BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS"

Transkripsi

1 10 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Teori Ekspektasi Teori dari Vroom dalam Ngalim Purwanto (2007 : 72) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu). Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan. Teori harapan ini dikemukakan oleh Vroom dalam Ngalim Purwanto (2007 : 72) yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbalbalik antara apa yang ia inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Teori harapan ini mengandung 3 (tiga) variabel, antara lain : 10

2 11 1. Daya tarik, yaitu sampai sejauh mana seseorang merasa penting atas hasil atau imbalan yang diperolehnya sebagai akibat dari tugas yang diselesaikan. 2. Hubungan antara prestasi kerja dengan imbalan, yaitu tingkat keyakinan seseorang tentang hubungan antara tingkat prestasi kerjanya dengan imbalan yang diterima. 3. Hubungan antara usaha dan prestasi kerja, yaitu persepsi seseorang tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu yang dilakukannya akan menghasilkan prestasi kerja. (Siagian, 2003) Hal dapat ditunjukkan dalam gambar 1 berikut menunjukkan model teori ekspektasi Vroom (1964) ; Expectancy Instrumentality Effort Performance Outcome Gambar 1 Bagan Teori Ekpektasi dari Vroom Keterkaitan antara keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi dan teori ekspektasi dijelaskan oleh Burton et.al. (2002), secara intrinsik berdasarkan teori ekspektasi seorang pengguna sistem informasi akuntansi akan selalu mengevaluasi dampak dari penggunaan sistem informasi akuntansi, seperti peningkatan efisiensi dan efektivitas pengambilan keputusan, frekwensi ketepatan dalam pengambilan keputusan, dan peningkatan pemahaman atas pekerjaan.

3 12 Evaluasi intrinsik atas dampak penggunaan sistem informasi akuntansi selanjutnya akan menjadi sumber motivasi bagi pengguna sistem informasi akuntansi Komitmen Organisasi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadinya (Wiener, 1982 dalam Darlis, 2006). Sedangkan menurut Mowday et al (1979 dalam Darlis, 2006) komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilaidan sasaran (goal) yang ingin dicapai olehorganisasi. Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada didalam organisasi serta tekad dalam diri untuk mengabdi kepada organisasi. Komitmen organisasional juga dapat didefinisikan sebagai pengukur kekuatan karyawan yang berkaitan dengan tujuan dan nilai organisasi (McNeese- Smith,1996). Mowday, Porter & Steers (1982) dikutip oleh Luthan (2008:148) mengemukakan bahwa komitmen organisasional terdiri dari tiga faktor, yaitu : (1) keinginan yang kuat dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi, (2) kemauan dasar untuk berusaha bagi organisasi, (3) perilaku sesuai dengan nilainilai dan keinginan organisasi (compliance). Tumbuhnya ini disebabkan atau dipengaruhi oleh aspek-aspek pekerjaan itu sendiri, keberadaan tempat kerja lain, karakteristik-karakteristik pribadi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan

4 13 setting pekerjaan secara umum. Ganesan dan Weitz (1996) dalam Fuad Mas ud (2008 ; 87) mengidentifikasikan komitmen organisasional sebagai : 1. Perasaan menjadi bagian dari organisasi. 2. Kebanggaan terhadap organisasi. 3. Kepedulian terhadap organisasi. 4. Hasrat yang kuat untuk bekerja pada organisasi. 5. Kepercayaan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi. 6. Kemauan yang besar untuk berusaha bagi organisasi. Variabel komitmen organisasional dibagi dalam tiga kategori yaitu: karakteristik personel dari setiap anggota organisasi yang meliputi umur, pendidikan, jenis kelamin dan kebutuhan akan pencapaian, karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan yang terdiri dari beberapa variabel seperti penekanan peran (konflik dan ketidakjelasan peran) serta karakteristik tugas dan pengalaman kerja yang meliputi variabel seperti sikap kepemimpinan (inisiatif dari organisasi dan pertimbangan dari pemimpin) serta struktur organisasi (formalisasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan). Mengingat fokus penelitian ini adalah pada faktor-faktor organisasi maka penelitian ini hanya dibatasi kepada karakteristik-karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan serta pengalaman kerja. Meskipun kedua variabel tersebut diharapkan berkaitan dengan sampel yang diberikan, pada saat yang bersamaan, sangatlah mungkin bila pekerja yang memegang kepercayaan positif dan cinta kepada organisasi serta tujuan dan nilainya, tetapi dia tidak suka dengan pelaksanaan aspek-aspek tertentu pada pekerjaan tertentu di organisasi tersebut dan sebaliknya.

5 14 Saat komitmen organisasi dicontohkan sebagai fungsi kepercayaan terhadap organisasi dan pengalaman kerja, karakteristik organisasi harusnya menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan pekerja terhadap organisasi dan oleh karena itu pada level komitmen pekerja; karakteristik kerja harusnya menjadi faktor utama yang mempengaruhi pengalaman kerja dan kepuasan kerja dari pekerja Pengetahuan Manajer Pengertian manajemen pengetahuan menurut Koina dalam Siregar (2007 : 89) adalah suatu disiplin yang mempromosikan suatu pendekatan terintegrasi terhadap pengindentifikasian, pengelolaan dan penditribusian semua asset informasi suatu organisasi. Sedangkan Laudon (2006 ; 96) manajemen pengetahuan berfungsi meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungan dan menggabungkan pengetahuan dalam suatu organisasi untuk menciptakan, mengumpulkan, memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan organisasi tersebut. Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam manajemen pengetahuan sebagai pemungkin proses bisnis yang bertujuan untuk menciptakan, menyimpan, memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan. Menurut Wing (2008 : 112) manajemen pengetahuan adalah bangunan sistematis, eksplisit dan disengaja, pembaharuan, dan aplikasi pengetahuan untuk memaksimalkan efektivitas yang berkenaan dengan pengetahuan organisasi dan pengembalian kembali aset pengetahuan organisasi.

6 15 Manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses menciptakan dan berbagai pengetahuan keseluruh organisasi untuk mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan organisasi. Jadi, manajemen pengetahuan adalah mengenai meningkatkan penggunaan pengetahuan organisasional melalui praktik-praktik manajemen informasi dan pembelajaran organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam pengambilan keputusan. Secara umum makna kata pengetahuan dikemukakan oleh Oxford English Dictionary: knowledge is defined as (i) expertise, and skills acquired by a person through experience or education; the theoretical or practical understanding of a subject, (ii) what is known in a particular field or in total; facts and information or (iii) awareness or familiarity gained by experience of a fact or situation. Dalam konteks penelitian ini, pengetahuan manajer ditujukan untuk bidang sistem informasi akuntansi, sehingga pengetahuan manajer adalah keahlian seorang manajer tentang sistem informasi akuntansi yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Menurut Sabherwal et al. (2006 ; 97), pengalaman seseorang dalam bidang sistem informasi akuntansi (experience with accounting information system/ais) dan pelatihan di bidang sistem informasi akuntansi (training in accounting information system/ais) adalah unsur pembentuk pengetahuan di bidang SIA. Sementara itu Choe (2006), pelatihan dan pendidikan pengguna SIA adalah faktor pembentuk pengetahuan seseorang di bidang sistem informasi akuntansi. Menurut Polanyi (1976) dalam Ambrosini and Bowman (2005), secara umum ada dua dimensi pengetahuan, yaitu: (1) Pengetahuan tacit (tacit

7 16 knowledge); dan (2) Pengetahuan explicit. Dalam konteks penelitian ini, dimensi pengetahuan manajer mengacu kepada pendapat Polanyi (1976) dalam Ambrosini and Bowman (2005) dimana pengetahuan manajer memiliki dua dimensi utama, yaitu Tacit Knowledge dan explicit knowledge. Namun karena explicit knowledge merupakan bentuk pengetahuan yang sudah terdokumentasi/terformalisasi seperti manual, buku, laporan, dan dokumen, surat, file-file elektronik, dan lain-lain, merupakan dimensi pengetahuan yang sulit diukur, maka dimensi pengetahuan manajer dalam penelitian ini hanya menggunakan dimensi Tacit Knowledge. Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang ada dalam diri seseorang yang berbentuk keahlian yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Dimensi Tacit Knowledge ini juga sesuai dengan pendapat Sabherwal et al. (2006), bahwa pengalaman seseorang dalam bidang sistem informasi akuntansi (experience with accounting information system/ais) dan pelatihan dibidang sistem informasi akuntansi (training in accounting information system/ais) adalah unsur pembentuk pengetahuan di bidang SIA Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Torkzadeh and Doll (2008 : 115), keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi adalah penggunaan sistem (system use), yaitu penggunaan sistem informasi akuntansi untuk membantu penyelesaian pekerjaan sehari-hari. Kemudian menurut Etezadi and Farhoomand (2006 : 98), keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi adalah kepuasan pengguna (user satisfaction), yaitu tingkat kebermanfaatan yang diperoleh seorang pengguna atas sistem informasi

8 17 akuntansi. Sedangkan menurut Gelderman (2007 : 78), keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi adalah intensitas penggunaan sistem (intended use) sistem informasi akuntansi dalam pekerjaan sehari-hari dan kepuasan pengguna (user satisfaction) atas pemakaian sistem informasi akuntansi. Kemudian Straub et al. mendefenisikan keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi sebagai intention use dan user satisfaction. Dalam penelitian ini defenisi keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi merujuk kepada Straub dalam Gelderman (2007 : 89), dimana keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi adalah intensitas penggunaan (intended use) sistem informasi akuntansi dalam berbagai tugas manajerial dan kepuasan pengguna (user satisfaction) atas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Secara teori ada dua model komprehensif yang dapat dirujuk untuk dimensi keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi, yaitu: (1) Information Success Model dari Delone and McLean (2005); dan (2) Hierarchical Structural Model dari Drury and Farhoomand (2007). Disamping kedua model ini, Laudon (2008) memberikan lima dimensi untuk mengukur keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi, dimensi-dimensi tersebut adalah: (1) Tingkat penggunaan yang tinggi (high level of system use); (2) Kepuasan pengguna terhadap sistem (user satisfaction on system); (3) Sikap yang positif (favorable attitude) pengguna terhadap sistem tersebut; (4) Tercapainya tujuan sistem informasi (achieved objectives ); dan (5) Imbal balik keuangan (financial payoff).

9 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh komitmen organisasi, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja organisasi public telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Antara lain sebagai berikut : 1. Prasetyono dan Kompyurini (2008) Prasetyono dan Kompyurini (2008) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh komitmen organisasi dan pengetahuan manajemen, dan akuntabilitas publik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan rumah sakit daerah dalam kategori kuat. Secara parsial komitmen organisasi dan pengetahuan manajemen berpengaruh positif dalam kategori kuat dan signifikan terhadap kinerja keuangan RSD, namun akuntabilitas publik berpengaruh negatif dalam kategori rendah dan tidak signifikan terhadap kinerja RSD. 2. Tjahjono dan Gunarsih (2008) Melakukan penelitian pengaruh pengetahuan manajemen dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas bina marga provinsi jawa tengah. Mereka berpendapat bahwa pengetahuan manajemen dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 3. Rachmawati (2009) Rachmawati (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja, dan pengetahuan manajer terhadap kinerja karyawan bidang keuangan pada pemda kabupaten Sukoharjo. Dia

10 19 mengemukakan bahwa komitmen organisasi, motivasi kerja, dan pengetahuan manajer berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 2.2 Rerangka Pemikiran Berdasarkan uraian di atas, maka rerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan seperti Gambar 2 berikut ini : Komitmen Organisasi 1. Komitmen Afektif 2. Komitmen Kontinyu 3. Komitmen Normatif Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Kepuasan Penggunaan (User Satisfaction) 2. Intensitas Penggunaan (Intended Use) Pengetahuan Manajer 1. Masa kerja 2. Pelatihan 3. Pendidikan Gambar 2 Rerangka Pemikiran 2.3 Perumusan Hipotesis Berdasarkan identifikasi masalah, kajian teoritis, dan rerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Komitmen Organisasi dan Pengetahuan Manajer berpengaruh secara simultan terhadap Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi di Rumah Sakit Haji Surabaya.

11 20 2. Komitmen Organisasi dan Pengetahuan Manajer berpengaruh secara parsial terhadap Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi di Rumah Sakit Haji Surabaya.

Brilianti Nurul Fadhilah Astri Fitria

Brilianti Nurul Fadhilah Astri Fitria PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGETAHUAN MANAJER TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Brilianti Nurul Fadhilah dila.nurul81@yahoo.com Astri Fitria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2, April 2015 : ISSN

Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2, April 2015 : ISSN Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2, April 2015 : 196-211 ISSN 2337-4314 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGETAHUAN MANAJER TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Wulan Witaliza, Kirmizi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

Adli Anwar Tenaga Ahli BAKN DPR RI. Abstract I. PENDAHULUAN. Sebagai agen pembangunan (agent of development) telah terjadi kemajuan dalam

Adli Anwar Tenaga Ahli BAKN DPR RI. Abstract I. PENDAHULUAN. Sebagai agen pembangunan (agent of development) telah terjadi kemajuan dalam PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PENGETAHUAN MANAJER TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Survei Pada BUMN di Indonesia) Adli

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Goal Setting Theory Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori ini mengemukakan bahwa dua cognitions yaitu values dan intentions (atau tujuan) sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Iklim Organisasi 2.1.1. Definisi Iklim Organisasi Awalnya, iklim organisasi adalah istilah yang digunakan merujuk kepada berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi khususnya teknologi sistem informasi menjadi semakin pesat karena dianggap penting bagi keberlangsungan hidup perusahaan ataupun perbankkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: BAB II URAIAN TEORITIS A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2. Keinginan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas di Indonesia yang ditandai dengan berlakunya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas di Indonesia yang ditandai dengan berlakunya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas di Indonesia yang ditandai dengan berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Agreement / AFTA) pada tahun 2003

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang baik tidak akan pernah

Lebih terperinci

ANALISIS ANTESEDEN DAN DAMPAK KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ANALISIS ANTESEDEN DAN DAMPAK KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 ANALISIS ANTESEDEN DAN DAMPAK KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Adli adlianwar69@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pegawai dimana perusahaan atau organisasi sekarang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. bagi pegawai dimana perusahaan atau organisasi sekarang berusaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak perusahaan atau organisasi berlomba-lomba untuk menjadi sebuah perusahaan atau organisasi yang menjadi pilihan bagi pegawai dimana perusahaan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit yaitu organisasi yang sifatnya tidak mengejar laba. Organisasi pemerintah daerah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam Bonner dan Sprinkle (2002), insentif moneter seperti gaji, bonus, dan opsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam Bonner dan Sprinkle (2002), insentif moneter seperti gaji, bonus, dan opsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rerangka Pemikiran Dalam Bonner dan Sprinkle (2002), insentif moneter seperti gaji, bonus, dan opsi saham mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah merupakan salah satu organisasi pelayanan publik yang sering dianggap belum produktif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan seorang mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar maka

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan seorang mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar maka digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi belajar menpunyai peran penting dalam menentukan tingkat keberhasilan dan prestasi belajar seorang mahasiswa. Semakin tinggi motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai bidang kehidupan termasuk kehidupan bisnis perusahaan. Kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Menurut Halim & Syam Kusufi (2012) mengatakan bahwa anggaran memiliki peranan penting dalam organisasi sektor publik, terutama organisasi pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Harapan (Expectancy theory) Menurut Cokroaminoto (2007) teori pengharapan (expectancy theory) pada dasarnya merupakan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Anggaran Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta ataupun sektor publik. Anggaran adalah suatu rencana yang pada umumnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Kerja Mangkunegara (2005) menyatakan : motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah dewasa ini dirasakan semakin penting. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidupnya, apapun bentuk organisasi itu dalam mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013) 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalan kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kiyokuni Indonesia merupakan perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) Jepang yang awalnya bergerak dalam proses mesin press dan pembuatan dies. Seiring

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi sebagai Variabel Moderasi Nama : Ni Putu Ayu Yuni Kurniawati NIM : 1306305058

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang berperan didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang berperan didalamnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan atau instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap instansi atau perusahaan dipengaruhi oleh perilaku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komitmen Organisasional Menurut Robbins (2008), komitmen karyawan terhadap organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peran seorang akuntan dalam perusahaan sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peran seorang akuntan dalam perusahaan sangat diperlukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran seorang akuntan dalam perusahaan sangat diperlukan. Karyawan bagian akuntansi akan membantu manajemen dalam menyediakan informasi yang digunakan untuk mengambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan dunia teknologi berkembang dengan cepat dari tahun ke tahun sampai saat ini, terutama dalam perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk ativitas. Brahmasari (2004) mengemukakan bahwa kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini memegang peranan penting baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi memiliki banyak manfaat khususnya bagi pihak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan

PENDAHULUAN. lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Banyak organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. Kita tidak dapat memperkirakan apa yang akan terjadi esok hari. Oleh karena itu organisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7 DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim perekonomian yang semakin kompleks saat ini setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menunjukkan sifat kepemimpinan yang sangat penting artinya bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan didirikannya museum Bank Indonesia sebagai salah satu objek wisata dan edukasi, maka Bank Indonesia dihadapkan pada tantangan bagaimana untuk menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada tingkatan organisasi. Sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Komitmen Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Komitmen Sumberdaya manusia merupakan asset perusahaan yang harus dijaga serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang diperoleh dan pengaruhnya pada penelitian dan hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang diperoleh dan pengaruhnya pada penelitian dan hipotesis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengantar Pada bab ini akan disajikan mengenai tinjauan pustaka tentang kerangka konsep dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian serta penelitian terdahulu yang

Lebih terperinci

Riset Per iila il k O u rgan isas

Riset Per iila il k O u rgan isas Riset Perilaku Organisasi i Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi 3 unsur perilaku organisasi: Orang Struktur Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat besar. Berbagai alasan yang menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat besar. Berbagai alasan yang menjadi dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi pada dekade terakhir ini meningkat dengan pesat. Pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat secara luas juga mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajer. Pada era saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. manajer. Pada era saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses perkembangan teknologi sistem informasi akuntansi sering kali mengalami hambatan yang menjadi permasalahan serius bagi manajer. Pada era saat ini perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen bukanlah sesuatu yang bisa hadir begitu saja, karena itu untuk menghasilkan karyawan yang memiliki komitmen yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh kepada banyak bidang, utamanya bisnis. Perkembangan sistem teknologi informasi ini telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Marketing Pemasaran internal sangat penting artinya bagi perusahaan jasa. Apa lagi bagi usaha jasa yang terkenal dengan high contact. Apa yang dikatakan dengan high

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini dipaparkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel motivasi dan komitmen organisasi yang diambil dari beberapa jurnal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori motivasi Vroom (1964) Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kesatuan sosial yang yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara

Lebih terperinci

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS 3). Koefisien determinasi (R²) Koefisen determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja atau karya yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan untuk membantu badan usaha dalam mencapai dan mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya loyalitas karyawan menjadi salah satu masalah dalam dunia bisnis yang melibatkan banyak kepentingan didalamnya. Jika ketidakloyalitasan karyawan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan kualitas produk serta kualitas sumber daya manusia. Persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha dan bisnis semakin ketat dan kompetitif, menuntut perusahaan untuk cepat menangapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Perkembangan

Lebih terperinci

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dalam rangka meningkatkan kinerja SKPD disuatu daerah masalah penatausahaan keuangan dan pengelolaan barang milik daerah, khususnya yang berkaitan dengan penerapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah uraian tentang kajian teoritik yang relevan dengan masalah yang diteliti. Penyusunan tinjauan pustaka bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP), yaitu jasa assurance dan jasa non assurance. Jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang jasa. Secara umum, terdapat dua jenis jasa yang dapat diberikan oleh Kantor Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komitmen Organisasi 2.1.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter et al mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keyakinan yang kuat dan penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan

Lebih terperinci

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7 Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7 Konsep Motivasi Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam perkembangan Ekonomi Dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek keunggulan dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya menyadari satu hal bahwa, kepuasan kerja merupakan faktor yang vital dalam manajemen sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi bersifat tidak pasti. Tipe-tipe

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi bersifat tidak pasti. Tipe-tipe BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perubahan lingkungan khususnya lingkungan organisasi saat ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi bersifat tidak pasti. Tipe-tipe organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Motivasi pelayanan publik (X 1 ) berpengaruh positif terhadap

Lebih terperinci

MUH. DAHRI FIRDAUS NIM.

MUH. DAHRI FIRDAUS NIM. PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN DAN PENGETAHUAN MANAJER TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI KOTA MAKASSAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal tersebut dapat terlihat berdasarkan data statistik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin kompetitif sehingga mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis dan organisasi berjalan sangat cepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin pesat diiringi dengan berkembangnya sistem informasi berbasis teknologi. Selama ini sistem

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih besar dalam pengurusan maupun pengelolaan pemerintahan daerah, termasuk didalamnya pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap organisasi atau perusahaan baik pemerintah maupun swasta untuk bekerja sama dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2).

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan perekonomian pasar bebas dalam abad 21 adalah persaingan sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang menjadi perencanaan, pelaku dan penentu dari operasional

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja yang terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia ekonomi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan baik agar mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

67 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 67 68 KUESIONER Nama : Jenis kelamin : L P Pendidikan : S1 > S1 Usia : 20-30 th 31-40 th > 40 th Jabatan : a. Auditor yunior b. Auditor senior Lama bekerja :... th... bln DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis, terlebih bagi perusahaan lokal. Karena semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis, terlebih bagi perusahaan lokal. Karena semakin banyaknya BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan

Lebih terperinci