Gambar 14-1 Contoh Wesel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)

AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables)

Pertemuan Ketiga PIUTANG

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang

P = S D = S SdT = S (1 dt )

BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES)

A. SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) YANG DIPERDAGANGKAN ADALAH:

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

Diminta: 1. Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT. SANDROS pada tanggal 31 Juli Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL. By MAHSINA, SE, MSI

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

Pertemuan: 14 LIABILITIES. (Kewajiban Jangka Pendek dan Kontinjensi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

Catatan 31 Maret Maret 2010

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI BANK INDONESIA TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DIREKSI BANK INDONESIA,

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

SOAL KASUS AKUNTANSI

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JUMLAH AKTIVA

Materi AP-7 1. Bab 7 KOMITMEN. Pencatatan Komitmen Dalam Laporan Keuangan. Pencatatan KOMITMEN MENURUT JENIS TRANSAKSI AKUNTANSI KOMITMEN & KONTIJEN

Tujuan pembelajaran LABA ATAS TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN OBLIGASI

CONTOH PENGHITUNGAN MENGENAI TATA CARA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA OBLIGASI

Penerjemah: Drs. Iman Daryanto, Ak. [

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II LANDASAN TEORI. dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB XV AKUNTANSI UTANG

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Buku besar Perusahaan per tanggal 30 September 2006 menunjukkan saldo. Tanggal Terbit Tanggal Jt Tempo JUMLAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB II LANDASAN TEORI

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Oleh. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

L2

Modul ke: Manajemen Keuangan 11FEB. Sumber Pembiayaan Jangka Pendek. Fakultas. Luna Haningsih, ME dan Aty Herawati, MSi. Program Studi Manajemen

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

Penyesuaian Perusahaan Jasa

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

CASH and RECEIVABLES

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 116

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

JURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II

BAB II LANDASAN TEORI

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Bab 14 WESEL TAGIH Ada dua macam wesel, yaitu yang merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Wesel yang merupakan janji membayar tersebut promes, surat aksep atau surat sangup. Pihak yang membuat janji membayar, dan dengan demikian yang membuat wesel, disebut penarik wesel (drawer) pihak yang akan menerima pembayaran disebut penerima wesel (payee). Promes harus ditandatangani oleh penariknya. Wesel yang merupakan perintah membayar di tandatangani oleh pihak yang mengeluarkan perintah (penarik). Dalam hal ini wesel harus diaksep oleh pihak tertarik (drawee), yaitu pihak yang akan membayar. Pihak yang akan menerima pembayaran (penerima) dapat menarik wesel sendiri dengan orang lain. Wesel/promes dapat berbunga (interest bearing notes) atau tidak berbunga (noninterest bearing notes). Apabila sebuah perusahaan menerima promes tak berbunga, maka pada saat pembayaran ia hanya akan menerima uang sejumlah nilai nominal yang dicantumkan. Sebaliknya apabila wesel berbunga, ia akan menerima uang sejumlah nilai nominal ditambah bunga selama jangka waktu wesel. Dari sudut perhitungan bunga, wesel bunga dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu wesel yang bunganya dapat diperhitungkan/dibayar dimuka (disebut diskon) dan wesel yang bunganya di perhitungkan/ dibayar pada saat jatuh tempo. Contoh wesel tak berbunga adalah seperti dibawah ini( gambar 14-1) Dalam contoh wesel yang disajikan pada Gambar 14-1, penarikan wesel adalah PT AMAN, tertarik adalah PT SENTOSA sedang penerima wesel adalah PT ABADI. Bagi PT ABADI, wesel ini merupakan piutang wesel (notes recevable), sedang bagi PT SENTOSA merupakan utang wesel (notes payable). Contoh promes yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan kepada bank adalah seperti terlihat di Gambar 14-2. Dalam contoh promes Gambar 14-2 penariknya adalah PT Merbau sedang penerimanya adalah Bank Perdana. Bagi Bank Perdana, wesel ini merupakan piutang wesel, sedangkan bagi PT Merbau merupakan utang wesel. Bunga telah dihitung sebesar Rp 200 dan dimasukkan dalam jumlah yang harus dibayar pada saat jatuh tempo. Agar lebih mudah, untuk selanjutnya dalam buku ini, tidak dibedakan antara promes yang merupakan janji membayar dan wesel yang merupakan perintah membayar. Wesel secara umum dianggap sebagai janji tertulis untuk membayar sejumlah uang setelah jangka waktu tertentu, adanya janji tertulis merupakan ciri yang membedakan antara wesel tagih dan piutang dagang. Dengan janji tertulis tersebut kedudukan wesel tagih menjadi lebih kuat dibandingkan piutang dagang.

Gambar 14-1 Contoh Wesel PENILAIAN DAN PELAPORAN esel tagih, apabila jangka waktu pembayaran dicantumkan kurang dari satu tahun, W disajikan sebagai aktiva lancar. Sebaliknya apabilah berjangka waktu lebih dari satu tahun, diklasifikasikan sebagai piutang jangka panjang. Seperti hanya piutang, wesel akan ditagih akan dinilai berdasarkan jumlah yang diharapkan ditagih. Apabila terdapat petunjuk bahwa suatu wesel tidak akan dapat ditagih, penyisihan terhadap wesel tak tertagih perlu dibuat untuknya. Bagi yang mengeluarkan, wesel bayar akan disajikan sebagai utang lancar, apabila jangka waktu pembayarannya kurang dari satu tahun dan utang jangka panjang apabila jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun.

Gambar 14-2 Contoh Promes PENARIKAN WESEL Suatu wesel dapat diberikan kepada perusahaan oleh karena berbagai sebab. Misalnya, untuk mengganti piutang dagang yang telah jatuh tempo tetapi belum dapat dibayar, oleh karena dalam syarat jual beli wesel memang disebutkan harus diterbitkan wesel oleh karena perusahaan memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai dan untuk itu harus diterbitkan wesel. Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 7 November 200A PT ABC menerima wesel tak berbunga dan berjangka waktu 60 hari, sejumlah Rp 5.000 dari PT XYZ atas penjualan yang dilakukan kepadanya. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut: (D) piutang wesel 5.000 (K) penjualan 5.000 Pada tanggal yang sama, sebuah wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari, sejumlah Rp 10.000 diterima dari PT PQR untuk mengganti piutangnya yang telah jatuh tempo. Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut: (D) piutang wesel 5.000

(K) piutang dagang 5.000 Wesel dapat ditarik karena yang bersangkutan memberikan pinjaman. Anggaplah bahwa pada tanggal 7 November 200A PT ABC menerima wesel berbunga 27% berjangka waktu 120 hari sebesar Rp 50.000. wesel ini dikeluarkan karena pinjaman yang diberikan oleh PT ABC kepada PT TST. Bunga atas wesel ini telah diperhitungkan dimuka. Oleh karena bunga wesel tersebut diatas diperhitungkan/dibayar pada saat penarikan (metode diskonto) maka jumlah yang dibayar pada penerimaan wesel adalah sebesar nominal (Rp 50.000) dikurangi bunga (Rp 4.500). pada saat jatuh tempo penerima wesel akan memperoleh jumlah nominalnya. Ayat jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut: (D) piutang wesel 50.000 (K) bunga diterima dimuka 4.500 (K) bank 4.500 Di neraca, bunga diterima dimuka merupakan pengurang (akun kontrak dari akun piutang wesel). JATUH TEMPO WESEL J angka waktu wesel biasanya dinyatakan dalam hari, walaupun ada juga yang ditanyakan dalam bulan. Apabila jangka wesel dinyatakan dalam hari, maka jatuh tempo dapat dicari dengan jalan sebagai berikut: Kurangkan tanggal dikeluarkannya wesel dari jumlah hari yang ada dalam bulan penarikan. Tambahkan sebanyak mungkin hari-hari penuh dalam bulan-bulan berikutnya, tetapi jangan sampai melebihi jumlah hari yang tercantum dalam jangka waktu wesel. Kurangkan jumlah hari yang diperoleh dari (1) dan (2) tersebut di atas dari jangka waktu wesel. Jatuh tempo wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari yang dikeluarkan pada tanggal 7 November 200A, dapat dicari sebagai berikut: 1. Jangka Waktu Wesel 90 2. Jumlah hari dalam bulan November 200A 30 3. Tanggal dikeluarkannya wesel 7 4. Jangka waktu wesel yang diperhitungkan dalam bulan November 200A 23 5. Jumlah hari dalam bulan Desember 200A 31 6. Jumlah hari dalam bulan Januari 200B 31 7. Jangka waktu yang telah diperhitungkan sampai dengan bulan Januari 200B 85 8. Jumlah hari yang diperlukan dalam bulan Februari 200B untuk memenuhi jangka waktuwesel 5 Dari perhitungan terlihat bahwa jumlah hari yang diperlukan dari bulan Februari 200B untuk memenuhi jangka waktu wesel sehingga menjadi 90 hari adalah 5 hari. Ini berarti bahwa tanggal jatuh tempo wesel tersebut adalah 5 Februari 200B. dari perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa hari pada saat wesel dikeluarkan tidak diperhitungkan sedangkan hari pada saat wesel jatuh tempo termasuk dalam jangka waktu wesel. Konsep demikian sangat penting untuk diingat pada waktu mencari jangka waktu perhitungan bunga apabila wesel diuangkan sebelum jatuh tempo. Apabila jangka waktu wesel dinyatakan dalam bulan, maka tanggal jatuh temponya dapat dihitung dengan menambahkan jumlah bulan yang tercantum sebagai jangka waktu wesel. Misalnya, wesel berjangka 3 bulan yang dikeluarkan pada tanggal 5 juli 200A tidak

diperhitungkan dalam penambahan jumlah bulan yang diperlukan untuk mencapai jangka waktu 3 bulan. Apabila pada bulan jatuh temponya wesel tidak terdapat tangga yang bersamaan dengan tanggal dikeluarkannya wesel, maka digunakan tanggal terakhir pada bulan jatuh temponya wesel tadi. Misalnya wesel berjangka waktu dua bulan yang dikeluarkan pada tanggal 31 juli 200A akan jatuh tempo pada tangal 30 september 200A. PERHITUNGAN BUNGA T ingkat bunga yang dicantumkan dalam wesel biasanya berlaku untuk satu tahun, jadi jika dalam contoh diatas bunga di cantumkan 24% ini berarti bahwa tingkat bunga dibebankan terhadap wesel tadi adalah 24% per tahun. Untuk wesel yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, maka jangka waktu ini harus dinyatakan dalan pecahannya terhadap jangka waktu satu tahun. Rumus untuk menghitung bunga, adalah sebagai berikut: Apabila wesel dinyatakan dalam hari, jangka waktu satu tahun harus dinyatakan dalam hari. Pada umumnya satu tahun dianggap 360 hari. Apabila wesel dinyatakan dalam bulan, jangka waktu satu tahun akan dinyatakan dalam 12 bulan. Untuk menggambarkan perhitungan bunga, anggaplah bahwa wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari dikeluarkan pada tanggal 7 November ber 200A akan digunakan sebagai contoh. Jumlah bunga yang akan diterima dari wesel ini dapat dihitung sebagai berikut: Apabilah wesel dalam contoh diatas tidak dinyatakan dalam hari tetapi dalam bulan (tiga bulan) maka bunga akan dihitung sebagai berikut: Bunga untuk wesel jangka pendek biasanya akan diakui dan dicatat pada saat diuangkan (kecuali untuk wesel yang menggunakan metode diskonto). Akan tetapi pada akhir tahun, bunga yang sudah berjalan sejak tanggal dikeluarkannya wesel harus diperhitungkan dan dicatat dengan membuat jurnal penyesuaiannya. Dalam contoh diatas, bunga yang sudah harus diperhitungkan sampai dengan tanggal 31 Desember 200A adalah 54 hari yang jumlahnya dapat dicari sebagai berikut: Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut: (D) bunga masih harus diterima 360 (K) pendapatan bunga 360 Seperti yang sudah di jelaskan, jurnal penyesuaian tersebut diatas pada awal tahun perlu dibuatkan jurnal balik. Dalam penyajian di neraca, bunga masih harus diterima digolongkan ke dalam aktiva lancar. Jika wesel menggunakan metode diskonto, maka bunga yang telah dihasilkan sampai dengan akhir tahun juga harus dilakukan penyesuaian. Sebagai contoh adalah wesel yang

diterima oleh PT ABC dari PT TST pada tanggal 7 November 200A. jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada tanggal 31 Desember 200A adalah sebagai berikut: (D) Bunga diterima dimuka 2.025 (K) Pendapatan bunga 2.025 Jumlah pendapatan bunga sebesar Rp 2.025 dihitung sebagai berikut: Dengan adanya ayat di atas, saldo akun bunga diterima dimuka tinggal Rp 2.475 (semula sebesar Rp 4.500 dikurangi Rp 2.025). PENGUANGAN WESEL Perusahaan yang memiliki wesel dapat menguangkannya dengan dua cara yaitu: (1) pada saat jatuh tempo kepada perusahaan atau orang yang menerbitkan wesel atau pihak yang ditunjuk (2) sebelum jatuh tempo dengan menjualnya kepada Bank. Pencatatan untuk penjualan wesel akan dibahas dalam bagian tersendiri. Pada tanggal 6 Januari 200B, wesel tak berbunga sebesar Rp 5.000 yang dikeluarkan pada tanggal 7 November 200A telah jatuh tempo. Pada saat ini perusahaan akan menerima pembayaran sebesar Rp 5.000 ayat jurnal yang dibuat untuk penerimaan uang ini adalah sebagai berikut: (D) Bank 5.000 (K) Piutang wesel 5.000 Pada tanggal 5 Februari 200B, giliran wesel berbunga yang dikeluarkan PT PQR yang jatuh tempo. Pada saat ini perusahaan akan menerima uang sejumlah nilai nominal wesel yaitu Rp 10.000 ditambah dengan bunga sebesar Rp 600. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut: (D) Bank 10.600 (K) Piutang wesel 1.000 (K) pendapatan bunga 600 Perhatikan bahwa seluruh bunga yang dihasilkan dikreditkan dalam akun ini adalah pendapatan bunga. Walaupun jumlah yang dikredit dalam akun ini adalah Rp 600, namun pendapatan yang dihasilkan dalam tahun 200B hanya Rp 240 ini terjadi karena bunga sampai dengan tanggal 31 Desembar 200A telah diperhitungkan dalam tahun yang bersangkutan. Untuk itu telah dibuatkan jurnal penyesuaian. Dalam jurnal balik yang dibuat pada awal tahun, akun pendapatan bunga didebit sejumlah bunga yang telah diperhitungkan dalam tahun 200A (Rp 360) sehingga bunga yang merupakan pendapatan tahun 200B hanya Rp 240 (Rp 600 dikurangi Rp 360). PENJUALAN WESEL Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak-pihak lain. Kadang-kadang penjualan demikian ini disebut juga dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini penerima wesel melakukan endosemen terhadap weselnya. Bank akan menerima imbalan yang disebut diskonto. Diskonto adalah bunga yang dipehitungkan di muka, diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo (nilai maturitas atau manutiry value) dan jangka waktunya adalah antara saat wesel diserahkan

kepada bank (tanggal endosemen) sampai dengan tanggal jatuh tempo. Tingkat diskonto yang di dibebankan bank biasanya lebih besar dari pada tingkat bunga yang dicantumkan dalam wesel. Contoh yang akan disajikan di bawah ini akan mencakupi pendiskontoan wesel tak berbunga dan wesel berbunga. Pendiskontoan Wesel Tak Berbunga Anggaplah bahwa pada tanggal 13 Desember 200A wesel tak berbunga berjangka waktu 60 hari sebesar Rp 5.000 yang dikeluarkan pada tanggal 7 November 200A oleh PT ABC didiskontokan ke bank dengan tingkat diskonto sebesar 27% jumlah uang yang diterima dari pendiskontoan ini dapat dihitung sebagai berikut: 1. Nilai Nominal Rp 5.000 2. Nilai pada saat jatuh tempo (6 Januari 200B) Rp 5.000 3. Jangka waktu diskon (13 Desember 200A sampai Dengan 6 Januari 200B = 24 hari) 4. Diskon yang dibebankan oleh bank 5. Hasil (proceed) yang diterima (90) Rp 4.910 Jangka waktu diskonto selama 24 hari dihitung sebagai berikut: Jumlah hari dalam bulan Desember 200A 31 Tanggal didiskontokannya wesel (13) Jangka waktu diskonto selama Desember 200A 18 Jangka waktu diskonto selama Januari 200B 6 24 Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan wesel tak berbunga ini adalah sebagai berikut: (D) Bank 4.910 (D) Beban Bunga 90 (K) piutang wesel 5.000 Pendiskontoan Wesel Tak Berbunga Anggaplah bahwa pada tanggal 16 Januari 200B wesel berjangka waktu 90 hari (jatuh tempo 5 Februari 200B), berbunga 24%, sebesar Rp 10.000 yang dikeluarkan pada tanggal 17 November 200A, didiskontokan ke bank dengan tingkat diskonto sebesar 27%. Data yang digunakan untuk menentukan efek transaksi ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai nominal wesel Rp 10.000 2. Nilai pada saat jatuh tempo: a. Nilai nominal Rp 10.000 b. Bunga selama jangka waktu wesel:

3. Jangka waktu diskonto (16 Januari 200B Sampai dengan 5 Februari 200B=20 Hari) 4. Diskonto yang dibebankan oleh bank: 600 Rp 10.600 (159) 5. Hasil yang diterima Rp 10.441 Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan wesel berhubungan adalah sebagai berikut: (D) Bank 10.441 (K) Piutang wesel 10.000 (K) pendapatan bunga 441 Pendapatan bunga sebesar Rp 441 diperoleh dengan jalan mengurangkan nilai nominal wesel (Rp 10.000) pada hasil yang diterima (Rp 10.441). apakah hasil yang diterima ternyata lebih kecil dari pada nilai nominal wesel maka selisihnya merupakan beban bunga. UTANG BERSYARAT PENDISKONTOAN WESEL Apabila setelah didiskontokan, ternyata kemudian penarik wesel tidak membayar weselnya pada saat jatuh tempo, maka perusahaan yang menerima wesel berkewajiban membayarnya kepada bank. Kewajiban membayar ini hapus apabila pada waktu melakukan endosemen disetujui bahwa bank yang akan menanggung resiko tidak tertagih wesel. Adanya kewajiban untuk membayar apabila penarik wesel tidak melakukannya pada saat jatuh tempo mengakibatkan timbulnya utang bersyarat (contigent liability) dalam pendiskontoan wesel tersebut. Apabila penarik wesel membayar sejumlah yang dijanjikan pada saat jatuh tempo maka utang bersyarat ini dengan sendirinya hapus. Sifat dan jumlah utang bersyarat yang timbul sebagai akibat pendiskontoan wesel harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Agar nilai wesel yang didiskontokan dapat diketahui setiap saat, kadang-kadang ayat jurnal yang dibuat pada waktu pendiskontoan bukan ke akun piutang wesel, tetapi ke akun wesel tagih didiskontokan. Pada waktu wesel jatuh tempo dan penarik telah membayarnya, maka akun wesel tagih didiskontokan dikurangi, demikian juga dengan akun piutang wesel. Perhatikan ayat jurnal berikut ini dan bandingkan dengan jurnal pendiskontoan wesel tak berbunga yang telah dibuat sebelumnya. (A) (D) Bank 4.910 (D) Beban Bunga 90 (K) Wesel tagih didiskontokan 5.000 (B) (D) Wesel tagih didiskontokan 5.000 (K) Piutang wesel 5.000

Ayat jurnal (A) dibuat pada saat wesel disikontokan ke bank sedangkan ayat jurnal (B) dibuat pada saat telah melunasi oleh penerbitnya. Di neraca, saldo akun wesel tagih didiskontokan disajikan sebagai pengurang terhadap piutang wesel. PENOLAKAN WESEL Apabila penerbit wesel tidak memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, maka wesel tersebut dinyatakan ditolak (dishonored). Wesel tagih yang ditolak tidak dapat diperdagangkan lagi. Oleh karena itu, pemegang wesel akan memindahkan klaim ini, termasuk bunganya, ke akun piutang. Anggaplah bahwa wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari sebesar Rp10.000 yang dikeluarkan oleh PT PQR pada tanggal 7 November 200A telah didiskontokan ke bank pada tanggal 16 Januari 200B. pada saat jatuh tempo ternyata wesel tersebut tidak di bayar. Ayat jurnal yang diperlu dibuat untuk mencatat pembayaran kepada bank guna mengganti wesel yang ditolak adalah sebagai berikut. (D) Piutang dagang/pt PQR 10.600 (K) Bank 10.600 Ada kemungkinan bahwa bank membebankan biaya-biaya administrasi atas tidak tertagihnya wesel. Apabila demikian, maka biaya administrasi yang dibebankan bank ini akan di bebankan kembali kepada pelanggan (dalam hal ini PT PQR). Apabila wesel tersebut di atas belum didiskontokan ke bank, ayat jurnal yang perlu dibuat untuk memindahkan jumlah yang bersangkutan dari akun piutang wesel ke akun piutang dagang adalah sebagai berikut (D) Piutang dagang/pt PQR 10.600 (K) Piutang Wesel 10.000 (K) pendapatan bunga 600 DAFTAR WESEL Pada akhir tahun, pemegang wesel (PT ABC) harus membuat daftar wesel yang dipunyai pada tanggal tersebut. Daftar ini merupakan pendukung dari akun piutang wesel yang ada dineraca. Contoh dari daftar wesel adalah sebagai berikut: PT ABC Daftar Piutang Wesel 31 Desember 200A Total dalam daftar wesel sebesar Rp 95.000 harus sama dengan saldo akun piutang wesel pada tanggal 31 Desember 200A. di samping itu, wesel-wesel yang tercantum dalam daftar tersebut harus sama dengan semua wesel yang dimilik/dipegang oleh perusahaan pada tanggal yang sama.

PERTANYAAN 14-1 Apa yang dimaksud dengan wesel? kenapa piutang dalam bentuk wesel lebih baik dari pada piutang dagang? 14-2 Bagaimana wesel disajikan dineraca? 14-3 Apakah perbedaan wesel berbunga dengan wesel tidak berbunga? 14-4 Apakah yang dimasukkan dengan mendiskontokan wesel? bagaimana diskonto dihitung oleh bank? 14-5 Kenapa dalam pendiskontoan wesel akan timbul utang bersyarat? bagaimana utang bersyarat ini dicatat? kapan utang bersyarat karena pendiskotoan wesel hapus? 14-6 Apa yang dimaksudkan dengan wesel tagih ditolak? apabila wesel yang bersangkutan telah didiskontokan ke bank, siapa yang bertanggungjawab kepada bank untuk membayar? 14-7 Sebutkan dua macam cara bagi pemilik wesel untuk menguangkan weselnya! 14-8 Apakah perbedaan antara diskon dan bunga? 14-9 Pilihlah salah satu dari beberapa jawaban (pertanyaan) dibawah ini yang saudara anggap paling tepat. a. Wesel tagih dilaporkan di neraca pada: a) Nilai Jatuh tempo b) Nilai Nominal c) Nilai Realisasi d) Nilai pasar b. Penarik promes adalah: a) Orang atau perusahaan yang akan menerima pembayaran pada saat promes jatuh tempo. b) Orang atau perusahaan yang akan membayar pada saat promes jatuh tempo. c) Orang atau Perusahaan yang membeli promes pada saat pendiskontoan d) Orang atau perusahaan yang menjual promes pada saat pendikontoan c. Tanggal jatuh tempo suatu wesel berjangka waktu 90 hari yang ditarik pada tanggal 20 Juli 200A adalah: a) 17 Oktober 200A b) 18 Oktober 200A c) 19 Oktober 200A d) 20 Oktober 200A d. Nilai jatuh tempo wesel sebesar Rp 20.000 berbunga 24% berjangka waktu 60 hari yang didiskontokan selama 30 hari dengan tingkat diskonto 27% adalah: a) Rp 20.400 b) Rp 20.510 c) Rp 20.800 d) Rp 20.900 e. Apabila wesel sebesar Rp 10.000, berbunga 24% berjangka waktu 90 hari yang ditarik pada tanggal 30 Januari 200A didiskontokan pada tanggal 1 Maret 200A, dengan tingkat diskonto sebesar 30%, maka masa diskontonya adalah: a) 30 hari b) 31 hari c) 59 hari d) 60 hari f. Hasil yang diperoleh dari pendiskontoan wesel seperti disebutkan dalam soal (e) tersebut di atas adalah:

a) Rp 10.070 b) Rp 10.100 c) Rp 10.200 d) Rp 10.400 g. Nilai maturitas wesel berbunga sama dengan: a) Nilai nominal ditambah bunga selama jangka waktu diskonto b) Nilai nominal ditambah bunga selama jangka waktu wesel c) Nilai nominal dikurangi diskonto selama jangka waktu wesel d) Nilai nominal ditambah bunga sampai dengan saat pendiskontoan h. Utang bersyarat pada saat pendiskontoan wesel akan muncul pada: a) Penarik wesel b) Penjual wesel c) Bank d) Pembeli wesel i. Utang bersyarat karena pendiskontoan wesel akan hapus pada saat: a) Jatuh tempo wesel b) Penjualan wesel c) Penarikan wesel d) Pendiskontoan wesel j. Penarikan surat sanggup berutang sejumlah: a) Nilai nominal b) Nilai maturitas c) Nilai diskonto d) Nilai tunai LATIHAN 14-1 pada tanggal 24 November 200A suatu promes berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari sejumlah Rp 100.000 ditarik oleh seorang debitur unutk mengganti piutang dagangnya yang telah jatuh tempo. Bunga akan dibayar pada saat jatuh tempo. a. Buatlah ayat jurnal yang perlukan pada saat wesel diterima b. Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 200A, akhir tahun buku penerimaan wesel! c. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada saat jatuh tempo dan diuangkan! 14-2 apabila bunga wesel pada soal 14-1 tersebut diatas diperhitungkan di muka, buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada ketiga saat tersebut di atas. 14-3 apabila bunga wesel pada soal 14-1 tersebut diatas tidak berbunga dan ditarik oleh karena transaksi jual beli yang dilakukan, buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada ketiga saat tersebut di atas! 14-4 suatu wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 120 hari sejumlah Rp 20.000 ditarik pada tanggal 21 November 200A. bunga akan dibayar pada saat jatuh tempo. a. Hitung tanggal jatuh tempo wesel. b. Hitung nilai maturitasnya c. Hitung pendapatan bunga tahun 200A d. Anggaplah bahwa pada tanggal 15 Januari 200B, wesel didiskontokan ke bank tingkat diskonto sebesar 27%, hitung hasil yang diterima! buatlah ayat jurnal yang diperlukan. 14-5 apabila wesel pada soal 14-4 tersebut diatas adalah wesel tak berbunga jawablah pertanyaan (a) sampai dengan (d) dalam soal tersebut.

14-6 Suatu promes berbunga 24% dan berjangka waktu tiga bulan, sejumlah Rp 50.000 ditarik pada tanggal 29 November 200A. bunga dipertimbangkan dimuka. a. Hitung tanggal jatuh temponya b. Hitunglah nilai maturitasnya c. Hitunglah pendapatan bunga tahun 200A d. Anggaplah bahwa pada tanggal 20 Januari 200B, wesel didiskontokan ke bank 27%, hitunglah hasil yang diterima! buatlah ayat jurnal yang diperlukan. 14-7 Suatu wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari sebesar Rp 25.000 yang ditarik pada tanggal 18 November 200A didiskonto 30%. Hitunglah jangka waktu dan jumlah diskonto yang akan diperhitungkan oleh bank. 14-8 Suatu wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90 hari seharga Rp 30.000 yang ditarik pada tanggal 15 November 200A telah didiskontokan ke bank pada 4 Januari 200B pada tingkat diskon 27%. Pada saat jatuh tempo, ternyata penarik wesel tidak membayar, sehingga bank mengembalikan wesel tadi kepada penerima wesel ditambah dengan beban biaya administrasi sebesar Rp 15. Buatlah jurnal untuk penolakan wesel ini! bagaimana ayat jurnal yang harus dibuat jika wesel tersebut tidak didiskontokan? SOAL 14-1. Dibawah ini adalah beberapa transaksi tertentu yang terjadi dalam sebuah perusahaan: 200A a. Tanggal 4 Desember 200A: meminjamkan kepada salah satu langganan (PT Modern) uang sejumlah Rp 50.000. untuk ini diterima wesel berbunga 27% dan berjangka waktu 90 hari. Bunga di bayar pada saat jatuh tempo. b. Tanggal 9 Desember 200A : menjual barang secara kredit seharga Rp 30.000 kepada PT Akur. Untuk ini PT Akur menarik wesel tak berbunga berjangka waktu 30 hari. c. Tanggal 15 Desember 200A: menerima wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 60 hari sejumlah Rp 20.000 dari PT Maju Mundur untuk melunasi utangnya. Bunga diperhitungkan di muka. d. Tanggal 21 Desember 200A: menjual barang secara kredit seharga Rp 18.000 kepada PT Bonafid yang untuk ini ia menarik wesel berbunga, 18% dan berjangka waktu 90 hari. e. Tanggal 31 Desember 200A: membuat ayat jurnal penyesuaian untuk bunga yang telah dihasilkan (earned) atas wesel-wesel tersebut di atas. 200B f. Tanggal 3 Januari 200B: membuat ayat jurnal balik yang diperlukan. g. Tanggal 4 Januari 200B: mendiskontokan wesel yang diterima dari PT Akur pada tanggal 9 Desember 200B kepada bank dengan tingkat diskon 28%. h. Tanggal 8 Januari 200B: PT Akur membayar utang weselnya. i. Tanggal 11 Januari 200B: mendiskontokan wesel yang diterima dari PT Bonafid dengan tingkat diskon 24%. j. Tanggal 13 Februari 200B: PT Maju Mundur melunasi wesel yang ditarik pada tanggal 15 Desember 200A. k. Tanggal 4 Maret 200B: PT Modern membayar utang weselnya. l. Tanggal 21 Maret 200B: Diberitahukan oleh bank bahwa wesel yang didiskontokan pada tanggal 11 januari 200B telah di tolak oleh penariknya. Untuk ini bank mengklaim kepada perusahaan disertai biaya administrasi sebesar Rp 20.

Diminta: a) Buatlah ayat jurnal yang diperlukan unutk transaksi-transaksi tersebut diatas. b) Buatlah rincian wesel tagih pada tanggal 31 Desember 200A, dan 31 Maret 200B 14-2. PT Aqua menerima wesel-wesel seperti terlihat dibawah ini. Wesel-wesel No. 1,2, dan 3 didiskontokan pada tanggal dan tingkat diskonto yang ditunjukan. Diminta: 1) Unutk setiap wesel, hitunglah tanggal jatuh tempo dan bunga yang harus di bayar pada saat jatuh tempo. 2) Untuk wesel No. 1, 2, dan 3 hitunglah: (1) Nilai muturitas, (2) jangka waktu diskonto, (3). Jumlah diskonto yang dibebankan, dan (4) hasil yang diterima. 3) Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada waktu pendiskontoan wesel nomor 1, 2, dan 3. 4) Anggaplah bahwa wesel No 4 dan 5 memiliki perusahaan sampai saat jatu tempo, hitunglah berapa bunga: (1) yang dihasilkan tahun 200A, (2) tahun 200B. buatlah ayat jurnal pada saat penguangan wesel. 5) Anggaplah bahwa wesel 1 dan 2 dibayar oleh penariknya pada saat jatuh tempo sedang wesel nomor 3 tidak dibayar. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan. 14-3. Dibawah ini adalah beberapa transaksi tertentu yang terjadi di PT BERDIKARI. 1. Tanggal 14 November 200A: meminjamkan kepada PT BERDIKARI, uang sejumlah Rp 100.000 PT BERDIKARI menerima wesel berbunga 18% dan berjangka waktu satu tahun. Bunga dibayar pada saat jatuh tempo. 2. Tanggal 23 November 200A: menerima wesel berbunga 24% dan berjangka waktu tiga bulan dari PT MAKMUR sejumlah Rp 50.000 untuk melunasi utangnya. Bunga diperhitungkan dimuka. 3. Tanggal 2 Desember 200A: menerima wesel berbunga 18% dan berjangka waktu 60 hari dari PT MAJU sejumlah Rp 40.000 untuk penjualan barang dagang yang dilakukan kepadanya. Bunga diperhitungkan dimuka 4. Tanggal 15 Desember 200A: menerima wesel tak berbunga 18% dan berjangka waktu 30 hari PT AMARGEDON sejumlah Rp 20.000 untuk penjualan barang dagang yang dilakukan kepadanya. 5. Tanggal 21 Desember 200A: mendiskontokan wesel yang diterima dari PT MAKMUR dengan tingkat diskonto 25% 6. Tanggal 6 Januari 200A: mendiskontokan wesel yang diterima PT AMARGEDON dengan tingkat diskonto 18% Diminta 1) Buatlah ayat-ayat jurnal yang diperlukan unutk mencatat transaksi-transaksi tersebut diatas.

2) Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 200A, akhir tahun buku PT BERDIKARI! buatlah juga ayat jurnal balik yang perlu di buat pada tanggal 1 Januari 200B. 3) Apabila pada saat jatuh tempo PT MAKMUR tidak membayar wesel yang ditarik pada tanggal 23 November 200A dan bank mengklaim jumlah yang bersangkutan besarta biaya administrasi sebesar Rp 50, bagaimana ayat jurnal harus dibuat? 14-4 pada tanggal 1 Desember 200A, saldo akun piutang wesel berjumlah Rp 58.000 dengan rincian sebagai berikut: Transaksi-transaksi selama bulan Desember 200A yang dicatat dalam akun wesel tagih adalah sebagai berikut:

Diminta: 1) Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk transaksi-transaksi tersebut di atas 2) Buatlah jurnal penyesuaian atau koreksi yg di perlukan untuk wesel-wesel tersebut di atas! 3) Buatlah rincian wesel tagih pada tanggal 31 Desember 200A! 4) Beberapa saldo akun piutang wesel pada tanggal 31 Desember 200A.