BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala *

TARI KREASI PANYOET RATOEH MEUTALO DI SANGGAR BILAPASIE KECAMATAN INGIN JAYA ACEH BESAR ABSTRAK

ANALISIS UNSUR GERAK TARI LAWEUT DI SANGGAR SEULAWEUT

BENTUK PENYAJIAN TARI ZAPIN PEKAJANG DI SANGGAR BUANA KOTA BANDA ACEH

BENTUK PENYAJIAN TARI TOR-TOR NAPOSO NAULI BULUNG PADA ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KELURAHAN PIDOLI DOLOK ABSTRAK

FUNGSI DAN PENYAJIAN TARIAN RATOH DUEK PADA SANGGAR SENI SEULAWEUET ABSTRAK

PENYAJIAN MUSIK IRINGAN TARI LIKOK PULO DI PULAU ACEH KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

BENTUK PENYAJIAN TARI PELEBAT DI SANGGAR LAC SUKU ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA ABSTRAK

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

KAJIAN KOREOGRAFI TARI CANGKLAK DI SANGGAR RAMPOE KOTA BANDA ACEH ABSTRAK

BENTUK PENYAJIAN TARI LANGKIR DEHWER DI KECAMATAN TEUPAH SELATAN KABUPATEN SIMEULUE

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

PENYAJIAN TARI KREASI TURUN KU AIH AUNEN PADA SANGGAR KERENEM PIRAK KABUPATEN GAYO LUES ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BENTUK PENYAJIAN TARI TRADISIONAL SILAT GELOMBANG DI DESA LUGU KABUPATEN SIMEULUE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

ANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET

2015 TARI MAKALANGAN DI SANGGAR SAKATA ANTAPANI BANDUNG

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

Preservasi Pengetahuan Tradisional Seni Tari Aceh : Studi Kasus Terhadap Perubahan Gerakan Tari Saman

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya serta merupakan sarana untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK TIUP TRADISIONAL ACEH SEURUNE KALEE PADA TARI PIASAN RAYA DI SANGGAR SEURAYENG NANGGROE BIREUEN

3. Karakteristik tari

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB V PENUTUP. a. Musik sebagai identitas atau simbol masyarakat daerah kalibawang. b. Musik sebagai pembelajaran tentang agama islam, musik yang

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ANALISIS KOREOGRAFI TARI KREASI JAMEUN DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH ABSTRAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kata kunci: Wayang Topeng, pelatihan gerak, pelatihan musik, eksistensi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

BAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI MTSN MEURAXA BANDA ACEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum SMPN 25 Bandar Lampung. satuan pendidikan (KTSP) yang berarti siswa turut serta pula diajak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

Gambar 3 Tata Rias Wajah Penari Pria dan Wanita

SILABUS PEMBELAJARAN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS VII SMP NEGERI I KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

BAB V PENUTUP. terhadap bentuk tari Famadogo Omo dalam upacara memasuki rumah baru pada

Musik Pendidikan Anak Berkebutuhan 2 PTM 311 Khusus (ABK) 21.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesenian yang ada di Jawa Barat terbagi dalam dua kalangan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

GAMBAR 3 TATA RIAS WAJAH PENARI PRIA DAN WANITA

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

Keberadaan Tari Tarik Jalur di Pisang Berebus Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Innez Miany Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kini merupakan Provinsi Aceh. Mereka biasa menyebut dirinya Ureueng

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

ABSTRAK. Kata kunci: pembelajaran, tari tradisional Laweut, metode permodelan PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

BAB I PENDAHULUAN. Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Aceh Darussalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JANUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

Transkripsi:

BENTUK PENYAJIAN TARI RAMPHAK DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Ferdi Junanda 1*, Ahmad Syai 1, Tengku Hartati 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Penelitian ini berjudul Bentuk Penyajian Tari Ramphak di sanggar Rampoe Banda Aceh mengangkat masalah tentang bagaimana bentuk penyajian tari Ramphak dalam acara pertunjukan atau hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Ramphak di sanggar Rampoe Banda Aceh. Sumber data dalam penelitian ini adalah koordinator sanggar Rampoe (Zulkifli), penari sanggar Rampoe Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan teknik analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Ramphak dikembangkan oleh Yusri Sulaiman pada tahun 2006 yang ditarikan oleh 8 orang penari wanita dan empat orang penari pria. Tarian ini memiliki 31 gerakan yaitu 15 gerak wanita,15 gerak pria dan 1 gerak bersama. Gerak yang terdapat pada tari ini adalah gerak-gerak cuplikan dari beberapa tari tradisional di Aceh, seperti tari saman, ratoeh duek, laweut dan seudati.tari Ramphak diiringi dengan syair Aceh yang dilantunkan oleh syeh. Tari Ramphak termasuk ke dalam tari pertunjukan yang berfungsi sebagai hiburan semata. Kata Kunci: bentuk, penyajian, tari Ramphak PENDAHULUAN Tari Ramphak merupakan sebuah tari yang diciptakan oleh Yusri Sulaiman. Tari ini adalah sebuah tari yang menggambarkan cuplikan dari beberapa tari tradisional yang ada di Aceh, seperti tari Seudati, Ratoeh Duek, Saman, Laweut. Pada mulanya koreografer memikirkan bagaimana para tamu yang hadir dari luar daerah Aceh dapat menyaksikan sebuah tari yang di dalamnya terdapat beberapa tari Aceh dalam waktu yang singkat, maka koreografer berkeinginan menciptakan sebuah tarian yang didalamnya memiliki unsur gerak dari setiap tarian tradisional yang ada di Aceh. Berdasarkan pengalaman, fakta dan pengamatan, Tari Ramphak merupakan tari yang berkualitas yang ada di sanggar Rampoe Banda Aceh. Seperti yang kita ketahui banyak tari yang diciptakan, namun hanya dapat disaksikan beberapa kali saja.tetapi tari Ramphak sejak tahun 2006 sampai sekarang masih terpelihara dan terus ditampilkan kembali oleh sanggar Rampoe Banda Aceh.Tari Ramphak ditarikan oleh 8 wanita dan 4 pria. Jumlah penari yang ada pada tari ini bias saja bertambah dikarenakan permintaan ataupun berdasarkan besarnya pentas yang disediakan. Tarian ini menggunakan musik internal sebagai pengiring. Musik internal adalah musik yang dimainkan oleh bunyi-bunyian yang muncul dari penari, tidak menggunakan iringan musik sebagai pengiringnya, melainkan hanya menggunakan musik tubuh, seperti tepukan tangan, tepukan dada, tepukan paha dan petikan jari. Adapun syair yang 247

dinyanyikan oleh syahi (di luar penari) dan syekh (di dalam penari).dalam tarian ini terdapat syair-syair shalawat, serta syair yang dinyanyikan dalam bahasa Arab dan Aceh. Aceh yang sangat kental akan syari at Islam, tidak membenarkan penari pria menari sampai bersentuhan dengan wanita. Pada tarian ini, banyak sekali gerakan-gerakan yang diperlihatkan tanpa harus saling bersentuhan.adapun interaksi yang dilakukan antara penari pria dan wanita dalam melakukan gerak dapat diukur dari tingkat keluasan gerak tanpa harus menghilangkan unsur estetisnya.oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti Bentuk Penyajian Tari Ramphak di Sanggar Rampoe Banda Aceh. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian tentang bentuk penyajian tari Ramphak dilakukan di sanggar Rampoe Banda Aceh, mengapa penelitian ini di lakukan di sanggar Rampoe, karena tari yang ada di sanggar tersebut merupakan tari kreasi yang berkualitas serta karya tari tersebut belum punah dan hanya dikenal di kalangan sanggar Rampoe. Subjek yang dipilih adalah orang-orang yang dianggap penting dan dapat memberi informasi sehingga mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Bentuk Penyajian Tari Ramphak di Sanggar Rampoe Banda Aceh Berdasarkan hasil wawancara dengan penari Ramphak bahwa pada tari Ramphak dipergelarkan pada saat acaraacara besar yang mayoritasnya didalam sebuah gedung, dan ditarikan oleh delapan orang penari wanita dan empat orang penari pria. a. Gerak Berdasarkan hasil wawancara bahwa gerak pada tari Ramphak dimulai dari awal gerak masuk sampai dengan gerakan pulang. Tari Ramphak di sanggar Rampoe dapat dilakukan di ruang tertutup ataupun di ruang terbuka. Tetapi pada saat penelitian dilakukan proses gerak dilakukan di ruangan tertutup, dengan alasan menyesuaikan tempat yang ada. Pada saat dokumentasi untuk melakukan seluruh proses gerak yang ada di dalam tarian ini, dilakukan oleh empat orang penari wanita dan empat orang penari pria. b. Pola Lantai Berdasarkan hasil wawancara saat melakukan observasi penari dan pelatih bahwapola lantai tari Ramphak sama seperti pola lantai pada umumnya yaitu lurus, melingkar dan berbanjar. Berikut adalah penjelasan gambar pola lantai tari Ramphak. c. Tata Busana Busana tari Ramphak menggunakan baju Aceh yang telah dimodifikasi, baik untuk 248

penari, maupun syeh. Namun warna busana dapat disesuaikan dengan keinginan penarinya. d. Tata Rias Tari Ramphak Tata rias yang digunakan pada penari Ramphak ialah rias cantik, di mana warnawarna eye shadow (warna-warna yang digunakan di kelopak mata), diserasikan dengan warna baju yang dikenakan penari. e. Syair Berdasarkan hasil penelitian penulis bersama Putra selaku ketua dan pemusik sanggar Rampoebahwa tidak ada penggunaan alat musik pada tari Ramphak, melainkan adalah syair yang digunakan. f. Pentas atau Panggung Berdasarkan hasil observasi (07 Mei 2014) pukul 16.00 wib bahwa tempat untuk pementasan tari kreasi piasan meulaotini dilakukan pada panggung prosenium yang mana penontonnya bisa menyaksikan dari satu sisi saja yaitu depan pentas. 2. Pembahasan Masing-masing tarian memiliki bentuk penyajian yang berbeda-beda. Pada setiap bentuk penyajian sebuah tari itu tidak terlepas dari beberapa elemennya seperti gerak, pola lantai, tata rias, tata busana, musik engiring dan pentas. Seperti yang dikemukakan Sumaryono (2006:90-93) bahwa di dalam bentuk penyajian haruslah memperhatikan beberapa aspek keserasian dalam penyajian tari seperti gerak, pola lantai, rias dan busana, properti serta musik pengiring. Bentuk penyajian yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah bentuk penyajian suatu pertunjukkan tari dengan segala unsur-unsur pelengkap atau pendukung dalam menyajikan suatu karya tari yang terdiri dari 1) Gerak, 2) Musik, 3) Pola Lantai, 4) Properti, 5) Tata Busana dan 6) Tata rias. Tari Ramphak merupakan tari berkelompok karena ditarikan lebih dari dua orang secara bersama-sama.tari Ramphak ini adalah tari yang terdiri dari kumpulan beberapa tari tradisional yang ada di Aceh, yaitu tari saman, laweut, seudati, dan ratoeh duek. Dilihat dari gerakan, tari ini memiliki 31 gerakan (15 gerak wanita, 15 gerak pria dan satu gerak bersama) yaitu dari Gerak ragam 1 sampai dengan gerak ragam 17. Tata rias merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tari. Fungsi rias dalam tari pada dasarmya mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang di bawakan. Tata busana sesungguhnya tidak berbeda dengan konsep pada tata rias.dimana tata busana yang dikenakan oleh penari sesungguhnya mendukung penampilan tari yang akan ditampilkan. Hal ini diperkuat oleh Yayat (2007:53) bahwa tata busana tari adalah pengaturan secara keseluruhan busana yang harus dipakai oleh penari sesuai peran yang dibawakan. Musik merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari tari.keduanya saling mengisi, dan merupakan perpaduan yang harmonis.dimana dalam menari, musik dan tari harus disesuaikan. Pentas adalah tempat untuk menampilkan suatu pertunjukan. Seperti yang telah diungkapakan Jazuli (dalam Riva, 2012:18) bahwa suatu pertunjukkan apapun bentuknya 249

selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. KESIMPULAN Simpulan Bentuk penyajian tari Ramphak di sanggar Rampoe Banda Aceh sama seperti bentuk penyajian tari pada umumnya, yaitu salah satu tarian yang terdiri dari gerak, iringan musik, tata busana, dan tata rias. Tari ini adalah salah satu tari berkelompok karena ditarikan lebih dari dua orang secara bersama-sama. Tari Ramphak ini adalah tari yang terdiri dari kumpulan beberapa tari tradisional yang ada di Aceh, yaitu tari saman, laweut, seudati, dan ratoh duek. Dilihat dari gerakan, tari ini memiliki 31 gerakan (15 gerak wanita, 15 gerak pria, dan satu gerak bersama) yaitu dari gerak ragam 1 sampai dengan gerak ragam 17. Secara keseluruhan gerak tari Ramphak menggambarkan cuplikan dari beberapa tari tradisional yang ada di Aceh. Pola lantai dalam pertunjukan seni tari akan lebih indah jika terdapat dalam setiap gerakan yang akan ditarikan. Pola lantai yang terbentuk dalam tari dapat memberi kesan dan kekuatan yang berbeda-beda pada setiap geraknya. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang penulis sampaikan, adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1 Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap kepad pemerintah Kota Banda Aceh khususnya Sanggar Rampoe untuk tetap melestarikan tari tersebut, dan diwariskan kepada generasi muda pelaku seni di kalangan masyarakat luas. 2 Kepada mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, FKIP Unsyiah agar tari Ramphak dapat dijadikan salah satu bahan masukan bagi pembaca khususnya mahasiswa/i Sendratasik terkait dengan penyajian makna tari Ramphak. 3 Kepada para seniman agar tetap menjaga dan memperkenalkan tari tradisional dalam masyarakat luas untuk dapat dijaga sebagai warisan budaya leluhur, sehingga dapat dinikmati untuk jangka waktu yang lama. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Aspek Dua Dasar Koreografer Kelompok. Jakarta: Elkapi. Hafnidar. 2004. Wawasan Seni Tari: Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Universitas Negeri Malang : Perpustakaan Nasional (KDT). M. Jazuli. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press. Moelyono, Anton M Martina Salvia. 2013. Bantuk Penyajian Tari Kreasi Peumulia Jamee. 250

Skripsi tidak terbit. Banda Aceh: FKIP SENDRATASIK Poerwadarminto. 1994. Pendidikan Tari Kita Kenyataan, Bandingan dan Harapan. Jakarta: Pustaka Jaya. Roby. 2004. Pengetahuan Seni Tari. Malang: Departemen Pendidikan Nasional. Soedarsono. 1997. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka. Soedarsono. 2000. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyanto. 2007. Tim Abdi Guru Seni Budaya SMP kelas VII. Demak: Erlangga. 251