BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT PERNYATAAN KASEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Maka saya mengharapkan kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan di negara-negara sedang berkembang (Unicef-WHO, 2004). BBLR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengetahuan (Knowledge) seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo : 2003 : 127).

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

*Armi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A

BAB I PENDAHULUAN. Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulit ke kulit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

BAB I PENDAHULUAN. kematian neonatal yaitu sebesar 47,5%. 1 Penyebab kematian neonatal. matur 2,8%, dan kelainan konginetal sebesar 1,4%.

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

BAB II TINJAUAN TEORI

MANFAAT ASI BAGI BAYI

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIFITAS PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PERAWATAN METODE KANGGURU DENGAN PERAWATAN INKUBATOR DI BLUD RS H. BOEJASIN PELAIHARI TANAH LAUT TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 ( )

DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan

Merawat Bayi Prematur

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik dan termurah yang diberikan ibu kepada bayinya, dimana pemberian ASI

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,

INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) Di negara

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEBERHASILAN BOUNDING ATTACHMENT. Triani Yuliastanti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Susi Widiawati Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi ABSTRAKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KELURAHAN LILIBA TAHUN Ni Luh Made Diah Putri A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Inisaiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses satu jam pertama pasca bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NEONATUS BERESIKO TINGGI

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT III TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI KEBIDANAN MEDISTRA LUBUK PAKAM TAHUN 2008

PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. IBU Surakarta, yang dikumpulkan pada tanggal November 2013,

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu

LEMBAR KUESIONER PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI KELURAHAN ASUHAN PEMATANGSIANTAR

PANDUAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2

BAB I PENDAHULUAN. kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (Bobak, 2010:53). Periode

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perawatan BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram. Salah satu perawatan BBLR yang berkualitas baik bisa menurunkan kematian neonatal, seperti inkubator dan perlengkapannya pada neonatal intensive care unit. Tekhnologi ini relatif mahal, Negara berkembang termasuk Indonesia dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat secara logistik. Selain itu penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu-bayi dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) serta berakibat ibu kurang percaya diri dan tidak terampil merawat bayi BBLR. Oleh karena itu diperlukan suatu metode praktis sebagai alternatif pengganti inkubator yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif (Rukiyah, 2010). Kehangatan tubuh ibu ternyata merupakan sumber panas yang efektif untuk bayi yang BBLR. Hal ini terjadi bila terdapat kontak kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai skin to skin contact atau metode kanguru. Metode ini merupakan metode sederhana yang bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baik sesaat maupun jangka lama. Metode ini bermanfaat untuk membantu pemulihan akibat dari

prematuritasnya dan menolong orang tua agar lebih percaya diri serta dapat berperan aktif dalam perawatan bayi baru lahir secara manusiawi dan meningkatkan ikatan ibu dan bayi (Deslidel, 2012). Kelompok bayi yang dirawat dengan metode kanguru akan mendapat ASI lebih baik, pertambahan berat badan lebih baik, dan lama perawatan di rumah sakit lebih pendek. Selain mempererat ikatan ibu-bayi, meningkatkan perkembangan psikologis dan psikomotor bayi, membuat bayi lebih tenang dan tidak mudah kaget. Metode kanguru juga sangat praktis dan hemat energi. Berbeda dengan inkubator yang suhunya harus disesuaikan dengan perkembangan berat badan dan usia bayi. Kontak ibu dan bayi membuat penyesuaian otomatis suhu tubuh ibu untuk melindungi bayi (Nakita, 2007). 2.2. Pengertian Post Partum Post partum merupakan masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Keadaan normal akan kembali seperti biasa dalam sekitar 2 minggu bahkan 1 bulan. Postpartum juga disebut sebagai pasca melahirkan. Pada masa ini ibu akan mengalami berbagai perasaan yang dirasakan. Dan ada kalanya perubahan perasaan menjadi suatu hal yang alami yang dirasakan oleh ibu setelah melahirkan. Dalam hal ini yang berperan utama adalah hormon sang ibu yang bereaksi terhadap berbagai situasi yang berbeda (Melinda, 2011). Pasca melahirkan dan setelah lepasnya plasenta dari dinding rahim, tubuh ibu akan mengalami perubahan besar sesuai dengan jumlah hormone,

sehingga ibu pun membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dirinya. Selain terjadi perubahan fisik, hadirnya sang buah hati dapat membuat suatu hal yang berbeda baik dalam kehidupan ibu sendiri, hubungan dengan suami, orangtua maupun anggota keluarga lainnya. Dengan hadirnya sang buah hati, ibu mendapat peran dalam merawat dan mengasuh bayinya. Salah satunya peran ibu yaitu harus bisa memberikan ASI kepada bayinya, terutama ibu yang mempunyai bayi berat lahir rendah harus bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya. Dimana bayi berat lahir rendah sangat membutuhkan perawatan yang baik, karena itu ibu harus mampu beradaptasi dalam merawat bayinya khususnya ibu yang mempunyai bayi dengan berat lahir rendah (Melinda, 2011). 2.3. Metode Kanguru 2.3.1 Pengertian Metode kanguru (Kangaroo Mother Care) adalah kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi (skin to skin contanc) yang dilakukan sejak dini dan berkelanjutan baik selama masih dirumah sakit maupun di rumah, disertai pemberian ASI Eksklusif dan pemantauan terhadap tumbuh kembang bayi (Wafi, 2010). Metode kanguru adalah perawatan untuk bayi premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (Rukiyah 2010).

2.3.2 Manfaat Metode Kanguru Adapun manfaat metode kanguru bagi bayi yaitu, menstabilkan detak jantung bayi dan pernapasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen keseluruh tubuhnya pun lebih baik. Bayi tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya lebih cepat. Pertumbuhan dan perkembangan motorik pun menjadi lebih baik. Cara ini juga mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempersingkat masa perawatan secara keseluruhan. Bagi orang tua, hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri dan kepuasan bekerja. Perawatan bayi lekat atau metode kanguru ini sederhana, praktis, efektif, dan ekonomis, sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu di rumah ataupun di rumah sakit, terutama dalam mencegah kematian BBLR (Wafi, 2010). 2.3.3 Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kanguru Mekanisme kerja perawatan metode kanguru adalah sama seperti perawatan dalam inkubator yang berfungsi sebagai termoregulator memberikan lingkungan yang termonetral melalui aliran panas konduksi dan radiasi. Lingkungan termoral adalah linkungan suhu agar bayi dapat mempertahankan suhu optimal (36,5-37,5 C) dengan mengeluarkan energy/kalori yang minimal, terutama bagi BBLR yang persediaan atau sumber kalorinya sangat terbatas (Subekti, 2008). Pengaliran panas melalui konduksi adalah identik kontak kulit ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan inkubator ke kulit bayi.

Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat didalam inkubator seperti udara hangat antara selimut atau baju kanguru dan bayi. Proses hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama dibutuhkan sampai bayi bisa mandiri tanpa harus dirawat lagi (Henderson, 2006). 2.3.4 Lama Metode Kanguru Dilakukan Berdasarkan lamanya metode ini dilakukan metode kanguru dibagi menjadi intermiten dan kontinyu. Intermiten maksudnya bayi yang masih memerlukan perawatan konvensional (Inkubator) dikeluarkan dari inkubator untuk beberapa saat dirawat dengan metode kanguru, setelah itu kembali lagi ke inkubator. Usahakan pada awalnya jangan kurang dari 60 menit dengan posisi kanguru, kalau kurang akan menggangu waktu istirahat bayi dan bayi akan stres. Kontiniu berarti dilakukan berangsur-angsur sampai 24 jam. Bayi dikeluarkan dari gendongan bila akan mengganti popok, perawatan tali pusat atau perlu pemeriksaan dokter, dan jika ibu akan mandi. Selama lepas dari ibu, bayi dibungkus rapat agar tidak kedinginan atau bisa diserahkan pada suami, nenek, atau saudara yang lain. Metode kanguru ini dilakukan sampai bayi sudah tidak menginginkannya lagi. Ini ditandai dengan bayi menjadi gelisah, rewel, selalu bergerak saat berada dalam posisi kanguru. Biasanya ini terjadi setelah bayi mencapai berat badan 2500 gram atau umur kehamilan 40 minggu (Perinasia, 2011). 2.3.5 Persiapan yang Diperlukan untuk Melakukan Metode Kanguru Persiapan yang dilakukan untuk melakukan metode kanguru menyangkut 3 hal, yaitu: 1) ibu dan bayi : kondisi dan keberadaan ibu setelah

melahirkan merupakan persyaratan utama. Harus ada pengganti ibu yang secara fisik dan mental sehat, mampu dan mau melakukan perawatan metode kanguru. Bayi setelah melewati masa krisis dalam keadaan yang stabil sudah bisa dirawat oleh ibunya dengan metode kanguru. Pakaian ibu dan bayi tidak memerlukan pakaian khusus, hanya ibu harus mengenakan baju yang terbuka didepan. Untuk bayinya hanya popok dan penutup kepala. Agar posisi bayi tetap melekat ke dada ibu, diluar baju ibu bisa diikat dengan kain panjang dan jangan terlalu menekan perut ibu agar bayi bisa bernafas. 2) tempatnya : metode kanguru bisa dilakukan pada tempat pelayanan persalinan dan dirumah setelah dipulangkan. 3) dukungan linkungan : untuk keberhasilan metode ini diperlukan dukungan dari petugas selama masih berada dalam rumah sakit. Di rumah dukungan pihak keluarga sangat diperlukan termasuk agar ibu diberi kesempatan untuk banyak istrahat, tidur yang cukup, aktivitasnya berkaitan dengan bayinya (Perinasia, 2011). 2.3.6 Petunjuk Pelaksanaan Metode Kanguru Petunjuk pelaksanaan metode kanguru ini yaitu : 1) setelah mencuci tangan ibu mengenakan baju kanguru atau baju biasa yang terbuka didepan. 2) bayi diletakkan diantara kedua payudara ibu. 3) kepala bayi dipalingkan kearah kiri atau kekanan sehingga bayi mendengar detak jantung ibunya, leher bayi dalam posisi ekstensi. 4) kemudian baju ibu dikancing. 5) agar posisi ibu tidak berubah gunakan kain panjang untuk melilit tubuh ibu (usahakan tidak menekan perut bayi). Posisi ini dipertahankan terus baik ibu dalam posisi duduk, berdiri maupun berbaring (Perinasia, 2011).

2.3.7 Indikasi Bayi untuk dilakukan Metode Kanguru Indikasi bayi untuk dilakukan metode kanguru adalah : 1) bayi dengan berat badan 2500 gram atau prematur. 2) tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai. 3) refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik. 4) perkembangan selama di inkubator baik. 5) kesiapan dan keikut sertaan orang tua sangat mendukung dalam keberhasilan. 6) tidak membutuhkan terapi oksigen (Perinasia, 2011). 2.4 Pengetahuan 2.4.1 Defenisi Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengideraan terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni ; indera pendengaran, penciuman, perasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman sendiri dan dari pengalaman orang lain. Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2010). 2.4.2 Domain Pengetahuan yaitu: Pengetahuan yang cukup di dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan

1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat satu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau diterima. 2. Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengiterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan atau hukum-hukum rumus metode transit dalam konteks atau situasi lain. 4. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau subjek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu stuktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (Shyntesis) Sistesis menunjukkan kepada suatu komponen untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation) Berkaitan dengan kemampuan yang melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari suatu objek atau penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2010). 2.5 Faktor faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 2.5.1 Umur Umur adalah lamanya tahun yang dihitung sejak dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola dan harapan-harapan baru. Semakin banyak umur seseorang maka makin banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki (Notoatmodjo, 2010). 2.5.2 Paritas Paritas adalah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita usia subur yang pernah kawin pada tahun tertentu. Semakin tua umur seorang wanita maka tingkat kesuburan wanita pun berkurang sehingga hanya sedikit dari mereka yang melahirkan. Orang tua yang belum pernah memiliki anak dianggap belum berpengalaman dalam hal merawat anak (Notoatmodjo, 2010). Paritas dibagi menjadi empat kategori yaitu : 1. Primipara yaitu seorang wanita yang melahirkan untuk pertama kalinya 2. Skundipara yaitu seorang wanita yang melahirkan kedua kalinya

3. Multipara yaitu seorang wanita yang melahirkan lebih dari dua kali 4. Grande Multipara yaitu seorang wanita yang melahirkan lebih dari lima kali 2.5.3 Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan seluruh kemampuan dan perilaku melalui pekerjaan sehingga dalam pendidikan itu perlu dipertimbangkan umur dan hubungannya dengan proses belajar. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ide-ide dan teknologi baru (Arikunto, 2006). Pendidikan meliputi peranan penting dalam menentukan kualitas manusia, dengan pendidikan manusia dianggap akan mempengaruhi pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas (Hurlock, 2007). 2.5.4 Sumber Informasi Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas, sumber informasi adalah sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan. Semakin sering seseorang

mendapatkan atau mendengarkan informasi suatu keadaan maka seseorang semakin mengerti dengan keadaan tersebut (Notoadmodjo, 2006). Sumber informasi adalah suatu proses pemberitahuan yang dapat membuat seseorang mengetahui informasi dengan mendengar dan melihat sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2010). 2.5.5 Pekerjaan Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya. Dalam sebuah bidang pekerjaan pada umumnya diperlukan adanya hubungan sosial dan hubungan dengan orang lain. Setiap orang harus dapat bergaul dengan teman sejawat ataupun dengan atasannya, sehingga orang yang hubungan sosialnya luas maka akan lebih tinggi pengetahuannya dibanding dengan orang yang kurang hubungan sosialnya dengan orang lain (Notoatmodjo, 2010). Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan sehari hari guna memenuhi hidupnya. Pengalaman dan pendidikan seseorang sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan seseorang. Dalam kaitannya dengan pekerjaan ada kesesuaian antara pekerjaan dan diri seseorang yang memberikan kesan dan pengetahuan tersendiri (Hurlock, 2007).