Gangguan Waham Menetap (Paranoid)

dokumen-dokumen yang mirip
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. P a g e 1

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB 1. PENDAHULUAN. Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas.

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. genetik, faktor organo-biologis, faktor psikologis serta faktor sosio-kultural.

BAB II TINJAUAN TEORI

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh. dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala

PEDOMAN DIAGNOSTIK. Berdasarkan DSM-IV-TR, klasifikasi gangguan bipolar adalah sebagai berikut:

Oleh: Raras Silvia Gama Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kecacatan, atau kerugian (Prabowo, 2014). Menurut Videbeck (2008), ada

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di sana. Kehidupan perkotaan seperti di Jakarta menawarkan segala

BAB I PENDAHULUAN. halusinasi, gangguan kognitif dan persepsi; gejala-gejala negatif seperti

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang perjalanan

KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 26/KKI/KEP/XI/2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

BAB I PENDAHULUAN. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Kesenjangan. tenaga non-medis seperti dukun maupun kyai, (Kurniawan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin. terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

CASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K)

Gangguan Psikiatrik Pada Pasien Ginjal ANDRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit yang sulit disembuhkan, memalukan,

Transkripsi:

Gangguan Waham Menetap (Paranoid) Disusun oleh: Ajeng Destara W G1A209076 Diajukan kepada Yth.: dr. Hj. Tri Rini B. S., Sp.KJ

Pengertian Gangguan waham adalah gangguan isi pikir, wahamnya biasanya bersifat sistematis yang biasanya berasal dari pola sentral dan bila ditentang, orang tersebut akan menunjukkan gejala waham non bizarre, durasi penyakitnya berlangsung >1 bulan, tidak dapat digabungkan dengan gangguan psikiatri yang lain. Waham non- bizarre artinya adalah suatu waham yang harus dapat terjadi pada kehidupan yang nyata

Definisi Gangguan Waham/paranoia bahasa Mesir disamping dan pikiran digunakan untuk menggambarkan status mental Johann Christian Heinroth gangguan intelektual di bawah istilah Verrucktheit Jean Etienne Dominique Esquirol istilah monomania waham yang tidak disertai dengan dalam, pengungkapan alasan logika atau perilaku umum

Kahlbaum kegilaan parsial yang mempengaruhi intelektual tetapi bukan daerah fungsi mental lainnya sistem waham yang persisten, relatif statik pada keseluruhan gangguan. Emil Kraepelin paranoia yang ditandai oleh sistem waham yang persisten tanpa adanya halusinasi dan keruntuhan pribadi Eugen Bleuler paranoia, berbeda dari skizofrenia keadaan yang sangat jarang yang tidak memerlukan kategori diagnostik yang terpisah

Latar Belakang Ada 3 kategori dari Teori Pembentukan Waham : Waham yang timbul pada sistem kognitif muncul karena adanya pola yang berbeda dari motivasi yang ada (mekanisme psikodinamika dan teori fungsi sosial). Waham timbul sebagai akibat dari defek kognitif fundamental yang mengakibatkan kapasitas pasien untuk membuat kesimpulan dari buktibukti (gangguan hubungan sebab akibat). Waham yang timbul dari proses kognitif yang normal menunjukkan adanya pengalaman persepsi abnormal (mekanisme psikobiologik, hipotesis pengalaman yang menyimpang)

Norman Cameron menggambarkan adanya & situasi yang memungkinkan terjadinya gangguan waham, yaitu: Peningkatan harapan untuk mendapatkan terapi sadistik Situasi yang meningkatkan ketidakpercayaan dan kecurigaan Isolasi sosial Situasi yang meningkatkan kecemburuan dan iri hati Situasi yang memperendah harga diri Situasi yang melihat seseorang melihat kecacatan dirinya dalam diri orang lain Situasi yang memungkinkan untuk perenungan tentang kemungkinan arti dan motivasi.

Pasien dengan gangguan waham terisolasi secara sosial. Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala waham orang yang hipersensitif dan memiliki mekanisme ego yang spesifik, yaitu formasi reaksi, proyeksi dan penyangkalan

Faktor Predisposisi Keluarga dengan riwayat gangguan jiwa Riwayat Kepribadian paranoid Usia onset rata-rata ± 40 tahun (18tahun- 90 tahunan) Perempuan Status sosio ekonomi yang rendah Orang yang hipersensitif dan memiliki mekanisme ego yang spesifik yaitu formasi reaksi, proyeksi dan penyangkalan

Faktor Pencetus Keyakinan delusional yang merupakan hasil yang berbeda dari 1 atau bahkan lebih dari stressor psikososial dan melibatkan 1 atau lebih dari mekanisme psikodinamika. Keadaan neurologis kelainan yang mempengaruhi sistem limbik dan ganglia basalis

Gejala Klinis Gejala sesuai dengan tipe waham yang diyakininya.

Tipe Erotomanik Pasien dicintai mati-matian oleh seseorang strata status yang lebih tinggi darinya Pasien biasanya berusaha untuk berhubungan dengan objek waham, baik melalui telepon, surat, hadiah, kunjungan bahkan mengawasi sampai mengikuti Pasien yang mengalami biasanya adalah wanita, Laki-laki melakukan konflik dengan hukum dalam usa mengejar obyek di dalam waham mereka

Tipe Kebesaran (Megalomania) Bentuk gejala paling umum adalah keyakinan bahwa bahwa dirinya memiliki wawasan atau bakat yang luar biasa tetapi tidak diketahui, membuat penemuan penting Waham yang lebih jarang adalah bahwa penderita memiliki hubungan khusus dengan seseorang yang terkemuka atau isi waham religius, dimana penderita menjadi pemimpin sekte religius.

Tipe Cemburu Gangguan waham menetap tipe ini juga dikenal dengan conjugal paranoia dan sindroma Othello. Waham tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita. Onsetnya seringkali mendadak akan menghilang hanya setelah perpisahan atau kematian pasangannya. Waham cemburu penyiksaan verbal dan fisik, pembunuhan. Mengumpulkan bukti-bukti dan digunakan untuk memperkuat waham Mengambil langkah yang tidak biasa, seperti membatasi otonomi dengan tidak membiarkan pasangannya untuk tidak meninggalkan rumah tanpa ditemani, mengikuti pasangan secara sembunyisembunyi, dan meneliti seseorang yang dianggapnya sebagai kekasih lain pasangannya.

Tipe Kejar Merupakan tipe gangguan delusi yang paling sering. Merasa disekongkoli, dicurangi, dimata-matai, diikuti, diracuni, diberi obat, difitnah secara kejam, diusik, dihalang-halangi, dalam mengejar tujuan jangka panjang. Hinaan kecil dapat diperbesar dan dapt menjadi pusat waham. Mengajukan permohonan kepada pengadilan ataupun badan pemerintah.

Tipe Somatik Waham tipe ini juga dikenal sebagai psikosis hipokondriakal monosimptomatik Waham tipe ini dapat terjadi secara perlahan-lahan atau tiba-tiba. Waham yang paling sering diderita adalah infeksi (misalnya bakteri, virus, parasit), dismorfofobia (misalnya bentuk yang tidak sesuai pada hidung, payudara), waham tentang bau badan yang berasal dari kulit, mulut atau vagina, Dapat terjadi halusinasi taktil yang behubungan dengan tema waham, misalnya pasien merasa ada merayap dibawah kulitnya (parasitosis).

Tanda Klinis Kesan Umum berpenampilan dan berpakaian baik ada juga penampilan yang eksentrik, aneh, pencuriga, atau bermusuhan. Mood, Perasaan dan Afek konsisten dengan ciri waham Orientasi Pasien dengan gangguan waham biasanya tidak memiliki Daya Ingat Tidak terdapat gangguan daya ingat dan proses kognitif lainnnya Pertimbangan dan Insight hampir seluruhnya memiliki insight yang buruk Kejujuran biasanya dapat dipercaya dalam memberikan informasi, kecuali bila membahayakan sistem wahamnya.1

Kriteria diagnosis Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV Text Revision kriteria diagnosis untuk Gangguan waham menetap adalah sebagai berikut: A. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi didalam kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari virus (infeksi), dicintai dari jarak jauh atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih atau menderita suatu penyakit)selama sekurangnya 1 bulan. B. Kriteria A untuk skizofrenia tidak terpenuhi. Catatan : halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada gangguan delusional jika berhubungan dengan tema waham. C. Terlepas dari gangguan waham (-waham) atau percabangannya, fungsi ádalah tidak terganggu dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh atau kacau. D. Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya adalah relatif singkat dibandingkan lama periode gangguan waham. E. Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

Tipe spesifik (tipe berikut ini disusun berdasarkan tema waham yang menonjol): Tipe Erotomanik: waham bahwa orang lain, yang biasanya memiliki status yang lebih tinggi mencintai pasien secara individual Tipe Kebesaran: waham peningkatan harga diri, kekuatan, pengetahuan identitas atau hubuang spesial dengan dewa ataupun orang terrenal Tipe Cemburu: waham bahwa pasangan seksualnya tidak setia Tipe Kejar: waham bahwa pasien (atau seseorang yang dekat dengan pasien) diperlakukan secara dengki dengan orang lain Tipe Somatik : Waham bahwa pasien memiliki statu CACAT fisik atau kondisi medis umum Tipe campuran: Memiliki lebih dari salah satu tipe diatas Namun tidak ada satu tema yang menonjol Tipe Tidak Ditentukan

Penatalaksanaan 1. Perawatan di Rumah Sakit Pertimbangkan sebelum untuk rawat jalan, antara lain: Pemeriksaan medis dan neurologis pada diri pasien untuk menentukan apakah terdapat kondisi medis nonpsikiatrik yang menyebabkan penyakit ini. Pasien perlu diperiksa tentang kemampuannya mengendalikan impuls kekerasan yang mungkin berhubungan dengan waham. Perilaku tentang waham mungkin secara bermakna telah memperngaruhi kemampuannya untuk berfungsi did alam keluarga atau pekerjaannya.

2. Farmakoterapi Dalam keadaan gawat darurat teragitasi parah anti psikotik IM Pemberian obat tappering up ex: Haloperidol 2 mg. Tidak berespon terhadap suatu sediaan obat dalam dosis yang cukup dalam 6 minggu maka dapat diberikan antipsikotik lain. Tipe somatik : Pimozide (Orap), antipsikotik atipikal, ex: clozapin (Clozaril) dan risperidone olanzapine (Zyprexa)

3. Psikoterapi Menjalin hubungan yang baik antar pasiendengan ahli terapinya. Terapi individual lebih efektif daripada terapi kelompok. Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif dan perilaku Dokter dapat menstimulasi motivasi untuk mendapatkan bantuan dengan menekankan kemauannya untuk membantu pasien mengatasi kecemasan dan iritabilitasnya

Prognosis <25 % skizofrenia <10% gangguan mood 50% pasien bisa pulih pada folow up jangka panjang, 20% lainnya mengalami penurunan gejala, sedangkan 30% tidak mengalami perubahan dalam gejalanya. Prognosis baik bila tingkat pekerjaan, sosial dan penyesuaian fungsional yang tinggi, jenis kelamin wanita, onset usia kurang dari 30 tahun, onset tiba-tiba, lama penyakit singkat, adanya factor pencetus yang jelas. Pasien dengan waham kejar, somatik dan erotik memiliki prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan waham kebesaran dan cemburu