BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

By: IDA NURNIDA. School of Communication &

DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI. Materi : 4

akan lebih menyulitkan para anggota organisasi untuk berkomunikasi serta lebih sukar bagi manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan mereka.

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

JUMLAH MAHASISWA-I DALAM 1 KELOMPOK 3-5 ORANG PKM 3 ALTERNATIF MASALAH BISNIS PER KELOMPOK

Universitas Diponegoro,

Desain Struktur Organisasi. Disusun Oleh Lista Kuspriatni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Organizational Theory & Design

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirtamusi Palembang. Teknik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

School of Communication & Business Telkom University

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

Desain dan Struktur Organisasi by Hendry Page 1

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II URAIAN TEORITIS. A. Penelitian Terdahulu Evi (2006) melakukan penelitian dengan judul Peran Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

MANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

BAB II KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi

Points (Skor) untuk Setiap Level. 6. Menentukan Nilai Poin Faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKURAN, DAUR HIDUP DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI IKA RUHANA

Definisi Pengorganisasian

11. STRUKTUR ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada

BAB II LANDASAN TEORI

Organizations & Structures

STRUKTUR ORGANISASI, DESAIN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi kasus pada PT.

TI-3252: Perancangan Organisasi STRUKTUR ORGANISASI

BAB II URAIAN TEORITIS. melakukan penelitian. Penelitian Syahril (2006) dengan judul Peningkatan

LOGO TIP FTP - UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-V PENGORGANISASIAN OLEH M.S. HUSEIN PULUNGAN

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

BAB I. saling tergantung dengan melakukan tugas-tugas terspesialisasi dalam suatu. pembagian kerja (Friedson 1976; Durkheim 1984). Friedson (1976:310)

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI UKURAN DAN DAUR KEHIDUPAN ORGANISASI MINGGU KE 9

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Transkripsi:

A. Landasan Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mendukung penelitian ini maka peneliti menyajikan data pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut: Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Penelitian terdahulu Uraian 1. Judul penelitian Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self Esteem Dan Self Efficacy Sebagai Variabel Interveningoleh Cecilia Engko (2006) Metode penelitian Teknik analisis jalur (path analysis) Hasil penelitian kepuasan kerja memiliki hubungan positif terhadap self esteem. hubungan positif antara kepuasan kerja dan self efficacy. kepuasan kerja memiliki hubungan positif dengan kinerja individual. ada hubungan positif antara self esteem dan self efficacy. ternyata self esteem memiliki hubungan yang negatif dengan kinerja individual, menunjukkan adanya hubungan positif antara self efficacy dengan kinerja individual. dikatakan bahwa variabel self esteem dan self efficacy teruji dapat memediasi hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja individual 2. Judul Penelitian Pengaruh Struktur Organisasi Dan Kepemimpinan Pada Kinerja Pegawai PT. Bumi Tama Guna Jaya Agro oleh Atty Tri Juniarti (2009) Metode Penelitian Menggunakan alat analisis Reglesi Linier Berganda, Korelasi Berganda, Analisis Koefisien Determinasi Hasil Penelitian Struktur organisasi dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Bumi Tama Guna Jaya Agro. 3 Judul Penelitian Pengaruh Dimensi Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Diskoperindag Kota Batu) Metode Penelitian Hasil Penelitian - Sumber: Cecilia Engko (2006), Atty Tri Juniarti (2009) Menggunakan alat analisis jalur, Rentang Skala 10

11 Berikut adalah penjelasan penelitian terdahulu dari tabel 2.1 : 1. Penelitian Oleh Cecilia Engko (2006) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Engko Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self Esteem Dan Self Efficacy Sebagai Variabel Intervening. Sampel yang diambil sampel mahasiswa MSi UGM yang berprofesi sebagai dosen. Teknik analisis yang digunakan ada yaitu Teknik analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja memiliki hubungan positif terhadap self esteem. hubungan positif antara kepuasan kerja dan self efficacy. kepuasan kerja memiliki hubungan positif dengan kinerja individual. ada hubungan positif antara self esteem dan self efficacy. ternyata self esteem memiliki hubungan yang negatif dengan kinerja individual, menunjukkan adanya hubungan positif antara self efficacy dengan kinerja individual. dikatakan bahwa variabel self esteem dan self efficacy teruji dapat memediasi hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja individual. 2. Penelitian Oleh Atty Tri Juniarti (2009) Penelitian yang telah dilakukan oleh Atty Tri Juniarti pada tahun 2009 yang berjudul Pengaruh Struktur Organisasi Dan Kepemimpinan Pada Kinerja Pegawai PT. BumiTama Guna Jaya Agro. Dalam penelitian tersebut peneliti mengambil sampel berjumlah 110 orang, dan peneliti menggunakan tiga alat analisis yaitu Reglesi Linier Berganda, Korelasi

12 Berganda, dan Analisis Koefisien Determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dipersepsikan bahwa jika struktur organisasi mengalami perubahan dan kepemimpinan dianggap tetap maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,147 satuan, apabila struktur organisasi di anggap konstan maka perubahan terhadap kepemimpinan akan menyebabkan kenaikan pada kinerja sebesar 1,051 satuan, tapi apabila struktur organisasi dan kepemimpinan tidak mengalami perubahan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 10,780 satuan. Hasil analisis korelasi berganda adalah 69,89% yang diartikan bahwa struktur organisasi dan kepemimpinan mempunyai hubungan erat dengan kinerja pegawai. Hasil analisis koefesien determinasihasil yang diperoleh yaitu 48,9% hal ini dapat diartikan bahwa variabel lain yang mempengaruhi kinerja pegawai di luar variabel adalah 51,1%. Berdasarkan kedua penelitian terdahulu di atas terdapat beberapa perbedaan dan persamaan. Persamaannya adalah menggunakan variabel struktur organisasi yang terdiri atas kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi struktur organisasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel intervening pada penelitian ini, obyek penelitian yang berbeda dan alat analisis yang berbeda.kedua penelitian terdahulu memberikan kontribusi dalam penelitian ini antara lain penggunaan variabel yang sama, alat analiss yang sama, dan sebagai pedoman peneliti dalam membuat hipotesis.

13 B. Landasan teori 1. Kinerja 1) Pengertian Kinerja Menurut Rivai (2008: 14) kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Lebih lanjut Rivai menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Dengan kata lain kinerja ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan lingkungan. Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2002: 67). Oleh karena itu disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

14 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Menurut Mathis dan Jackson (2000:381) kinerja pegawai mempengaruhi seberapa besar kontribusi mereka kepada organisasi, kontribusi tersebut meliputi: 1. Kualitas pekerjaan Kualitas pekerjaan adalah kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang karyawan dalam waktu tetentu berdasarkan standar kerja Diskoperindag.Tingkat ketelitian karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya serta kesesuaian pelaksanaan pekejaan. Tingkat ketelitian pekerjaan ini untuk mengetahui seberapa besar frekuensi karyawan dalam melakukan kesalahan seperti apa yang perusahaan dilakukan. 2. Kuantitas pekerjaan Kuantitas pekerjaan adalah jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang karyawan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Ketepatan waktu Ketepatan waktu adalah ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggug jawab seorang karyawan dan pencapaian target berdasarkan standar kerja waktu perusahaan. 4. Kerjasama dengan rekan kerja Kerjasama dengan rekan kerja adalah kemampuan karyawan dalam bekerjasama dengan rekan kerja dalam rangka memberikan

15 pelayanan kepada masyarakat serta adanya pembagian tugas dalam setiap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan job description masingmasing karyawan. 2. Dimensi Struktur Organisasi 1)Pengertian Struktur Organisasi Menurut Sunarto (2003;210) struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal.robbin (2003:214) menyatakan bahwa struktur organisasi adalah rantai perintah yang digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.struktur organisasi dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan sebagai berikut : Menunjang strategi organisasi Membantu manajemen di dalam pengalokasian daya dengan cara yang paling efisien dab efektif. Mengurangi overlapping dalam tugas kelompok dan perorangan. Emastikan koordinasi kegiatan organisasi yang efektif dan menggambarkan proses pembuatan keputusan. Mengembangkan dan menggambarkan garis-garis komunikasi ke atas, ke bawah, dan keseluuh organisasi. Memungkinkan pemantauan dan peninjauan kegiatankegiatan organisasi secara efektif

16 Membantu memotivasi, mengatur dan member kepuasan kerja kepada setiap organisasi Mempermudah dalam mendeteksi masalah-masalah yang muncul dalam organisasi. 2) Pengertian Dimensi Struktur Organisasi Menurut Richard L. Daft dalam penelitian Sutanto dan Djohan (2006) dimensi struktur yaitu dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan. Menurut Mohyi (2009: 67) dimensi struktur organisasi adalah ukuran-ukuran yang berkaitan dengan besarnya, luasnya, kerumitannya, maupun keformalan suatu struktur organisasi dan aktifitasnya. Struktur organisasi tidaklah selamanya tetap tapi bisa berubah baik semakin luas (besar) ataupun semakin kecil. Hal ini dapat dipengaruhi salah satunya oleh semakin besarnya atau makin berkembangnya suatu organisasi ataupun makin kecilnya organisasi tersebut, dimana menuntut adanya restrukturisasi atau penyusunan kembali struktur organisasi baik diikuti dengan perombakan sebagian maupun secara total. 3) Variabel Dimensi Struktur Organisasi Menurut Robbins (2003) menyebutkan beberapa variabel dimensi struktur organisasi, yaitu :

17 a. Administrative component Jumlah supervisor ini, manajerdan staff personalia dibandingkan jumlah pegawai seluruhnya. b. Autonomy Sejauh mana manager puncak harus meminta persetujuan dalam pengambilan keputusan kepada pihak yang lebih berwenang. c. Sentralization Proposisi dari jabatan dimana para pemegang jabatan tersebut turut serta dalam pengambilan keputusan dari jumlah bagian diamana mereka turut serta, atau Konsentrasi dari pengaturan kekuasaan, atau Sebuah index yang mencerminkan pusat pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan yang spesifik dari yang utama, tingkat penyebaran informasi antara tingkatan, serta tingkat partisipasi dalam perencanaan jangka panjang d. Complexity Jumlah dari keahlian yang berhubungan dengan jabatan, professional serta pelatihan professional dari para pegawai e. Delegation of authority Rasio dari jumlah keputusan manajemen yang spesifik didelegasikan oleh direktur terhadap jumlah keputusan yang diambil karena kewenangannya.

18 f. Differentation Jumlah fungsi keahlian khusus yang terwakili dalam perusahaan, atau Perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional yang dianut manajer di dalam berbagai departemen g. Formalization Tingkat sejauh mana peran seorang pegawai ditetapkan oleh dokumentasi yang formal h. Integration Kualitas kerja sama yang ada diantara departemen yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan dalam usaha, atau Rencana atau umpan balik yang dugunakan untuk mengkoordinasi antara unit-unit organisasi i. Profesionalization Tingkatyang digunakan para pegawai utuk menuju organisasi professional sebagai rujukan utama, keyakinan pelayanan, kepada masyarakat, keyakinan dan pendapat sendiri, dedikasi kepada bidangnya dan otonomi. j. Span of control Jumlah bawahan yang dapat dan harus diawasi oleh manajer. k. Specialization Jumlah spesialisasi pekerjaan dan lamanya pelatihan dibutuhkan setiap keahlian, atau

19 Tingkatan yang menjadi ukuran dari apa yang diuraikan pekerjaan untuk berbagai fungsi. l. Standardization Cakupan variasi yang dapat ditoleransi dalam lingkup yang menetpkan sifat pekerjaan. m. Vertical span Jumlah tingkatan di dalam hierarki kewenangan dari atas kebawah. Berikut ini adalah tiga dimensi yang dianggap paling penting dalam dalam dimensi struktur organisasi antara lain : 1. Kompleksitas Kompleksitas adalah tingkat kerumitan atau perbedaan (diferensiasi) suatu struktur organisasi yang berkaitan dengan banyaknya sebaran bagian (unit) maupun jenjang (hirarki) dari struktur organisasi. Ada tiga perbedaan (diferensiasi) dari struktur organisasi, yaitu : 1) Diferensiasi (Perbedaan) Horizontal Perbedaan horizontal adalah penyebaran unit-unit (bagian) struktur secara mendatar (kesamping). Perbedaan horizontal merujuk pada tingkat perbedaan antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan dan lain sebagainya.

20 Bukti nyata organisasi yang menekankan pada perbedaan horizontal adalah : a. Spesialisasi Spesialisasi menunjukkan pengelompokkan kegiatan tertentu yang dilakukan secara individu kedalam bagianbagian yang sesuai dengan keahliannya. Bentuk spesialisasi yang dikenal adalah : a) Spesialisasi Fungsional / Pembagian Kerja (Individu) Dimana pekerjaan dipeca-pecah menjadi tugas yang sederhana dan berulang. Spesialisasi fungsional menciptakan kemampuan subtitusi diantara para pegawai dan mempermudah penggantiannya oleh manajemen. b) spesialisasi sosial (pekerjaannya) Dicapai dengan menyewa tenaga profesional yang mempunyai keterampilan yang tidak dapat dijadikan kegiatan rutin dan segera. b. Departementalisasi Departementalisasi adalah kegiatan pengelompokkan pekerjaan dan para spesialis akibat pembagian kerja. Oleh karena itu departementalisasi adalah cara organisasi mengkoordinasikan kegiatan yang telah dibedakan secara horizontal.

21 Departemen dibentuk atas dasar: 1. angka-angka yang sederhana 2. fungsi 3. produk/jasa 4. klien 5. geografi 6. proses 2) Diferensiasi Vertikal Diferensiasi (perbedaan) vertikal adalah pembagian unit secara vertikal yang membentuk suatu jenjang (hirarki) struktur organisasi. Jika perbedaan fertikal meningkat, kompleksitas akan meningkat, karena jumlah tingkatan hirarki di dalam organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan maka makin besar pula kecenderungan terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit manajemen puncak dalam mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan bawahan. 3) Diferensiasi Spasial Perbedaan spasial adalah tingkat penyebaran lokasi antar bagian dari struktur organisasi, hal ini meliputi sejauh mana lokasi fasilitas dan para pegawai organisasi tersebut secara geografis. Perbedaan spasial merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi dari kantor, pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Kompleksitas semakin, penting

22 karena semakin kompleks sebuah organisasi, makin besar alat komunikasi, koordinasi dan kontrol agar dapat efektif. 2. Formalisasi Formalisasi adalah tingkat keformalan atau tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi distandarisasikan dengan bentuk aturan-aturan dan prosedur-prosedur tertentu. Formalisasi dapat juga diartikan sebagai tingkat sejauh mana peraturan, prosedur, instruksi, dan komunikasi secara tertulis. Sebuah perusahaan yang diformalisasikan, pemegang jabatan (pekerjaan) hanya mempunyai kebebasan untuk mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana ia harus melakukannya. Formalisasi berlaku untuk peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis (Eksplisit dan implisit). Untuk tujuan pengukuran, formalisasi dihitung dengan memperhatikan dokumen resmi organisasi, sikap pegawai pada tingkatan dimana prosedur pekerjaan diuraikan dan peraturan ditetapkan. Tingkat formalisasi berbeda diantara dan didalam organisasi. Perbedaannya dapat didasari atas pekerja yang terampil (luas) dan tidak terampil (sempit), tingkat struktur organisasi, departemen fungsional. Formalisasi penting karena mempunyai keuntungan yang diperoleh dari pengaturan perilaku para pegawai, dimana semua perilaku berguna untuk mengurangi keanekaragaman, mendorong

23 kemudahan koordinasi, penghematan. Teknik-teknik yang berkaitan dengan formalisasi antara lain : a. Seleksi Kegiatan seleksi ini dirancang untuk menetukan pekerja (karyawan) cocok atau sesuai dengan kebutuhan organisasi. b. Persyaratan peran atau kualifikasi kerja Persyaratan peran, dikenal dengan spesifikasi kulifikasi kerja dibuat dengan harapan si pemegang peran (karyawan) seharusnya berperilaku atau mempunyai syarat-syarat yang sesuai yang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan pekerjaan. c. Peraturan, prosedur dan kebijakan Adanya peraturan, prosedur dan kebijakan yang dijadikan pedoman dalam aktivitas kerja. Peraturan : merupakan pernyatan eksplisit yang ditujukan kepada karyawan tentang apa yang boleh dilakukan Prosedur : ditetapkan untuk memastikan standarisasi proses kerja. Kebijakan : memberi kesempatan kepada para pekerja untuk menggunakan keleluasaan yang tidak terbatas dan tidak membedakan perilaku pegawai tertentu serta spesifikasi pegawai.

24 Pelatihan : diadakannya kegiatan pelatihan (training) untukmenjaga perilaku dan sikap kerja yang diinginkan organisasi kepada pegawai, dimana kegiatan ini dapat dilakukan dengan on the job dan of the job training. Ritual : teknik formalisasi terhadap para anggota yang diperkirakan mempunyai dampak yang kuat dan lama terhadap organisasi. 3. Sentralisasi Sentralisasiadalahpemusatan pengkonsentrasiankewenangan pengambilan keputusan pada seseorang atau bagian tertentu (satu titik tunggal) di dalam organisasi. Sedangkan desentralisasi adalah penyebaran wewenang untuk mengambil keputusan pada berbagai bagian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugasnya. Sentralisasi merujuk pada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut desentralisasi. Organisasi yang tersentralisasi memiliki struktur organisasi yang berebeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.

25 3. Kepuasan Kerja 1) Pengertian Kepuasan Kerja Robbins (2003:101) disebutkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Menurut Luthans (2006: 243) kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Hasibuan(2003:202) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moralkerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasannya di luar pekerjaan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya.

26 2) Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Luthans (2006: 243) menyatakan terdapat lima faktor utama yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : 1. Pekerjaan itu sendiri: Dalam hal ini dimana pekerjaan memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab. 2. Gaji: Sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal dianggap pantas di bandingkan dengan orang lain dalam organisasi. 3. Promosi: Promosi merupakan kesempatan untuk maju dalam organisasi. 4. Pengawasan: Kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan teknik dan dukungan perilaku. 5. Rekan kerja: Tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial. Ada beberapa teori kepuasan kerja menurut Kenneth N Wexley dan Garry A. Yukl (2002) salah satunya teori yang berkaitan adalah sebagai berikut : 1. Teori pemenuhan kebutuhan ( Need FullfedTheory) Menurut teori ini kepuasan kerja bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pegawai. Makin besar kebutuhan pegawai terpenuhi, makin puas pula pegawai tersebut. Sebaliknya, apabila

27 kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, pegawai itu akan merasa tidak puas. C. Kerangka Pikir Hubungan Dimensi Struktur Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Wexley dan Yukl (2002) mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an employee feels about his or her job. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan. Struktur organisasi tersebut tentu saja berkaitan dengan dimensi-dimensi strukturnya meliputi kompleksitas yaitu pengelompokan kerja, formalisasi yaitu peraturan atau prosedur dan sentralisasi yaitu pusat kewenangan suatu struktur sebagai ukuran karakteristik dalam membuat struktur organisasi. Hubungan Dimensi Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Menurut Hunger and Wheelen (2002: 186) keberhasilan organisasi cenderung mengikuti pola pengembangan sebagaimana organisasi itu tumbuh dan mengembang, oleh sebab itu sebelum perencanaan berperan dalam

28 mewujudkan kinerja, organisasi perusahaan harus distruktur dengan tepat guna mencapai tujuan organisasi.dengan kata lain suatu struktur yang terbentuk oleh ketiga dimensi merupakan faktor yang penting bagi keefektifan dan keefisienan sistem operasional organisasi maupun kinerja pegawai.hal tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur merupakan aspek penting yang tidak bisa dihindari dalam perencanaan dan pencapaian kinerja pada setiap organisasi. Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Rivai, dkk (2008: 16) menyatakan bahwa kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Berdasarkan tinjauan pustaka, peneliti dapat membuat kerangka pemikiran tentang dimensi struktur organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan sebagai variabel intervening. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 Gambar 2.2 Diagram Jalur Hubungan Antara Variabel Kepuasan Kerja (Y) Dimesi struktur organisasi (X) Kinerja pegawai (Z) Sumber: Wexley dan Yukl (2002),Hunger and Wheelen (2002), Rivai (2008)

29 D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan penelitian yang terdahulu dan berdasarkan teori pustaka maka peneliti menyusun Hipotesis sebagai berikut : 1. Dimensi struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pegawai di Diskoperindag Kota Batu. 2. Kepuasan kerja bepengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Diskoperindag Kota Batu. 3. Dimensi struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Diskoperindag Kota Batu. 4. Dimensi struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja pegawai di Diskoperindag Kota Batu.