BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen. Farmasi FMIPA UI dari September 2008 hingga November 2008.

BAB II METODE PENELITIAN

EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI

PENGARUH INFUSA BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP DAYA ANALGETIK ASETOSAL PADA MENCIT SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

EFEK ANALGETIK EKSTRAK AIR DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT SKRIPSI

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

III. METODE PENELITIAN

UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

III. METODE PENELITIAN. kategori. Dan pada penelitian ini digunakan 3 sampel. pengukuran kadar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil perhitungan frekuensi atau jumlah diare rata-rata terhadap. a. Kelompok I (kontrol normal) : 0 ± 0

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancanganpost-test control

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

UJI AKTIVITAS ANALGESIK SENYAWA AEW1 PADA

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris secara in silico dari senyawa penanda daun salam (Syzygium

Gambar 6. Desain Penelitian

UJI ANALGETIK INFUSA HERBA SIDAGURI (Sida rhombifolia L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR Swiss DENGAN METODE RANGSANG KIMIA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Muhammad Isrul 1*, Usmar 2, Subehan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

BAB 3 METODE PENELITIAN

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 1 Januari 2018 e-issn:

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

turunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

BAB III METODE PENELITIAN

Siklus kelamin poliestrus (birahi) g jantan dan betina

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

Uji Efektivitas Analgetika Ekstrak Etanol 95% Pelepah Pisang Uli (Musa X Paradisiaca L) Pada Mencit Jantan (Mus Musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tahapan dari penelitian ini adalah tahapan optimasi sintesis.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

PERBEDAAN EFEK ANALGESIK ANTARA EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DENGAN ASPIRIN PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/C SKRIPSI.

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

BAB III METODE PENELITIAN. motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental laboratorium dalam menguji aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Farmasi dan Laboratorium Hewan Uji Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (April-Mei 2017). C. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang digunakan adalah mencit putih jantan galur Swiss yang sehat berusia 1-3 bulan dan memiliki berat badan antara 20-30 gram. Mencit dikatakan sehat apabila memiliki ciri-ciri, seperti warna bulu putih bersih dan tidak berdiri, mata jernih bersinar, serta berat badan bertambah atau tidak berkurang setiap harinya. Setelah mencit dinyatakan sehat, hewan tersebut dipuasakan ± 18 jam sebelum dilakukan pengujian dengan tetap diberi air minum. Jumlah total hewan uji yang akan digunakan pada penelitian ini sebanyak 20 ekor mencit jantan yang dipilih secara acak. 23

24 D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah dosis senyawa AEW1. 2. Variabel Tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini adalah jumlah geliat yang muncul pada mencit putih jantan. 3. Variabel Terkendali Variabel terkendali pada penelitian ini meliputi berat badan mencit, umur mencit, jenis kelamin mencit, kondisi kandang dan pemberian makan yang sama pada mencit. E. Definisi Operasional 1. Pemeriksaan aktivitas analgesik: pengujian senyawa bahan uji pada mencit yang terinduksi nyeri dengan melihat penurunan respon nyeri. 2. Metode Writhing test: pemberian senyawa kimia secara intraperitonial dapat memberikan respon pada mencit berupa geliat dan dapat dihitung pergerakannya secara kuantitatif selama satu jam. 3. Geliat: adanya gerakan berupa kontraksi perut atau tarikan pada bagian perut, bagian perut menyentuh dasar kaki tempat berpijak, kedua pasang kaki ditarik ke belakang, badan meliuk, dan membengkokkan kepala ke belakang

25 F. Instrumen Penelitian 1. Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : kandang mencit, timbangan hewan, timbangan analitik (Mettler Toledo), alat-alat gelas (Pyrex Iwaki glass), kompor listrik (Maspion), jarum suntik 25G1/4 (One Med), spuit injeksi 0,5 ml, stopwatch, sonde lambung, mortir dan stamper. 2. Bahan Penelitian a. Bahan Uji Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah senyawa AEW1 yang diperoleh dari sintesis oleh Saputra dan telah diuji kemurniannya menggunakan KLT (lampiran 6) di Laboratorim Teknologi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. b. Bahan Kimia Bahan yang akan digunakan adalah akuades, asetosal (Brataco ), asam asetat (Brataco ), karboksimetil selulosa atau CMC (Brataco ), dan NaCl fisiologis (Otsuka ). G. Prosedur Cara Kerja 1. Persiapan Hewan Uji Mencit yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok

26 perlakuan berjumlah 4 ekor. Pengelompokan hewan uji dapat dilihat pada Tabel 1. 2. Pembuatan CMC 0,5% Tabel 1. Kelompok perlakuan pada uji analgesik No Kelompok Perlakuan 1 Kontrol Negatif Diberikan suspensi CMC 0,5% 2 Kontrol Positif Diberikan larutan asetosal 65 mg/kgbb mencit 3 Diberikan senyawa AEW1 dosis I (7 mg/kgbb Dosis 1 mencit) 4 Diberikan senyawa AEW1 dosis II (14 mg/kgbb Dosis 2 mencit) 5 Diberikan senyawa AEW1 dosis III (28 mg/kgbb Dosis 3 mencit) Sebanyak 0,5 gram CMC ditimbang lalu dimasukkan ke dalam mortir yang berisi 10 ml air panas kemudian homogenkan. Campuran tersebut didiamkan selama 15 menit sampai mengembang. Setelah itu suspensi CMC dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml kemudian tambahkan akuades sampai garis tanda. 3. Pembuatan Larutan Asam Asetat 0,6 % Sebanyak 0,6 gram larutan asam asetat di timbang, kemudian encerkan dengan menggunakan NaCl fisiologis sebagai pelarutnya ad 100 ml. Homogenkan larutan asam asetat tersebut. 4. Pembuatan Larutan Asetosal dosis 65 mg/kgbb mencit Asetosal murni dimasukkan ke dalam beker glass kemudian tambahkan suspensi CMC 0,5% sedikit demi sedikit hingga homogen.

27 5. Pembuatan Larutan Senyawa AEW1 Senyawa AEW1 di masukkan dalam mortir kemudian tambahkan suspensi CMC 0,5% aduk hingga homogen. 6. Prosedur Uji Analgesik a. Mencit dipuasakan selama ± 18 jam sebelum dilakukan uji, tetapi tetap diberikan minum. b. Mencit ditimbang terlebih dahulu, kemudian mencit tersebut dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 4 ekor. c. Pada kelompok kontrol negatif diberikan larutan CMC 0,5% secara peroral sebanyak 0,5 ml. d. Pada kelompok kontrol positif diberikan larutan asetosal dengan dosis 65 mg/kgbb secara peroral. e. Pada kelompok uji, masing-masing diberikan senyawa uji dengan dosis 7, 14, dan 28 mg/kgbb mencit. f. Setelah 30 menit diberikan masing-masing bahan uji, mencit disuntikkan larutan asam asetat 0,6% 0,2 ml secara intraperitoneal yang berfungsi untuk penginduksi nyeri. g. Jumlah geliat diamati setelah pemberian injeksi asam asetat. Geliat ditandai dengan terjadinya kontraksi pada perut atau tarikan pada bagian perut, kedua pasang kaki ditarik ke belakang, perut menyentuh dasar kaki tempat berpijak, badan meliuk, dan membengkokkan kepala ke belakang yang muncul dalam 5 menit selama 1 jam.

28 h. Setelah menghitung banyaknya geliat yang terjadi maka dilakukan perhitungan persentasi proteksi analgesik dan persentasi efektivitas analgesik pada masing-masing kelompok uji.

29 H. Skema Langkah Kerja Hewan uji diadaptasikan di lingkungan penelitian selama seminggu. Mencit dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok berisi 4 ekor mencit Mencit jantan umur 1-3 bulan dengan berat 20-30 gram, dipuasakan selama 18 jam dan tetap diberi minum Perlakuan Senyawa uji 1- (2,5-dihidroksifenil)-(3- piridin-2-il)-propenon Kontrol negatif (CMC 0,5%) Kontrol positif (asetosal 65 mg/kgbb) 1. Dosis 1 (7 mg/kgbb mencit) 2. Dosis 2 (14 mg/kgbb mencit) 3. Dosis 3 (28 mg/kgbb mencit) Setelah 30 menit injeksi intraperitoneal asam asetat 0.6% Amati jumlah geliat mencit setiap 5 menit selama satu jam Analisis Daya Analgetik dan ED 50

30 I. Analisis Data Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil uji pada semua kelompok perlakuan. Data yang dapat diperoleh dari hasil uji aktivitas analgesik adalah data mengenai persentase proteksi senyawa uji. Persentasi (%) proteksi adalah kemampuan senyawa uji dalam memberikan atau mengurangi respon geliat mencit yang disebabkan oleh induksi asam asetat. Presentase proteksi diperoleh dengan membandingan jumlah rata-rata geliat kelompok bahan uji dengan jumlah rata-rata kelompok kontrol. Rumus menghitung persentase proteksi adalah sebagai berikut negatif (Galani dan Patel, 2011): Untuk mengetahui persentase efektivitas persentase efektivitas analgesik senyawa uji dilakukan dengan membandingkan hasil % proteksi kelompok senyawa uji terhadap % proteksi kelompok kontrol positif (asetosal). Rumus menghitung % efektivitas adalah sebagai berikut (Wahyuni, et al., 2012): Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat normalitas distribusi dari data tersebut dan uji Levene untuk melihat homogenitas dari data. Jika diperoleh data terdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji analisis varian satu arah (ANOVA one way) dengan taraf kepercayaan 95% dan dilakukan uji

31 BNT (Beda Nyata Terkecil) untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna atau tidak. Analisis data untuk menentukan ED 50 digunakan persamaan regresi linear yang membandingkan antara kurva logaritma dosis (log dosis) dan kurva persentase proteksi analgesik (Yunita, 2009). Setelah didapat persamaan regresi linear, maka dilanjutkan dengan mencari nilai x pada persamaan y = Bx A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Aktivitas Analgesik Senyawa AEW1 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji adanya aktivitas analgesik dari senyawa AEW1 terhadap mencit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode writhing test. Metode writhing test adalah metode kimia yang digunakan untuk menguji aktivitas analgesik suatu senyawa. Prinsip kerja dari metode ini adalah mengamati respon geliat yang terjadi karena pemberian rangsangan nyeri oleh suatu iritan. Pemberian iritan ini dilakukan dengan cara menginjeksikan asam asetat sebagai penginduksi nyeri secara intraperitonial pada mencit (Gawade, 2012). Pemilihan asam asetat sebagai penginduksi nyeri dipilih karena nyeri yang dihasilkan berasal dari reaksi inflamasi akut lokal. Reaksi ini menyebabkan pelepasan asam arakidonat dari jaringan fosfolipid melalui jalur siklooksigenase dan menghasilkan prostaglandin di dalam cairan intraperitonial sehingga menimbulkan respon geliat pada mencit (Marlyne, 2012). Respon geliat ditandai dengan adanya kontraksi otot perut, perut menyentuh bagian lantai, tarikan kaki kebelakang, membengkokkan kepala, dan punggung meliuk (Gawade, 2012). Pemberian bahan uji dilakukan 30 menit sebelum mencit diberi penginduksi nyeri yaitu asam asetat 0,6% sebanyak 0,2 ml secara intraperitonial. Hal ini bertujuan untuk melihat kerja dari masing-masing 32