BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Seperti yang telah dinyatakan dalam GBHN bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan potensipotensi yang dimiliki oleh peserta didik. Jadi, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Tirtarahardja, 2005:1) Untuk mengembangkan potensi peserta didik seperti kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan diperlukan bahasa. Bahasa merupakan hal yang penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan menjadi penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, budaya orang lain, serta mampu mengemukakan gagasan yang ada pada dirinya. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari pengembangan kemampuan dasar yang disiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan kemampuan berbahasa 1
2 bertujuan agar peserta didik mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat. Dalam dunia pendidikan, peserta didik telah mempelajari berbagai macam bahasa salah satunya yaitu Bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Komunikasi antara siswa dan guru serta siswa dan siswa akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dalam mempelajari bahasa baru, terutama bagi peserta didik yang pemalu. Karena dengan komunikasi dapat memahami dan mengungkapkan segala informasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam kemampuan berkomunikasi terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini disajikan secara terpadu, seperti apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk memenuhi keterampilan-keterampilan tersebut agar peserta didik mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris mencakup 4 komponen bahasa yaitu listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis). Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk satuan pendidikan dasar telah ditetapkan Standar Kompetensi Kelulusan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan di SD/MI yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup keempat komponen tersebut yaitu: (1) Mendengarkan meliputi memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. (2) Berbicara meliputi mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sangat sederhana dalam bentuk
3 instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. (3) Membaca meliputi membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. (4) Menulis meliputi menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN Kalirejo 03 Lawang terdapat masalah dalam pelajaran Bahasa Inggris yaitu kemampuan siswa dalam membaca masih kurang, misalnya siswa mengalami kesulitan untuk mengucapkan pelafalan yang benar dan kesulitan membaca dalam kalimat panjang sehingga mereka membaca kalimat tersebut masih dengan mengeja satu persatu setiap kata. Dari permasalahan diatas sangat mempengaruhi hasil belajar membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Berdasarkan data hasil belajar sebelum dilaksanakan penelitian dari jumlah siswa sebanyak 26 siswa yang sudah tuntas belajar membaca dalam kemampuan membaca hanya 4 siswa (15%), sedangkan 22 siswa (85%) belum tuntas. Penyebab masalah tersebut adalah guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu perlu dicari pemecahan masalah dalam menentukan cara pembelajaran yang tepat yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, dengan tetap mempertimbangkan kondisi-kondisi di dalam kelas. Semuanya dimaksudkan untuk memperoleh cara pembelajaran yang tepat untuk seluruh siswa. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud menerapkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kelancaran membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
4 Beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan atau digunakan oleh guru EYL (English for Young Learners) : (1) circular cards, media ini digunakan untuk memperkenalkan kosa kata baru atau pola kalimat baru atau untuk memantapkan pemahaman tentang bahan yang sudah diajarkan. (2) flip cards, media ini digunakan untuk menunjukkan benda singular dan plural, juga dapat dipakai untuk memperkenalkan konsep a few dan a lot of. (3) flash cards, media ini biasanya digunakan untuk memperkenalkan kosa kata baru, dilafalkan, kemudian dilatihkan dengan melihat sepintas. (4) realita, media ini untuk mendeskripsikan suatu benda (5) big book, untuk memperkenalkan tata bahasa dan kosa kata dapat dikemas dalam bentuk cerita (Suyanto, 2010: 104-110). Big book adalah media pembelajaran yang digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep tentang membaca, tata bahasa, dan kosa kata yang dikemas dalam bentuk cerita (Suyanto, 2010: 104). Big book merupakan buku cerita yang berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan peserta didik. Pembelajaran membaca Bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan kegiatan dimana siswa menyimak bahasa lisan dengan pelafalan dan intonasi yang jelas dan benar. Big book memiliki karakteristik khusus seperti penuh warna-warni, memiliki kata yang dapat diulang-ulang, memiliki alur cerita yang mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana. Sehingga big book menjadi media pembelajaran sangat tepat untuk kegiatan membaca. Siswa dapat membaca bersama-sama atau per kelompok menirukan guru, bahkan bisa juga untuk kegiatan membaca secara individual (Suyanto, 2010: 129).
5 Pada November 2010, Aisyah menggunakan media big book sebagai Penelitian di Taman Kanak-Kanak pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Setelah menggunakan media big book sebagai media pembelajaran, dari 28 siswa terdapat 4 siswa (14%) yang belum bisa membaca dan menulis. (http://tksadangtercinta.wordpress.com/2010/membaca-melalui-media-big-bookyang-mudah-dipahami-oleh-anak-usai-4-6-tahun/). Big book memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai media pembelajaran. Kelebihan menggunakan media big book yaitu bisa digunakan sebagai media cerita untuk melancarkan membaca siswa dalam mengenal huruf, kata, dan kalimat. Big book berisikan gambar-gambar dan tema-tema yang disukai peserta didik sehingga peserta didik akan lebih tertarik untuk membaca. Disamping itu big book memiliki kelemahan yaitu dalam pembuatan media membutuhkan waktu yang cukup lama karena pembuatan media hanya dilakukan secara manual. Sebelum media dilakukan memerlukan persiapan dan perencanaan sebaik mungkin agar perhatian peserta didik terpusat pada media yang digunakan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menerapkan media big book dalam pembelajaran Bahasa Inggris khususnya pada materi membaca dengan judul Penggunaan Media Big Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Bahasa Inggris Kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang. 1.2 Rumusan Masalah Dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media big book yang dapat meningkatkan hasil belajar membaca Bahasa Inggris kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang?
6 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar membaca Bahasa Inggris kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang setelah menggunakan media big book? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media big book untuk meningkatkan hasil belajar membaca Bahasa Inggris kelas 3 SDN Kalirejo 03 Lawang. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar membaca Bahasa Inggris kelas 3 SDN Kalirejo 03 Lawang dengan menggunakan media big book. 1.4 Hipotesis Tindakan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Jika pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan media Big Book, maka dapat meningkatkan hasil belajar membaca Bahasa Inggris kelas 3 SDN Kalirejo 03 Lawang. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan peneliti adalah: 1. Bagi siswa Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, terutama dalam meningkatkan hasil belajar dalam kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris. 2. Bagi guru mata pelajaran Dapat dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran untuk disampaikan ke peserta didik guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
7 3. Bagi peniliti Sebagai tambahan wawasan/pengetahuan yang dapat digunakan dalam mengembangkan pembelajaran di kelas, mengingat posisi peneliti sebagai calon guru. 4. Bagi peneliti lainnya Memberikan masukan pada peneliti selanjutnya agar dalam mengadakan penelitian lebih memfokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar dalam kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris. 1.6 Definisi Istilah Adapun penegasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: 1. Media big book atau buku besar merupakan buku cerita yang berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya. Sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan murid. Buku ini mempunyai karakteristik khusus seperti penuh warna-warni, memiliki kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai alur cerita yang mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana (Karges dalam Solehuddin, dkk. 2008:7.41) 2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2006: 22). Hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar yang dinilai dari penelitian ini adalah hasil belajar dalam kemampuan membaca. Hasil belajar diperoleh dari tes membaca dengan memberikan penilaian terhadap 4 aspek dalam keterampilan membaca yaitu
8 lafal, intonasi, kelancaran, dan kecepatan yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. 3. Membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk memahami simbol yang digunakan untuk berkomunikasi. Tujuan membaca yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis (Hairuddin, 2007:22-23).