BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang di

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Lapan gan basket SMA N 1 Sulang. Jl. Raya Sulang- Kab. Rembang 59254 Telp./ Fax. 0295-6998826. Alasan peneliti memilih SMA N 1 Sulang Rembang karena kegiatan ekstrakurikuler bolabasket berjalan dengan baik, serta belum ada yang melakukan penelitian terhadap kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di sekolah tersebut. 2. Waktu Penelitian Adapun pelaksanaannya yaitu pada tanggal 14 November 2015 bertempat di lapangan bolabasket SMA N 1 Sulang Rembang. B. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian untuk mendeteksi sejauh mana variabel-variabel pada satu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi (Sumadi Suryabrata, 1983 : 27). Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan metode korelasional. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui hubungan antara power tungkai, tinggi badan dan kelincahan dengan keterampilan terhadap keterampilan bermain bola basket siswa ekstrakurikuler di SMA N 1 Sulang.

29 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto Suharsimi, 1997 : 115). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas satu, dua, dan tiga yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Sulang Rembang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto Suharsimi, 1997 : 117). Selanjutnya sampel yang jumlahnya sama dengan populasi disebut sampel total. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas satu, dua dan tiga yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Sulang Rembang yang bejumlah 30 siswa, terdiri putra dengan rentang usia berkisar 16-18 tahun. Penelitian ini adalah penelitian populasi (purposive sampling) apabila memenuhi syarat-syarat, sehingga seluruh populasi akan menjadi sampel. Populasi yang diambil telah memenuhi syarat sebagai berikut : a. Populasi adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket SMA N 1 Sulang Rembang dengan rentang usia 16-18 tahun b. Populasi memiliki tingkat usia yang relatif sama. c. Populasi mendapat latihan di tempat dan waktu yang sama. d. Populasi mendapat materi latihan yang sama.

30 D. V ariabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel bebas (independent) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu: 1. Variabel independent/ prediktor terdiri dari : a. power tungkai X1 b. Tinggi Badan X2 c. Kelincahan X3 2. Variabel dependent / kriterior yaitu : Keterampilan Bermain Bola Basket 2. Definisi Operasional Tujuan definisi operasional variabel dalam penelitian adalah untuk menjelaskan masing-masing variabel dalam penelitian ini, agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Maka perlu dijelaskan definisi variabel-variabel penelitian sebagai berikut: a. Power tungkai Dalam penelitian ini yang dimaksud Power tungkai adalah sekelompok otot pada bagian tungkai untuk melakukan usaha semaksimal mungkin dalam melakukan lompatan setinggi mungkin dengan tes vertical jump. Hasil dari raihan lompatan dengan satuan centimeter (cm). b. Tinggi badan Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tinggi badan adalah ukuran posisi tubuh berdiri (vertical) dengan kaki menempel pada lantai, posisi kepala dan leher tegak pandangan lurus kedepan, dada dibusungkan dan perut datar, tarik napas beberapa saat. Alat ukur yang

31 digunakan adalah stadiometer dengan satuan pengukuran centimeter (cm). c. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan merubah arah dengan cepat, tepat dan seimbang pada saat tubuh bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Pelaksanaan tes kelincahan dilakukan dengan mengukur kemampuan bergerak secepat-cepatnya melalui garis start sampai melewati garis finish. Untuk mengukur kelincahan digunakan tes lari belak - belok dogging run dan hasilnya dicatat dalam satuan detik. d. Tes keterampilan bermain bolabasket Johnson Basket Ball Test Tes keterampilan bermain bola basket adalah tes yang digunakan untuk mengukur kecakapan bermain dalam sebuah cabang olahraga bola basket. Tes keterampilan bermain yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan bermain bolabasket Johnson Basket Ball Test. Tes ini bertujuan mengukur kecakapan bermain bolabasket. Tes ini terdiri dari 3 item tes, yaitu: 1. Menembakkan bola ke ring basket Untuk mengukur ketepatan dan ketelitian menembak bola ke dalam ring basket, pelaksanaan tes ini menghitung bola yang masuk ke ring Selama 30 detik dan hasilnya di catat dalam satuan skor. 2. Melemparkan bola ke arah sasaran Untuk mengukur ketepatan mengoper bola ke sasaran yang telah dibuat dan sudah di ukur, pelaksanaan tes ini menghitung bola yang tepat ke sasaran yang sudah di beri angka poin, selama 10 lemparan dan hasilnya dicatat dalam satuan skor. 3. Menggiring bola Untuk mengukur kecepatan dan kecakapan menggiring bola maupun kelincahan merubah arah, pelaksanaan tes ini menghitung seberapa banyak bangku yang terlewati siswa dalam menggring bola Selama 30 detik dan itu hasil dari nilainya.

32 E. Teknik Pengumpulan Data Instrumen yaitu alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode (Arikunto Suharsimi, 2010). Instrumen pengumpulan data sebenarnya dapat berupa alat evaluasi. Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah intrumen tes. Adapun tes yang digunakan antara lain : a. Test Power tungkai Tes vertical jump ini digunakan untuk mengukur power tungkai dengan menggunakan alat papan vertical jump yang memiliki skala centimeter (cm), dengan jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 170 cm. Tes ini mengukur raihan tegak dan raihan loncat tegak, penilaian dalam tes ini adalah hasil dari raihan loncat tegak dikurangi raihan tegak. Pelaksanaan yang pertama mengukur raihan tegak dengan cara terlebih dahulu ujung jari tangan diolesin serbuk kapur atau mangnesium karbonat. Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di samping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan yang berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan, dan catat hasil raihannya. Pelaksanaan yang kedua mengambil awalan dengan sikap menekuk lutut dan kedua tangan diayunkan ke belakang, kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan ujung jari sehingga meninggalkan bekas, kemudian catat hasil raihan loncat tegak. b. Tes Tinggi Badan (Stadiometer) 1) Tujuan: untuk mengukur tinggi badan 2) Fasilitas dan alat: lantai dan dinding yang rata, serta stadiometer 3) Petugas: pengukur tinggi badan dan pencatat skor. 4) Pelaksanaan:

33 Peserta tes berdiri tegak menghadap lurus ke depan, posisi kepala tegak, mata horizontal dengan telinga, bahu tegak, tidak ditarik ke belakang, kepala, bahu, siku, pinggul dan tumit menempel pada dinding. Posisi stadiometer sejajar dengan dataran ruas-ruas tulang belakang. 5) Penilaian: penilaian dilakukan apabila stadiometer berada tepat pada kepala (vertex). Skor tinggi badan dicatat dalam satuan cm dengan ketelitian 1 cm. c. Tes kelincahan dogging run Dengan lari melewati rintangan dogging run dan hasilnya dicatat dalam satuan detik dengan menggunakan stopwatch manual. Memiliki validitas tes sebesar 0,968 tujauanya adalah mengukur kelincahan testee. Pelaksanaan tes ini adalah teste berdiri sedekat mungkin dibelakang garis start kemudian berlari secepat-cepatnya menurut arah yang ditentukan. Masing-masing teste melakukan dua kali ulangan dengan waktu satuan detik, dan penilainya akan diambil waktu yang terbaik. Gambar 3.1 : Pelaksanaan Dogging Run Tes (Sumber: Ngatman, 2001 : 21).

34 d. Tes keterampilan bermain bolabasket Johnson Basket Ball Test Tes ini disusun untuk mengukur tingkat keterampilan bermain bolabasket junior high school boys (usia SMA) atau rentang usia berkisar 16 18 tahun. Tes ini bertujuan mengukur kecakapan bermain bolabasket. Tes ini bertujuan mengukur kecakapan bermain bolabasket, memiliki validitas tes sebesar 0,65 0,79 dan reliabilitas tes sebesar 0,73 0,80. Tes ini terdiri dari 3 item tes, yaitu: 1. Menembakkan bola ke ring basket 2. Melemparkan bola ke arah sasaran 3. Menggiring bola Tes ini diperuntukkan bagi anak high school boys (usia SMP dan SMA), Alat dan Perlengkapan : 1. Lapangan bolabasket yang ada ringnya. 2. Stopwatch, bola baske 3. Tembok atau daerah sasaran dengan sasaran 70 x 70 cm, di depan tembok ada ruang kosong dengan jarak kurang lebih 15 meter dengan bangku (hurdle) banyaknya 5 buah dengan tinggi 6 feet / 1,80 m. 4. Blanko pencatatan Pelaksanaan : 1. Menembakkan bola ke ring Petunjuk pelaksanaan a) Tujuan: untuk mengukur ketepatan dan ketelitian menembak bola ke dalam ring basket. b) Sarana dan Prasarana (1) Bola basket (2) Lapangan basket dengan ring (3) Stopwatch

35 (4) Peluit (5) Blangko dan alat tulis c) Petugas : pengambil waktu dan pencatat. d) Pelaksanaan Pada aba-aba siap, testi berdiri bebas didekat ring basket dengan bola ditangan. Setelah aba-aba ya, peserta segera memasukkan bola ke dalam ring basket sebanyak- banyaknya selama 30 detik. Apabila bola tidak terkuasai lagi, maka bola segera diambil dan kembali secepat- cepatnya kearah ring basket untuk melakukan kembali. e) Penilaian Setiap bola yang masuk ke dalam ring basket mendapat nilai satu. Jumlah bola yang masuk kedalam ring basket selama 30 detik merupakan nilai yang diperoleh. Apabila waktu aba-aba stop telah diberikan, sedangkan bola sudah lepas dari tangan dan masuk kedalam ring tetap mendapat nilai. 2. Melemparkan bola ke arah sasaran Petunjuk pelaksanaan a) Tujuan: untuk mengukur ketepatan mengoper bola. b) Sarana dan prasarana (1) Bola basket (2) Sasaran pada tembok (3) Blangko dan alat tulis c) Petugas : Pemberi aba-aba dan pencatat hasil d) Pelaksanaan Pada aba-aba siap, peserta berdiri dibelakang garis batas menghadap ke sasaran atau tembok. Ketika aba-aba ya, Peserta melemparkan bola menggunakan lemparan samping atau lemparan atas kepala. Peserta mendapatkan kesempatan melempar sebanyak 10 kali lemparan. Apabila bola jatuh

36 diantara garis batas, maka diambil skor terbesar. e) Penilaian Penilaian sesuai dengan ketepatan peserta mengenai sasaran dengan nilai yang berbeda-beda. Nilai maksimal adalah 30, dan nilai terendah 0. Gambar 3 :2 Pelaksanaan Tes Melemparkan Bola ke Arah Sasaran (Sumber: Ngatman, 2001 : 19) 3. Menggiring bola ( dribble) Petunjuk pelaksanaan a) Tujuan: untuk mengukur kecepatan dan kecakapan menggiring bola maupun kelincahan merubah arah. b) Sarana dan prasarana (1) Lapangan bola basket (2) Bola (3) 5 buah bangku (4) Stopwatch (5) Peluit

37 (6) Blangko dan alat tulis c) Petugas : pengambil waktu dan pencatat d) Pelaksanaan Pada aba-aba siap, peserta berdiri dibelakang garis start, bola berada di tangan peserta. Setelah aba-aba ya, peserta segera menggiring bola melewati bangku yang disediakan sesuai dengan arah atau yang ditentukan dalam gambar. Menggiring bola dilakukan selama 30 detik. Menggiring bola boleh berganti tangan sesuai dengan peraturan bola basket. Apabila saat menggiring bola mental jauh, ulangi tes tersebut dengan segera. Gambar 3.3 : Pelaksanaan Tes Menggiring Bola (Sumber: Ngatman, 2001 : 19). e) Penilaian Waktu dimulai ketika aba-aba ya. Peserta melewati bangku sebanyak mungkin dalam waktu 30 detik. Bangku yang mampu dilewati selama 30 detik merupakan nilai peserta.

38 F. Teknik Analisis Data Berdasarkan jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah menggunakan teknik analisis korelasi. S. Ali Muhidin dan Maman Abdurahman (2009: 105) menjelaskan bahwa, tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antarvariabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antarvariabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan). Kemudian dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui perubahan pada variabel kriterior setiap perubahan satu satuan dari variabel prediktor. Analisis korelasi dan regresi akan digunakan dalam teknik analisis data dlam penelitian ini. Adapaun langkah-langkah analisis data sebagai berikut : 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum data dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji prasyarat statistik yaitu : a) Uji Normalitas Uji Normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari suatu populasi yang normal (Singgih Santoso, 2003: 379). Asumsi tersebut diuji dengan menggunakan uji Kolmogorof Smirnov dengan menggunakan komputer program SPSS 19 for Windows. Apabila probalilitas (p) > 0,05, Ho diterima. Ho diterima berarti data yang digunakan dalam penelitian tersebut mempunyai distribusi normal. Apabila probabilitas (p) < 0,05, maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti data yang digunakan tersebut berdistribusi tidak normal. Model yang baik adalah model yang dibentuk oleh variabel yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

39 b) Uji Heterokedastisitas (uji kesamaan varian) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varience dari residual satu pengamatan pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Pendeteksian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan analisis dengan grafik plots (scatterplot). Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). c) Uji Multikolinearitas (uji independensi) Uji multikolinieritas bertujuan untk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Ragnar Frisch dalam Gujarati (1995:320), multikolinearitas merujuk pada adanya hubungan linear sempurna diantara beberapa variabel penjelas dalam suatu model regresi. Uji yang digunakan adalah Variance Inflation Factor (VIF). Sebagai rule of thumb adalah jika VIF melebihi 10 berarti terdapat multikolinearitas. d) Uji Linieritas Uji linieritas diperlukan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara variabel X dan Y. Jika dari hasil pengolahan data diperoleh plot yang menggambarkan suatu diagram pencar atau tidak berpola, hal ini bearti bahwa hubungan antara variabel X dan Y adalah linier (Siswandari, 2009: 32).

40 Sebagai pembanding dilakukan juga pengujian linieritas menggunakan uji LM (legrang multiplier). Kriteria dalam pengujian linieritas ini adalah apabila nilai C2 atau LM (R2 x N) < C2 (χ2n,α) tabel (9,21) maka data linier (Imam Ghozali, 2005: 118). G. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan penghitungan dalam pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama, kedua, kedua, dan ketiga Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan rumus korelasi parsial a. menghitung rumus korelasi produk momen sebagai berikut: Keterangan R XY N ΣX ΣY Σ X 2 ΣY 2 Σ XY = koefisien korelasi antara X dengan Y = jumlah sampel = jumlah produk X = jumlah produk Y = jumlah kuadrat produk X = jumlah kuadrat produk Y = jumlah produk perkalian X dengan Y

41 b. menghitung rumus korelasi parsial sebagai berikut Keterangan r y1.2 = korelasi parsial dengan X 2 sebagai variabel kontrol r y1 = korelasi Y dengan X 1 r y2 = korelasi Y dengan X 2 r 12 = korelasi antara X 1 dan X 2 Dan c. menghitung rumus korelasi parsial dengan 2 variabel kontrol sebagai berikut Keterangan r y1.23 r y1.2 r y3.2 = korelasi parsial dengan X 2 dan X 3 sebagai variabel kontrol = korelasi Y dengan X 1 dengan X 2 sebagai variabel kontrol = korelasi Y dengan X 3 dengan X 2 sebagai variabel kontrol r 13.2 = korelasi antara X 1 dan X 3 dengan X 2 sebagai variabel kontrol Perhitungan korelasi parsial menggunakan bantuan SPSS. 19.0. Kriteria pengujian jika nilai r xy r-tabel atau sig 2 tailed < 0.05 maka ada hubungan antara X dengan Y. 2. Hipotesis keempat a.uji Statistik F Uji F digunakan untuk menunjukkan linearitas garis regresi. Uji ini merupakan persyaratan untuk menentukan apakah model garis regresi dapat digunakan untuk menganalisis data. Dengan bantuan SPSS for

42 Windows, jika nilai Sig. lebih dari atau sama dengan 0,05 maka persamaan garis regresi tidak linear, dan jika nilai Sig. kurang dari 0,05 maka persamaan garis adalah linear. b. Uji R 2 Uji R 2 (koefisien determinasi) digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 berada di antara 0 dan 1. Jika nilai R2 mendekati 0 berarti variabel independen memiliki kemampuan terbatas dalam menjelaskan variabel dependen. Sedangkan nilai R2 yang mendekati 1 menandakan bahwa variabel independen mampu menjelaskan dengan baik variabel dependen. Namun, nilai R 2 memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model penelitian. Oleh karena itu digunakan nilai Adjusted R 2. c.pengujian Hipotesis uji t Hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan diuji menggunakan uji statistik t. Uji statistik t akan menunjukkan pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan bantuan SPSS for Windows, jika nilai Sig. kurang dari atau sama dengan 0,05, maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen, dan sebaliknya.