PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013

PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH KELOMPOK 10. Randi Hadianta (G ) Yovita Sari (G ) Kurrataa yun (G ) DEPARTEMEN BIOKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) BINAYANTI NAINGGOLAN ( )

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR GLUKOSA

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Tourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER)

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Meutia Atika Faradilla ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer)

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

PEMERIKSAAN DARAH HENDRA WIJAYA

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PRAKTIKUM V PENETAPAN KADAR PROTEIN.

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

abc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

3 METODOLOGI PENELITIAN

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM 4 METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETER) Hari/Tanggal : Kamis/11 Oktober 2012 :

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan praktikum biomedik 3 BM 506 METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER) Kelompok : Melya susanti Sunarti Hari/tanggal

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu/ 15 Mei 2013 Biokimia Umum Waktu : 08.00 s.d. 11.00 PJP :dr. Husnawati. Asisten : Andi Arya AC. Yayuk Kartika. Dhian Anugrah PS PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH Kelompok 15 Jannatul Ajilah Kanti rahmi Fauziyah Devy Nur Priscaningtyas Indira Septianawati B04120124 B04120125 B04120128 B04120147 DEPARTAMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Pendahuluan Glukosa adalah bahan bakar karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan dalam organ tubuh karena glukosa merupakan bahan bakar primer untuk menghasilkan energi. Glukosa diangkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Glukosa pada beberapa daerah tubuh ditarik menyeberangi bantalan kapiler dan langsung digunakan sebagai sumber energi, pada daerah lain glukosa disimpan sebagai glikogen atau dikonversi menjadi senyawa-senyawa berenergi tinggi seperti asam lemak. Glukosa yang berada dalam jaringan adiposa merupakan bahan mentah sintesis asam-asam lemak (lipogenesis) sekaligus menyediakan gliserol teraktivasi untuk megonversi asam-asam lemak yang labil menjadi lemak-lemak netral (Fried 1999). Regulasi gula darah secara hati-hati merupakan aspek yang penting dari homeostatis. Penanganan glukosa memiliki peran utama dalam pemanfaatan, pengisian tulang, dan distribusi seluruh bahan bakar metabolik. Perubahan kadar gula darah secara tajam akan mengganggu kinerja, kesehatan, dan megancam kehidupan. Kadar gula yang rendah akan megakibatkan rasa pening dan gejalagejala malfungsi otak. Hal tersebut disebabkan oleh otak yang hampir sepenuhnya bergantung pada glukosa sebagai bahan bakar. Ketika kadar glukosa meningkat jauh di atas 80 110 mg/dl darah yang dianggap sebagai kadar normal, terjadilah gangguan aliran darah kapiler. Peningkatan kadar gula darah dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan retina dan akhirnya kebutaan, kerusakan ginjal, serta kerawanan terhadap infeksi dan bahkan gagren (Poedjiadji 1994). Kadar gula dalam darah normal berkisar 80 110 mg/dl, untuk megatur ini tubuh mempunyai mekanisme pengaturan. Apabila mekanisme ini tidak berjalan dengan baik maka akan menjadi penyakit diabetes mellitus. Orang yang dikatakan menderita diabetes mellitus jika kadar gula darah saat puasa di atas 130mg% atau kadar gula darah dua jam pos prandial di atas 160 mg%. Kadar gula yang meningkat ataupun menurun tidak baik untuk keselamatan jiwa (Djojodibroto 2001). Berbagai hormon bekerja sama untuk mejaga kadar glukosa dalam darah agar tetap stabil. Hormon insulin merupakan hormon yang penting untuk menjaga kadar glukosa dalam darah karena insulin merupakan suatu peptida (Fried 1999).

Insulin dan glukagon bekerja secara antagonis dalam mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Hal ini merupakan fungsi bioenergi dan homeostatis yang sangat penting, karena glukosa merupakan bahan bakar utama untuk respirasi seluler dan sebagai kunci kerangka karbon untuk disitesis senyawa organik lainnya. Keseinbangan metabolisme tergantung pada pemeliharaan glukosa darah pada konsentrasi yang dekat dengan titik pasang yaitu sekitar 90 mg/100ml pada manusia. Ketika glukosa darah melebihi kadar tersebut, maka insulin akan dilepasakan dan bekerja menurunkan konsentrasi glukosa. Ketika glukosa darah turun maka glukagon akan berperan sebagai peningkat kadar gula darah (Campbell 2004). Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar gula pereduksi (glukosa) dalam darah dengan metode spektrofotometri, melakukan memisahan/ isolasi suatu makromolekul polisakarida dalam jaringan hewan, dan mengamati perbedaan hidrolisis glikogen oleh enzim dan oleh mineral. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain tabung reaksi, labu erlemeyer, gelas piala, pipet tetes, pipet mohr, bulb hitam, batang pengaduk, penangas air, penyaring, corong dan Spektronik-20D. Bahan yang digunakan antara lain darah sapi, akuades, Na-wolframat 10%, H 2 SO 4 0.67%, stander glukosa, kupritartrat, dan fosfomolibdat. Prosedur Kerja Kadar glukosa darah. Satu ml darah, 7 ml akuades, 1 ml Na-wolframat, dan H 2 SO 4 0.67% dimasukkan ke dalam labu erlemeyer kecil kemudian dicampurkan. Selama sepuluh menit dibiarkan kemudian disaring dan 3 tabung teaksi disiapkan. Tabung 1 diisi dengan 1 ml filtrat dan 1 ml kupritartrat, tabung 2 diisi dengan 1 ml standar glukosa dan 1 ml kupritartrat, dan tabung 3 diisi dengan 1 ml akuades dan 1 ml kupritartrat. Semua tabung dipanaskan dalam air mendidih selama 8 menit dan dinginkan. Setelah dingin, encerkan larutan dengan 7 ml akuades dan ditambahkan 1 ml fosfomolibdat. Intensitas warna dibaca dalam panjang gelombang 660 nm dengan alat spektronik-20d.

Hasil pengamatan Tabel 1 Data pengukuran kadr glukosa darah Tabung Absorbansi terbaca Absorbansi terukur Kadar glukosa A 0.117 A 0.117 A 3.04 mg/dl B 0.385 A 0.385 A 10 mg/dl C (blanko) 0.000 A 0.000 A 0 mg/dl Contoh Perhitungan C standar glukosa = 10 mg/dl Kadar glukosa = A sampel x c standar A standar = 0.117 A x 10 mg/dl 0.385 A = 3.04 mg/dl Gambar 1 Hasil percobaan kadar glukosa. Pembahasan Penentuan kadar glukosa dalam darah menggunakan metode Folin-Wu (spektrofotometri). Metode ini, mereaksikan protein dalam darah dengan kupritartrat. Filtrat bebas protein mengandung glukosa yang mereduksi ion kupri (Cu 2+ ) menjadi ion kupro (Cu + ) dan membentuk kupro oksida (Cu 2 O). Kupro oksida kemudian mereduksi asam fosfomolibdat menjadi biru. Intensitas warna biru sesuai dengan banyaknya glukosa yang terdapat dalam filtrat (Shankara 2008). Intensitasnya diukur pada panjang gelombang 660 nm dengan spektofotometer-20d, menggunakan panjang gelombang tersebut karena pada panjang gelombang 660 nm transmitansi larutan glukosa akan bekerja secara maksimum (Syabatini 2010). Aplikasi hukum Lambert Beer dapat menentukan kadar gula dalam sampel secara metode kuantitatif. Analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke sebuah daerah ultraviolet spektrum tersebut. Hukum Lambert Beer menyatakan bahwa bila cahaya monokromatik melewati medium

tembus cahaya, laju akan berkurang intensitasnya oleh pertambahan ketebalan, berbanding lurus dengan intensitas cahaya (Shankara 2008). Pelarut dan pereaksi yang digunakan dalam percobaan adalah kupritartrat, fosfomolibdat, larutan H 2 SO 4 0,67 N, Na-Wolfarmat, dan akuades. Fungsi penambahan larutan kupritartrat untuk membentuk warna biru ketika ditambahkan pereaksi fosfomolibdat, karena larutan ini mengandung monosakarida (glukosa). Penambahan fosfomolibdat berfungsi untuk melarutkan Cu 2 O dan sebagai indikator warna biru karena adanya oksida Mo. Fungsi penambahan larutan H 2 SO 4 0,67 N sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pengendapan glukosa dan menciptakan suasana asam karena reaksi dengan fosfomolibdat terjadi pada susana basa. Fungsi penambahan Na-Wolfarmat untuk mengendapkan albumin terlarut dalam air. Fungsi penambahan akuades sebagai pengencer darah sehingga glukosa dalam darah akan larut oleh akuades (Poedjiadji 1994). Percobaan penentuan kadar glukosa darah menggunakan sampel darah sapi yang memiliki kadar gula darah 3,04 mg/dl. Kadar gula darah dalam sapi tersebut sangat rendah karena pada hewan sapi kadar gula darah normal adalah 55 mg/dl (Syabatini 2010). Rendahnya kadar gula darah dalam tubuh sapi disebabkan oleh faktor umur, faktor kesehatan, dan faktor aktifitas pada sapi tersebut. Percobaan kali ini dapat dimungkinkan juga terjadinya kesalahan praktikan. Penyebab kesalahan ini antara lain terjadi selang waktu yang cukup lama antara penambahan fosfomolibdat dan pengukuran absorbansi adanya gelumbang gas pada kuvet saat pengukuran absorbansi. Metode-metode penetapan glukosa dalam darah yang sering digunakan selain Folin-Wu ialah O-Toluidin, Somogi-titrasi, Somogi-Nelson, enzim glukosa oksidase, dan test toleransi glukosa. Sebenarnya metode-metode tersebut berdasar pada spektofotometri karena secara umum kadar glukosa diukur secara kuantitatif. Perbedaan antara metode penetapan glukosa adalah pemakaian pereaksi, contohnya pada metode O-Toluidin menggunakan larutan asam trikloroasetat. Berdasar metode-metode yang berkembang, metode yang paling efektif untuk penentuan kadar glukosa dalam darah adalah metode O-Toluidin dan enzim glukosa oksidase (Djojodibroto 2001).

Simpulan Kadar gula dalam darah dapat dilakukan dengan uji kuantitatif spektrofotometri metode Folin-Wu. Hasil uji kadar gula dalam darah pada sampel adalah 3,04 mg/dl. Kadar glukosa dalam darah sangat penting untuk metabolisme tubuh. Banyaknya kadar glukosa dalam tubuh dipengaruhi oleh kesehatan, umur, dan aktifitas gerak tubuh. Daftar Pustaka Campbell NA. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Djojodibroto RD. 2001. Seluk-Beluk Pemeriksaan Kesehatan (General Medical Check Up) : Bagaimana Menyikapi hasilnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Fried GH. 1999. Schaum s Outline Biology. Jakarta : Erlangga. Poedjiadji A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press. Shankara S. 2008. Laboratory Manual for Practical Biochemistry. New Delhi: Jeypee Brothers Medical Publisher Ltd. Syabatini A. 2010. Analisis Campuran Dua Komponen tanpa Pemisahan dengan Spektrofektometer. Pontianak: UNLAM Press.