Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

Peningkatan Pelayanan Service Advisor dengan Menerapkan Metode Quality Function Deployment di Auto 2000 Hr. Muhammad Surabaya

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN TATA USAHA BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB II LANDASAN TEORI. operasi merupakan proses transformasi input (manusia, mesin, modal, dan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Karangmalang, Sleman, DIY. Berdiri 2 Oktober Jenis Koperasi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

Evaluasi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pada Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PRODUK SABUN CAIR CUCI PIRING DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

Transkripsi:

Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38 ISSN 2302 934X Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Amri 1, Suharto Tahir dan Mirza Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh-Indonesia Corresponding Author: 1 Amri_ir@yahoo.co.id Abstrak CV. Andika gypsum adalah toko yang bergerak dalam memproduksi serta memasarkan produknya yang berupa produk profil gypsum. Ada 2 jenis produk profil yang diproduksi yaitu profil gypsum sedang dan profil gypsum besar. Faktor utama dalam meningkatkan produknya yaitu kepuasan pelanggan yang merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan daya saing bagi setiap industri dengan meningkatnya jumlah pelanggan dari tahun ke tahun maka peningkatan kualitas produk menjadi hal penting dalam meningkatkan penjualan, terlebih dalam kompetisi dengan industri-industri dalam memperebutkan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa matriks House of Quality (HOQ) yang telah dibuat, maka hasil nya menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap penting oleh pelanggan ialah Ketahanan produk /produk tahan lama dengan tingkat kepentingannya sebesar 0,0863 yang artinya bahwa nilai atribut ketahanan produk merupakan kebutuhan konsumen yang masih belum memenuhi kepuasan, bobot relatif tertinggi merupakan bobot yang paling diutamakan untuk dapat memenuhi dan memperbaiki kualitas pelayanan. Dan atribut selanjutnya atribut penanganan keluhan konsumen dengan tingkat kepentingan yang bernilai sama yaitu sebesar 0,0863 Bobot terendah yang sudah memenuhi kepuasan pengunjung dengan nilai 0,0522 ialah pada konsumen dalam menjangkau toko. Copyright 2017 Department of industrial engineering. All rights reserved. Kata Kunci : Gypsum, Atribut Produk, Quality Function Deployment (QFD), House of Quality (HOQ) 1 Pendahuluan CV. Andika Gypsum adalah toko yang bergerak dalam memproduksi serta memasarkan produknya yang berupa produk profil gypsum ada 2 jenis produk profil yang diproduksi yaitu profil gypsum sedang dan profil gypsum besar. Faktor utama dalam meningkatkan produknya yaitu kepuasan pelanggan yang merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan daya saing bagi setiap industri dengan meningkatnya jumlah pelanggan dari tahun ke tahun maka peningkatan kualitas produk menjadi suatu hal penting bagi perusahaan, terlebih dalam kompetisi dengan industriindustri dalam memperebutkan pelanggan. Oleh karena itu CV. Andika Gypsum saat ini lebih berbenah diri dalam memperbaiki kualitas produk untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen. Masalah yang sering terjadi setelah konsumen memakai produk gypsum ialah sering terjadi kerusakan pada saat pemasangan gypsum, serta kualitas produk gypsum kurang memuaskan terhadap pelanggan dan harga yang dipasarkan tidak sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan. Dalam menghadapi masalah tersebut maka untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka dari itu CV. Andika Gypsum perlu menerapkan strategi-strategi yang tepat. Penerapan suatu strategi untuk pemenuhan kepuasan konsumen ini dapat dilakukan melalui analisis sikap konsumen yang akan datang berbelanja dan berkunjung di CV. Andika Gypsum. Sikap-sikap konsumen sangat dipengaruhi oleh atribut-atribut yang tersedia. Atribut yang diperhatikan seperti: kualitas produk yang ditawarkan, dan harga. Seiring dengan terjadinya perubahan pasar mendorong CV. Andika Gypsum untuk membuat langkah antisipasi strategi perusahaan agar perusahaan Manuscript received September 26 th, 2017, revised October 3 rd, 2017 Copyright 2017 Department of Industrial Engineering.All right reserved

Amri, Suharto Tahir, Mirza 32 bisa bertahan bahkan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Dalam rangka menciptakan produk yang berkualitas, maka perusahaan perlu mengadakan pengembangan-pengembangan produk guna melakukan inovasi produk baru yang mampu memberikan keunggulan-keunggulan tertentu, sehingga produk bisa bersaing di pasaran. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian mengenai Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian kualitas Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen 1. Kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya, dimana suatu produk dikatakan berkualitas jika dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk [2]. Pengertian kualitas sangat beranekaragam dan mengandung banyak makna. Kualitas merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas sebagai suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit. kualitas adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen, seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. 2.2 Penilaian Kualitas Penilaian kualitas dalam menilai suatu kepuasan pelanggan berdasarkan 5 dimensi yakni [4] 1. Reliability (keandalan), yaitu meliputi kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 2. Responsiveness (keresponsifan/ketanggapan), yaitu kecepatan dan ketanggapan karyawan untuk menolong mengatasi masalah nasabah dan ketersediaan untuk melayani konsumen dengan baik. 3. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, keamanan dan kesopanan petugas/ karyawan serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga nasabah terbebas dari resiko. 4. Emphaty (empati/perhatian), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada nasabah, memahami kebutuhan nasabah, serta kemudahan untuk dihubungi. 5. Tangibles (ujud nyata), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan sarana prasarana pelayanan pasan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 2.3 Pengertian Produk Produk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pelanggan sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Terdapat tiga komponen utama yang membentuk suatu produk antara lain [3]. a. Komponen pembungkus. Atribut utama yang dimiliki produk dalam mengkomunikasikan dan membawa manfaat bagi produk tersebut. Atribut ini antaralain kualitas rancangan, kemasan dan merek b. Komponen inti. Manfaat utama dari produk tersebut yang benar-benar dicari pelanggan atau karena alasan pelanggan mencari produk tersebut. c. Komponen pendukung. Manfaat dan jasa tambahan yang diperoleh pelanggan dari produk tersebut seperti garansi, jaminan, perawatan dan pengiriman. 2.4 Atribut Produk Produk akan berhasil apabila memiliki atributatribut yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan pembelinya [5]. Atribut adalah unsur-unsur produk yang dipanndang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.atribut produk secara umum meliputi: yang lebih baik. Sedangkan konsumen yang amat puas lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasaan tinggi atau kesenangan yang tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap merek tertentu, bukan hanya kesukaan atau preferensi rasional dan hasilnya adalah kesetiaan konsumen yang tinggi. 2.5 Quality Fuction Deployment (QFD) QFD merupakan sebuah metode perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur yang memungkinkan team pengembangan untuk menentukan secara jelas kebutuhan dan keinginan konsumen dan kemudian mengevaluasi kapasitas setiap proposal dan produkdan jasa secara sistematis 8. Copyright 2017 Department of Industrial Engineering. All rights reserved Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38

33 Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Proses QFD melibatkan pembentukan salah satu atau lebih matriks atau tabel kualitas. Matriks yang dikenal dengan House of Quality (HoQ) ini terdiri dari beberapa bagian atau sub matriks yang bergabung dalam beberapa cara yaitu masing-masing berisi informasi yang saling berhubungan [8] 2.6 Tahap-tahap Implementasi QFD Tahap-tahap implementasi Quality Function Deployetmen (QFD) secara umum ada tiga fase yaitu : 1. Fase pengumpulan secara konsumen (Voice Of Customer) Prosedur umum dalam pengumpulan suara konsumen adalah : a. Menentukan atribut-atribut yang dipentingkan konsumen (berupa data kualitatif). Dan data ini biasanya diperoleh dari wawancara dan observasi terhadap konsumen. b. Mengukur tingkat kepentingan dari atributatribut. 2. Fase penyusunan rumah kualitas (House Of Quality) Langkah-langkah dalam penulisan rumah kualitas meliputi : a. Pembuatan matrik kebutuhan konsumen, tahap ini meliputi : 1) Menentukan konsumen 2) Mengumpulkan data keinginan dan kebutuhan konsumen. b. Pembuatan matrik perencanaan, tahap ini meliputi : 1) Mengukur kebutuhan konsumen 2) Menentukan kebutuhan performansi komsumen 3. Pembuatan Respon Teknis Tahap ini merupakan tahap pemunculan karakteristik kualitas pengganti (Subtitute Quality Characteristic). Pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan yang berisi non teknis menjadi data yang bersifat teknis guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen. 4. Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen 5. Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis dengan kebutuhan konsumen. Hubungan antara keduanya bisa berupa hubungan yang sangat kuat, sedang dan lemah. Dan ini merupakan bagian dari HOQ yang menghubungkan antara ruang hows dan whats. Matriks ini mengaitkan hubungan respon teknis/ technical requirement dengan voice customer. 6. Korelasi Teknis Tahap ini menggambarkan hubungan dan ketergantungan antar respon teknis. Sehingga dapat dilihat apakah suatu respon teknis yang satu mempengaruhi respon tekni yang lain. 7. Benchmarking dan Penetapan Target. Tahap ini dilakukan analisa perbandingan bagi pesaing dengan perusahaan. Sehingga dapat diketahui tingkat persaingan yang terjadi. 8. Fase Analisa dan Interprestasi Merupakan analisa dari tahap demi tahapan QFD. 3 Metode Penelitian 3.1. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan yang berhubungan dengan masalah penelitian pada objek yang diteliti. b. Wawancara Wawancara yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan berkomunikasi secara langsung dengan pihak pihak yang berhubungan dengan masalah ini. c. Metode Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya [8]. Sedangkan dalam pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu data penyebaran kuesioner terhadap responden dan data penjualan Gypsum. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui suatu media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, dan informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi entah didalam atau luar organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti. Data sekunder didapat melalui informasi yang tersedia dari sumber publikasi serta literatur yang memiliki kaitan dengan masalah yang sedang dibahas pada penelitian ini. 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Data Dalam penelitian ini populasinya adalah konsumen di CV. Andhika Gypsum dari Tahun 2014 sampai Tahun Copyright 2017 Department of Industrial Engineering.All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38

Amri, Suharto Tahir, Mirza 34 2015 yaitu sebesar 110 orang. Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Slovin: N n 1 N e 2 (pers. 1) Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Prosentase kelonggaran ketidak-telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolelir sebesar 10 % (0,1) n 110 = 50 Responden. Maka dari 1 110 0,1 2 hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang digunakan adalah 50 responden Adapun uraian Analisis data adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Dengan QFD (Quality Function Deployetment) Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik house of quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisis QFD memperbolehkan lebih dari satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini menggunakan satu saja matriks HOQ. 2. Analisis Matriks HOQ (House Of Quality) Menghitung Derajat Kepentingan Relatif Butir Atribut Produk Derajat kepentingan digunakan untuk memposisikan setiap keinginan ataupun kebutuhan pelanggan dalam bentuk data kuantitatif dengan tujuan untuk memprioritaskan keinginan konsumen. Pemberian bobot dimulai dari atribut yang sangat penting dengan nilai 5 sampai pada atribut yang tidak penting dengan nilai 1 yang diberikan oleh setiap responden dapat dihitung dengan rumus : X n DKI i 1 n Keterangan X = Nilai rata-rata derajat kepentingan DKI = Derajat kepentingan ke i n = Jumlah Responden (pers.2) Perhitungan secara keseluruhan dari derajat kepentingan relatif butir atribut kepuasan produk dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 perhitungan derajat kepentingan relatif butir atribut produk. No Pertanyaan Derajat Kepentingan 1 Penampilan/ keadaan produk 3.3 Gypsum 2 Keramah tamahan Karyawan 3,8 3 Inovasi terhadap bentuk produk 3,6 yang menarik 4 Ketahanan produk/ tahan lama 3,7 5 Kualitas bahan baku poduk 3,7 gypsum sangat bagus 6 Harga terjangkau 3,8 7 Pelayanan yang cepat dan tepat 3,3 8 Penanganan keluhan konsumen 3,7 dilakukan dengan cepat dan tepat guna 9 Konsumen dalam menjangkau 3,4 took 10 Pemberian informasi secara 3,7 jelas dan dimengerti mengenai macam macam produk yang ada di CV. Andika gypsum 11 Kejujuran karyawan took 3,6 12 Citra toko di mata konsumen 3,8 13 Kepekaan karyawan terhadap 3,3 keinginan dan kebutuhan konsumen 14 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilihpilih 3,7 3. Menghitung Nilai Atribut Kepuasan Produk Kinerja atribut kepuasan produk gypsum dipandang dari sisi konsumen adalah untuk menentukan besarnya nilai target oleh pihak perusahaan. Atribut kepuasan produk yang dianggap sangat tidak baik pelayanannya diberi nilai 1 dan atribut pelayanan jasa yang sangat baik pelayanannya diberi nilai 5. Kinerja atribut produk jasa dihitung dengan rumus: X n i1 n KI Keterangan : X = Nilai rata-rata derajat kepentingan KI = Derajat kepentingan ke i n = Jumlah Responden (pers.3) Hasil perhitungan keseluruhan dari Atribut kepuasan produk gypsum dapat dilihat pada Tabel 2. Copyright 2017 Department of Industrial Engineering. All rights reserved Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38

35 Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Tabel 2 perhitungan Atribut kepuasan Pelanggan No Pertanyaan Atribut Produk 1 Penampilan/ keadaan produk Gypsum 3.4 2 Keramah tamahan Karyawan 3,7 3 Inovasi terhadap bentuk produk yang 3,5 menarik 4 Ketahanan produk/ tahan lama 3,6 5 Kualitas bahan baku poduk gypsum 3,7 sangat bagus 6 Harga terjangkau 3,7 7 Pelayanan yang cepat dan tepat 3,5 8 Penanganan keluhan konsumen 3,6 dilakukan dengan cepat dan tepat guna 9 Konsumen dalam menjangkau toko 3,5 10 Pemberian informasi secara jelas dan 3,7 dimengerti mengenai macam macam produk yang ada di CV. Andika gypsum 11 Kejujuran karyawan took 3,7 12 Citra toko di mata konsumen 3,7 13 Kepekaan karyawan terhadap keinginan 3,6 dan kebutuhan konsumen 14 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih 3,7 4. Menentukan Nilai Target Penetapan nilai target harus sesuai dengan kelebihan dan kelemahan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal. Hasil perhitungan nilai target dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3 Perhitungan nilai target No Atribut pelayanan Jasa Nilai Target 1 Penampilan/ keadaan produk Gypsum 5 2 Keramah tamahan Karyawan 5 3 Inovasi terhadap bentuk produk yang 4 menarik 4 Ketahanan produk/ tahan lama 5 5 Kualitas bahan baku poduk gypsum 5 sangat bagus 6 Harga terjangkau 5 7 Pelayanan yang cepat dan tepat 5 8 Penanganan keluhan konsumen 5 dilakukan dengan cepat dan tepat guna 9 Konsumen dalam menjangkau toko 4 10 Pemberian informasi secara jelas dan 5 dimengerti mengenai macam macam produk yang ada di CV. Andika gypsum 11 Kejujuran karyawan toko 5 12 Citra toko di mata konsumen 4 13 Kepekaan karyawan terhadap keinginan 5 dan kebutuhan konsumen 14 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih 4 5. Menentukan Rasio Perbaikan Rasio perbaikan bertujuan mengetahui nilai yang harus dicapai oleh pemakai produk gypsum untuk mencapai nilai target yang ditetapkan. Bila nilai atribut pelayanan jasa lebih besar atau sama dengan nilai target maka tidak perlu ada perbaikan lagi dan jika atribut pelayanan jasa lebih kecil dari nilai target maka perlu dilakukan perbaikan. Perhitungannya untuk tiap tiap pertanyaan dapat dihitung sebagai berikut Nilai Target 5 Rasio Perbaikan 1,4705 Atribut Pelayanan Jasa 3,4 Hasil perhitungan rasio perbaikan secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Perhitungan rasio perbaikan Atribut Pelayanan Jasa No Atribut Nilai Target Rasio Perbaikan 1 1 5 3,4 1,4705 2 2 5 3,7 1,3513 3 3 4 3,5 1,1428 4 4 5 3,6 1,3888 5 5 5 3,7 1,3513 6 6 5 3,7 1,3513 7 7 5 3,5 1,4285 8 8 5 3,6 1,3888 9 9 4 3,5 1,1428 10 10 5 3,7 1,3513 11 11 5 3,7 1,3513 12 12 4 3,7 1,0810 13 13 5 3,6 1,3888 14 14 4 3,7 1,0810 6. Menentukan Sales Point Sales Point memberik informasi tentang kemampuan sebuah perusahaan dalam menjual jasa yang didasarkan pada seberapa jauh kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Nilai yang digunakan dalam sales point dapat dilihat pada Tabel 5. 7. Menentukan Nilai Bobot Atribut Kepuasan Produk Atribut kepuasan produk yang akan ditingkatkan dan dikembangkan perlu ditentukan bobot prioritas terlebih dahulu. Dengan mengetahui proiritas pengembangan atribut produk, maka dapat ditentukan urutan atribut mana yang akan ditingkatkan dan dikembangkan, bobot setiap atribut dapat dihitung dengan rumus : Bobot = Derajat kepentingan x rasio perbaikan x sales point. Perhitungan sales point dapat dilihat pada Tabel 6. Copyright 2017 Department of Industrial Engineering.All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38

Amri, Suharto Tahir, Mirza 36 Tabel 5 Nilai sales point No Atribut Kepuasan Produk Sales Point 1 Penampilan/ keadaan produk 1.5 Gypsum 2 Keramah tamahan Karyawan 1,5 3 Inovasi terhadap bentuk produk 1,3 yang menarik 4 Ketahanan produk/ tahan lama 1,5 5 Kualitas bahan baku poduk gypsum 1,5 sangat bagus 6 Harga terjangkau 1,5 7 Pelayanan yang cepat dan tepat 1,0 8 Penanganan keluhan konsumen 1,5 dilakukan dengan cepat dan tepat guna 9 Konsumen dalam menjangkau toko 1,2 10 Pemberian informasi secara jelas 1,5 dan dimengerti mengenai macam macam produk yang ada di CV. Andika gypsum 11 Kejujuran karyawan toko 1,0 12 Citra toko di mata konsumen 1,2 13 Kepekaan karyawan terhadap 1,5 keinginan dan kebutuhan konsumen 14 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih 1,2 Tabel 6 Perhitungan nilai sales point Rasio Perbaikan No Atribut Derajat Kepentingan Sales Point Bobot 1 1 3.3 1,4705 1.5 7,278 2 2 3,8 1,3513 1,5 7,702 3 3 3,6 1,1428 1,3 5,348 4 4 3,7 1,3888 1,5 7,707 5 5 3,7 1,3513 1,5 7,499 6 6 3,8 1,3513 1,5 7,702 7 7 3,3 1,4285 1,0 4,714 8 8 3,7 1,3888 1,5 7,707 9 9 3,4 1,1428 1,2 4,662 10 10 3,7 1,3513 1,5 7,499 11 11 3,6 1,3513 1,0 4,864 12 12 3,8 1,0810 1,2 4,929 13 13 3,3 1,3888 1,5 6,874 14 14 3,7 1,0810 1,2 4,799 Jumlah 89,292 8. Menentukan Nilai Normalisasi Bobot Bobot dari masing-masing atribut yang telah dihitung perlu dinormalisasi. Hal ini untuk memudahkan dalam perhitungan selanjutnya. Contoh perhitungan ialah sebagai berikut: Normalisasi Bobot x 100% Total Bobot (pers.4) Hasil perhitungan keseluruhan dari normalisasi bobot dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Perhitungan keseluruhan dari normalisasi bobot No Atribut Kepuasan Produk Bobot Normalisasi Bobot 1 Penampilan/ keadaan 7,278 0,08151 produk Gypsum 2 Keramah tamahan 7,702 0,08626 Karyawan 3 Inovasi terhadap bentuk 5,348 0,05989 produk yang menarik 4 Ketahanan produk/ 7,707 0,08632 tahan lama 5 Kualitas bahan baku 7,499 0,08399 poduk gypsum sangat bagus 6 Harga terjangkau 7,702 0,08626 7 Pelayanan yang cepat 4,714 0,05279 dan tepat 8 Penanganan keluhan 7,707 0,08632 konsumen dilakukan dengan cepat dan tepat guna 9 Konsumen dalam 4,662 0,05221 menjangkau toko 10 Pemberian informasi 7,499 0,08399 secara jelas dan dimengerti mengenai macam macam produk yang ada di CV. Andika gypsum 11 Kejujuran karyawan 4,864 0,05448 took 12 Citra toko di mata 4,929 0,05520 konsumen 13 Kepekaan karyawan 6,874 0,07698 terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen 14 Pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilihpilih 4,799 0,05375 9. Menetapkan Karakteristik Pelayanan Dalam menetapkan karakteristik yang dibutuhkan oleh pihak CV. Andhika Gypsum dalam meningkatkan kualitas pelayanan berpedoman pada proses pelayanan sesuai dengan 5 dimensi kualitas jasa yang diterima oleh Pengunjung selama ini. Untuk itu dibutuhkan wawancara kepada pihak manajemen Perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, yakni memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan keiginan Pengunjung. Karakteristik yang akan ditetapkan pada bagian C di HOQ dapat dilihat pada Tabel 8. Copyright 2017 Department of Industrial Engineering. All rights reserved Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38

37 Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment No Tabel 8 Karakteristik Pelayanan Karakteristik Teknis 1 Tempat parker 2 Perlengkapan 3 Kerapian dan kebersihan karyawan 4 Media komunikasi 5 Transaksi 6 Jadwal buka Toko 7 Inisiatif karyawan 8 Ketanggapan karyawan berkomunikasi 9 Etika karyawan 10 Pengetahuan karyawan 11 Sikap profesional karyawan 12 Keahlian karyawan 13 Kotak saran 14 Kesigapan karyawan 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melibatkan 50 responden pada CV. Andika Gypsum, dengan menggunakan metode quality Function Deployment (QFD) menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap penting oleh pelanggan ialah Ketahanan produk atau produk tahan lama dengan tingkat kepentingannya sebesar 0,08632% yang artinya bahwa nilai atribut ketahanan produk merupakan kebutuhan konsumen yang masih belum memenuhi kepuasan. Atribut penanganan keluhan konsumen dengan tingkat kepentingan yang bernilai sama dengan nilai sebesar 0,08632. Bobot terendah yang sudah memenuhi kepuasan Pengunjung dengan nilai 0,052 % ialah pada konsumen dalam menjangkau toko. Nilai atribut lain seperti atribut penampilan/keadaan produk gypsum sebesar 0,08151, keramah tamahan karyawan sebesar 0,08626, inovasi terhadap bentuk produk yang menarik sebesar 0,05989, kualitas bahan baku poduk gypsum sangat bagus sebesar 0,08399, harga terjangkau 0,08626, pelayanan yang cepat dan tepat 0,0528, konsumen dalam menjangkau toko dengah nilai sebesar 0,0522, pemberian informasi secara jelas dan dimengerti mengenai macam macam produk yang ada di CV. Andika gypsum sebesar 0,0839, kejujuran karyawan toko sebesar 0,0545, citra toko di mata konsumen sebesar 0,05520, kepekaan karyawan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen sebesar 0,0769, pemberian pelayanan terhadap semua konsumen tanpa pilih-pilih sebesar 0,05375. Rumah House of Quality dapat dilihat pada lampiran 1. 5 Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dari hasil matriks House of Quality (HOQ) yang telah dibuat, maka hasil nya menunjukkan bahwa: a. Peningkatan kualitas produk berdasarkan analisa QFD menunjukkan bahwa tingkat kualitas produk gypsum perlu di lakukan pengujian kembali hal ini di karenakan nilai atribut yang dianggap penting oleh konsumen yaitu atribut ketahanan produk/produk tahan lama agar dalam hal ini kualitas produk gypsum dapat memuaskan para konsumen dalam memakai produk gypsum b. Atribut-atribut yang dianggap penting oleh pelanggan ialah ketahanan produk /produk tahan lama dengan tingkat kepentingannya sebesar 0,08632% artinya bahwa nilai atribut ketahanan produk merupakan kebutuhan konsumen masih belum memenuhi kepuasan, bobot relatif tertinggi merupakan bobot yang paling diutamakan untuk memenuhi dan memperbaiki kualitas pelayanan. Atribut Penanganan keluhan konsumen dengan tingkat kepentingan yang bernilai sama. Bobot terendah yang sudah memenuhi kepuasan Pengunjung nilai 0,05221 ialah pada konsumen dalam menjangkau toko. 5.2 Saran Dari keseluruhan data yang didapat dan ditarik kesimpulan, maka saran- saran yang diajukan adalah: 1. Hendaknya pihak CV. Andhika Gypsum dapat melihat prioritas utama kebutuhan mana yang paling dibutuhkan oleh Pengunjung sehingga kepuasan dimasa yang akan datang dapat terpenuhi dengan baik. 2. Dengan adanya aplikasi metode Quality Functions Development (QFD) ini, peneliti dapat melihat pengembangan karakteristik layanan untuk perencanaan perbaikan, yakni pada pembentukan House of Quality (HOQ), sehingga diharapkan nantinya dengan penggunaan metode ini dapat diteruskan lagi langkah-langkah Quality Functions Development (QFD) sampai ke pesaing. Daftar Pustaka [1] Gorvin, 2008. Analisa untuk Peningkatan Kualitas. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [2]. Feigenbaum, 2009. Quality Function Deployment: Integrating Customer Requirements IntoProduct Design, Productivity Press. Portland, Oregon [3]. Parasuraman, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh:Alfabeta, Bandung [4]. Hisrich dan Peters, 2011. Quality Function Deployment, linking a company with its customers. ASQC Quality Press, Milwaukee, Wisconsin. [5]. Urlich dan Eppinger, 2011. Perancangan dan Pengembagan Produk. Salemba Teknika: Jakarta. [6]. Urich dan Eppinger, 2011. Perancangan dan Pengembagan Produk. Salemba Teknika: Jakarta. [7]. Kottler, 2008. Manajemen Pemasara n : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jilid 1, Terjemahan : Jaka Wasana, Penerbit Erlangga. [8]. Cohen, 2008. Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You. Addison Wasley Publishing Company. Massachussete. Copyright 2017 Department of Industrial Engineering.All rights reserved. Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38

Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38 ISSN 2302 934X Amri, Suharto Tahir, Mirza Lampiran 1. Matriks House of Quality Manuscript received September 26th, 2017, revised October 3rd, 2017 Copyright 2017 Department of Industrial Engineering.All right reserved 38