenangkan sehingga menyebabkan stress dalam bekerja. Sejalan dengan meningkatnya stress kerja maka prestasi kerja cenderung mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan dengan terjadinya stress para karyawan lebih termotivasi untuk mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki dalam bekerja di perusahaan. Namun demikian apabila stress kerja terjadi mencapai puncaknya atau terlalu besar maka akan menjadikan prestasi kerja karyawan mengalami penurunan karena stress kerja yang terjadi mengganggu atas pelaksanaan pekerjaan para karyawan (Handoko, 2001:202). Kondisi tersebut menjadikan seseorang yang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan individu akan memacu individu tersebut mengalami stress. Lebih jauh lagi bahwa stress yang terlalu tinggi mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga prestasi kerja individu. Menanggapi kondisi yang seperti ini, maka perusahaan dituntut untuk menjaga agar karyawan tidak sampai mengalami stress yang terlalu berlebihan sehingga keryawan akan dapat bekerja lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi kerja dengan tujuan agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar sesuai tujuan yang diharapkan. PTPN XII ( Persero ) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri merupakan perusahaan yang bekerja dalam bidang perkebunan. Dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, karyawan bagian pemetik kopi menjadi kunci utama bagi keberhasilan yang dapat dicapai selama ini. Hal tersebut

5 dikarenakan pekerjaan di bagian pemetik memegang peranan penting dalam menghasilkan kualitas buah kopi yang baik. Namun dalam menjalankan aktivitasnya, bagian ini sering dihadapkan oleh target-target tertentu yang dibuat oleh perusahaan dan pada sisi lain harus dapat dicapai dalam waktu yang telah ditetapkan. Pekerjaan bagian pemetik meliputi pemetik yang berjumlah 400 karyawan dan bertugas melakukan pemetikan buah kopi. Setiap karyawan diharuskan menghasilkan ±40kg kopi per hari. Adanya tuntutan dari karyawan lain juga menjadi penyebab utama terjadinya stress. Contoh konflik yang terjadi antar karyawan yaitu perbedaan pendapat atau ketidakcocokan dalam diri individu. Aturan dan pengaturan yang diterapkan perusahaan dirasa juga berlebihan, dimana pembagian wilayah panen tidak sepadan dengan jumlah karyawan yang ditugaskan. Atasan selalu menuntut agar karyawan bekerja sesuia dengan bagian yang sudah ditentukan. Gaya manajerial dari atasan dalam pengambilan keputusan hanya secara sepihak tanpa melihat latar belakang permasalahan. Sebagai contoh disini yaitu pimpinan melakukan pemberhentian kerja tanpa melihat kinerja yang selama ini dihasilkan. Hal tersebut di atas merupakan penyebab stress yang seringkali muncul dibagian pemetik kopi pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. Dengan demikian karyawan bagian pemetik memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugasnya, selain sering mendapat tekanan dari perusahaan dalam pencapaian target produksi, pada sisi lain beban kerja yang berlebihan juga dapat mempengaruhi tingkat stress

6 kerja yang terjadi. Pada sisi lain terjadinya kebosanan dalam melaksanakan pekerjaan juga sering dirasa oleh karyawan bagian pemetik dan terkadang mereka tidak bisa mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Kondisi tersebut apabila tidak diikuti dengan ketenangan sikap dan kestabilan emosi maka secara langsung para karyawan akan merasakan beban psikologis semakin berlebihan yang pada akhirnya stress kerja semakin meningkat. Apabila kondisi tersebut dapat dikendalikan secara maksimal maka secara langsung juga akan mempengaruhi terhadap prestasi kerja yang akan dicapai oleh karyawan. Bukti nyata telah terjadi stress pada karyawan dapat diketahui dari tingkat absensi kerja yang disajikan pada tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 Tingkat Absensi Karyawan Tahun 2007 2011 Bulan Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Januari 2 orang 1 orang Februari 1 orang 3 orang 3 orang Maret 1 orang April 2 orang 1 orang Mei 3 orang 1 orang 1 orang 3 orang Juni 3 orang 1 orang Juli 4 orang Agustus 1 orang 6 orang September 3 orang 4 orang Oktober 2 orang 1 orang 3 orang 1 orang Nevember 2 orang 3 orang Desember Total 9 orang 10 orang 8 orang 11 orang 18 orang Sumber: PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Afdeling Badek Kediri.

7 Berdasarkan tabel 1.1 maka dapat diketahui bahwa tingkat absensi para karyawan menunjukkan adanya peningkatan, hal tersebut mengindikasikan bahwa para karyawan mengalami stress dalam bekerja di perusahaan, sehingga mereka meninggalkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka yang kemudian mempengaruhi prestasi kerja yang dihasilkan. Adanya pengaruh stressor terhadap prestasi kerja dapat dilihat melalui data mengenai target dan realisasi produksi yang telah dicapai oleh perusahaan yang secara lengkap pada tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Target dan Realisasi Hasil Kopi Pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri Afdeling Badek Tahun 2007-2011 Tahun Target (Kg) Realisasi (Kg) Deviasi Jumlah % 2007 1.440.000 1.010.000 430.000 29,86 2008 1.440.000 1.024.000 416.000 29 2009 1.440.000 1.226.000 214.000 14,86 2010 1.440.000 1.240.000 200.000 14 2011 1.440.000 1.326.000 114.000 7,91 Sumber: PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Afdeling Badek Kediri. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa selama lima tahun tersebut tingkat prestasi kerja karyawan yang ditinjau dari buah yang dihasilkan menunjukkan adanya peningkatan, namun belum dapat mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Kondisi tersebut dibuktikan dengan semakin

8 menurunnya tingkat deviasi atas pencapaian target produksi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan dapat mengalami deviasi karena terjadinya ketidaktenangan dan perasaan cepat bosan para karyawan dalam bekerja diperusahaan, sikap karyawan yang cenderung bekerjasesuai dengan keinginan masing-masing. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, yang menyatakan bahwa stressor berpengaruh terhadap prestasi kerja yang melalui stresskerja karyawan maka secara khusus akan dibahas mengenai kondisi tersebut melalui penelitian dengan judul Pengaruh Stressor TerhadapPrestasi Kerja Melalui Stress Kerja Pada Karyawan PTPN XII (PERSERO) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat menyusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana stressor pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon? 2. Bagaimana stress kerja karyawan pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngarangkah Pawon? 3. Bagaimana prestasi kerja karyawan pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara stressor dengan stress kerja pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon? 5. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara stress kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon?

9 6. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara stressor dengan prestasi kerja melalui stress kerja pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon? C. Batasan Masalah Batasan masalah berfungsi untuk membatasi objek masalah yang diteliti, agar tidak terlalu luas dan ruang lingkupnya jelas. Maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah terbatas pada : stressor karyawan bagian pemetik kopi berkaitan dengan tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi dan tahap hidup organisasi terhadap variabel stress kerja dan prestasi kerja pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Afdeling Badek Kediri. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mendiskripsikan stressor pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. b. Untuk mendiskripsikan stress kerja pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. c. Untuk mendiskripsikan prestasi kerja karyawan pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. d. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara stressor dengan stess kerja pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri.

10 e. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara stress kerja dengan prestasi kerja karyawan pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. f. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara stressor dengan prestasi kerja yang melalui stress kerja karyawan pada PTPN XII (Persero) Kebun Ngrangkah Pawon Kediri. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan Untuk masukan bagi perusahaan agar lebih memperhatikan kondisi karyawan dan dalam pengambilan keputusan dibidang personalia, khususnya mengenai pengaruh stress terhadap prestasi kerja karyawan. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai dasar dan acuan penelitian selanjutnya yang mengkaji masalah stressor, stress kerja dan prestasi kerja di tempat kerja.