5 Langkah Mudah Menaklukkan Karya Ilmiah Oleh: dr. Dito Anurogo Rasa ingin tahu dan bertanya adalah awal mula riset. (Dito Anurogo) Langkah 1 Mengetahui proses penulisan karya ilmiah Sebelum mengetahui proses penulisan karya ilmiah atau penelitian, alangkah baik bila kita mengetahui ciri-ciri penelitian yang baik, yaitu; 1. terkendali, 2. bersifat empiris, 3. Mengolah dan mengorganisasi data kuantitatif/kualitatif 4. memakai prosedur yang jelas dan dapat diulang [reproducible] 5. memakai proses pengumpulan data secara objektif 6. menggunakan teknik yang sistematis dan teliti 7. Mengungkapkan hubungan antarvariabel Secara umum, proses penulisan karya tulis ilmiah ada tiga tahapan: 1. prapenulisan: persiapan bahan tulisan dan kerangka karangan ilmiah. 2. penulisan: draf tulisan, masih perlu diperkaya dengan jurnal terbaru. 3. pascapenulisan: proses penyuntingan (editing), publikasi (termasuk review, revisi, proof reading). Secara detail, proses penulisan karya tulis ilmiah dimulai dari problematika atau pertanyaan fundamental tentang: 1. Latar belakang penelitian/masalah
Bagian ini mencakup alasan mendasar mengapa ingin meneliti sesuatu hal, apakah sebelumnya sudah pernah ada yang meneliti, seberapa jauh penelitian yang ada telah dilakukan, mengetahui adakah gap of knowledge (celah pengetahuan) yang masih belum diteliti, bagaimana peneliti sebelumnya melakukan riset, dsb. 2. Perumusan masalah penelitian Di dalam proses perumusan masalah, perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: a. Apa (saja) pertanyaan mendasar penelitian? b. Masalah apa saja yang belum diteliti? c. Mengapa sampai masih ada masalah yang perlu diteliti? d. Adakah intervensi atau perlakuan khusus yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah? e. Intervensi manakah yang mungkin paling tepat dilakukan sebagai solusinya? f. Bagaimana intervensi itu dapat menjadi solusi dari masalah penelitian? g. Bagaimana merumuskan pertanyaan penelitiannya dalam kalimat yang komprehensif? Langkah perumusan masalah: 1. observasi 2. situasi problematik 3. identifikasi 4. analisis 5. perumusan masalah Masalah penelitian itu dirumuskan berupa pertanyaan yang jelas dan lugas, menggambarkan relasi antarvariabel, dan memiliki implikasi empiris (operasional).
3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian berisi tentang manfaat penelitian secara khusus dan umum, maksudnya dampak atau pengaruh nyata bagi pengembangan ilmu maupun bagi kepentingan masyarakat dan bangsa. 4. Tinjauan pustaka 5. Landasan teori 6. Hipotesis 7. Kerangka/konsep penelitian 8. Metodologi penelitian 9. Subjek penelitian (Populasi, Sampel, Sampling) 10. Desain penelitian 11. Variabel 12. Hasil penelitian 13. Diskusi 14. Kesimpulan Proses di dalam penelitian atau riset, dapat disederhanakan menjadi tujuh tahapan; 1. Mendefinisikan pertanyaan 2. Melakukan mini riset, dengan mengumpulkan referensi dan informasi 3. Membentuk hipotesis 4. Melakukan eksperimen dan mengumpulkan data 5. Menganalisis data 6. Menginterpretasi data, merumuskan hipotesis, menuliskan konklusi 7. Mempublikasikan hasil
Langkah 2 Memahami tipologi karya tulis ilmiah Tipologi penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan: a. Tujuan a.1. Penelitian dasar/murni: pengembangan teori. a.2. Penelitian terapan: menerapkan, menguji, mengevaluasi teori. a.3. Penelitian tindakan: uji coba teori dan aplikasi metode di kehidupan nyata. b. Jenis Data b.1. kuantitatif b.2. kualitatif c. Aspek Metode c.1. Penelitian eksperimen c.2. Penelitian eksperimen kuasi c.3. Penelitian subjek tunggal c.4. Penelitian deskriptif c.5. Penelitian komparatif c.6. Penelitian korelasional c.7. Penelitian survei c.8. Penelitian ex post facto c.9. Penelitian etnografi c.10. Penelitian fenomenologis c.11. Studi kasus
c.12. Penelitian grounded c.13. Studi kritis c.14. Penelitian noninteraktif Literatur lain menyebutkan tentang berbagai bentuk karya tulis ilmiah antara lain berupa makalah, diktat, laporan kasus (case reports), buku, laporan hasil penelitian, artikel jurnal ilmiah, proseding, dsb. Langkah 3 Memperhatikan berbagai aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam penulisan karya ilmiah Multiaspek, misalnya: aspek kebaruan, kebahasaan (meliputi: diksi, ejaan / EYD, kalimat, alinea, ragam bahasa, kerangka karangan, kutipan dan catatan kaki, outline atau perencanaan penulisan karangan ilmiah, abstrak dan daftar pustaka), aspek pembaca dan pereview, aspek pemilihan jurnal untuk publikasi, aspek akademis, aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, dsb. Langkah 4 Memahami pentingnya ide Gagasan/ide adalah gagasan atau rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Inspirasi adalah gagasan yang muncul dalam ingatan. Cara memperoleh ide Aktif berusaha Pasif tanpa upaya Berdoa, membaca, bersilaturahmi, Laduni, terbuka hikmah atau tabir, mengalami suatu peristiwa, kejadian, kenangan (baik pahit maupun manis), ilham, inspirasi, imajinasi, ilusi, khayalan, mimpi, serendipity, dsb. melakukan observasi, riset, berdiskusi, mencintai, berinteraksi dengan korban bencana alam, dsb. Lebih banyak ide diperoleh secara aktif daripada pasif. Sumber Ide Tertulis Media massa cetak dan online, prasasti, literatur/bibliografi (buku, ensiklopedia, kamus, jurnal, dsb). Tak Tertulis Sejarah, dongeng, kisah, legenda, rekaman, video-audio (mp3, You Tube, dsb).
Setiaji Roswe Cara menemukan inspirasi di dalam Kiat mengatasi kebuntuan ide saat menulis: menulis: 1. Ubahlah lingkungan dalam menulis. 1. Blogwalking 2. Gunakan mind map (peta alur pikir). 2. Majalah 3. Bertanyalah dan jawablah. 3. Film 4. Istirahat dan berlibur. 4. Peristiwa 5. Menulis bebas. 5. Teman 6. Jelajahilah internet. 6. Seni 7. Jelajah offline, misal: perpustakaan. 7. Tamasya 8. Libatkan orang lain (diskusi, wawancara). 8. Ibadah 9. Identifikasi waktu spesial untuk menulis. 9. Jalan-jalan 10. Meminta orang lain untuk mengomentari 10. Kumpul bareng tulisan Anda. Sumber: Kuncoro M, Mahir Menulis (2009: 43-46) Langkah 5 Menaklukkan kendala umum di dalam penulisan karya ilmiah Kendala terbesar di dalam penulisan karya ilmiah itu adalah rasa malas. Malas membaca, malas mencari jurnal, malas bertanya, malas berdiskusi, malas belajar, dsb. Kendala sesungguhnya di dalam penelitian adalah menaklukkan diri sendiri. Kendala lain hanya komplementer (pelengkap), seperti bahasa jurnal berbeda dengan bahasa percakapan, proses diterima di jurnal ilmiah internasional yang relatif lama, mencari pembimbing yang sesuai, faktor pendanaan untuk riset, laboratorium yang memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan riset kita. (Materi ini ditulis dari berbagai sumber dan masih dalam proses penyempurnaan. Meskipun demikian, boleh disebarluaskan) Dito Anurogo, dokter digital di detik.com, penulis 18 buku, S-2 IKD Biomedis FK UGM Yogyakarta.