a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, faktor

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB 6. KONSEP, VARIABEL, JENIS DATA DAN TIPE SKALA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB III METODE PENELITIAN. Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan

Pertemuan Keenam Pengukuran Variabel: Definisi Operasional. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

Bab 3 METODE PENELITIAN

E. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB2 LANDASAN TEORI. 2.1 Analisis Jalur

3. Definisi Operasional 4. Tingkat Pengukuran 5. Contoh 6. Penilaian Alat Ukur (Validitas dan Reliabilitas)

BAB III METODE PENELITIAN

Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak

BAB III Riset Pemasaran

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat

BAB III METODE PENELITIAN

Adalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Komunikasi Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang pesat telah mendorong semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

VI. DATA, INSTRUMEN DAN HASIL PENGUKURAN. Oleh Bambang Juanda

Hasil Pelatihan pada Pelatihan Guru Pamong SLTP Terbuka di BPG Bandung dapat

INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta. Nisrina Anzilla

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

Psikometri. Ragam Skala dalam Pengukuran Psikologi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu digunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah

TEKNIK MEMOTIVASI UPAYA PEMBAHARUAN DI SEKOLAH

VARIABEL PENELITIAN (Metode Penelitian Kuantitatif) Andri Helmi M, SE., MM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Metode yang Digunakan. Metode. Penelitian. T-1 Deskriptif Studi kasus Organisasi Cross

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan dan hasil analisis data pada kegiatan studi

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DATA DAN VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal, padahal mendirikan usaha tersebut

Konsep - Konsep Motivasi Dasar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

Transkripsi:

Definisi Operasional Selanjutnya untuk setiap variabel yang dikemukakan harus disertai dengan definisi operasional yang jelas. Definisi operasional suatu variabel merupakan petunjuk atau pedoman tentang : a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur b. Alat atau instrument yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran atau pengumpulan data, c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan d. Siapa yang akan melakukan pengukuran atau pengamatan Pengertian definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan cirri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Secara umum tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yanag akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang akan diteliti. Sedangkan menurut Young, Yang dimaksud definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat di observasi darin apa yang sedang di definisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Tujuan dari definisi Operasional secara khususnya adalah sebagai berikut: a. Memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel. b. Definisi variabel kunci/penting yang dapat diukur secara operasional dan dipertanggungjawabkan ( referensi jelas ). c. Memuat batasan variabel bebas dan variabel terikat, serta istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel-variabel.

Sedangkan cirri-ciri dari definisi operasional adalah: 1. Apabila lebih satu orang melihat/ membaca ide / maksut yang dituliskan/ dibicarakan kemudian mendapatkan pengertian/ pemahaman yang sama dengan menggunakan kerangka definisi operasional yang sama ( objektifity ). 2. Tidak menggunakan suatu arti maksud yang berbeda / berlawanan dari arti yang telah diterima secara umum ( validity ) Jadi Definisi Operasional adalah unsure penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Definisi Operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian. A. Bagian definisi Operasional Didalam definisi operasional terdapat beberapa poin penting yang perlu dicantumkan untuk mempermudah pembaca dalam mencerna penelitian yang akan dilakukan, point penting tersebut bisa dilihat pada table sebagai berikut : NO VARIABEL DEFINISI INDOKATOR ALAT UKUR SKALA UKUR Keterangan : a. Definisi Variabel Sebelum variabel dapat diukur, perlu untuk pertama kali dibuat prosedur atau definisi operasional yang menguraikan bagaimana pengukuran akan dibuat dan penjelasan mengenai variabel tersebut menurut penelitian.

b. indicator/ pengukuran Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Ada tiga kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap pengukuran, yaitu angka, penetapan dan aturan. 1. Angka adalah sebuah symbol dalam bentuk 1,2,3 dan seterusnya, yang tidak mempunyai arti, kecuali diberikan arti kepadanya. Jika pada angka telah dikaitkan dengan arti kuantitatif, maka angka tersebut berubah menjadi bilangan. 2. Penetapan adalah memetakan. 3. aturan adalah panduan atau perintah untuk melaksanakan sesuatu.dalam mengukur,aturan yang diberikan bisa saja seperti ini bila mampu memnjawab 7-10 pertanyaan dengan jumlah pertanyaan 10 maka diberi kose satu kategori baik, bila mampu menjawab pertanyaan 5-7 diberi angka 2 dengan kategori cukup dan bila mampu menjawab kurang dari 5 diberi kode 3 denagn kategori jelek. Yang diukur dari suatu objek sebenarnya bukanlah objek tersebut, juga bukan sifat nya,tetapi indicator dari sifat tersebut. c. alat ukur alat ukur ini maksudnya adalah cara pengumpulan data. Ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu: 1. questioner ( daftar pertanyaan) 2. Pengamatan (observasi/angket) 3. wawancara d. skala ukuran berkaitan dengan proses kuantifikasi, data dan variabel biaanya diklasifikasikan dalam empat jenis skala pengukuran.klasisifikasi ini selain untuk keperluan penentuan alat pengambil data, juga sangat penting untuk penentuan metode analisis mana yang sesuai diterapkan. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dibagi dalam 4 kategori, yaitu ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio.

e. skor adalah nilai dari hasil penelitian yang kita buat dengan criteria penelitian kita.misalnya pengetahuan tentang manajemen sekolah,ada soal sejumlah 20 buah dibuat skor sebagai berikut: kurang : 0-7 jawaban benar cukup: 8-14 jawaban yang benar baik: 15-20 jawaban yang benar Membuat Definisi Operasional Variabel Defenisi operasional variable merupakan proses mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal. Contoh judul penelitian; penageruh media flash dalam peningkatan hasil bealjar IPA di kelas IX maka variabelnya adalah media flash dan hasil belajar, dan sekaligus menjadi definisi nominal. Definifi operasionalnya bisa jadi penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skala pengukuran untuk masing-masing variabel. Definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi nominal. Oleh karena itu, untuk menyusun definisi operasional, peneliti harus membuat definisi nominal terlebih dahulu atau menentukan variabel penelitiannya. Definisi nominal dari variabel penelitianseharusnya secara eksplisit telah dinyatakan dalam kerangka pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat para ahli yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang ditelitinya. Kalau variabelnya adalah media flash, maka peneliti harus mempelajar konsep media flash yang dituangkan dalam definisi operasional. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan variabel lpenelitian ke bentuk awal yaitu konsep penelitian. Peneliti harus mendefinisikan konsep penelitian sesuai dengan definisi-definisi yang telah diberikan para ahli yang relevan dengan konsep penelitiannya. Jika konsep penelitiannya adalah motivasi belajar maka peneliti harus menemukan definisi motivasi belajar yang telah banyak diakui kebenarannya oleh para narpakar di bidang tersebut. Dalam tahap ini studi kepustakaan menjadi dalah satu tahap yangharus dilalui. Melalui studi kepustakaan yang mendalam dan memadai, peneliti akan mampu merumuskan

definisi konsep penelitiannya dengan benar. Jadi ketika penelitiannya adalah motivasi belajar maka kepustakaan atau litelatur tentag konsep tersebut harus benar-benar dipahami dengan baik oleh peneliti. Perlu diketahui, tidak sedikit kita menemukan satu konsep dengan definisi yang berbeda. Misalnya, definisi motivasi yang diketahui oleh A.H Maslow berbeda dengan Victor Vroom. Maslow mendefinisikan motivasi sebagai kebutuhan-kebutuhan atau keinginan individu yang membuatnya tedorong untuk melakukan sesuatu agar kebutuhankebutuhan tersebut terpuaskan. Sedangkan Vroom mendefinisikan bahwa motivation is a product of the individual s expectancy that certain effort will lead to intended performance, the instrumentality of performance to achieving a certain result, and the desirability of the result for individual, known as valence. (S.E Condrey, 2005. P.482). Bedasarkan definisi tersebut disusunlah rumus M = ExIxV. Oleh karena itu, agar punya landasan teoritis yang jelas biasanya untuk kepentingan penyusunan definisi operasional variabel, peneliti hanya memilih atau menggunakan satu definisi tertentu yang cocok atau sesuai dengan tujuan penelitiannya. Beberapa penulis menamakan langkah pertama ini dengan nama definisi konseptual. Langkah berikutnya adalah menemukan cara mengetahui besaran (ukuran) dari variabel penelitian berdasarkan definisi konseptual, atau dengan kata lain mulai mengoperasionalisasikan variabel penelitian. B. Contoh Definisi Operasional Suatu Variabel Penelitian Contoh Definisi Operasional Suatu Variabel Penelitian adalah motivasi berprestasi menurut konsep David McClelland. Definisi konseptualnya adalah achievement motivation is identified as the drive to excel (stand out beyond other), to achieve in relation to set a set of standards, to strive (to try very hard) to succeed. Jika diterjemahkan, motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik dari pada orang lain guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil. Selanjutnya Uma sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi dari motivasi berprestasi, yaitu: Driven by work, unable to relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate challenge, seek feedback. Disini dimensi bisa dinamakan sebagai indicator atau cirri-ciri dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi.

Variable Definisi Konseptual Definisi Operasional Skor Motivasi Indicator Berprestasi Skala Pengukuran Motivasi Motivasi 1. senantiasa Sangat tinggi: 5 berprestasi berprestasi tekun bekerja Tinggi: 4 sebagai 2. sulit untuk Cukup:3 dorongan santai Rendah:2 3. tidak sabar pada penilaian kerja Dalam beberapa kasus,peneliti sulit menemukan definisi konsseptual yang pas dengan tujuan penelitiannya.ketika menhadapi sesuatu semacam itu peneliti mempunyai kewenangan untuk membuat definisi konseptual yang berdasarkan pemikiranya memang sesuai dengan maksud atau keinginannya.misalnya, judul penelitiannya hubungan antara tingkat dengan kinerja. dengan demikian variabelnya ada dua yaitu tingkat dan kinerja. ketika definisi konseptual kedua variabel tersebut sulit ditemukan dalam buku-buku teks atau sumber informasi lainnya, atau kalaupun ditemukan tetapi tidak sesuai dengan keinginan peneliti, maka penelitilah yang harus menyusun definisi konseptual kedua variabel tersebut. definisi konseptual tingkat adalah urutan formal yang pernah ditempuh sesorang mulai dari dasar sampai dengan tinggi dan definisi konseptual kinerja adalah hasil penilaian organisai atas apa-apa yang telah dilakukan pegawai selama bekerja. Penyusunan definisi operasional variabel kedua variabel tersebut dapat dilakukan seperti tabel dibawah ini. Variabel Definisi Tingkat Peringkat Skala konseptual pengukuran Tingkat Tingkat Sd SD=1 ordinal SLTP SLTP=2 adalah urutan SLTA SLTA=3 S1 S1=4 formal mulai S2 S2=5 dari S3 S3=6

dasar sampai dengan tinggi Dimensi/aspek Penilaian kinerja Skor kinerja Kinerja pegawai Kinerja pegawai Kehadiran Sangat baik=5 Interval adalah hasil loyalitas kualitas Baik=4 penilaiaan kerja kuantitas Cukup=3 organisasi atas kerja Kurang baik=2 apa-apa yang Kerjasama Sangat kurang telah dilakukan Inisiatif baik=1 pegawai selama kepemimpinan bekerja.