BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang. adalah mampu secara fisik (jasmani), rohani, ekonomi dan keamanan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasawarsa ini perkembangan organisasi, semakin pesat, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya. Haji

BAB I PENDAHULUAN. dan harapan-harapan. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kerja dan

IMPLEMENTASI SOP DALAM PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) merupakan sebuah layanan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 97 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu lembaga yang sah dan memiliki kewenangan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan rukun Islam yang. ke lima tersebut karena tingginya nilai ibadah haji.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN MENEJEMEN PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KBIH NAHDLOTUL ULAMA KAB. KUDUS

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan kekuatan utama dalam organisasi untuk mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia diciptakan Allah dalam dua dimensi untuk melakukan hal-hal positif

BAB I PENDAHULUAN. bidang manajemen. Menurut Skiner dan Ivancevich (1992) management will be. yang paling efesien untuk mencapai sasaran).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan periklanan (Durianto dalam Dida, 2013:1). sebaiknya disampaikan (Tinarbuko, 2007: 1). Dalam perumusan pesan iklan

STRATEGI REKRUTMEN CALON JAMA AH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AROFAH KALIWUNGU-KENDAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia, pelayanan diartikan sebagai suatu cara atau

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 019 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PETUGAS HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

Oleh: SAEFUL ARIFIN NIM :

PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim.

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam terbesar di dunia. Terkait dengan penyelenggaraan ibadah

Visualisasi Panduan Manasik Haji Bagi Calon Jemaah Haji Menggunakan Borland Delphi

BAB I PENDAHULUAN. RI. Kini keberadaan KBIH yang sebagai mitra pemerintah dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Salah satu bagian rukun Islam adalah haji. Haji adalah suatu ibadah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan keuangan salahsatunya adalah sektor perbankan. Sektor perbankan

PELAKSANAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DI PEDESAAN (Studi Kasus pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Madinah Boja)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya membentuk manusia Indonesia seutuhkan tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan jamaah ibadah umrah dan haji dalam beberapa tahun

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh;

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah Haji merupakan ibadah yang Allah wajibkan bagi umat Islam. Allah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis pelayanan jasa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BUPATI SEMARANG TANGGAL 19 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang ada semakin bertambah kompleks, khususnya dalam ranah

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

BAB I. Pendahuluan. dengan cara yang efektif dan efisien melalui Planning (menentukan tujuan

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

BAB I PENDAHULUAN. Haji merupakan ibadah yang ada di dalam agama Islam dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup didalamnya adalah. peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan yang sangat

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG PEMBANTU SETIA BUDI MEDAN DITINJAU DARI KEPUASAN NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non

BAB IV ANALISIS PROBLEM SOLVING FORUM KOMUNIKASI KBIH KOTA SEMARANG TENTANG PERMASALAHAN YANG DI HADAPI OLEH KBIH PADA PENYELENGGARAAN HAJI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan ritual tahunan umat muslim yang dilaksanakan

A. Analisis Penyelenggaraan Pelayanan Prima (Excellent Service) di. pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat khusus bagi calon tamutamu

BAB I PENDAHULUAN. Keagamaan dan Pendidikan Sekretariat kota Medan, 2004), h. 24.

ISTITHAAH KESEHATAN DALAM PENYEMPURNAAN IBADAH HAJI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan oleh Allah dalam Q.S. Ali Imran ayat 97:

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Pelaku bisnis harus mampu menciptakan ide ide baru agar dapat

MANUAL PROSEDUR KEGIATAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (KBIH UB) PUSAT PEMBINAAN AGAMA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KESEMPURNAAN IBADAH HAJI Tinjauan Secara Teoritis, Praktis dan Tasawuf

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis

MENGGAPAI HAJI MABRUR Oleh : Tajudin Nur *) Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Oleh : Deby Julia Laurena ( ))

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LAHIR IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA KE 25 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI INDONESIA. Oleh : Drs HM. Aminuddin Sanwar, MM 1

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PADA BIMBINGAN IBADAH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AR-RAHMAH MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit masa kini menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi di mana perubahan berlangsung

QUICK WINS : MEKANISME LAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya. Perintah melaksanakan. Allah SWT yang ditentukan dalam Al-Qur`an yang berbunyi :

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG STRATEGI, PELAYANAN PRIMA (EXCELLENT SERVICE), HAJI DAN KBIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah haji merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan oleh setiap muslim sekali seumur hidup yang sudah termasuk ke dalam kategori mampu. Pengertian mampu disini adalah mampu secara fisik (jasmani), rohani, ekonomi dan keamanan. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam ( Depag RI, 2005:62). Di era globalisasi saat ini, permasalahan mengenai ibadah haji kerap kali terjadi di setiap negara, khususnya di negara kita yakni Indonesia, permasalahan tersebut muncul mulai dari masalah pembiayaan, teknis pendaftaran, pemberangkatan, pelaksanaan sampai kepulangan calon jamaah haji kembali ke tanah air. Hal ini dapat terjadi salah satunya dikarenakan pelayanan yang kurang baik, kemudian di tambah dalam tataran manajemen haji yang ada di Indonesia saat ini dari tahun ke tahun semakin banyak adanya ketidaksesuaian dalam penanganan calon jamaah haji, padahal pemerintah selalu melakukan perbaikan (revisi) sebagai salah satu upaya

2 untuk meningkatkan kualitas manajemen haji Indonesia agar lebih baik dan lebih terkendali lagi, baik dalam prapelaksanaan ibadah haji maupun pasca pelaksanaan ibadah haji. Untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang dapat terjadi khususnya dalam hal pelayanan, masyarakat memberikan tanggapan yang positif dengan mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang biasanya dibentuk oleh majelis taklim, kelompok pengajian dan yayasanyayasan Islam sebagai mitra untuk mensukseskan program pemerintah. Dengan adanya KBIH ini tentunya para calon jamaah haji akan sangat terbantu, karena KBIH ini memang difungsikan untuk melayani serta membimbing para calon jamaah haji, baik selama di tanah air maupun di tanah suci bahkan sampai kepada pemeliharaan kemabruran jamaah haji sepulang dari tanah suci. Terkait dengan masalah ibadah haji, pelayanan dalam manasik haji terbilang sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan ibadah haji yang sesungguhnya, karena manasik haji ini memiliki tujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, khususnya tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benar, maka manasik haji dianggap penting dan harus diikuti dengan sungguh-sungguh oleh setiap calon jamaah haji. Banyak upaya yang dilakukan oleh setiap KBIH untuk memberikan pelayanan yang terbaik (pelayanan prima) bagi para calon jamaah haji khususnya dalam tataran manasik haji, salah satu contohnya adalah KBIH Daarut Tauhiid.

3 Berkaitan dengan pelayanan yang diberikan terhadap calon jamaah haji, tentunya pelayanan yang diberikan bukan hanya dalam tataran prosedur yang bersifat materi saja, tetapi juga yang bersifat imateri, karena disadari ataupun tidak, tentunya kebanyakan dari para calon jamaah haji sudah mempercayakan sepenuhnya kepada KBIH yang sudah dipilih oleh para calon jamaah haji tersebut, bahkan tidak jarang pula para calon jamaah haji dapat dikatakan sangat ketergantungan dengan KBIHnya. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk memaparkan mengenai permasalahan pelayanan KBIH dalam memfasilitasi calon jamaah haji. Karena dengan pelayanan yang baik maka hasil ataupun kepuasan yang dirasakan oleh para calon jamaah haji akan baik, begitu pula sebaliknya. B. Rumusan Masalah Pada latar belakang di atas dapat dilihat bahwasannya pelayanan prima merupakan salah satu upaya dari KBIH untuk memberikan kepuasan bagi para calon jamaah haji. Kemudian berkaitan dengan ibadah haji, salah satu hak dari jamaah haji adalah mendapatkan pelayanan, baik di tanah air, perjalanan maupun di tanah suci. Berdasarkan uraian di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana ciri khas (quality nice) dari KBIH Daarut Tauhiid? 2. Bagaimana pelayanan di KBIH Daarut Tauhiid dalam tataran standar kualitas yang tinggi?

4 3. Bagaimana proses pemeriksaan di KBIH Daarut Tauhiid dalam tataran kebutuhan praktis? C. Tujuan Pembahasan Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimana yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui ciri khas (quality nice) dari KBIH Daarut Tauhiid. 2. Untuk mengetahui pelayanan di KBIH Daarut Tauhiid dalam tataran standar kualitas yang tinggi. 3. Untuk mengetahui proses pemeriksaan di KBIH Daarut Tauhiid dalam tataran kebutuhan praktis. D. Kegunaan Penelitian Apabila rumusan masalah dapat terjawab secara akurat dan tujuan penelitian dapat tercapai, maka penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak terutama yang terkait dalam penelitian ini. 1. Teoritis Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi lembaga khususnya dalam pelayanan yang seharusnya dilakukan guna mengembangkan lembaga yang erat kaitannya dengan rasa kepuasan calon jamaah haji terhadap fasilitas yang telah diberikan oleh pihak yang terkait.

5 2. Praktis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk memberi kejelasan antara teori yang dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan serta dapat dijadikan sebagai sumber acuan, bahan masukan dan referensi atau perbandingan dengan bahasan yang sama. E. Kerangka Berfikir Siapapun yang akan berangkat haji, kewajiban utamanya adalah mengetahui lebih mendalam mengenai apa itu haji dan mengetahui hukumhukumnya. Berkenaan dengan pernyataan tersebut untuk memudahkan para calon jamaah haji mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah haji baik dalam segi materi ataupun non-materi, maka terdapat lembaga kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang memang fungsinya untuk melayani serta membimbing para calon jamaah haji selama di tanah air, perjalanan, maupun di tanah suci, bahkan sampai kepada pemeliharaan kemabruran jamaah haji sepulang dari tanah suci. (Miftah Faridl, 2007:xii) A. Chunaini Saleh menyatakan bahwa sejak akhir tahun 90-an jumlah KBIH semakin menjamur dan seiring dengan itu orientasi bisnisnya juga kian menonjol. Berkenaan dengan itu, maka pemerintah melakukan berbagai pengaturan agar kegiatan-kegiatan KBIH tidak merugikan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji. Pemerintah menjadikan pihak swasta (khususnya KBIH) tersebut sebagai mitra dengan memberikan wewenang dalam bidang bimbingan ibadah, bukan dalam operasional teknis

6 penyelenggaraan ibadah haji. Dengan tugas dan wewenang yang tegas tersebut bimbingan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jamaah haji dapat dilakukan secara optimal. (2008:63) Menurut WJS Poerwadarminta, dalam bukunya Mohammad Iqbal dijelaskan secara harfiah, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1985, yang dimaksud dengan pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. (2004:31) Adapun dari kaca mata bisnis menurut Mohammad Iqbal, Pelayanan atau servis baru dikatakan pelayanan apabila ada unsur-unsur atau syaratsyarat yang dipenuhi, yaitu kesadaran kita untuk melayani, empati kepada pelanggan, berpandangan ke masa depan, penuh inisiatif, menunjukkan perhatian dan selalu melakukan evaluasi. Tom Peters, seorang pakar menajemen dalam bukunya Mohammad Iqbal mengatakan bahwa untuk memberikan pelayanan yang baik perusahaan harus dekat dengan pelanggan atau close to the customer. Artinya, secara terus menerus mendengar apa yang dikatakan pelanggan dan secara teratur mengukur kepuasan pelanggan. Pelayanan yang baik akan tergambar dari kepuasan yang dirasakan seoarang pelanggan, demikian pula sebaliknya. (2004:32) Atep Adya Barata menyatakan kata layanan prima atau layanan istimewa (excellent service) dalam dunia bisnis sekarang dinyatakan dengan istilah service excellent atau didingkat sebagai SEx, dan saat ini bahkan seringkali ditulis dengan huruf besar SEX. Yang paling penting dalam

7 memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan harus berorientasi kepada kepentingan para pelanggan, sehingga memungkinkan kita mampu memberikan kepuasan yang optimal. Upaya memberikan layanan yang terbaik ini dapat diwujudkan apabila kita dapat menojolkan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggung jawab yang baik dan terkoordinasi. Keberhasilan dalam mengembangkan dan melaksanakan pelayanan prima tidak terlepas dari kemampuan dalam pemilihan konsep pendekatannya. Ada yang mengembangkan konsep A3 yaitu: Attitude (sikap), Attention (perhatian), dan Action (tindakan). (2006:25, 26, 31) Kemudian Nina Rahmayanty memaparkan definisi atau arti yang sesungguhnya mengenai layanan prima, yang salah satunya yaitu layanan prima merupakan pelayanan yang sangat baik dan melampaui harapan pelanggan. (2012:17) Dr. Moh. Roqib, M.Ag menyatakan bahwa dalam haji dikenal istilah manasik haji, yang memberikan bekal pengalaman bagi para calon jamaah haji sebelum menunaikan ibadah haji ke Baitullah. (2009:115) Joko Siswanto menyatakan bahwa manasik haji mempunyai makna bimbingan atau latihan atau pembelajaran tata cara melakukan ibadah haji kepada calon jamaah haji yang pada umumnya diselenggarakan oleh KBIH dan atau pemerintah. (2006:31) Adapun skema yang penulis dapat rumuskan dari pemaparan di atas ialah sebagai berikut :

8 SKEMA PELAYANAN KBIH DAARUT TAUHIID KBIH DT Pelayanan Pelayanan Prima Nina Rahmayanty : Melampaui batas Mempunyai ciri khas Mempunyai standar kualitas yang tinggi Memenuhi kebutuhan praktis dan emosional F. Langkah-langkah Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Lembaga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Daarut-Tauhiid Jl. Gegerkalong Girang No. 38 Bandung 40154, dengan pertimbangan : a. Bahwa konsep pelayanan yang diterapkan, sesuai dengan studi peneliti pada jurusan Manajemen Dakwah. b. Lokasi tersebut relatif mudah dijangkau oleh peneliti.

9 2. Metode Penelitian Berkaitan dengan pernyataan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena memaparkan data-data serta informasi tentang pelayanan prima yang dilakukan oleh KBIH Daarut Tauhiid terhadap calon jamaah haji. 3. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah : a. Data mengenai salah satu ciri khas yang ada di KBIH Daarut Tauhiid yang dalam hal ini yaitu kegiatan manasik kubro. b. Data mengenai pelayanan di KBIH Daarut Tauhiid dengan pertimbangan standar kualitas yang tinggi. c. Data mengenai proses pemeriksaan di KBIH Daarut Tauhiid dalam tataran kebutuhan praktis. 4. Sumber Data Sumber data penelitian adalah : a. Sumber data primer pelayanan prima di KBIH Daarut Tauhiid bagi calon jamaah haji yang dapat diperoleh dari kepala KBIH. b. Sumber data sekunder yang dapat diperoleh dari staf pengurus pelayanan prima dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelayanan bagi calon jamaah haji. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

10 a. Observasi Dengan menggunakan teknik ini penulis melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan secara rinci. b. Wawancara Kegiatan ini dilakukan penulis dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan objek yang diteliti, dengan tujuan untuk menggali data serta informasi yang lebih lengkap. c. Studi Dokumentasi Teknik ini digunakan dengan cara menelaah dokumen-dokumen atau berkas-berkas laporan yang yang telah didapatkan. d. Triangulasi Teknik ini digunakan dengan cara membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara dan membandingkan informasi yang diperoleh dari pihak-pihak yang diteliti. 6. Analisis Data Dalam analisis data ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. b. Display data, yaitu mengkategorikan pada satuan-satuan analisis berdasarkan fokus dan aspek permasalahan yang diteliti.

11 c. Menggabungkan serta menghubungan data satu sama lain sehingga ditemukan kesesuaian serta kecocokan informasi yang didapatkan. d. Menyimpulkan data-data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu mengenai Pelayanan KBIH Daarut Tauhiid dalam Memfasilitasi Calon Jamaah Haji.