BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan kegiatan perdagangan di masyarakat sekarang ini telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi melalui internet. Keadaan seperti ini disatu sisi sangat menguntungkan pihak konsumen, karena lebih mempunyai banyak pilihan dalam mendapatkan barang dan jasa, seperti pakaian, makanan, barang elektronik, dan salah satunya yaitu barang meubel. Ketika alat-alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan atau jasa tidak dapat disediakannya sendiri, tentu saja diperlukan jasa atau layanan (servise) dari pihak lain yang menyediakan alat pemuas kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana yang dimaksud memerlukan keterlibatan pihak lain, dengan melalui suatu proses tertentu sampai kebutuhan yang dimaksud dapat dimanfaatkan (dikonsumsi) oleh yang membutuhkannya. 1 Perkembangan jaman globalisasi berpengaruh pada kemajuan baikpolitik, sosial dan ekonomi. Revolusi industri telah memungkinkan barang-barang kebutuhan masyarakat di produksi secara massal, melimpahnya kebutuhan masyarakat tentu saja memerlukan perluasan pasar lokal ke pasar regional dan pasar global. 2 1 Atep Adiya Barata, Dasar Dasar Pelayanan Prima, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003, halaman 3 2 R.Subekti, Hukum perjanjian, Jakarta:PT Intermasa, 2004, halaman 79
Perkembangan jaman sangat erat hubungannya dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya kemajuan teknologi, manusia dimanjakan oleh segala bentuk kemudahan dalam menjalani kehidupan. Termasuk dalam usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu kemajuan teknologi adalah dengan adanya teknologi internet. Menurut Ahmad M. Ramli : Kemajuan tekonologi internet telah mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global. Di samping itu, perkembangan internet telah menyebabkan dunia menjadi tanpa batas ( borderless) dan menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung demikian cepat. 3 Kemajuan teknologi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana baru dalam melawan hukum. Hukum adalah salah satu aspek yang mencakup dalam semua segi kehidupan manusia, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan manusia, yang diantaranya diatur dalam hukum yang mengatur tentang perdagangan/jual beli. Kebutuhan barang meubel dari tahun ketahun semakin meningkat seiring dengan bertambahnya popularitas manusia. Mereka memerlukan barang meubel/furniture untuk memudahkan aktivitas mereka. Tidak hanya untuk pemenuh kebutuhan, mengisi rumah/hotel, memperindah rumah, sekarang 3 Ahmad M. Ramli, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia, (Bandung: PT. Refika Aditama), halaman 1
dijadikan identitas bagi pemiliknya. Semakin mahal dan menarik barang meubel/furniture itu menunjukkan tingkat ekonomi pemiliknya. Transaksi jual beli meubel secara online di Jepara pada saat ini marak di kalangan masyarakat. Banyak toko di Jepara yang menjual barang-barang meubel. Ada yang memproduksi sendiri ada juga toko yang menjualkan/memasarkan produk-produk dari PT yang memproduksi barang meubel di Jepara. KUH Perdata Pasal 1457 menyebutkan bahwa Jual beli adalah suatuperjanjian, dengan mana pihak satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah diperjanjikan. Perjanjian jual beli itu terlahir pada detik terjadinya sepakat mengenai barang dan harga. 4 Kegiatan jual beli secara online atau yang biasa disebut dengan E- commerce saat ini telah teknologi canggih, E-commerce telah mereformasi perdagangan konvensional di mana interaksi antara konsumen dan perusahaan yang sebelumnya dilakukan secara langsung menjadi interaksi yang tidak langsung. Setelah terjadinya kesepakatan secara online seperti melalui website, facebook dan instagram itulah muncul hak dan kewajiban para pihak. Penjualan meubel/furniture di kota Jepara melalui online mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi. Pada saat melakukan jual beli meubel/furniture secara online antara toko meubel di Jepara sebagai penjual dan konsumen sebagai pembeli, kesepakatan antara kedua pihak merupakan hal yang sangat penting seperti yang terdapat dalam Pasal 1320 ayat 1 KUH Perdata. Oleh 4 R.Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2004, halaman 2
karena kesepakatan merupakan merupakan syarat terjadinya perjanjian yang kemudian membawa akibat hukum antara kedua belah pihak. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul tentang, Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Meubel/Furniture Secara Online di Jepara. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang akan penulisuraikan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap konsumen pada perjanjian jual beli meubel yang dilakukan secara online? 2. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi konsumen dalam melakukan perjanjian jual beli meubel secara online di Jepara dan bagaimana upaya mengatasinya? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Untuk mengacu perumusan masalah tersebut maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap konsumen pada saat perjanjian jual beli meubel dilakukan secara online di Jepara. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi konsumen dalam melakukan perjanjian jual beli meubel secara online di Jepara.
b. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti penelitian ini memberi manfaat : a. Menambah pengetahuan dalam bidang perjanjian jual beli secara online. b. Menambah pengetahuan dalam bidang perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian jual beli secara online. c. Menambah pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran. 2. Bagi masyarakat penelitian ini memberi manfaat: Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap hasil penelitian berguna bagi masyarakat, memberikan pengetahuan dari segi hukum perjanjian jual beli secara online pada umumnya dan perjanjian jual beli secara online pada khususnya. 3. Bagi ilmu pengetahuan Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan sumbangan dan masukan guna menambah ilmu pengetahuan hukum jual beli khususnya dalam jual beli meubel secara online. D. Sistematika Penulisan Untuk menghindari kerancuan skripsi dalam penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I : merupakan pendahuluan yang diawali dengan penulisan tentang alasanalasan yang menjadi latar belakang penulisan skripsi ini, kemudian permasalahan. Tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II : merupakan tinjuan pustaka, pada bagian ini akan memberikan tinjauan umum tentang pengertian jual beli, pengertian perjanjian jual beli,
hakdan kewajiban penjual pembeli, bentuk-bentuk perjanjian jual beli, perlindungan konsumen dalam hak dan kewajinban. Bab III : merupakan bab metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian yang terdiri dari uraian tentang metode pendekatan,spesifikasi penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan diakhiri dengan metode analisis data. Bab IV : berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai perlindungan hukum dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam perjanjian jual beli online. Bab V : merupakan bab penutup, dalam bab ini akan berisikan simpulan dari hasil penelitian serta saran-saran.