Jurnal S. Pertanian 1 (1) : (2017) ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PRODUKSI KERUPUK TEMPE DI GAMPONG SEUNEUBOK SEUMAWE KECAMATAN PEULIMBANG KABUPATEN BIREUEN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN BIJI KEMIRI DI DESA PANGGOI KECAMATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEMAWE (Studi Kasus Usaha Ibu Asmiati) ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA MANISAN BUAH DI DESA TEUPIN PUNTI KECAMATAN SYAMTALIRA ARON KABUPATEN ACEH UTARA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERAJINAN BUNGA KERING DI DESA KULU KUTA KECAMATAN KUTABLANG KABUPATEN BIREUEN.

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM DI DESA TITIAN RESAK KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DENDENG SAPI CV. GUNUNG SEULAWAH ACEH DI KECAMATAN LUENG BATA ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. bisnis karena manfaat yang di peroleh komoditi tersebut cukup banyak dan

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHATANI PISANG AYAM DI DESA AWE GEUTAH PAYA KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

Jurnal S. Pertanian 1 (10) : (2017) ISSN :

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG NASI KUNING ( Studi Kasus Pedagang Nasi Kuning di Pasar Palaran Kecamatan Palaran Kota Samarinda )

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

ANALISIS KELAYAKAN AGROINDUSTRI ARANG TEMPURUNG DI GAMPONG BARAT LANYAN KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Usaha Bapak Razali)

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti

ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI TAHU (Suatu Kasus di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

AGROINDUSTRI TAHU PENYOKONG PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEJA TIMUR KABUPATEN PAMEKASAN. Zainol Arifin*)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

Analisis Keuntungan Usaha Produksi Ikan Asap Pada Home Industry Khusnul Jaya Berkahdi Kota Samarinda

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

AGUS PRANOTO

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

Analisis Pendapatan Usaha Tempe Kedelai Studi Kasus di Desa Turirejo Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

Mohamat Nafiudin, Robin Jonathan, Adi Suroso. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus di Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya)

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI JERUK SIAM (Studi Kasus Di Desa Padang Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Oleh : Mawardati *) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH EMPING TEKI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DESA KERTASADA KABUPATEN SUMENEP

Atau perhitungan BEP atas dasar unit rupiah dilakukan dengan rumus sebagai berikut: BEP = Biaya Total Total Produksi

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

III. METODE PENELITIAN

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Transkripsi:

Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 39 47 (2017) ISSN : 2088-0111 ANALISIS KELAYAKAN USAHA HOME INDUSTRY KERUPUK OPAK DI DESA PALOH MEUNASAH DAYAH KECAMATAN MUARA SATU KABUPATEN ACEH UTARA Asnidarˡ, Asrida 3 1 Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim 2,3 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Almuslim ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh pada bulan Agustus 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha home industry kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah studi kasus terhadap 20 responden dari 100 pelaku usaha home industry kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus analisis biaya, pendapatan dan keuntungan. Sementara untuk menghitung kelayakan usaha, rumus yang digunakan adalah Revenue Cost Ratio (R/C), Break Even Point (BEP) dan Return On Investment (ROI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keuntungan yang diterima oleh pengrajin usaha home industry kerupuk opak adalah sebesar Rp. 13.099.252/tahun. Berdasarkan perhitungan kelayakan usaha diperoleh R/C 1,42, nilai BEP produksi 12.400 ikat, BEP harga Rp. 1.757 dan nilai ROI 42,3 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha home industry kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara layak untuk diusahakan. Kata Kunci : Analisis kelayakan, usaha home industry kerupuk opak PENDAHULUAN Kondisi strategis Indonesia sebagai Negara agraris merupakan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Indonesia perlu melakukan berbagai strategi pengembangan khususnya di sektor pertanian. Hal ini dikarenakan, adanya sumber daya dasar bagi pembangunan pertanian diantaranya keragaman iklim, potensi lahan, sumber daya manusia, dan kemampuan pengelolaan sumber daya. Pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi adalah menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, sumber pendapatan rumah tangga, sebagai sumber penghasil bahan pangan dan bahan baku bagi sektor lain, dan penghasil devisa bagi Negara. Berdasarkan kelebihan tersebut, bentuk pengembangan sektor pertanian salah satunya dengan cara industrialisasi berbasis pertanian atau agroindustri. Agroindustri merupakan industri yang mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi barang yang mempunyai nilai tambah yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Mengingat sifat produk pertanian yang tidak tahan lama maka peran agroindustri sangat diperlukan. Berbeda dengan industri lain, agroindustri tidak harus mengimpor sebagian besar bahan bakunya melainkan telah tersedia banyak di dalam negeri. Singkong merupakan produk pertanian yang cocok untuk dijadikan unit bisnis karena manfaat yang diperoleh komoditi tersebut cukup banyak dan bermanfaat melihat pangsa pasar yang cukup menggiurkan atas bahan baku singkong. Singkong (Manihot esculenta) 39

yang dikenal juga ketela pohon atau umbi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Keberadaan singkong pada awalnya banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan tumbuh disembarang tempat. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka beberapa singkong dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, singkong memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan singkong terletak pada kandungan karbohidrat, lemak, protein, kalori, fosfor dan cita rasanya yang lezat (Sukma, 201). Masyarakat Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara satu banyak yang mengusahakan ubi kayu/singkong sebagai mata pencaharian dengan cara membuat produk olahan salah satunya adalah kerupuk opak sehingga desa ini dikenal sebagai sentra produksi olahan ubi kayu/singkong di Kabupaten Aceh Utara. Kerupuk opak adalah makanan ringan yang sangat populer dikalangan masyarakat, terbuat dari singkong, berbentuk bundar tipis dan rasanya gurih. Selain itu usaha kerupuk opak memberikan peluang yang baik untuk para tenaga kerja karena dengan usaha kerupuk opak dapat menghasilkan pendapatan. Usaha. kerupuk opak adalah usaha yang sangat mudah untuk dilakukan karena pembuatan kerupuk ini relatif mudah serta biaya yang relatif murah. Bagi masyarakat desa Paloh Meunasah Dayah ini kerupuk opak merupakan hasil industri rumah tangga yang sudah sangat membudaya. Berdasarkan uraian singkat tentang produk kerupuk opak diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul penelitian Analisis Kelayakan Usaha home industri Kerupuk OPak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara pada bulan Agustus 2016. Objek dalam penelitian ini adalah usaha home industri kerupuk opak. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yang didasarkan pada pertimbangan bahwa di Desa Paloh Meunasah Dayah adalah salah satu daerah yang memproduksi kerupuk opak. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah 100 home industri kerupuk opak yang ada di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan sampel adalah sebagian/wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui wawancara dengan pemilik usaha home industri kerupuk opak di desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara menggunakan kuisioner dan pengamatan (observasi) langsung di lapangan. 40

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan masalah dan obyek yang diteliti. Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan di lapangan dan ditabulasikan kemudian dipindahkan ke dalam bentuk tabelaris sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk pengujian hipotesisis diuji dengan analisis biaya dan keuntungan. Biaya Produksi Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang. Berikut rumus untuk menghitung biaya produksi (Soekartawi, 2006). TC = TFC + TVC Keterangan: TC = Total biaya dari usaha home TFC = Total biaya tetap dari usaha home TVC = Total biaya variabel dari usaha home. Penyusutan Penyusutan adalah alokasi harga perolehan dan biaya secara sistematik dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan, secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut ( Sondik, 2013) : Penyusutan Harga perolehan Nilai residu = umur ekonomis 1. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pengrajin usaha home industri kerupuk opak. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan adalah sebagai berikut( Soekartawi, 2006). TR = P x Q Keterangan: TR = Total pendapatan dari usaha home P Q = Harga produk dari usaha home = Total penjualan dari usaha home Keuntungan Keuntungan usaha merupakan pengurangan pendapatan total dengan biaya total dari usaha home industri kerupuk Opak. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut (Rahim dan Hastuti, 2007) : π = TR TC Keterangan: π = Keuntungan dari usaha home industri kerupuk opak (Rp) TR = Total pendapatan dari usaha home TC = Total biaya dari usaha home industri kerupuk opak (Rp) Break Even point atau BEP Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. Berikut rumus untuk menghitung BEP ( Soekartawi, 2006). Break event (BEP) Produksi (Kg) = Total Biaya (Rp) harga Jual (Rp) Break event (BEP) Harga (Rp) = Total Biaya (Rp) Harga Produksi (Rp) Kriteria BEP Produksi adalah sebagai berikut : a. Jika BEP Produksi < Jumlah Produksi, maka usaha berada pada posisi menguntungkan. b. Jika BEP Produksi = Jumlah Produksi, maka usaha berada pada posisi titik impas atau tidak laba/tidak rugi. c. Jika BEP Produksi >Jumlah Produksi maka usaha berada pada posisi yang tidak menguntungkan. 41

Sementara untuk BEP Harga kriterianya adalah sebagai berikut : a. Jika BEP Harga < Harga Jual, maka usaha berada pada posisi yang menguntungkan. b. Jika BEP Harga = Harga Jual, maka usaha berada pada posisi titik impas atau tidak laba/tidak rugi. c. Jika BEP Harga > Harga Jual, maka usaha berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Analisis Return On Investment (ROI) Analisis Return On Investment (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh/ komprehensif. Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009). Laba Usaha (Rp) (ROI) = x 100% Modal Usaha (Rp) Revenue Cost Ratio Revenue/ Cost Ratio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya dengan rumusan sebagai berikut (Soekartawi, 2006). Revenue Cost Ratio (R/C) = TR TC Jika R/C Ratio > 1, maka usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau layak untuk dikembangkan. Jika R/C Ratio < 1, maka usaha tersebut mengalami kerugian atau tidak layak untuk dikembangkan. Selanjutnya jika R/C Ratio = 1, maka usaha berada pada titik impas (Break Event Point). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Biaya Produksi Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya penyusutan alat dan biaya variabel meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya bahan penunjang. Biaya tetap merupakan jenis biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi adalah tetap jumlahnya dan tidak mengalami perubahan. Dalam melakukan proses produksi kerupuk opak yang termasuk biaya tetap adalah penyusutan peralatan yang digunakan, yang dihitung berdasarkan umur ekonomis masingmasing peralatan. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi tergantung dari besar kecilnya produksi yang dihasilkan. Biaya variabel meliputi biaya yang digunakan untuk pembelian bahan baku (ubi, garam), tenaga kerja dan pembelian kayu bakar. Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu dan tergantung jenis kegiatan usahanya. Biaya tetap pada usaha home industry kerupuk opak adalah biaya penyusutan peralatan. Biaya penyusutan peralatan terdiri dari biaya penyusutan mesin parut sebesar Rp. 288.098, mata parut sebesar Rp. 50.000, papan alas Rp. 13.000, tungku pengukusan Rp. 73.917, plastik kaca sebesar Rp. 82.800, kawat sebesar Rp. 17.000, ember besar Rp. 35.000, ember sedang Rp. 15.000, ember kecil Rp. 10.333, piring Rp. 7.500, plastik jemur sebesar Rp. 131.600 dan pisau Rp. 30.000 serta pipa giling sebesar Rp. 3.000 pertahun. Fungsi masing-masing peralatan ini dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut : mesin parut, mata parut berfungsi untuk memarut ubi menjadi adonan yang halus sehingga mudah dalam pembuatan kerupuk. Papan alas berfungsi sebagai alas untuk mencetak kerupuk opak, Plastik kaca juga berfungsi sebagai alas saat kerupuk dicetak dan memudahkan saat pengukusan dan penjemuran. Pipa digunakan untuk menggiling adonan hingga tipis. Piring digunakan untuk mencetak kerupuk menjadi bulat, tungku pengukusan digunakan untuk mengukus adonan kerupuk yang telah cetak, 42

kawat digunakan sebagai penyangga saat pengukusan supaya kerupuk tidak terlalu lengket, plastik jemur digunakan untuk menjemur adonan kerupuk yang sudah dikukus tersebut. Rata-rata biaya tetap yang digunakan oleh pengrajin usaha home industry kerupuk opak dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Total biaya tetap yang dikeluarkan pada usaha home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara tahun 2016. Biaya Tetap Jumlah Biaya (Rp/tahun) Biaya penyusutan peralatan 757.248 Total Biaya Tetap 757.248 Sumber :Data Primer (diolah),2016 Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dilihat rata-rata penggunaan biaya tetap yang harus dikeluarkan pada usaha home industri kerupuk opak berupa penyusutan alat sebesar Rp.757.248,- per tahun. Nilai penyusutan ini diperoleh dari perhitungan jumlah unit peralatan dikurangi nilai residu (nilai sisa) dikali dengan harga kemudian dibagi dengan umur ekonomis. Sehingga diperoleh nilai penyusutan peralatan per tahun. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku meliputi biaya pembelian ubi sebesar Rp. 19.404.000 pertahun dengan harga ubi Rp. 2200 dan kebutuhan ubi pertahun 8820 kg, garam sebesar Rp. 223.500 dengan harga garam Rp. 5000 per kg dan kebutuhan garam pertahun adalah 44,7 kg, biaya pembelian kayu bakar Rp. 5.000.000, harga kayu bakar Rp.200.000 per mobil dengan kebutuhan 25 mobil pertahun dan upah tenaga kerja sebesar Rp. 5.616.000 pertahun, jumlah upah ditentukan oleh banyaknya jumlah kerupuk yang diproduksi yaitu dalam 1000 kerupuk upahnya yaitu sebesar Rp. 30.000. untuk lebih jelasnya tentang Perincian ratarata biaya variabel yang digunakan oleh pengrajin kerupuk opak dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Total biaya variabel yang dikeluarkan pada usaha home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara tahun 2016. No Jenis biaya variable Biaya variabel (Rp/thn) 1. Biaya bahan baku 19.627.500 2. Biaya kayu bakar 5.000.000 3. Biaya tenaga kerja 5.616.000 total biaya variabel (Rp/thn) 30.243.500 Sumber : Data Primer (diolah),2016 Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan biaya variabel untuk biaya bahan baku sebesar Rp. 19.627.500,- pertahun, biaya kayu bakar sebesar Rp. 5.000.000,- per tahun dan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 5.616.000 Sedangkan total biaya variabel selama satu tahun yaitu sebesar Rp. 30.243.500,- Total Biaya Total biaya dari suatu usaha merupakan jumlah keseluruhan biaya, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Setiap usaha memiliki total biaya yang berbeda-beda, dimana besarnya total biaya suatu usaha ditentukan oleh besarnya biaya tetap dan biaya variabel pada usaha home industri kerupuk opak yang menjadi objek dalam penelitian ini. Adapun total biaya dari usaha tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut: 43

Tabel 3. Perincian penggunaan total biaya yang harus dikeluarkan pada usaha home industri kerupuk opak (Rp/thn) No Uraian biaya Jumlah Biaya (Rp/tahun) 1 Rata-rata total biaya tetap 757.248 2 Rata-rata total biaya variabel 30.243.500 Total biaya (Rp/thn) 31.000.748 Sumber : Data Primer (diolah), 2016 Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat penggunaan total biaya pada usaha home industri kerupuk opak di Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp. 31.000.748,- per tahun dari penjumlahan total biaya tetap dengan total biaya variabel. Analisis Pendapatan pada Usaha Home Industri Kerupuk Opak Pendapatan merupakan total nilai dari produk yang dijual dalam jangka waktu tertentu dikali dengan harga jual yang diukur dalam satuan rupiah (Rp). Usaha home industri kerupuk opak rata-rata membutuhkan ubi sebanyak 24,5 kg dan menghasilkan sebanyak 490 kerupuk perhari karena dalam setiap 1 kg ubi menghasilkan 20 kerupuk. Sedangkan kebutuhan ubi pertahun yaitu sebanyak 8.820 kg dan menghasilkan kerupuk sebanyak 176.400 kerupuk/tahun. Kerupuk tersebut dijual per ikat kepada konsumen, dalam satu ikat dihitung 10 kerupuk sehingga dari produksi kerupuk sebanyak 176.400 akan menghasilkan sebanyak 17.640 ikat kerupuk dan dijual dengan harga Rp. 2.500,-. Adapun rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap pengrajin usaha home industri kerupuk opak dari hasil penjualan kerupuk dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Perincian pendapatan pada usaha home industri kerupuk opak (Rp/tahun) Jumlah produksi kerupuk Harga jual (Rp/ikat) (ikat/thn) 17.640 2.500 Total pendapatan (Rp/thn) 44.100.000 Sumber : Data Primer (diolah), 2016 Rata-rata keuntungan per tahun pada usaha home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar Rp. 44.100.000, hasil ini diperoleh dari perkalian antara harga kerupuk per ikat dengan banyak kerupuk yang dihasilkan. Analisis keuntungan Keuntungan merupakan pengurangan dari total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan pada usaha home industri kerupuk opak. Suatu usaha dikatakan untung apabila total pendapatan yang diterima lebih besar dari pada total biaya yang dikeluarkan. Rinciankeuntungan yang diperoleh pada usaha home industri kerupuk opak dapat dilihat pada tabel 5 berikut : Tabel 5. Rata-rata keuntungan usaha home industri kerupuk opak per tahun No Uraian jumlah (Rp) 1. Total Pendapatan (TR) 44.100.000 2. Total Biaya (TC) 31.000.748 Rata-rata Keuntungan(Rp/tahun) 13.099.252 Sumber : Data Primer (diolah), 2016 Keuntungan yang diperoleh pada usaha home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp. 13.099.252/tahun yang 44

diperoleh dari hasil pengurangan antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun. Analisis kelayakan Break Event Point (BEP) BEP adalah suatu kondisi dimana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. BEP Produksi (Kg) = BEP Harga (Rp) = Total Biaya (Rp) harga Jual (Rp) Rp. 31.000.748 = Rp. 2.500 = 12.400 ikat Total Biaya (Rp) JumlaH Produk(Rp) Rp. 31.000.748 = Rp. 17.640 = Rp. 1.757 Dari perhitungan diatas dapat diketahui BEP produk dan BEP harga yaitu 12.400/ikat dan BEP harga sebesar Rp. 1.757. Sementara nilai produksi kerupuk pada usaha home industry kerupuk opak adalah 17.640 ikat/tahun dengan harga jual Rp. 2.500,/ikat. Dapat disimpulkan bahwa Jumlah tersebut lebih besar dari BEP produk dan BEP harga maka usaha ini dikatakan menguntungkan. Return On Investment (ROI) Return On Investment (ROI) merupakan suatu analisis untuk melihat seberapa banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari total modal yang ditanamkan pada suatu usaha. Laba Usaha (Rp) ROI = x 100% Modal Usaha (Rp) Rp. 13.099.252 = x 100% Rp. 31.000.748 = 42,3 % Dari perhitungan ROI diatas, dapat dilihat bahwa nilai ROI yang diperoleh adalah sebesar 42,3 %. Persentase tersebut menunjukkan bahwa usaha home industry kerupuk opak hanya memperoleh 42,3 % keuntungan dari besarnya modal yang dikeluarkan selama 1 tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa, usaha home industry kerupuk opak ini mendapat keuntungan Rp 42,3 dalam setiap Rp. 100 biaya yang diinvestasikan. Revenue Cost Ratio Revenue Cost Ratio adalah suatu pengujian analisa kelayakan dengan perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan. Kriterian yang digunakan dalam analisis ini adalah apabila nilai R/C >1 maka usaha tersebut dikatakan untung dan layak untuk diusahakan, karena besarnya pendapatan lebih besar dari besarnya biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya. Perhitungan hasil analisis pendapatan dengan biaya (R/C) dapat dilihat sebagai berikut : Revenue Cost Ratio (R/C) = TR TC Rp. 44.100.000 R/C = Rp. 31.000.748 R/C = 1,42 R/C merupakan nilai perbandingan antara total pendapatan dengan total biaya. Total pendapatan yang diterima oleh pengrajin usaha home industry kerupuk opak adalah sebesar Rp. 44.100.000 dan total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 31.000.748. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha home industry kerupuk opak dinyatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan total pendapatan dengan total biaya yang lebih besar dari satu, yaitu memiliki angka 1,42 > 1. Dengan kata lain nilai R/C sebesar 1,42 bermakna, untuk setiap Rp. 100 biaya yang dikeluarka, maka pengrajin usaha home industri kerupuk opak di Desa Paloh Meunasah Dayah memperoleh pendapatan sebesar Rp. 142. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian pada usaha home industry kerupuk opak di Desa Paloh 45

Meunasah Dayah menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan dengan total keuntungan sebesar Rp. 13.099.252/ tahun. Dari perhitungan BEP diperoleh BEP produksi yaitu 12.400 ikat, BEP harga Rp 1.757, nilai ROI sebesar 42,3 % dan nilai R/C sebesar 1,42 sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha home industri kerupuk opak yang ada di Desa Paloh Meunasah Dayah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh Utara layak untuk diusahakan. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Teori Dan Aplikasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Arkena, Y dan Purwoko. 2013. Kelayakan industry kerupuk jamur tiram di Kabupaten Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Carter, W.K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi 14. Salemba Empat : Jakarta. E. Kieso, Donald, Jerry J, Weygandt and Teery D. Warfield, 2011. Intermediate Accounting, Edisi 12 by:erlangga Garrison. 2006. Akuntansi Manajerial Edisi 11, Buku 1. Jakarta :Salemba Empat. Hanafi, Mahmud M. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Hansen, D.R. dan Maryanne M Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Terjemahkan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos. Jakarta : Salemba. Harahap, Refika Meilitha sari. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak di Kabupaten Pegajahan ( Studi Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai). Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Jakarta : Penerbit Prenada Media group. Kuswadi, 2005, Meningkatkan Laba Melalui Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. M. Nafarin, 2007. Penganggaran perusahaan, edisi reviisi, Jakarta :Salemba Empat. Mulyadi. 2009. Auditing. Edisi Keenam. Universitas Gajah Mada, Salemba Empat. Jakarta. Niswonger. 2006. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Rahim. Abd. Dan Hastuti. DRW. 2007. Ekonomi Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta. Sadono Sukirno, 2006, Ekonomi Pembangunan Proses masalah dan Dasar Kebijakan, cetakan ketiga, Penerbit Kencana, Jakarta. Sahirman. 2005. Cara membuat kerupuk. Jakarta: PT. Musi Perkasa Utama. Soekartawi. 2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 19/M/I/2006 Syafri Harahap, Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Susilowati, S. Hery dkk. 2006. Diversifikasi Sumber Pendapatan Rumah Tangga di Pedesaan Jawa Barat, Jurnal FAE, Volume 20 No. 1, Mei 2002, Hal. 85-109. Wahyono. Marzuki.2006. Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta : penebar swadaya. Wicaksono, Indra Bagus. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Dan Strategi 46

Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Agung (Studi Kasus Pada Kabupaten Lumajat). Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi, Agribisnis, Universitas Brawijaya. Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi biaya. Jakarta : graha ilmu 47