BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat pula kesejahteraan pemilik dan karyawan yang ada didalamnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kontinuitas perusahaan merupakan elemen. penting yang harus dijaga oleh perusahaan, terutama menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi dengan teknologi yang serba canggih serta informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan profit dan nilai perusahaan. Pada era globalisasi ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Perusahaan yang mampu bersaing akan bertahan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia investasi saat ini, para investor harus lebih cermat

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ketat antar perusahaan. Persaingan membuat setiap perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

PENGARUH WCT, LEVERAGE DAN ROE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE. Arshita Citra Senja

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Priatinah dan Kusuma (2012) Pasar modal merupakan tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa perekonomian saat ini perusahaan diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang yang kegiatannya memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang menggambarkan pencapaian suatu proses perusahaan tersebut terhitung sejak didirikannya perusahaan tersebut. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan pemiliknya karena dengan meningkatkan nilai perusahaan berarti meningkat pula kesejahteraan pemilik dan karyawan yang ada didalamnya. Properti dan real estate merupakan salah satu dari berbagai alternatif investasi yang sangat diminati para investor karena investasi tersebut termasuk dalam investasi jangka panjang. Banyak dikalangan masyarakat yang tertarik dikarenakan hal lainnya termasuk harganya yang cenderung selalu naik, kebutuhan akan bisnis, taman hiburan dan lain-lain. Kenaikan harga properti cenderung naik disebabkan oleh harga tanah yang juga selalu naik. Kondisi tersebut terjadi karena supply tanah bersifat tetap sedangkan permintaannya selalu bertambah besar. Namun ada kalanya pada sektor properi dan real estate tersebut mengalami pasang surut. Pernyataan tersebut di atas pada sektor properti dan real estate yang terjadi saat ini di dukung oleh artikel sebagai berikut : Setelah dua tahun mengalami perlambatan, pasar properti Indonesia diprediksi bakal kembali meledak 1

2 (booming) pada akhir 2016 dan awal 2017. Selama hampir satu dekade terakhir, pasar properti Indonesia banyak mengalami pasang surut. Diawali dari tahun 2008 kala terpengaruh krisis finansial global hingga 2009. Kemudian pada 2010 mengalami pemulihan cepat hingga akhirnya pada periode 2012 dan 2013 pasar properti Indonesia melesat cepat. Sayangnya, hal itu tak berlangsung lama setelah banyak investor dan konsumen ragu membangun atau membeli proyek properti lantaran Pemilu 2014 (Jakarta, Kompas.com).Perkembangan bisnis properti di Indonesia dinilai akan semakin pesat dan meningkat di tahun 2014. Bahkan dari 15 kota di Asia Pasifik, Jakarta termasuk menjadi salah satu kota terbaik untuk berbisnis property (Tempo.co, 6/12/12). Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia bukan merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, namun ekonomi Indonesia tetap masuk dalam kategori stabil (Didik Purwanto, Kompas.com 12/11/12). Berdasarkan artikel-artikel yang ada,dapat diketahui bahwa sektor properti begitu sangat diminati pada era saat ini. Penelitian akan faktor-faktor yang dapat menentukan nilai perusahaan diantaranya adalah working capital turnover, leverage dan return on equity. Working capital turnover atau perputaran modal kerja dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009).

3 Keputusan pendanaan yang digunakan oleh perusahaan berasal dari modal sendiri ataupun berasal dari hutang. Kebijakan manajer memanfaatkan hutang untuk mendanai aktiva perusahaan disebut leverage. Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang (Wiagustini, 2010). Menurut Walsh (2004), Bahwa penggunaan hutang yang semakin tinggi akan meningkatkan profitabilitas, kemudian menaikkan harga saham, sehingga meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar. Menurut Martono (2010) Return on Equity (ROE) adalah untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan di atas biaya modal, dengan asumsi kondisi normal akan memperoleh tingkat ROE lebih rendah bila hanya mengandalkan modal sendiri. Sebaliknya bila manajer mengurangi sumber modal sendiri dan menggantikan kekurangan dana tersebut melalui hutang, ROE perusahaan cenderung lebih tinggi. Berikut ini adalah data atas faktor-faktor variabel working capital turnover, leverage, dan return on equity yang mempengaruhi Nilai Perusahaan dibeberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014.

4 Tabel 1 Rata-rata Working Capital Turn Over (WCT), Leverage, Return On Equity (ROE), Nilai Perusahaan (PBV) Perusahaan Properti dan Real estate tahun 2010-2014 Tahun WCT (X) Leverage (X) ROE (%) PBV (X) 2010 1,18 0,43 8,54 1,85 2011 1,26 0,46 9,96 1,75 2012 1,13 0,49 11,22 1,81 2013 1,56 0,52 13,44 1,05 2014 1,55 0,53 12,37 1,56 Sumber : diolah dari IDX 2010-2014 Tabel 1 menujukkan Working Capital Turn Over (WCT) pada perusahaan properti yang diambil sampel dari BEI mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Ratarata WCT yang paling tinggi berada pada tahun 2013 sebesar 1,56 dan yang terendah berada pada tahun 2012 sebesar 1,13. Semakin pendek periode perputaran modal kerja pada perusahaan properti, semakin cepat perputarannya, sehingga perputaran modal kerja semakin tinggi dan perusahaan semakin efisien yang pada akhirnya profitabilitas semakin meningkat. Profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menunjukkan peningkatan nilai perusahaannya. Pertumbuhan leverage perusahaan properti yang terdaftar di BEI mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010, 2011, dan 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,03. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan sebesar 0,01. Penggunaan hutang yang berlebihan sebagai alternatif pendanaan mampu menurunkan nilai perusahaan dengan kata lain hutang memiliki hubungan yang kurang baik terhadap nilai perusahaan.

5 Peningkatan dari tahun ke tahun yang dialami oleh ROE ditunjukkan pada tabel 1 diatas, rata-rata tertinggi berada pada tahun 2014 sebesar 12,37 dan terendah pada tahun 2010 sebesar 8,54. Dengan adanya peningkatan ROE terhadap perusahaan properti setiap tahun dapat menunjukkan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menciptakan laba bersih pada perusahaannya. Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan Price to Book Value (PBV) perusahaan properti pada tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami fluktuasi, dimana rata-rata PBV tertinggi pada tahun 2010 sebesar 1,85 dan ratarata terendah pada tahun 2013 yaitu sebesar 1,05. Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat pengaruh working capital turnover terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Apritasari dan Oetomo (2013) menyatakan working capital turnover berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Warouw et.al (2016) menyatakan bahwa perputaran modal kerja (working capital turnover) berpengaruh namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan yang dilakukan oleh Novari dan Lestari (2016) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Johan Halim (2005) (dalam Hardiyanti dan Mahfud, 2012) mengemukakan bahwa bahwa leverage

6 memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian lain yang juga dilakukan untuk melihat pengaruh return on equity terhadap nilai perusahaan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Triagustina et.al (2014) menyatakan bahwa return on equity berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Languju et.al (2016) juga menyatakan bahwa return on equity berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, Budi dan Rachmawati juga menyatakan bahwa return on equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan properti dan real estate mengalami pasang surut dari tahun ke tahun, fenomena tersebut diungkap oleh Suhartini (2011) Bahwa nilai ROE sektor industri properti dan real estate selama tahun 2008 sampai 2010 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Nilai ROE pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, tapi pada tahun 2010 ROE sektor properti dan real estate kembali mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor properti dan real estate mengalami pertumbuhan yang negatif pada tahun 2010. Tinggi rendahnya nilai ROE secara langsung dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan, karena ROE merupakan salah satu ukuran profitabilitas. Pendapat yang dikemukakan tersebut dapat disimpulakn bahwa ukuran profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate. Pentingnya mengambil data penelitian pada sektor properti dan real estate sebagai objek penelitian karena pada saat ini properti dan real estate sangat di minati dan begitu berkembang di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk

7 menguji apakah working capital turnover, leverage, dan return on equity memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan latar belakang diatas yang telah disampaikan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Working Capital Turnover, Leverage, dan Return on Equity (ROE) terhadap perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : 1. Bagaimana pengaruh working capital turn over terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI? 2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI? 3. Bagaimana pengaruh return on equity terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :

8 1. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turnover terhadap nilai perusahaan disektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap nilai perusahaan disektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap nilai perusahaan disektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan kontribusi sebagai berikut : 1. Bagi calon investor Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada saat ingin melakukuan investasi. 2. Bagi perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang. 3. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai Working Capital Turnover, Leverage, Return On Equity

9 (ROE) yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan tersebut. 4. Bagi penelitian yang akan datang Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di bidang keuangan yang baik, sehingga dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan menciptakan penelitian-penelitian baru mengenai nilai perusahaan pada masa yang akan datang. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian guna memfokuskan permasalahan, maka ruang lingkup difokuskan pada kajian dan pembahasan mengenai pengaruh Working capital turnover, Leverage, Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI). Data untuk analisis penelitian ini diambil dari laporan keuangan tahunan periode tahun 2010-2014.