BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. yaitu SDN Sidoarum dan SDN Godean 1. SDN Sidoarum beralamat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat pada era globalisasi (Sulistyaningsih, 2011). Masyarakat Indonesia banyak yang menggemari gadget karena

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbudaya. Kegiatan belajar dilaksanakan hari Senin sampai dengan Sabtu.

BAB I PENDAHULUAN. massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak dan semakin menguat pada masa remaja.hurlock (1980:235) kesatuan membentuk apa yang disebut sebagai konsep diri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Terletak di Sebelah Utara jalan, dengan alamat Jalan Wates Km.5.5. Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Penelitian Pada penelitian ini pengambilan data penelitian dilakukan pada beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat MA Muhammadiyah 2 Kedungkandang Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan pergaulan dari teman-temannya. Mereka membuat permainan game online

BAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi telah berkembang sangat cepat hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk memiliki. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai naksir lawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. digolongkan pada individu yang sedang tumbuh dan berkembang (Yusuf,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut. masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era

BAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN. profesi pendidikan dokter gigi UMY angkatan 2011 di Rumah Sakit Gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Seks bebas adalah hubungan seksual terhadap lawan jenis maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

HUBUNGAN ANTARA KEBAHAGIAAN DENGAN INTENSI BERMEDIA SOSIAL PADA SISWA SMA TEUKU UMAR SEMARANG. Allysa Rahmanissa

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa perkembangan transisi atau peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekonomi. Remaja akan mengalami transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

MAKALAH PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan hasil penelitian utama yang menjawab rumusan masalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BABI PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial secara kodrat mempunyai berbagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

BAB I PENDAHULUAN. media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996).

BAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motif-motif yang harus dipenuhinya. Maslow (dalam Sobur, 2003) dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

TINJAUAN PUSTAKA. Pola Penggunaan Jejaring Sosial

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua SD yang ada di Kecamatan Godean yaitu SDN Sidoarum dan SDN Godean 1. SDN Sidoarum beralamat di Jl. Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta. Sedangkan SDN Godean 1 beralamat di Jl. Suparjo, Sidoluhur, Godean, Sleman, Yogyakarta. SDN Sidoarum dan SDN Godean 1 memiliki visi dan misi. Visi SDN Sidoarum yaitu unggul dalam prestasi berlandaskan budaya bangsa dan agama. Misi SDN Sidoarum yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan bimbingan serta penyuluhan dengan intensif, menumbuhkan semangat keunggulan diantara warga sekitar, penghayatan dan pemahaman terhadap agama yang dianutnya, mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya. Visi SDN Godean 1 yaitu unggul dalam prestasi, bernuansa imtaq dan iptek, berakar pada nilai-nilai budaya bangsa. Misi SDN Godean 1 yaitu melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, meningkatkan semangat kompetisi dalam bidang olahraga dan kesehatan dan meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME 42

Siswa-siswi SDN Sidoarum dan SDN Godean 1 mendapatkan dukungan dari sekolah dalam memenuhi tugas perkembangan remaja. Beberapa fasilitas yang diberikan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswa-siswi seperti pramuka, karawitan, seni tari, olahraga prestasi, drumband, musik, bahasa inggris dan pendidikan alqur an. Fasilitas yang diberikan seperti lapangan olahraga, ruang musik, ruang karawitan, dan mushola. Sekolah juga memberikan fasilitas berupa bimbingan dan konseling untuk siswa yang membutuhkan bantuan. Di SDN Sidoarum dan SDN Godean 1, belajar dengan memanfaatkan teknologi yang canggih seperti gadget merupakan bagian dari sistem pembelajaran khusunya kelas VI. Dalam rangka menerapkan pembelajaran dengan menggunakan gadget, tentunya siswa-siswi diperbolehkan untuk membawa gadget ke sekolah dengan peraturan saat jam pelajaran harus dimatikan kecuali pelajaran tertentu yang mengharuskan untuk mengaktifkan gadget. Hal ini penting karena belajar tidak hanya dari buku pelajaran namun bisa didapatkam dari gadget yang didalamnya terdapat aplikasi untuk browsing internet. 2. Karakteristik Demografi Responden Penelitian ini memiliki responden dari kelas VI yang berjumlah 95 siswa. Karakteristik responden berdasarkan pada jenis kelamin dan usia. 55

a. Jenis Kelamin Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden SDN di Kecamatan Godean (N=95) Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-laki Perempuan 41 54 43,2 56,8 Total 95 100 Sumber: Data Primer 2017 Berdasarakan tabel 4.1, diketahui bahwa jenis kelamin dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan yaitu 54 responden (56,8%). Jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 41 responden (43,2%). b. Usia Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia Responden SDN di Kecamatan Godean (N=95) Usia Frekuensi Persentase (%) 11 tahun 12 tahun 13 tahun 5 79 11 5,3 83,2 11,6 Total 95 100 Sumber: Data Primer 2017 Dari tabel 4.2, diketahui bahwa usia dalam penelitian ini sebagian besar adalah remaja berusia 12 tahun dengan jumlah 79 responden (83,2%). Responden dengan usia 11 tahun berjumlah 5 responden (5,3%), dan usia 13 tahun dengan jumlah 11 responden (11,6%).

3. Analisis Univariat a. Penggunaan Gadget Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Durasi dan Fungsi Kegunaan Gadget SDN di Kecamatan Godean (N=95) No Frekuensi Gadget Frekuensi Persentase (%) 1. Durasi 3 jam > 3 jam 68 27 71,6 28,4 2. Fungsi Kegunaan Gadget 1 Fungsi 2 Fungsi 3 Fungsi 4 Fungsi 27 32 19 17 28,4 33,7 20,0 17,9 Sumber: Data Primer 2017 Tabel 4.3, diketahui bahwa durasi penggunaan gadget dalam sehari yang dilakukan responden terbanyak selama kurang sama dengan 3 jam dengan jumlah responden 68 responden (71,6%). Fungsi kegunaan gadget terbanyak yang digunakan terdiri dari 2 fungsi berjumlah 32 responden (33,7%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penggunaan Gadget SDN di Kecamatan Godean (N=95) Penggunaan Gadget Frekuensi Persentase (%) Tinggi Sedang Rendah 51 42 2 53,7 44,2 2,1 Total 95 100 Sumber: Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa penggunaan gadget SDN di Kecamatan Godean dalam penelitian ini sebagian besar tinggi dengan frekuensi sebanyak 51 responden (53,7%). Penggunaan gadget sedang sebanyak 42 responden (44,2%). Sedangkan penggunaan gadget yang rendah sebanyak 2 responden (2,1%). b. Tugas Perkembangan Tabel 4.5 Distribusi Hasil Penilaian Tugas Perkembangan Remaja SDN di Kecamatan Godean (N=95) Tugas Perkembangan Frekuensi Persentase (%) Tinggi 92 96,8 Sedang 3 3,2 Total 95 100 Sumber : Data Primer 2017 Dari hasil tabel 4.5, diketahui bahwa tugas perkembangan remaja SDN di Kecamatan Godean dalam penelitian ini sebagian besar tinggi dengan frekuensi sebanyak 92 responden (96,8%). Sedangkan tugas perkembangan remaja sedang sebanyak 3 responden (44,2%).

4. Analisis Bivariat Tabel 4.6 Distribusi Hasil Hubungan Penggunaan Gadget dengan Penggunaan Gadget Pencapaian Tugas Perkembangan Anak Usia Remaja Awal SDN di Kecamatan Godean (N=95) Tugas Perkembangan Total P Tinggi Sedang Tinggi 48 3 51 0,074 Sedang 42 0 42 Rendah 2 0 2 Total 92 3 95 Sumber : Data Primer 2017 Berdasarkan dari tabel 4.6, menunjukkan hubungan penggunaan gadget dengan pencapaian tugas perkembangan anak usia remaja awal SDN di Kecamatan Godean. Hasil analisis korelasi Gamma and Sommer d diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,074 (p>0,05). B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan pencapaian tugas perkembangan anak usia remaja awal SDN di Kecamatan Godean. 1. Karakteristik Responden a. Jenis Kelamin Berdasarkan tabel 4.1, jenis kelamin responden mayoritas adalah perempuan yaitu 54 responden (56,8%). Masa remaja disebut sebagai masa peralihan dari masa pubertas menuju dewasa. Peralihan berkaitan dengan perubahan perkembangan dari setiap tahap (Pieter, dkk, 2011). Pada masa remaja terjadi perubahan

perkembangan, diantaranya perubahan fisiologis, psikologis maupun sosial (Lubis, 2013). Perubahan fisiologis meliputi perubahan fungsi fisiologis dan perubahan fisik. Perubahan fungsi fisiologis pada remaja meliputi kematangan organ-organ seksual. Perubahan hormonal seperti maturasi seksual terjadi melalui tahapan-tahapan yang teratur yang akhirnya pada remaja perempuan siap dengan ovulasi (Batubara, 2010). Perubahan fisik meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh (Lubis, 2013). Perubahan fisik remaja perempuan seperti pertambahan tinggi badan yang terjadi dua tahun lebih awal daripada remaja laki-laki (Batubara, 2010). Perubahan psikososial terjadi dalam tingkah laku, hubungan dengan lingkungan serta ketertarikan dengan lawan jenis. Remaja perempuan lebih mengekspresikan dan lebih mengalami keintiman dalam menjalin hubungan daripada remaja laki-laki. Jika dibandingkan dengan remaja laki-laki, remaja perempuan sering menggambarkan hubungan persahabatn mereka yang sangat dekat (Wadman, et al., 2011). b. Usia Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden berusia 12 tahun dengan jumlah 79 responden (83,2 %). Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014, di Indonesia remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan belum

menikah (KEMENKES RI, 2015). Pada penelitian ini responden berada pada masa remaja awal. Masa remaja awal atau early adolescent memiliki karakteristik seperti, mereka mulai membangun hubungan dengan kelompok untuk mengatasi ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh perubahan tubuh yang cepat. Remaja mulai meningkatkan hubungan persahabatan dengan teman sesame jenis dan berusaha menjadi pemimpin dalam kelompok. Secara seksual remaja mulai mengeksplorasi dan mengevaluasi diri, mulai kencan yang terbatas biasanya bersama kelompok dan mulai melakukan kedekatan yang terbatas (Potter dan Perry, 2009). 2. Penggunaan Gadget Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas siswa-siswi SDN di Kecamatan Godean dalam sehari menggunakan gadget adalah selama maksimal 3 jam dengan jumlah responden 68 responden (71,6%). Intensitas penggunaan gadget berpengaruh terhadap perilaku komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata dalam menggunakan gadget dengan frekuensi dan durasi yang tinggi (Kurnia, 2015). Dalam penelitian Syamsoedin (2015), durasi penggunaan gadget dikalangan remaja 3-4 jam sehari. Hal ini dikarenakan remaja harus menyesuaikan waktu mereka antara durasi penggunaan gadget dengan aktivitas belajar di sekolah, keinginan untuk bersosialisasi dan mengenal sesama, maupun mengerjakan

tugas-tugas sekolah (Syamsoedin, 2015). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Manumpil, dkk (2015), remaja dalam sehari menggunakan gadget lebih dari 3 jam. Penelitian yang dilakukan oleh Darnoto (2015), rata-rata durasi penggunaan gadget sekitar 5-11 jam perhari saat memiliki waktu luang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jenis media terbanyak yang digunakan terdiri dari 2 media berjumlah 32 responden (33,7%). Menurut hasil survei yang dilakukan Budiman (2014), menunjukkan 77,8% remaja menggunakan gadget untuk mengakses internet.. Media sosial paling sering digunakan dikalangan remaja diantaranya youtube, path, line, facebook, twitter,instagram, whatsaap (Oktavia, 2015). Fitur-fitur yang disajikan oleh media sosial berupa kemampuan untuk chatting, upload foto dan video, bermain game yang digemari oleh remaja (Kadir, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi SDN di Kecamatan Godean penggunaan gadget mayoritas tinggi dengan frekuensi sebanyak 51 responden (53,7%). Hasil penelitian Kurnia (2015), menyatakan bahwa penggunaan gadget tinggi. Hal itu berarti remaja hampir menggunakan seluruh isi atau konten yang terdapat di dalam gadget. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya ketertarikan remaja dalam mencoba hal baru yang didukung oleh fitur canggih dari gadget dan situs-situs yang

menawarkan tampilan yang menarik bagi remaja yang membuatnya seakan kecanduan (Reza, 2015). 3.Tugas Perkembangan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa-siswi SDN di Kecamatan Godean memiliki tugas perkembangan remaja tinggi dengan frekuensi sebanyak 92 responden (96,8 %). Pada setiap tahapan perkembangan manusia terdapat tugas tertentu yang berasal dari harapan masyarakat yang harus dipenuhi oleh indivdu, ini disebut sebagai tugas perkembangan. Dari tugas tersebut, tampak bahwa secara umum tugas perkembangan remaja berkaitan dengan diri sendiri dan juga dengan lingkungan sosial yang dihadapinya (Agustiani, 2009). Pada fase remaja ini, tugas perkembangan harus dilaksanakan. Apabila tugas perkembangan dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya (Potter dan Perry, 2010). Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Rahmaniyah (2014), remaja yang melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik akan mempermudah menjalani tugas perkembangan selanjutnya. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tugas perkembangan remaja terlaksana dengan baik. Secara umum tugas perkembangan remaja berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri remaja itu sendiri dan juga dengan faktor lingkungan sosial yang

dihadapinya (Agustiani, 2009). Faktor lingkungan sosial yang dimaksud adalah lingkungan sekolah, keluarga dan masayarakat (Nurbayani, 2012). 4. Hubungan Penggunaan Gadget dengan Pencapaian Tugas Perkembangan Anak Usia Remaja Awal SDN di Kecamatan Godean Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN di Kecamatan Godean diketahui tidak ada hubungan antara penggunaan gadget dengan pencapaian tugas perkembangan remaja dengan hasil analisis korelasi Gamma and Sommer d diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,074 (p>0,05). Terdapat faktor-faktor lain yang berkontribusi dalam membentuk pencapaian tugas perkembangan. Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan sosial, gambaran citra tubuh, motivasi, kepribadian, kesempatan untuk melaksanakan tugas perkembangan, bimbingan untuk mempelajari tugas perkembangan, kreatifitas, pemenuhan tugas perkembangan tahap sebelumnya dan dukungan keluarga (Hurlock, 1980). Penelitian yang dilakukan oleh Mardiantina (2014) menyebutkan terdapat faktor yang mempengaruhi terhadap pencapaian tugas perkembangan ialah lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan terdekat bagi anak, sehingga keluarga juga merupakan sumber bagi timbulnya sifat agresi anak. Pola asuh orang tua dengan anaknya selama pengasuhan, dan setiap pola asuh memberikan

kontribusi terhadap perilaku agresif anak. Kontribusi yang diberikan dapat negative maupun positif. Hasil penelitian Fajrin (2015) menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan gadget dengan pencapaian tugas perkembangan anak usia remaja awal, hal ini dikarenakan bahwa bermain gadget juga bisa mencapai tugas perkembangan, namun dengan adanya gadget anak-anak jadi tertarik untuk gadget. Sehingga kebutuhan yang terpenuhi merupakan kebutuhan terhadap sebuah simbol. Karena di lingkungan responden, sebagian besar teman-teman sebaya telah memiliki gadget, sehingga ada keinginan untuk tidak tertinggal dengan trend masa kini. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harfiyanto (2015), komunikasi menggunakan gadget tentunya mengubah aturan yang sudah ada sebelumnya dan dapat membuat kualitas tatap muka menurun. Adapun di lingkungan sekolah keberadaan gadget dapat menjadi pola interaksi baru dalam berhubungan dengan teman lain, remaja lebih memilih menggunakan gadget karena dianggap lebih praktis, efisien, memperpendek jarak dan mempercepat waktu serta memudahkan remaja dan tidak perlu repot datang ke tempat seseorang yang dimaksud. Remaja baru akan bertemu teman yang dimaksud apabila pesan yang disampaikan melalui gadget tidak tersampaikan atau tidak terkirim. Hal ini menunjukkan bahwa gadget telah digunakan sebagai cara baru interaksi sosial. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi sosial di dunia

maya dengan menggunakan gadget digemari oleh banyak orang dan telah mengubah cara berkomunikasi. Penelitian yang dilakukan oleh Darnoto (2016), menyatakan bahwa ada hubungan penggunaan gadget dengan pencapaian tugas perkembangan remaja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan gadget merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tugas perkembangan remaja.